Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 218421 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leander, Meisyninda Gloriana
"Penelitian mengenai penggunaan alih kode dan campur kode telah dilakukan terhadap ketujuh informan yang merupakan keturunan Orang Depok Asli yang tinggal di Depok, pada bulan April 2006 sampai bulan Mei 2006. Adanya kebijakan pemerintah Hindia Belanda untuk mewajibkan pembelajaran bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar di sekolah menyebabkan Orang Depok Asli menjadi masyarakat bilingual karena mereka mengenal dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai ciri_-ciri bahasa Belanda-Pecuk mirip dengan varian bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan ketika mereka melakukan alih kode dan campur kode, fungsi penggunaan alih kode oleh para informan serta jenis alih kode yang mereka lakukan, kemampuan tata bahasa para informan dalam membentuk kata dan frasa bahasa Belanda yang bercampur ke dalam bahasa Indonesia, dan kelas kata dalam varian bahasa Belanda yang paling banyak digunakan para informan dalam campur kode ke dalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Pengumpulan data yang berupa hasil rekaman diambil dengan cara melakukan percakapan dengan para informan di kediamannya masing-masing. Percakapan tersebut membicarakan hal-hal yang bersifat informal, misalnya masalah keluarga, pekerjaan, gereja, makanan, teman lama, dan kenangan masa kecil. Ragam bahasa yang digunakan pun merupakan ragam bahasa santai, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Belanda. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa Belanda yang digunakan oleh para informan merupakan bahasa Belanda ragam santai dan akrab. Varian bahasa tersebut memiliki kemiripan dengan bahasa Belanda-Pecuk pada tataran fonologis, morfologis, dan sintaksis. Dengan demikian alih kode yang dilakukan oleh para informan merupakan alih kode dari bahasa Indonesia ke varian bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Belanda-Pecuk. Daum alih kode yang dilakukan ke dalam varian bahasa Belanda ragam santai tersebut hanya memiliki beberapa fungsi seperti yang dirangkum oleh Giesbers (1989:29-30). Tetapi dari 19 fungsi alih kode penulis hanya ditemukan 8 fungsi alih kode yang dilakukan oleh informan. Hasil lain juga menunjukkan bahwa kemampuan informan dalam bercampur kode hanya sampai pada tataran kata. Hal tersebut dapat kita lihat melalui perbandingan jumlah kata dan frasa yang bercampur dalam bahasa Indonesia pada percakapan dengan informan, terbukti bahwa jumlah kata lebih banyak digunakan daripada frasa dan kelas kata yang paling banyak digunakan adalah kelas kata benda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S15863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fitri Wulandari
"Masyarakat multilingual yang memiliki berbagai bahasa memungkinkan seseorang menjadi dwibahasawan Seorang dwibahasawan akan sering melakukan percampuran antara bahasa satu dengan bahasa yang lain Salah satu akibat dari terjadinya percampuran antarbahasa adalah campur kode Jurnal ini akan membahas campur kode bahasa Indonesia dalam bahasa Belanda yang terdapat pada film Soegija 2012 dengan menggunakan metode deskriptif analisis Masalah yang akan dianalisis adalah tipe proses campur kode dengan melihat teori Muysken dan ketiga tipe proses campur kode tersebut akan dianalisis pada tataran kata frasa dan kalimat Jurnal ini juga menganalisis faktor pemicu campur kode dengan menggunakan teori Janet Holmes Dari analisis data yang dilakukan ditemukan ketiga proses campur kode dan sebagian besar campur kode terjadi pada tataran kalimat Faktor pemicu campur kode yang muncul adalah solidaritas topik dan perbedaan status Penggunaan campur kode pada film ini sangatlah efektif untuk menggambarkan latar waktu pada masa kolonial.

Multilingual society has a variety of languages which allows someone to be bilingual. A bilingual person will often do a mixture of one language with another language. One of the results of the mix between languages is code mixing. Code mixing in the movie Soegija (2012) will be discussed in this journal by using descriptive analysis method. The issue which will be analyzed is the types of code mixing process, by looking over Muysken theory, and these types of code mixing process will be analyzed in the level of words, phrases, and sentences. This journal also analyzes the triggering factors of code mixing by using Janet Holmes theory. From the data analysis done, the three types of code mixing process are found and most of the code mixing occur on the sentence level. Triggering factors of code mixing that appear are solidarity, topic, and status differences. The use of code mixing in this movie is very effective to depict the background of time in colonial era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Maulita
"Saat ini, sebagian besar masyarakat Belanda dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Campur kode dapat terlihat pada akun Instagram @cosmopolitan_nl sebagai salah satu majalah di Belanda. Bentuk, proses terjadinya campur kode dan faktor penyebab terjadinya campur kode dalam keterangan foto Instagram @cosmopolitan_nl itulah yang dikaji dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan pandangan Muysken mengenai penyisipan, alternasi dan leksikalisasi kongruen serta pandangan Hoffman mengenai faktor penyebab terjadinya campur kode. Data diambil dari periode Desember 2019 sampai Februari 2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa bentuk campur kode yang banyak terjadi adalah bentuk penyisipan dan alternasi. Faktor penyebabnya yaitu penekanan yang ingin diberikan kepada pembaca dan ingin memberi kesan menarik mengenai topik yang disampaikan. 

Most Dutch people can nowadays speak and understand English as a second language. This phenomenon of code mixing can be seen on Instagram account @cosmopolitan_nl, as a magazine in the Netherlands.This study analyzes the form, the process of code mixing and factors contributing to code mixing in caption @cosmopolitam_nl Instagram account.The method used is descriptive according to Muyskens point of view on the insertion, alternation and congruent lexicalization and Hoffman's point of view regarding factors contributing to code mixing. The data was collected during the period of December 2019 to February 2020. The results of this study revealed that the most common form of code mixing are insertion and alternation. The contributing factor is the need to give emphasis to the reader and to make an interesting impression on the topic being conveyed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anar Tiur
"ABSTRAK
Linguistik sebagai bidang studi yang sangat menarik merupakan pendorong bagi saya untuk menulis skripsi ini. Karena selama mengikuti kuliah, saya dan teman - teman lainnya sexing menemui kesulitan dalam menghadapi masalah kala, maka timbul keinginan saya untuk meneliti lebih ianjut kekhususan bentuk-bentuk kala dalam bahasa Belanda dan Cara nenerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia. Kekhususan bentuk kala dalam tata bahasa Belanda yang ti_dak dikenal dalam bahasa Indonesia inilah yang menimbul_kan perasaan ingin tahu bagi saya , yaitu mengenai bagaimana pemakaian bentuk-bentuk kala tersebut dalam bahasa Belanda dan bagaimana penerjemahan bentuk-bentuk kala tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Yang sangat menarik adalah bahwa satu bentuk kala dapat dipakai untuk sesuatu makna yang sangat berlainan dengan makna asalnya, umpamanya Had ik het gister toch maar gedaan Kalau saja kemarin saya kerjakan hal itu. dalam kalimat ini bentuk kala lampau selesai Chad gedaan) dipakai dalam arti irealis, dan hal seperti ini sering menimbulkan kesulitan dalam penerjemahan. Oleh karena alasan-alasan di ataslah maka saya memilih topik ini.

"
1984
S15775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choerun Ni`mah Nasriyanti
"Penelitian mengenai alih kode dan Campur kode dalam pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia-Rusia yang tinggal di Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pemakaian bahasa bagi masyarakat yang telah mengalami perpindahan tempat atas perkawinan campuran, khususnya pemakaian bahasa di dalam keluarga campuran Indonesia-Rusia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan pengamatan langsung atas pemakaian bahasa keluarga campuran Indonesia Rusia, dengan memperhatikan situasi dan kondisi apa yang mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
Di dalam penelitian ini, pemakaian bahasa yang diteliti adalah pemakaian bahasa secara sadar yang meliputi pemakaian bahasa dalam topik masalah sehari-hari, keluarga, pendidikan, dan pekerjaan, selain itu juga diteliti pemakaian bahasa pada nada tutor bersenda gurau dan marah atau kesal, pada situasi di rumah dan di luar rumah, serta pemakaian bahasa secara spontan, yang terbagi atas berdoa di dalam hati, berhitung di dalam hati, dan bermimpi. Basil penelitian disajikan dalam tabel dan diinterpretasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inta Putrinta
"[ABSTRAK
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh penduduk Belanda mampu berbicara setidaknya satu bahasa asing dengan baik. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengajaran bahasa asing di sekolah. Situasi masyarakat Belanda yang bilingual tersebut memicu terjadinya alih kode. Fenomena alih kode tidak hanya ditemukan di kehidupan nyata tetapi juga dalam dunia maya. Penguasaan bahasa Inggris masyarakat Belanda yang cukup baik menyebabkan para penutur bahasa Belanda di Belanda beralih kode dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris pada media sosial. Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Belanda adalah Facebook. Jurnal ini membahas mengenai jenis alih kode dari bahasa Belanda ke bahasa Inggris dan sebaliknya pada lini masa Facebook penutur bahasa Belanda di Belanda serta alasan mereka beralih kode. Dalam penelitian ini digunakan teori dari Appel dan Muysken yang membagi jenis alih kode berdasarkan letak dan alasan beralih kode yang dibagi menurut fungsinya.ABSTRACT A research showed that almost all of Dutch population are capable of speaking at least one foreign language fluently. One of the driving factor is foreign language education at school. Dutch society bilingual situation triggers the occurance of code-switching. This linguistic phenomenon could be found both in real life and also online. Good English language proficiency of people in Netherlands cause Dutch speakers in The Netherlands switch codes from Dutch to English in social medias. One of the social media that are most-used by The People in Netherlands is Facebook. This journal examines types of code-switching from Dutch to English and vice versa on Facebook timeline of Dutch speakers in Netherlands as well as their motives behind such action. This research utilizes Appel and Muysken?s theories that divided types of code switching based on the position and the reason that are divided according to functions.;A research showed that almost all of Dutch population are capable of speaking at least one foreign language fluently. One of the driving factor is foreign language education at school. Dutch society bilingual situation triggers the occurance of code-switching. This linguistic phenomenon could be found both in real life and also online. Good English language proficiency of people in Netherlands cause Dutch speakers in The Netherlands switch codes from Dutch to English in social medias. One of the social media that are most-used by The People in Netherlands is Facebook. This journal examines types of code-switching from Dutch to English and vice versa on Facebook timeline of Dutch speakers in Netherlands as well as their motives behind such action. This research utilizes Appel and Muysken?s theories that divided types of code switching based on the position and the reason that are divided according to functions., A research showed that almost all of Dutch population are capable of speaking at least one foreign language fluently. One of the driving factor is foreign language education at school. Dutch society bilingual situation triggers the occurance of code-switching. This linguistic phenomenon could be found both in real life and also online. Good English language proficiency of people in Netherlands cause Dutch speakers in The Netherlands switch codes from Dutch to English in social medias. One of the social media that are most-used by The People in Netherlands is Facebook. This journal examines types of code-switching from Dutch to English and vice versa on Facebook timeline of Dutch speakers in Netherlands as well as their motives behind such action. This research utilizes Appel and Muysken’s theories that divided types of code switching based on the position and the reason that are divided according to functions.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Izzatul Yazidah
"Mencampurkan dua bahasa dalam percakapan sudah bukan hal yang asing lagi, begitu pula dengan memasukkannya ke dalam lirik lagu. Meski begitu, belum banyak penelitian yang mengkaji campur kode dalam lagu, terutama antara bahasa Belanda dan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menambah sumber informasi dengan mengkaji campur kode bahasa Indonesia dalam lirik lagu karya Wouter Muller. Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan informasi dalam bidang linguistik, terutama campur kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan. Data berupa lirik lagu diambil dari situs pribadi milik Wouter Muller. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis insersi, alternasi juga leksikalisasi kongruen berupa kata, frasa, dan kalimat dalam sembilan lirik lagu karya Wouter Muller. Faktor penyebab terjadinya campur kode dalam lirik-lirik lagu ini di antaranya untuk menambah kesan estetis dan kesan retoris, kehadiran peserta lain, menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi, dan menyesuaikan topik.

Mixing two languages in conversation is no longer a peculiar thing, as is including it in song lyrics. Nevertheless, there have not been many studies exploring code-mixing in songs, especially between Dutch and Indonesian. This study aims to increase the source of information by examining the code-mixing in Indonesia in the song lyrics written by Wouter Muller. This study also attempts to fill the gap of information in the linguistic field, mainly about code-mixing. The song’s lyrics were taken from Wouter Muller’s website. The method used in this research is library research. The results revealed that there were types of insertions, alternations, and congruent lexicalization in the form of words, phrases, and a sentence in nine song lyrics written by Wouter Muller. The motives of code-mixing in the song lyrics were to add the aesthetic and rhetoric impression, the presence of other participants, showing a strong sense of solidarity, and adjusting to the song’s topic"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Martha
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S15767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmansjah Taufik Masjhur
"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat penjabaran penerjemahan pronomina persona bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Data dikumpulkan dari kumpulan surat-surat Martini dalam bahasa Belanda beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan dengan cara mencatat semua pronomina yang terdapat dalam teks berbahasa Belanda, mencatat semua padanan pronomina tersebut dalam teks berbahasa Indonesia, lalu mengelompokkan penerjemahan pronomina tersebut.
Dari penelitian tersebut, penulis mendapat kesimpulan: 1. Pronomina bahasa Indonesia tidak bisa menampung semua pronomina bahasa Belanda. Dengan demikian pronomina bahasa Belanda tidak berpadanan satu-satu dengan pronomina bahasa Indonesia. 2. Penerjemah sudah berusaha untuk menyampaikan amanat bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran sebaik-baiknya, walaupun masih ada kecenderungan untuk memakai unsur-unsur bahasa etnis mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmansjak Taufik Masjhur
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>