Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 209543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iaanatul Choiriyah
"Skripsi ini menjelaskan hasil penelitian mengenai koherensi dan kohesi dalam membentuk keutuhan wacana dalam Dunia Sato Kewan. Penelitian ini diawali pentingnya keutuhan wacana sebagai sarana penyampaian informasi. Jika suatu wacana tidak utuh, maka wacana tersebut akan menjadi sulit dipahami. Apabila wacana tersebut tidak dipahami, maka usaha penyampaian informasi yang dimaksudkan akan tidak tercapai. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui penanda formal koherensi, mengingat keutuhan wacana pada aspek ini berada pada tataran semantis; dan mengetahui bagaimana penanda formal pada kohesi menciptakan keutuhan pada sebuah wacana. Penelitian menggunakan konsep keutuhan wacana yang dipaparkan Halliday dan Hasan (1976), Kridalaksana (1978), Lubis (1993a) yang membahas keutuhan dalam wacana berbahasa Inggris dan Indonesia. Sementara Soedaryanto (1992) digunakan sebagai pendekatan terhadap onjek penelitian yang berbahasa Jawa. Konsep-konsep tersebut digunakan karena saling mendukung dan melengkapi. Dengan menerapkan beberapa konsep tersebut diharapkan tujuan penulisan, yang telah disinggung sebelumnya, dapat tercapai. Metode umum yang digunakan dalam penelititan ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian mengenai koherensi menemukan beberapa penanda formal berupa konjungsi dan pronomina demonstratif. Sementara mengenai kohesi, mengetahui penanda formalnya membangun keutuhan wacana dengan mempertahankan kesinambungan topik informasi dan menciptakan keadaan saling merujuk. Dengan merinci beberapa persyaratan utuh tidaknya sebuah wacana, penulis pada penelitian ini menemukan indikator sebuah wacana yang baik dan mudah dipahami. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memperlihatkan kepada penulis dan khalayak umum mengenai pembentukan wacana yang baik dan mempermudah pemahaman, sehingga tujuan untuk menyampaikan informasi dapat tercapai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Christine Koessoy
"ABSTRAK
These Arbeit besteht aus xier Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung. Diese Einleitung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse, den Ansatz and die Methode, die benutzt wurde, um die Daten zu analvsieren. In diesem Abschnitt werden auch die Datenquellen and die Arbeitsweise gegeben. elm zweiten Abschnitt wird hauptsachlich die Theorie von Klaus von Brinker uber Texte ins Besondere die Textstruktur, namlich die grammatische Koharenz dargestellt. Dazu verschiedene sprachliche Mittel gegeben. die fur den Textzusarrunenhang vichtig sind. Anschliel3end wird auch seine Theorie uber die konununikative Funktion von Textsorten beschrieben. Im dritten Abschnitt werden die Texte nach der Theorie von Brinker analvsiert, urn herauszufinden. welche Rolle die verschiedenen sprachlichen ?Mittel zur Erstellung der grammatischen Koharenz spielen. Dadurch kann man wissen, welche sprachlichen Nlittel die grammatische Koharenz verschiedener Textsorten charakterisieren. Im Nierten Abschnitt stelle ich die Ergebnisse der Analyse dar. Die Ergebnisse sind u.a: Die sprachlichen Mittel wie Vergangenheitstempus and Relativsatz charakterisieren den Berichttext. Gegenwartstempus, explizite Wiederaufnahme durch Repetition and Synonyme, Satzkonstruktionen wie Infrnitiv-, Aufforderung-, and Interrogativsatze, sind die Sprachmittel, die in (km W'erbetext am hiiufigsten auftreten. Pro-form, Vergangenheitstempus wie Prateritum and Perfekt. and elliptische Satze. sind die sprachlichen Mittel, die das Kondolenzschreiben scharakterisieren. Es hat sich in der Analyse herausgestellt, daB die Sprachmittel fir die Koharenz wichtig sind and daB verschiedene Textsorten charakteristische Sprachmittel benutzen. Also gibt es einen Zusammenhang zwischen der Funktion eines Textes and der gammatischen Koharenz.

"
1996
S14756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaidir
"ABSTRAK
Penulis menganalisis bentuk pemaparan dan kohesi leksikal pada kolom fiksi Had_ts Lam Yahduts di surat kabar harian Mesir al-Syur_q al-Jad_d, yang mencangkup di dalamnya analisis alat-alat kohesi leksikal berjenis reiterasi dan kolokasi. Klasifikasi suatu wacana berdasarkan bentuk pemaparannya dapat ditentukan dari pemilihan diksi, serta tujuan penggunaannya. Kohesi leksikal atau perpaduan leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian di dalam teks untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif, berdasarkan unsur-unsur leksikal pembentuk wacana yang terdapat pada teks tersebut. Sifat wacana kolom Had_ts Lam Yahduts termasuk dalam wacana fiksi, dikatakan wacana fiksi, hal itu terlihat jelas pada judul kolom tersebut _dialog yang belum pernah terjadi_. Pada teks tersebut terdapat beberapa alat-alat kohesi leksikal dari kedua jenis alat kohesi. Adapun terdapat beberapa tujuan digunakannya aspek-aspek leksikal, diantaranya untuk mendapatkan efek intensitas makna bahasa, kejelasan informasi, dan keindahan bahasa lainnya.

Abstract
In this analysis, the author discusses the forms of exposure and lexical cohesion in fiction column Had_ts Lam Yahduts in the Egyptian daily newspaper al-Syur_q al-Jad_d, which include the analysis-tool lexical cohesion devices reiteration and collocation. Classification of a discourse based on the form can be determined from the election diction, and its intended use. Lexical or a combination of lexical cohesion is lexical relations between parts in the text to find harmony in a cohesive structure, based on lexical elements forming the discourse contained in the text. The characteristic of discourse Had_ts Lam Yahduts included in the discourse of fiction, it is said discourse of fiction, because, it is clearly visible on the column title dialogue that has never happened. The author has found in the text, there are some tools from both types of lexical cohesion devices in text column. There are few objective aspects of lexical use, among them is to get the effect of intensity meaning of language, clarity of information, and the aesthetics of language."
2010
S13294
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Darmoko
Bogor : Akademia, 2006
D 899.21 D 38 k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
1989
RB 000 D 33 n
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianisa Mutiara
"Retorika adalah suatu kajian yang membahas pidato sebagai suatu kesatuan linguistik yang melibatkan konteks tempat dibacakannya pidato tersebut, konteks audiens dari pendengar pidato tersebut, dan konteks tujuan yang diinginkan dari pembacaan pidato tersebut (Lauren, 1981). Retorika telah menjadi kajian penting dalam perpolitikan sejak jaman peradaban Yunani sebagai bentuk kekuasaan pengejawantahan kekuasaan dengan mengandalkan kemampuan orator untuk berbicara di depan umum dan logika argumentasi (Van Dijk, 1997). Retorika pidato ini menujukkan upaya pemerolehan kekuasaan dari seseorang kepada orang lain baik secara tersurat maupun tersirat. Dengan demikian, pidato harus dipahami secara utuh sehingga diketahui kepentingan yang disampaikan oleh pidato tersebut. Seringkali pendengarnya terlalu terpukau dengan pidato tersebut sampai tidak tahu bahwa Ia sedang diperalat secara langsung maupun tidak langsung. Dalam budaya pendidikan Barat, retorika menjadi sebuah kajian penting yang dipelajari selama berabad-abad sejak jaman Yunani kuno (Herrick, 2001:31) Masa awal berkembangnya pendidikan retorika di tengah masyarakat Yunani kuno diperkirakan dimulai pada abad ke-5 S.M. Sejarawan Richard Leo Enos mengungkapkan indikasi penerapannya di tulisan-tulisan Homer di abad ke-9 S.M. Secara umum, Enos melihat bahwa retorika dalam karya-karya Homer difungsikan melalui tiga aspek yaitu heuristik, eristik, dan protreptik (Ibid.). Heuristik dari retorika adalah bahasa difungsikan sebagai alat untuk mengungkap kesadaran atas suatu makna tertentu, sedangkan eristik menunjukkan bahwa bahasa dalam retorika memiliki kekuatan tertentu. Protreptik kemudian memfungsikan bahasa dengan kekuatan yang dimilikinya untuk mengarahkan orang lain sesuai kehendak pembicara. Ketiga hal inilah yang membedakan retorika dengan penggunaan bahasa sehari-hari. Tidak sekedar berkomunikasi dan ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14024
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Imelda Novita
"Diese Arbeit behandelt die,. verschiedenen Moglichkeiten der Themenentfaltung and des thematischen Strukturaufbaus in verschiedenen Textsorten. Diise Arbeit besteht aus vier kapiteln."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S15008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fara Praditya
"Skripsi budaya berjudul Dunia Batin Wanita Jawa dalam Film Opera Jawa karya Garin Nugraho di bawah bimbingan Bp. Prapto Yuwono, M.Hum. Program Studi Jawa FakuItas llmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007. Film Opera Jawa adalah fiilm terbaru karya sutradara Garin Nugroho. Film ini adalah hasil intrepretasi modem Garin Nugroho terhadap cerita Ramayana yang hadir di Jawa. Berkisah tentang Siti, Setyo dan Ludiro yang merupakan representasi dari Dewi Sinta, Rama dan Rahwana. Dalam film Opera Jawa, Garin Nugroho menggunakan kesenian dan kebudayaan Jawa sebagai medium dalam mengungkapkan gagasan dan ekspresinya. Oleh karenanya, film ini merniliki bentuk sebagai sebuah film musikal gamelan yang menggunakan gamelan sebagai musik pengiring film dan tembang-tembang Jawa sebagai dialog dalam film. Dalam skripsi ini penulis melakukan analisis terhadap simbol-simbol yang hadir dalam film Opera Jawa. Analisis yang dilakukan oleh penulis menggunakan teori Hermeneutik dari Dilthey dan Scheieiermacher. Dari kesebelas simbol yang diangkat, disimpulkan makna-makna simbolis dari setiap unsur simboI. Makna _makna simbolis tersebut digunakan untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap unsur simbol yang berkaitan dengan tokoh wanita dalam Opera Jawa, yakni tokoh Siti. Nilai-nilai tersebut menjelaskan tentang dunia batin tokoh Siti, yang merupakan seorang wanita Jawa, dalam film Opera Jawa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Martina Triyatna
"Setelah pemaparan tentang konsep Halliday dan analisis pada bab-bab sebelumnya, kini penulis akan mengambil kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab 4.Dari sekian banyak alat kohesi gramatikal yang di_jabarkan oleh Halliday dan Hasan, ada beberapa yang tidak terdapat dalam WM, yaitu: - penyulihan klausa tidak lingsung (substitution of report ed clause) - penyuluhan klausa pengandaian (substitution of conditional clause) - penyulihan klausa modalitas (substitution of modality).Walaupun ketiga bentuk penyulihan di atas tidak dijumpai di dalam WM, keutuhsn paragraph-paragraf cerpen tersebut tidak terganggu. Kumpulan-kumpulan kalimat: tersebut membentuk wacana (yaitu paragraf), dan dengan alat-alat kohe_si yang lain dapat menjalin keutuhan cerpen itu seluruhnya. Dengan lain perkataan, untuk menjaga agar suatu wacana itu_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud 1993
D 899.232 209 D 33 n
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>