Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wirawan Sukarwo
"Hubungan Militer Saddam Hussein di Segitiga Tahun 1979-2003. Dibawah bimbingan Dr. Muhammad Luthfi. I akultas getahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006. adalah negara yang terbagi berdasarkan garis sektarian dan etnis. Tiga yang paling dominan di wilayah Irak adalah golongan Sunni Arab, Syiah, i. Ketiga golongan tersebut juga menempati wilayah yang terpisah satu lama Irak. Wilayah Utara didominasi Suku Kurdi, wilayah tengah didominasi Sunni Arab, dan wilayah selatan golongan Syiah. Golongan Sunni Arab longan yang termasuk minoritas di Irak jika dibandingkan dengan golongan lama bertahun-tahun golongan Sunni Arab menjadi penguasa dalam hal an dan ekonomi di Irak. Kondisi ini sudah terbentuk sejak zaman Islam di wilayah Mesopotamia yang selalu menempatkan Golongan Sunni penguasa. Sampai masa kekuasaan Saddam Hussein, kondisi ini tetap an dengan berbagai cara. guasaan golongan.,, Sunni dalam hal pemerintahan melahirkan potensi takan dari golongan Syiah yang merupakan golongan mayoritas di Irak. Hussein yang berasal dari golongan Sunni, mempertahankan kekuasaannya membangun militernya melalui pendekatan suku, etnis, dan mazhab. Hussein menjadikan militer sebagai elemen terpenting pendukung ya. mbangunan militer yang dilakukan Saddam Hussein selama masa ya di Irak dipusatkan pada wilayah terbatas yang disebut Segitiga Sunni dayah tersebut dibatasi oleh garis yang menghubungkan ketiga kota yang i golongan Sunni Arab, yaitu Baghdad, Tikrit, dan Ramadi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumantri Utami Santoso
"Skripsi ini membahas tentang latar belakang pendirian Akademi Militer West Point sebagai institusi pendidikan militer pertama di Amerika Serikat mulai dari tahun pertama akademi militer ini berdiri pada 1802 hingga peranan lulusannya dalam perang kemerdekaan terakhir dengan Inggris di tahun 1812. Hasil penulisan menunjukkan, sebgai sebuah institusipendidikan militer pertama di Amerika Serikat, Akademi Militer West Point mempunyai peranan penting untuk mencetak calon-calon perwira yang nantinya akan betugas dalam Angkatan Darat Amerika Serikat dan membuktikan kualitas mereka dalam perang dengan Inggris di tahun 1812 serta peranannya bagi pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat.

This undergraduate thesis discussed the background to founding West Point United States Military Academy as a first military academy in America from year founded in 1802 untill role from the graduate of this academy in the last independence war with British in 1812. The result of this research indicate this military academy have a important role to train to candidate of United States Army and prove their quality in the war British on 1812 and the role of the graduated officer for the government and American people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S13106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Firiani
"Skripsi ini menguraikan tentang pengertian Ideologi militer secara umum untuk memahami ideologi militer Indonesia secara khusus. Dan untuk memahami pergumulan ideologis yang terjadi di tahun 1945 pada awal terbentuknya institusi militer Indonesia, hingga diakuinya peran politik militer Indonesia dalam parlemen dan pemerintahan dengan diberlakukannya Dekrit Presiden 1959. Didalamnya juga diuraikan factor-faktor kemunculan ideologi militer Indonesia dan pemikiran-pemikiran yang mempengaruhinya. Sehingga secara ringkas dapat dipahami apa yang menjadi ideologi militer Indonesia pada waktu itu dan masa sesudahnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fibri Rommy
Jakarta: Pusat Data dan Analisa Tempo, 2008
956.7 FIB d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ratih Gumilang
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas peristiwa terjadinya pembantaian suku Kurdi di Halabja, Irak Utara yang terjadi pads masa pemerintahan Saddam Hussein pada tahun 1988, serta faktor yang menyebabkan peristiwa ini terjadi. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis. Peristiwa pembantaian suku Kurdi di Irak utara ini terjadi di salah satu perkampungan suku Kurdi bemama Halabja. Peristiwa ini merupakan serangkaian kampanye yang terjadi pada hari Jum'at 16 Maret 1988. Saddam mengeluarkan kebijakan ini berdasarkan karena pribadi Saddam yang keras dan politik tiran dan terror yang dianutnya akibat pengaruh Iingkungan yang penuh dengan kekerasan. Katakter Saddam semakin tampak terlihat selama bergabung dengan Partai Baath. Yaitu Partai yang menganut tribalisme dengan mengutamakan dan memumikan etnis Arab. Suku Kurdi telah melakukan pemisahan diri untuk membentuk Negara Kurdistan yang merdeka jauh sebelum rezim Saddam dan Baath berkuasa karena deskriminasi etnis dan sektarian. Berkuasanya ideologi partai Baath membuat suku Kurdi semakin meningkatkan aksi perjuangannya dengan serangkaian pemberontakan, akan tetapi selalu dibalas oleh rezim Saddam dan Baath dengan berbagai 'penindasan Hak Asasi manusia. Perang Iran-Irak menjadi media puncak suku Kurdi untuk menggulingkan Rezim Saddam Hussein. Suku Kurdi membantu Iran di perbatasan Irak, rezim Saddam pun menganggap Kurdi hanya sebagai pengkhianat dan penyulit pemerintahan Bagdad. Sehingga Saddam pun tanpa memikirkan segi kemanusian lagi, tanpa ragu memilih Halabja sebagai tempat untuk uji cobs senjata pemusnah massal yang barn dibuat oleh perusahaan senjata Irak Atomic Energy.

Abstract
This undergraduate thesis focuses on the event and the factor which caused a massacre of Kurds race in Halabja, North Iraq that occurred on Friday, March 16, 1988, in Saddam Hussein regime. This research uses analytical description method. The massacre of Kurds Race in North Iraq occurred in a Kurds village named Halabja. Saddam made a policy which was about the use of mortal gas bomb in Halabja based on his authoritarian characteristic and the politic of tyranny and terror that he done from the influence of his rough environment. His tyranny characteristic was even much more able to be seen when he joined Baath Party, a party which followed tribalism that concern to prior and purify Arab ethnicity. Kurds ethnic had been tried to separate themselves from Iraq to form an independent Kurdistan country long before Saddam and Baath governed because of the ethnic discrimination and belief. When Baath Part ideology governed, Kurds Race had increased their fight with series of rebellion but Saddam Regime and Baath Party responded by oppressing the Kurds human rights. Iran-Iraq war became the peak of Kurds Race's fight to overthrow Saddam Hussein regime by helping Iran through the Iraq confine. Saddam regime then called Kurds,ts a traitor which had caused many obstacles to Iraq government so that without considering the effect of humanity crises, Saddam chose Halabja as a place for nuclear weapon test that was made by a weapon company, Iraq Atomic Energy."
2010
S13343
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siagian, Tagor
"Tujuan penelitian ini adalah memahami seberapa efektifkah strategi Far Enemy yang diterapkan Al Qaeda dan Jaringannya melawan Amerika Serikat, NATO dan Sekutunya dalam Perang Asimetrik di Afghanistan dan Irak antara 2001-2011. Juga ingin menjelaskan fungsi strategi Perang Gerilyawan Kota dan taktik Swarming dalam penerapan strategi Far Enemy tersebut. Akhirnya, akan dibuktikan apakah dalam terorisme abad modern, kuatnya jaringan kelompok sempalan dan sel teroris, yang didukung penguasaan teknologi informasi, adalah syarat mutlak dalam menerapkan strategi Far Enemy.
Tesis ini memakai metode kwalitatif dengan pembahasan persoalan secara deskriptif analisis. Dilakukan dengan meneliti studi kepustakaan, menganalisa bacaan dalam pengumpulan data dan membandingkan pendapat pro dan kontra dengan hipotesa yang dipilih. Keberhasilan Al Qaeda menerapkan dengan jitu teori perang Sun Tzu, yakni memperlemah kekuatan ekonomi lawan dengan memperpanjang perang, bersumber pada penguasaan terhadap budaya politik Afghanistan, dan sokongan kuat kelompok pemberontak Taliban dan suku Pashtun berdasarkan Pashtunwali Code (Hukum Pashtunwali).

The focus of this study is to understand the effectiveness of the Far Enemy strategy to Al Qaeda and its network in the asimetric war against United States, NATO and allies in Afghanistan and Irak, 2001-2011. It will also explain the choice of Urban Guerrilla Warfare and its Swarming tactic by Al Qaeda. In the end, we can come to the assumption of the importance of information technology and political culture dominance by a strong network to apply the Far Enemy strategy in modern terrorism.
This research used qualitative methods with analytical descriptive analysis. Referring to the Art of War theory by Sun Tzu, Al Qaeda has shown its capability of prolonging the war in Afghanistan and Irak, to weaken its opponents economy and human resources. Such dominance over the conflict owes much to the Pashtunwali Code, which is honored by the Taliban and Pashtun tribe.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30929
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tuah Arieyanda Setiawan
"Skripsi ini menceritakan tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Irak dalam kasus perang Irak-Iran 1980-1988"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>