Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99543 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pattisahusiwa, Amanda Ferdina
"Skripsi ini membahas tentang penanganan Technostress pustakawan: studi kasus di Perusahaan Konsultan. Technostress merupakan suatu fenomena yang terjadi pada seorang individu disebabkan ketidakmampuannya menghadapi perkembangan teknologi serta penggunaan teknologi secara terns menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab serta bentuk Technostress yang dialami pustakawan di perusahaan konsultan serta untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Wawancara dilakukan kepada tiga pustakawan dan kuisioner dibagikan kepada 14 pekerja di perusahaan tersebut yang menggunakan jasa pustakawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pustakawan merasakan komponen Technostress (kebanjiran informasi, perilaku yang menunjukkan kecemasan, dan faktor organisasi). Bentuk Fisik Technostress yang dirasakan adalah sakit kepala, mata, bahu, pergelangan tangan, dan punggung bagian belakang. Sedangkan, bentuk psikologis Technostress yang dirasakan adalah merasakan kebanjiran informasi, perasaan tidak nyaman dalam bekerja (bad mood} dan turunnya motivasi dalam bekerja, perasaan di bawah tekanan kerja, dan merasakan adanya ketidakpastian peran kerja. Selama ini pihak manajemen telah memberikan upaya penanganan Technostress terhadap pekerjanya. Namun, penanganan dirasakan belum berjalan efektif, sebab belum menyentuh akar permasaiahannya. Penanganan tersebut lebih diwujudkan pada kegiatan (event) relaksasi tahunan dan Work Live Balance (kegiatan olahraga bulanan penyeimbang kerja) yang memungut biaya kepada anggotanya, sehingga tidak semua pekerja mengikutinya. Untuk mendapatkan penanganan yang efektif, penanganan lebih baik difokuskan pada pemberian pelatihan teknologi, seperti pelatihan `Hands-On', membuat sistem yang jelas maupun memberikan kemampuan untuk mengorganisasikan dan menyaring informasi yang berlebihan, memberikan penyuluhan kesehatan maupun fasilitas kebugaran, memberikan pengaturan prioritas pekerjaan, menambah seorang pustakawan untuk membantu kinerja pustakawan lainnya, serta meninjau kembali kebijakan manajemen (terkait dengan gaji, pangkat dan pembagian tugas kerja)."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S15032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S9963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwa Udiutomo
"Era industri telah berakhir, saat ini dunia bisnis global memasuki era informasi yang menuntut perusahaan mengoptimalkan modal tidak berwujud, yaitu pengetahuan, bukan hanya mengandalkan modal berwujud. Selain itu, era informasi meningkatkan jumlah informasi dan pengetahuan yang dikuasai oleh masyarakat sehingga konsumen memiliki banyak pilihan produk dari berbagai perusahaan di seluruh dunia. Konsumen saat ini memiliki kekuatan untuk dapat membandingkan produk yang dikeluarkan sehingga mereka dapat memilih produk yang paling baik menurut mereka. Iklim persaingan bisnispun meningkat karena tiap perusahaan berupaya untuk memberikan produk yang diinginkan konsumen.
Selain itu, berbagai masalah seperti keluarnya karyawan dari perusahaan dengan membawa pengetahuannya, lokasi pengetahuan yang tidak jelas sehingga sulit untuk diakses oleh pengguna pengetahuan, teknologi informasi yang belum termanfaatkan untuk mengelola pengetahuan dan tidak adanya pengelolaan dokumen secara baik menyebabkan pertumbuhan perusahaan berjalan lambat. Fenomena serupa juga terjadi di industri konsultan yang menuntut perusahaan untuk terus dapat menciptakan dan menguasai pengetahuan baru agar klien dapat dipertahankan. Karenanya, diperlukan suatu sistem manajemen pengetahuan melalui proses identifikasi, penciptaan, perolehan, penyimpanan dan pertukaran informasi dan pengetahuan di dalam perusahaan.
Penelitian ini menitikberatkan pada perancangan prototipe instalasi perangkat lunak manajemen pengetahuan yang terkait dengan penggunaan teknologi informasi yang dalam hal ini mengangkat studi kasus di Lemtek FTUI. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data mengenai infrastuktur dan kemampuan pengguna terkait pengelolaan pengetahuan di perusahaan. Lalu dicari data pendukung lain yang dapat mendukung berjalannya sistem manajemen pengetahuan, termasuk data pakar, prosedur perusahaan hingga aplikasi yang mungkin diterapkan. Data kemudian diolah dan dianalisa. Dengan metodologi Amrit Tiwana diperoleh hasil akhir dari penelitian ini berupa prototipe rancangan instalasi perangkat lunak manajemen pengetahuan di Lemtek FTUI.

Industrial era have ended, in this time global business world enter information era that claiming company to optimal its intangible assets, that is knowledge, not only depend on tangible assets. Besides, information era improve the amount of knowledge and information mastered by society so that consumer have many product choices from various company in all the world. Consumer in this time have the power of to be able to compare released product so that they can choose best product according to them. The competitive of business increase because every company will struggle to satisfy consumer.
Beside that, various problem like the retirement of employees of the company brought his knowledge, bad defined knowledge location so that difficult to access the knowledge, information technology which not yet been utilized to manage knowledge and poor document management well cause growth of company walk slowly. Similar phenomenon also happened in consultant industry that claiming company to continually create and master new knowledge so that client can be defended. That?s why, knowledge management system is needed through process identify, creation, acquirement, depository and transfer of knowledge and information in company.
This research focus at design of installation prototype software of knowledge management which related to usage of information technology which in this case take case study in Lemtek FTUI. This research is started by collecting data concerning infrastructure and ability of related user of management of knowledge in company. Then, looking for other supporting data to support the knowledge management system, including data of expert, company procedure (SOP) until the application which is possible to be installed. Then data be processed and be analyzed. By methodologies of Amrit Tiwana, the end result of this research is the design installation prototype software of knowledge management in Lemtek FTUI.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahini Wijayanti
"Dengan semakin berkembangnya perekonomian, kebutuhan akan konsultan menjadi meningkat. Persaingan antara perusahaan konsultan menjadi kian ketat sehingga diperlukan suatu alat yaitu anggaran sebagai acuan dalam menjalankan perusahaan. Tujuan penulisan ini adalah mencari tahu sejauh mana anggaran tersebut berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan, wawancara dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan, observasi lapangan dan melihat dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan. Dalam perusahaan konsultan yang merupakan perusahaan jasa, konsep anggaran secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain, namun perlu penekanan pada laporan laba/rugi yaitu mengenai perolehan pendapatan maupun pengeluaran biayanya. Juga proses penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku terutama untuk perusahaan BUMN yang sudah dibuatkan peraturan tersendiri. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan perencanaan maupun pengendalian perusahaan, dilakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang sesungguhnya sehingga dapat diketahui penyimpangan yang favorable maupun penyimpangan unfavorable yang melebihi 10% yang perlu diketahui pemecahannya, untuk mendukung pertumbuhan usaha. PT Bina Karya dengan banyaknya penyimpangan yang terjadi perlu menyelidiki dengan seksama dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tannawi
"Kegiatan usaha jasa teknik dan manajemen harus dipisahkan dari kegiatan usaha jasa lainnya. Proses
perh-itungan dan analisa berbagai biaya serta dampak perpajakan sesuai dengan Undang-undang perpajakan
dan peraturan-peraturan perpajakan lainnya.
Menggunakan penelitian kepustakaan gunĂ  melengkapi latar belakang teori serta penelitian lapangan untuk studi kasus jasa teknik pada PT1E.
Tarip PPh jasa teknik dikenakan Pasal 23 semula sebesar 15% x Penghasilan bruto diubah menjadi 15% x perkiraan penghasilan netto (60%x penghasilan bruto) sejak 1 Januari 1992. Studi kasus jasa teknik pada PT1E mi untuk tahun buku 1991 sedangkan untuk thn
1992 dan seterusnya diberikan illustrasi. Untuk thn 1991 P1IE lebih bayar PPh dan minta restitusi
akibatnya Wajib Pajak tersebut diperiksa. Pada saat pemeriksaan, kelemahan dokumen pembuktian kepada fiskus menempatkan Wajib Pajak pada posisi yang lemah sehingga terdapat banyak koreksi fiskal positif akibatnya untuk tahun 1991 PT"IE" bukan memperoleh kembali restitus.i tetapi masih kurang bayar dan ditagih dengan SKP.
Dokumen pembuktian harus dapat diandalkan dan lengkap. Diharapkan adanya kesamaan persepsi antara
Wajib Pajak dengan Fiskus didalam menafsirkan ketentuan perpajakan. Ketentuan perpajakan harus terus menerus direvisi dalam menyesuaikan din dengan perkembangan dunia usaha dewasa ini.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18734
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakay Bimo
"ABSTRAK
Layanan sistem penangangan keluhan pelanggan atau help desk untuk suatu produk di PT. X, yakni perusahaan konsultan teknologi informasi, seringkali mengalami keterhambatan. Hal ini diidentifikasi dengan ketidaktepatan waktu dalam penanganan isu dalam jumlah yang besar dari pihak pelanggan, sehingga status keterlambatan dapat terjadi pada penanganan isu. Perancangan ulang proses bisnis layanan sistem penanganan keluhan pelanggan atau helpdesk tersebut dilakukan guna mempercepat waktu layanan dengan tidak berstatus terlambat. Metode Business Process Re-Engineering BPR digunakan untuk mendukung perancangan proses bisnis tersebut. Waktu layanan sistem help desk dapat dipercepat dengan menggunakan beberapa skenario perbaikan yang telah dirancang dan penanganan isu dapat diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

ABSTRACT
Service of customer complaint handling system or help desk for a product in information technology consultant company often experiences delays. This is identified by the inaccuracy of time in handling large amounts of issues from the customer, so the status of delays can occur in the handling of the issue. This research aims to reduce service time by redesigning business process. Business Process Re Engineering BPR method is used to resolve several customer complaint that are handled by help desk system. Help desk system service times can be accelerated by using some designed improvements scenarios and addressing issues to be resolved within specified time limits."
2017
T48432
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Ayuningtyas
"Banyak aspek yang dapat mempengaruhi perusahaan secara langsung dan tidak langsung, dan dampat berdampak negatif dalam kelangsungan perusahaan, seperti contohnya bencana alam dan krisis finansial. Terlebih lagi pada proyek konstruksi yang didalamnya terdapat banyak stakeholder. Apabila terdapat gangguan pada salah satu perusahaan stakeholder, maka dapat mengganggu keberlangsungan proyek, tak terkecuali perusahaan konsultan konstruksi.
Perusahaan konsultan konstruksi membutuhkan sebuah proses manajemen untuk mencegah dan menanggulangi krisis-krisis yang berdampak pada keberlangsungan perusahaan. Proses manajemen tersebut ialah Business Continuity Management (BCM). Sebelum membuat rencana pencegahan dan penanggulangan, sebelumnya harus mengetahui risiko/krisis dan dampaknya pada perusahaan. Tahapan ini harus diidentifikasi dengan baik agar bisa terfokus pada krisis yang mengganggu perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada satu perusahaan konsultan konstruksi yaitu PT. X.
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa krisis yang paling berdampak signifikan pada PT. X adalah gempa bumi, tsunami, dan keruntuhan struktur akibat kesalahan desain. Unit bisnis yang paling penting adalah Structural Engineering Division dengan critical business function nya adalah melakukan analisis struktural. Dan strategi penanganan yang dilakukan adalah dengan menggunakan cloud storage untuk melakukan back up, melakukan double check terhadap desain dan perhitungan struktur, serta meletakkan peralatan dan instrumen di brankas.

Many aspects can affect the company directly and indirectly, and reduce negative impacts in the company, such as natural disasters and financial crises. Moreover, in the construction projects there are many stakeholders. If there is a problem with one of the company's shareholders, then the sustainability of the project can be decided, and except for the construction consulting company.
Construction consulting companies need a management process to prevent and overcome crises that have an impact on the sustainability of the company. The management process is Business Continuity Management (BCM). Before making plans and countermeasures, you must first discuss the risks / crises and their impact on the company. This stage must be changed well so that it can focus on crises that require companies. The research was conducted at construction consulting company, PT. X.
From the results of the study, the most significant risk at PT. X are earthquake, tsunami, and structural collapse due to design errors. The most important business unit is Structural Engineering Division with critical business function is carry out structural analysis. And recovery strategies are using cloud storage for back up the data, doing double check for structural design and calculations, and saving equipment and instruments in safe-deposit box.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramdhani
"Sistem Self Assesment menuntut Wajib Pajak untuk menghitung, menyetorkan dan melaporkan pajaknya sendiri. Namun kurangnya pengetahuan Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan serta seringkalinya peraturan perpajakan tersebut mengalami perubahan, sehingga membuat Wajib Pajak menjadi bingung dan lebih memilih menggunakan bantuan pihak ketiga yang mengerti akan peraturan perpajakan untuk membantu perusahaan dalam menjalankan kewajiban perpajakan yaitu pihak konsultan pajak. Persaingan bisnis konsultan pajak yang pesat, membuat konsultan pajak tersebut perlu menjaga pengguna jasanya agak tidak pindah ke konsultan pajak lain. Diantaranya dengan cara menjalankan kewajiban perpajakan kliennya dengan menggunakan perencanaan pajak agar dapat terhindar dari sanksi pajak. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui apakah perencanaan pajak yang dilakukan Kantor Konsultan Pajak X dalam membantu pelaksanaan kewajiban perpajakan klien dalam rangka penghindaran sanksi pajak, apakah sudah memenuhi peraturan perundangundangan perpajakan, dapat meminimalkan sanksi atau tidak, serta apakah ada resiko yang muncul dari dijalankannya perencanaan pajak tersebut.
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil penelitian bahwa perencanaan pajak dari Kantor Konsultan Pajak X tidak semuanya tidak melanggar ketentuan perundang-undangan dan efektif dalam meminimalisir atau menghindari sanksi pajak. Namun ada juga perencanaan pajak yang dilakukan oleh Kantor Konsultan Pajak X yang melanggar ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia sehingga dinilai tidak efektif dan menimbulkan resiko jika perencanaan pajak tersebut dilakukan.
The Self Assesment system demanded the Taxpayers to calculate, remit and lodge his individual tax obligation. However, the lack of knowledge in regards of tax regulation as well as excessively tax regulation altered , has made confused the Taxpayers who finally chose to asked the third party who understood comprehensively in regards of tax regulation to help carrying out his tax obligation idest Tax Consultant. The vast competition within the Tax Consultant business, has made the Tax Consultant needs to persuade its clients so that they will not move to the other Tax Consultant. One of the persuasion is by performing tax planning in working the clients tax obligation to avoid tax penalty. This research utilized the qualitative research descriptive with the aim to know whether the tax planning that was done by the Tax Consultant X in working the clients tax obligation to avoid the tax penalty has fulfilled the tax regulation, could minimise sanctions or not, also for knowing whether the tax planning taken had any risk might emerged.
Based on the research, the results obtained that not all the tax planning done by the Tax Consultant X are in accordance with the Tax regulation provisions and effective in minimizing or avoiding tax sanctions. However there are also tax planning done by the Tax Consultant X which are not in accordance with the Tax regulation provisions applied in Indonesia which considered ineffective and may caused the risk if the tax planning carried out.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Aziz Luthfi
"Tesis ini membahas perjalanan transformasi PT. Bostonprice Asia dari perusahaan perorangan menuju perusahaan dengan corporate brand yang baik. Pembahasannya dari model perubahan, urgensi pendorong, dan proses transformasinya. Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif studi kasus. Hasil penelitian menyarankan perusahaan perlu menanamkan dan menumbuhkan kesadaran semua orang untuk berubah lebih mendalam lagi sehingga hasil transformasi bisa lebih maksimal; model transformasi PT. Bostonprice Asia diupayakan bisa menjadikan branding perusahaan yang bagus dengan tanpa menyampingkan personal branding pemilik perusahaan sebagai salah satu sumber daya saing perusahaan; perusahaan perlu merumuskan nilai yang berkembang dalam buku dokumentasi agar perubahan terjaga dan menjadi budaya perusahaan.

This thesis discusses the transformation journey of PT. Bostonprice Asia from personal company to good corporate brand company. The discussion is about the change model, the driving urgency, and the transformation process. Researcher used a qualitative research with case study approach. The results suggest the company to emphasize and build strong sense to change to all people so that the transformation output can be more maximized The transformation model of PT. Bostonprice Asia is attempted to make a great corporate branding without leaving the personal branding of the company owner as one of competitive advantage resources The company needs to formulate the growing value in a book documentation to keep the change and to become company culture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mandala Utama
"Sasaran akhir perancangan adalah menciptakan bentuk yang memuaskan perilaku. Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut, menjadi sesuatu yang sangat sulit ditentukan secara mutlak yang terkait dengan kinerja waktu. Hal ini tentunya akan berakibat terjadinya keterlambatan pada proses penyelesaian pekerjaan yang sangat berpengaruh terhadap pembengkakan biaya serta citra/performance perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam proses perancangan arsitektur terhadap kinerja waktu, meningkatkan kinerja waktu proses perancangan arsitektur dengan menetukan tindakan pencegahan dan koreksinya, serta membuktikan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh tersebut terjadi pada perusahaan jasa konsultan arsitektur 'x' di DKI Jakarta.
Dengan menggunakan metode analisa AHP dan analisa korelasi statistik didapat variabel faktor yang berpengaruh yakni pada tahap persiapan, pengambilan keputusan yang tidak jelas dari pemilik, dan lambanya keputusan persetujuan pemberi tugas, pada tahap konsep rancangan, ketidaksiapan dari pemberi tugas, dan banyaknya pengambil keputusan dari pihak pemilik, pada tahap prarancangan, keterlambatan pihak disiplin lain, ketidak serasian kerjasama antar disiplin, dan situasi yang tidak terduga sebelumnya, pada tahap pengembangan rancangan, perubahan program rancangan dari pemilik, sedangkan pada tahap pembuatan gambar kerja, target dan strategi pemasaran terkait dengan pemenuhan kebutuhan pengguna, dan perubahan program rancangan dari pemilik.
Untuk menigkatkan kinerja waktu proses perancangan perlu dilakukan tindakan pencegahan dan koreksi untuk setiap faktor yang berpengaruh tersebut. Dan pembuktian studi kasus pada perusahaan jasa konsultan arsitektur 'x' di DKI Jakarta menunjukan indikasi dimana semua variabel hasil temuan penelitian ini terjadi pada proyek yang ditangani oleh perusahaan tersebut, walaupun tidak selalu terjadi secara keseluruhan pada satu jenis proyek.

Final target of design is to create satisfying form of behavior. In course of accomplishment of the requirement, becoming something that is very difficult determined absolutely which related to time performance. This matter it is of course will cause the happening of delay at completion of task process which is have an effect on to increase of expense of project and also image / the company performance. This research aim to to identify affecting factors in architecture design process to time performance, improving time performance of architecture design process with determining the action of preventif and correction, and also proving that affecting factors happened in architecture firm 'x' at DKI Jakarta.
By using method analyse AHP and statistical correlation analysis is got affecting factor variable on namely at preparation phase, ill defined decision making from owner, and tardy of decision of approval/permission from taskmaster, at design concept phase, unreadiness from taskmaster, and to the number of decision taker from owner, at pre-design phase, delay of other discipline, uncompatible of interdisciplinary cooperation, and situation that do not be anticipated previously, at design development phase, change of design program from owner, and while at working drawing phase, marketing strategy and goals related to accomplishment of requirement of new consumer needs, and change of design program from owner.
For improving the time performance of architecture design process require to be conducted action by correction and prevention to each every factor having an effect on is the. And verification of case study at architecture firm 'x' at DKI Jakarta showing an indication where all variable result of this research finding happened at project of handled by the company, although do not always happened as a whole at one type of project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25079
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>