Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lany Rosdiana
"Setiap bangsa memiliki sistem kepercayaan yang berbeda-beda begitu juga dengan bangsa Jepang. Kepercayaan merupakan bentuk dari religiusitas. Religiusitas merupakan ikatan atau pengikatan diri_ Jadi Iebih bersifat personal. Religiusitas lebih melihat aspek yang dalam lubuk hati, riak getaran hati nurani pribadi; sikap personal yang sedikit banyak misteri bagi orang lain, menafaskan intimitas jiwa, du cneirr ' dalam arti Pascal, yakni vita rasa yang mencakup totalitas, (termasuk rasio dan rasa manusiawi) kedalaman pribadi manusia.'
Konsep religi diartikan lebih luas daripada agama. Religi lebih dinamis karena lebih menonjolkan eksistensinya selaku manusia. Sedangkan agama biasanya terbatas pada ajaran-ajaran (doctrines) dan peraturan-peraturan (laws). Jadi agama merupakan bentuk dari religiusitas. Agama cenderung bersifat dogmatik...."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S13593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlela
"untuk mengenal budaya Jepang lebih dekat lagi, kita tidak hanya hisa mengamati kemajuan teknologi serta perkembangan ekonomi Jepang yang sedemikian maju sebagaimana yang telah diakui oleh negara manapun, di lain pihak kita bisa juga mengamatinya dari segi lain yaitu aspek-aspek sosial budaya masyarakat bersangkutan. dan untuk itu, penulis mencoba mambuat suatu pendekatan dari sudut keagamaan atau kepercayaan. yang dimaksud dengan pendekatan dari sudut keagamaan atau kepercayaan di sini adalah, bukan pengamatan keagamaan orang Jepang langsung melalui agama Shinto yang merupakan agama asli orang Jepang atau agama Buddha yang diyakini oleh sebagian besar masyarakat Jepang dan bukan pula pengamatan melalui agama kristen yang hanya memiliki sedikit penganutnya di dalam masyarakat Jepang, melainkan penulis akan mencoba mengamatinya dari sudut Shomin-Shinko yaitu suatu sistem kepercayaan rakyat Jepang yang memiliki Struktur religius magis yang dianut oleh sebagian besar oeang Jepang. dan akn mengambil satu bentuk konkrit dari sistem kepercayaan tersebut, yaitu kepercayaan terhadap ema atau gambar kuda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardietyo Hartoro
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2018
T52474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangoen Widodo
"Skripsi Kannon Shinko di Jepang membahas tentang kepercayaan terhadap Dewi Kannon, atau yang di Indonesia dikenal dengan nama Lokeswara (Sansk.: Avalokitesvara) dan Kuan im. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kehidupan beragama dari Kepercayaan yang paling banyak dianut orang Jepang sampai saat ini. Melalui pembahasan tentang Kepercayaan terhadap Dewi Kannon ini, penulis berusaha untuk menarik suatu Kesimpulan tentang gambaran Allah, agama, dan beragama orang Jepang.
Kannon adalah salah satu bodhisatva yang dikenal dalam agama Buddha Mahayana. Secara umum bodhisatva adalah seorang yang rela meninggalkan nirvana yang sudah didapatkan, untuk menolong orang lain mencapai nirvana tersebut. Secara literal Kannon mengandung arti Memandang dan Mendengar, tetapi jika berdasar pada sifat-sifat yang dimilikinya, Kannon adalah Tuhan Semesta Alam. Mitos-mitos tentangnya menceriterakan bahwa Kannon berasal dari seorang putri raja yang sejak Kecil bercita-cita untuk hidup sebagai paderi Buddha, yang untuk keinginannya ini ia rela meninggalkan hak-hak dan kehidupannya sebagai putri raja, hidup sebagai samana (pertapa) dan rela berkorban bagi orang lain.
Ikonografi Kannon muncul pada sekitar abad III SM di daerah Gandhara atau Peshawar, Pakistan yang merupakan salah satu pusat Buddha Mahayana dalam sejarah penyebarannya dari Mathura, India. Kannon Shinko sendiri muncul sebagai kepercayaan pada sekitar abad pertama Masehi, berbarengan dengan puncak perkembangan agama Buddha Mahayana. Dari Gandhara Kannon Shinko kembali Ke India, menyebar Ke Tibet, Cina, Korea, dan Jepang.
Ikon Kannon pada mulanya berbentuk seorang wanita yang memegang suihin (kendi air), namun ada juga bentuk utama yang lainnya, yaitu sebagai seorang pangeran yang berjubah penuh permata, bermahkota, memegang teratai atau/dan suibin, serta di puncak kepalanya terdapat kebutsu (bentuk Buddha).
Di Jepang ikon Kannon ditemukan pertama Kal i di Kuil Horyuji. Dari Kenyataan ini dapat dipastikan bahwa Kannon Shinko masuk Ke Jepang pada sekitar abad Vll.
Pada jaman Heian (737-806) dengan munculnya dua sekte besar, yaitu Shingon dan Tendai, Kannon Shinko berkembang menjadi Roku Kannon Shinko atau Kepercayaan terhadap Enam Kannon, yang menjadi salah satu Karakteristik Kannon Shinko di Jepang.
Di Jepang Kannon Shinko berfungsi sebagai pelindung keselamatan raga dan Jiwa, serta sebagai tempat memohon segala sesuatu. Kannon Shinko yang muncul dari agama dunia yang sakral-religius, yakni agama Buddha, berkembang menjadi suatu kepercayaan yang berstruktur shomin Shinko dan menjadi Kepercayaan yang profan-magis. Kenyataan ini muncul Karena Kannon Shinko mengisi dan memberi jawab atas adanya sifat jominsei yang ditinggalkan dan ditekan oleh agama Buddha.
Di Jepang, Kannon Shinko yang mempunyai karaKteristik dalam bentuk-bentuK Roku Kannon Shinko, Maria Kannon Shinko, Mizuko Kannon Shinko, dan Kyodai Kannon Shinko menjadi energi dan menghidupkan agama Buddha Jepang. Orang Jepang yang dalam beragama secara praktis terwujud dari hubungan-hubungannya dengan hotoke-hotoke semacam Kannon, JIZO, dan Fudomyoo, menciptakan suatu pola beragama yang berorientasi dari kehidupan sehari-hari dan untuk kehidupan sekarang yang tampak dalam istilah Tekigi-Shusha-Sentaku yang berarti, dalam polytheisme orang Jepang mengkoleksi hotoke-hotoke tersebut dan memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan Kecocokan dengan masalah yang dihadapinya.
Dalam Kannon Shinko Kannon yang pada mulanya merupakan bodhisatva atau makhluk suci dalam agama Buddha yang bersifat polymorphic, menimbulkan afeksi pada umat Buddha yang merubah fungsinya menjadi Tuhan yang Maha Kuasa dan Penuh Kasih."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tahalea, Iris Yolanda Bathseba
"Hakekat bahasa yang mantap adalah perubahan (Bloomfield 1933: 281, Bolinger 1968:4, Rough 1957: 17, Hockett 1958:365, Lehmann 1972:1, Moeliono 1980:15, Sapir 1971: 160). Perubahan dalam bahasa bersifat adaptif yang berarti apabila mengekspresikan ide yang baru atau ide yang sesuai dengan selera masyarakat banyak, perubahan tadi diterima menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Bolinger 1968:4). Perubahan dalam bahasa mencakup bidang fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik dan kosa kata (Lehmann 1972: 2-3). Bidang fonetik dan fonologi menyangkut masalah ucapan dan ejaan; bidang morfologi dan sintaksis menyangkut masalah tata bahasa; bidang semantik menyangkut masalah makna; dan bidang kosa kata menyangkut masalah perkembangan jumlah kata dalam suatu bahasa..."
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S14066
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Santi
"Masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang juga dapat terjadi di negara maju, seperti Jepang. Penelitian ini berfokus pada salah satu bentuk kemiskinan di Jepang pada masa kontemporer, yaitu homeless. Sebelum tahun 1990¬an, fenomena homeless tidak tampak ke permukaan karena jumlahnya terhitung sangat sedikit. Akan tetapi, sejak pecahnya gelembung ekonomi pada awal tahun 1990¬an, jumlah homeless semakin bertambah dan telah tampak ke permukaan seiring dengan masa resesi ekonomi yang berkepanjangan. Homeless ini berasal dari tiga komunitas besar, yaitu homeless yang berasal dari kaum buruh harian di yoseba, pekerja reguler, dan non reguler. Melalui studi literatur, skripsi ini menganalisa bagaimana struktur ekonomi dan non ekonomi mempengaruhi munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa munculnya homeless dari ketiga komunitas tersebut dipengaruhi oleh struktur industri, struktur kesempatan kerja dalam industri sekunder, dan perubahan sistem tenaga kerja dalam perusahaan Jepang. Skripsi ini menyimpulkan bahwa munculnya homeless di Jepang merupakan salah satu bentuk kemiskinan struktural.

One of the social problems which also occurred in developed country such as Japan was poverty. This research is focused on ?homeless?, one of the poverty forms. Before 1990s, the phenomenon of homelessness did not emerge because of its small number. However, since the bubble economy and prolonged recession in the beginning of 1990s, the homelessness had appeared on the surface because of the increasing number of homeless people. Currently, homeless people come from three communities, such as daily labors at yoseba, regular and irregular workers. Through literature study, this thesis analyzed how economic structure and non economic structure influenced the occurrence of homelessness from those three communities. This research showed that homelessness of such communities was influenced by industry structure, work opportunities in secondary industry, and transformation of manpower system in Japanese company. This thesis concluded that homelessness in Japan is one of the structural poverty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Global financial crisis and climate changes have affected food security in a move vulnerable situation. Food security pillars, in this respect should be strengthened. The food security pillar should not rely only on quantitative approaches, but also on other pillars in a wider food spectrum. One of the feasible ways to enhance food security is to develop food diversification based on local food commodities. This paper is aimed to assess some vulnerable points of national food security, the significant of the diversification to enhance food availability and its prospect as one of the pillars to develop steady food security in Indonesia."
FOPEAGE
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chinthea Anggreni
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami sebuah gejala atau bentuk kepercayaan rakyat Jepang terhadap engimono (_) atau benda pembawa keberuntungan umumnya, kepercayaan terhadap manekineko (_) khususnya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kepustakaan, yaitu dengan memanfaatkan sumber-sumber dari koleksi Perpustakaan Pusat Studi Jepang, Chiba University, Perpustakaan Chiba Chuo, dan Perpustakaan The Japan Foundation. Metode observasi lapangan juga digunakan dengan Cara mengunjungi museum dan kuil yang berhubungan dengan manekineko (_). Penulis menggunakan berbagai teori diantaranya adalah teori Ernst Casirrer yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk simbolis. Selain itu penulis juga menggunakan teori shomin shinkou (_) yang dikemukakan oleh Kusunoki Masahiro dalam bukunya Shomin Shinkou no Sakai.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kehidupannya manusia selalu menciptakan simbol sebagai wujud nyata dari gagasan atau idenya dan juga menggunakan simbol dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kepercayaan masyarakat terhadap engimono (_), benda-benda yang dianggap sebagai simbol pembawa keberuntungan dalam tradisi Jepang, salah satunya manekineko (_ ), adalah salah satu gejala shomin shinkou (_) yang terbentuk dalam kebudayaan masyarakat Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S13518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N.G.N. Renti Maharaini Kerti
"Merger pada umumnya, termasuk merger vertikal pada khususnya, merupakan salah satu langkah strategis bagi setiap pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Melalui merger diharapkan pelaku usaha dapat meningkatkan efisiensinya, meningkatkan daya saingnya, memperluas pangsa pasarnya, memperkuat modal, serta mampu menciptakan sinergi perusahaan menjadi lebih baik guna untuk membangun kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Pelaksanaan merger ini tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, yaitu ketentuan hukum merger sebagaimana dimaksud dalam UU No.1/1995 tentang PT (UUPT) jo PP 27/1998 tentang Penggabungan, Peleburan, Dan Pengambilalihan Perseroan dan aturan, aturan khusus lainnya, sesuai dengan status dari perusahaan yang akan melakukan merger. Merger juga bisa menimbulkan adanya sisi negatif, termasuk juga merger vertikal, dalam persaingan antar pelaku usaha lainnya, yang tentunya juga dapat membawa kerugian, baik bagi masyarakat konsumen maupun bagi persaingan sehat dalam berusaha. Untuk itu perlu adanya ketentuan hukum, yang dapat membatasi agar pelaksanaan merger tersebut tidak mengakibatkan terjadinya monopoli atau persaingan usaha tidak sehat, yaitu UU No.5/1999 Pasa12S dan Pasal 29, UU No.1/1995 Pasal 104 ayat (1) jo PP 27/1998 Pasal 4. Ketentuan hukum ini merupakan dasar hukum bagi larangan monopoli atas merger. Pelaksanaan merger juga harus memperhatikan akan kepentingan pihak-pihak tertentu, seperti pemegang saham minoritas, karyawan perasahaan, kreditur, prirnsipal, masyarakat dan persaingan sehat dalam berusaha (Pasal 104 jo Pasal 55 UUPT dan Pasal 4 jo Pasal 5 PP 27/ 1998). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan tujuan untuk menganalisis norma-norma hukum tentang merger yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan, guna untuk mendapatkan kesimpulan yang utuh mengenai permasalahan yang akan diteliti, sehingga dapat mengungkapkan kebenaran. Alat pengumpulan data berupa peraturan perundang-undangan, bahan kepustakaan, dan informasi dari para informan yang terkait."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
T3570
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angki Dina Ardiyanti
"ABSTRAK
Dalam era deregu5j ini, pelayanan bank terhadap
nasabah semakin ditingkatkan.Banking Terminal System (BTS,
merupakan salah satu Cara untuk dapat meningkatkan
pelayanan kepada nasabah. Selain BTS mempercepat pelayanan
kepada nasabah, BTS dapat pula memberikan informasi yang
lebih cepat dan tepat kepada manajer, sehingga memudahkan
manajer untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan
menguntungkan Tujuan penulis adalah mengevaluasi BTS yang
sedang dijalankan oleh BDN, untuk mengetahuf apakah BTS
dapat dipakai untuk aplikasi sistem informasi manajemen,
mengingat bahwa dalam deregulasi ini kebutuhan informasi
terus berkembang. Sedangkan bila BTS kurang dapat mengikuti
tuntutan dan perubahan lingkungan, khususnya deregulasi,
maka dapat mengakibatkan organisasi tidak dapat
meningkatkan persaingannya. Kegunaan dan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan umpan balik kepada organisasi
BDN mengenai efektivitas dan BTS dalam membantu pencapaian
tujuan organisasi.
Dalam rnengevaluasi BTS yang sudah berjalan ini,
metode anailsa yang dilakukan oleh penulis pertama kali
adalah melakukan identifikasi sistem yang akan diteliti,
kedua adalah memahami sistem, bagaimana pengoperasiannya,
Prosedur sistem, teknik pengendaliannya. Input?output nya.
Dari kedua langkah tersebut penuIis, memperoleh permasalahan
yang ada. Langkah ketiga adalah menganalisa sistem yang ada
sekarang dan menelusuri sumber Penyimpangan atau
permasalahan yang ada. Kemudian melakukan langkah keempat
yaitu merekomendasi kan alternatif pemecahan masalahnya.
Dari hasil penelitian penulis memperoleh
- permasalahan bahwa, dengan adanya dereguIasi menyebabkan
kebutuhan Informasi yang diinginkankan oleh manajemen di
kantor pusat berubah. Perubahan informasi ini mempengaruhi
5 komponen Sistem informasi manajemen dan menimbulkan
masalah sebagai berikut.
? perangka keras: CPU nya tidak selalu mampu untuk membuka
dan menjalankan program yang mengakses file?file tambahan
atau file yang lebih besar yang dibutuhkan setelah
deregulasi.
- perangkat lunak: untuk mengakomodasi perubahan
persyaratan diperlukan restrukturisasi beberapa file
sedangkan pekerjaan restrukturisasi mengandung resiko
yang tinggi karena menyangkut perubahan sumber program.
BON mengatasinya dengan mengembangkan sistem yang
terpisah dan menggunakan perangkat keras yang berlajnan
data : dengan terdapatnya beberapa sistem yang mendukung
informasi manajemen, maka data yang sama perlu dijnput
beberapa kali, sehingga tidak semua data yang dlbutuhkan
oleh SIM disediakan oleh BTS. Hal ini rnengakibatkan
adanaya duplikasi pekerjaan.
manusia: masalahnyaa lebih kepada kurangnya konsentrasu
pejabat untuk mengjkuti dan melaksanakan prosedur.
- prosedur: dengan terdapatnya beberapa sistem saat ini
menyebabkan ada beberapa prosedur yang harus
diperhatikan, yaitu prosedur untuk BTS dan PC.
Berdasarkan hasil evaluasi, untuk menghadapi setiap
perubahan kebutuhan/requirement yang mempengaruhi sistem
pengolahan transaksi dan pembentukan sistem informasi
manajemen yang terpadu, maka ada beberapa alternatif
perbaikan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1. BTS dan beberapa program aplikasi tambahan seperti saat
ini. Sistem pengolahan transaksi ini kurang mendukung
pembentukan SIM yang terpadu karena timbulnya beberapa
sistem, data yang tidak konsisten satu dengan lainnya
(inconsistency data) dan data yang berlebihan
(redundancy data), sebagai akibat data yang sama
disimpan pada file dengan sistem yang berbeda.
2. Merombak keseluruhan BTS untuk mengadaptasi dan
mengakomodasikan semua perubahan requirement baru.
Perombakan menyeluruh ini membutuhkan waktu, tenaga,
dan biaya yang tidak seditkit, serta resiko kegagalan
yang tlnggi. Permasalahan akan timbul kemball apabila
terjadi perubahan requirement yang tidak dapat
diantisipasi kembali seperti saat ini, dimana BTS yang
ada tidak dapat memberikan keleluasaan untuk penambahan
field.
3. Penyempurnaan Sistem Menajemen Database.
- Dengan sebuah Sistem manajemen database kita dapat
menisain Struktur file secara leblh mudah dan dapat
menyediakan atau mempersiapkan suatu data base yang
dapat. dìgunakan oleh sejumlah program aplikasi yang
berlainan
? Sistem dapat memberikan kemudahan pemrogram untuk
meningkatkan produktivitasnya.
? SIstem ini juga menghindarkan kelebihan data, dimana
data yang sama tidak disimpan oleh beberapa sistem
yang berlainan, karena masing-masing memiliki file
yang berbeda.
Untuk rnengatasi permasalahan yang timbul pata BTS
akibat perubahan requirement di masa mendatang dalam upaya
membentuk suatu sistem informasi manajemen yang terpadu dan
efektif, penulis menyarankan untuk mengadakan suatu
penyempurnaan sistem manajernen database dengan struktur
file yang berhubungan (relational file), karena dengan
sistem ini semua file dapat diintegrasikan dan mampu
memberikan kemudahan kepada pemrogram untuk meningkatkan
produktivitasnya guna mengadapatasi dan mengakomodasikan
setiap perubahan lingkungan.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>