Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59567 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Sari
"Simile ternyata banyak digunakan dalam tiga kitab Salomo. Tiga kitab Salomo ini terdiri dari Wulang Bebasan _Amsal_, Musthikaning Kidung _Kidung Agung_, dan Kohelet _Pengkhotbah_. Tiga kitab ini sarat dengan kalimat-kalimat dalam bentuk perumpamaan karena Salomo yang diyakini sebagai penulisnya banyak mengibaratkan segala seuatu yang berkenaan dengan manusia_baik itu berkaitan dengan sikap, keadaan, maupun fisik_dengan segala sesuatu yang berkenaan dengan benda-benda mati atau hewan-hewan maupun tumbuhan. Seringkali dalam kalimat-kalimat dari ketiga kitab ini Salomo selalu ingin menggambarkan sesuatu yang dia lihat atau rasakan dengan benda-benda yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari maupun hal-hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya saja dalam kitab Musthikaning Kidung yang isinya sebagian besar bahkan hampir secara keseluruhan berupa pernyataan-pernyataan simile dalam bentuk pujian-pujian kepada mempelai wanitanya, Salomo memuji keindahan rambut mempelai wanitanya dengan salah satu jenis hewan. Pernyataan-pernyataan simile yang seringkali dituliskannya dalam ketiga kitab ini menandakan bahwa Raja Salomo adalah seorang raja yang berjiwa sastrawan dan pandai berimajinasi. Pernyataan-pernyataan simile hampir memiliki kesamaan dengan pernyataan metafora. Keduanya merupakan gaya bahasa kiasan. Namun sebenarnya tetap saja ada satu prinsip yang berbeda antara metafora dan simile. Hal tersebut juga menjadi bagian pembahasan skripsi ini yang disertai juga proses menganalisis simile. Penelitian simile ini titik akhirnya adalah pada penggolongan simile ke dalam dua jenis, yaitu modelling simile yang terorientasi pada pengalihan sifat, dan jenis illustrative simile yang terorientasi pada pengalihan bentuk. Melalui kelompok-kelompok dan pengalihan komponen makna, maka pernyataan-pernyataan simile yang dianalisis akan dapat digolongkan apakah termasuk ke dalam modelling simile atau illustrative simile. Kuantitas baik untuk jenis modelling simile dengan illustrative simile dari masing-masing ketiga kitab ini tentu akan berbeda banyaknya. Namun, hal ini tidak dijelaskan secara eksplisit tetapi skripsi ini hanya membahasnya secara implisit melalui jumlah data yang dianalisis baik itu untuk modelling simile maupun illustrative simile."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian lama kian melaju. Di sana-sini timbul pendapat, pikiran serta teori-teori baru. Sebagai salah satu unsur bahasa, kata mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan tersebut. makin banyak pendapat, pikiran serta teori-teori baru ditemukan, makin banyak pula kata-kata yang dipergunakan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Ismayati
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan memberi gambaran secara sintaksis tentang ciri-ciri ketakrifan dalam bahasa Arab serta menganalisis secara semantik tentang makna ketakrifan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan pendekatan sintaks-emantik. Hasil penelitian; ciri-ciri tak takrif, dapat diketahui melalui pemarkah tanwin di akhir nomina dan nomina berdiri sendiri. Sedangkan, takrif dapat diketahui melalui pronomina, nama diri, pronomina demonstratif, pronomina relatif, nomina yang didahului artikel takrif _al-_ ( ?? ), adverbia, dan melalui interjeksi. Analisis yang dihasilkan yaitu, terdapat makna khusus dan umum di dalam bentuk takrif.

Abstract
This undergraduate thesis aims to give description according to syntax about the characteristics of definiteness in Arabic and to analyze according to semantic about the meaning of the definiteness. This research using descriptive method with syntax-semantic approach. The results of the study are knowing the characteristics of indefinite through the _tanwin_ markers at the end of nouns and nouns that stand alone or cannot be propped up with another noun. Meanwhile, definite can be identified by the pronouns, proper names, demonstrative pronouns, relative pronouns, nouns preceded by the article 'al-' ( ?? ), phrase, and by interjection. The analysis result is founding special and general meaning of the definite noun."
2010
S13289
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Devy L.A.
"Skripsi ini merupakan sebuah studi semantik. Topik yang diangkat adalah mengenai hubungan semantis dengan judul Pemanfaaran Hubungan Semanris Sebagai Faktor Pembangun Kelucuan Dalam Teks Humor Berbahasa Prancis. Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana cara hubungan semantis dimanfaatkan sehingga dapat menjadi faktor pembangun kelucuan dalam teks-teks humor berbahasa Prancis. Teori-teori yang digunakan sebagai landasan analisis adalah teori dari Palmer dan Saussure mengenai penandaan, dari Nida dan Taber mengenai komponen makna dan jenis makna, dari Tutescu dan Baylon mengenai tata hubungan makna. Analisis dilakukan terhadap 50 teks humor yang mengandung polisemi, homofoni, homografi, sinonimi, antonimi, dan metafora. Dari analisis yang dilakukan, terlihat bahwa setiap jenis hubungan semantis memiliki caranya masing-masing dalam membangun kelucuan. Contohnya adalah hubungan polisemi - akibat ketaksaan maknanya - membuat tokoh dalam teks salah paham. Akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa ada tujuh cara untuk membangun kelucuan pada teks-teks humor melalui perekayasaan hubungan semantis."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S14414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati Susanto
"ABSTRAK
Belum lama berselang, negara Prancis mengadakan serangkaian percobaan nuklir yang mengambiI lokasi di Mururoa, kepulauan Pasifik. Untuk mengantisipasi reaksi yang timbul dari masyarakat Prancis dan juga seluruh dunia, pemerintah Prancis mengadakan jumpa pers dan mengemukakan bahwa percobaan tersebut sama sekali tidak berbahaya. Di samping itu, pemerintah berjanji tak akan melakukan percobaan-percobaan semacam itu lagi setelah rangkaian percobaan nuklir tersebut. Tekad Prancis untuk mengadakan percobaan tersebut sangat kuat dan tak tergoyahkan. Hal ini terbukti ketika hampir semua negara di dunia termasuk negara adidaya Amerika Serikat dan Rusia memprotes kegiatan tersebut, Prancis tetap tak bergeming. Pro dan kontra, dengan jumlah pihak kontra jauh melampaui pihak pro.

"
1996
S14307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Kusmarina
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk anafor dan peranti kohesi dalam wacana tulis ilmiah bahasa Indonesia. Bentuk-bentuk anafor dan kohesi itu dideskripsikan dan dijelaskan berdasarkan konteksnva sehingga akan diperoleh gambaran yang lengkap mengenai kedua bentuk tersebut dalam membangun teks yang kohesif. Korpus data penelitian ini adalah dua disertasi, yaitu disertasi yang ditulis oleh Dendy Sugono yang berjudul Pelesapan. Subjek dalam Bahasa Indonesia (1991) dan disertasi yang ditulis oleh Sudaryono yang berjudul Negasi dalam Bahasa Indonesia suatu Tinjauan Sintaksis dan Sernantik (1992). Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik pencatatan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih.
Hasil analisis data menunjukkan ada dua bentuk anafor, yaitu anafor pronomina sebanyak 17 buah dan anafor zero sebayak 5 buah. 17alam hal ini, anafor pronomina terdiri atas dua bentuk, yaitu anafor pronomina persona -nya dan anafor pronomina pen unjuk itu. Anafor pronomina digunakan untuk mengacu nornina atau ide yang telah disebutkan sebelumnya, sedangkan anafor zero mengacu pada nomina yang mendahuluinya. Hasil analisis data juga menunjukkan ada 101 pemarkah kohesi yang rneliputi (1) pengacuan frasa dan kata kunci yang terdiri atas substitusi, elipsis , pronomina, dan pengulangan, (2) pemarkah transisional yang terdiri atas pemarkah transisional yang menvatakan hubungan pertentangan, perlawanan, sebab aid bat, penambahan, pemilihan, ciri atau contoh.

This research is aimed at describing and explaining the anaphoric forms and cohesive devices in Indonesian Sceintific Written discourse. The Cohesive and anaphoric forms arc described and explained based on the context so that a comprehensive description of the two forms is obtained. Data are obtained from two disertations written by (1) Dendy Sugono on Subject Deletion in Indonesian (Pelesapan Subjek dalam Bahasa Indonesia) (1991) and (2) Sudaryono entitled Negation in Indonesian : Syntactical and Semantical Analysis (Negasi dalam Bahasa Indonesia : Suatu Tinjauan Sintaktik dan Semnan.tik) (1992). Data are collected using obeservation and writing techiques which are then analysed using that method proposed by Sudaryanto called the 'agih methode'.
This Study reveals that there are two forms of anaphora, namely: Pronominal anaphora which consists of 17 forms and zero anaphora comprising 5 forms. In this regard pronomina anaphora is devided into two forms, that is : personal anaphoric pronominal nya and demonstrative anaphoric pronominal itu. Pronomina anaphora is used to refer to a noun or idea mentioned earlier, while zero anaphora refers to the preceding noun. This research also shows that there are 101 cohesive markers: (1) reference of phrase and key word, namely: substitution, ellipsis, pronoun, and repetition, (2) transisional markers consisting of that one refering to contradiction, apposition, cause and effect, addition, option, and feature or example.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T39175
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tarpin
"Dalam bab pendahuluan ini penulis akan mengemukakan beberapa masalah yang berhubungan dengan pembatasan. Ayat 85 surat al-'isra' a1-qur'an al-karim berbunyi: /wa ma ' utitum min al-'ilmi 'illa qalilan/ ' Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, melainkan sedikit .Di samping tertarik dengan ayat ini yang secara im-plisit mengandung pengertian, agar kita tidak merasa puas dengan ilmu yang telah kita peroleh dari Tuhan, penulis ju_ga tertarik dengan strukturnya sebagai salah satu titik to_lak latar belakang pembatasan karya ini.Ayat tersebut di atas, mengandung pengertian pemba_tasan yang ditandai dengan unsur-unsur pokok pembatasan bahasa Arab, yaitu; /ma/ ' tidak dan _ila/ ' kecuall atau melainkan ', yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan dengan kata ' hanya ' atau ' saja '..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana Suhendra
"Es besteht einen engen Zusammenhang zwischen Kontext und Kontextbedeutung. Wenn wir die Bedeutung von einem Wort wissen wollen, mussen wir den Kontext beachten. Es gibt 2 Arten von Kontext, namlich : Mikrokontext und Makrokontext. Makrokontext besteht aus typisierten Vorstellungen, Kontext (Situation), und individuellen Vorstellungen. Mikrokontext besteht aus stellung im Sprachsystem.. Die Analyse in dieser Arbeit beschaftigt sich in erster Linie mit dem Makrokontext. Als theoretische Grundlage verwende ich die Theorie von Hannappel/Melenk, da diese Theorie bietet eine ausfuhr_liche Analysemethode des Makrokontexts an. Diese Arbeit ist eine empirische Arbeit. Die Quelle der Daten sind Artikel aus den zeitschriften und Buchern. Nach der Analyse in dieser Arbeit kann man einen schlu_ ziehen, da_ eine grundliche Analyse der Elementen des Makrokontextes zum Verstandnis der Kon_textbedeutung sehr nutzlich ist."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>