Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Ilham R.A.P.
"Skripsi ini membahas tentang pemanfaatan terbitan di Pusdokinfo Manggala Wanabakti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemanfaatan terbitan oleh pengunjung, jenis terbitan yang paling banyak digunakan serta penilaian dan harapannya. Kajian Skripsi ini melihat dari terbitan sebagai produk kemas ulang dengan melihat pemanfaatannya melalui evaluasi yang berpusat pada pengguna. Pengumpulan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner pada pengunjung yang datang ke Pusdokinfo Manggala Wanabakti. Selain itu untuk menunjang kelengkapan data, maka juga dilakukan tinjauan literatur dan wawancara lisan kepada staf/pustakawan. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan disajikan secara sistematis dalam bentuk tabel untuk kemudian dianalisa. Pengolahan dan penghitungan dilakukan secara manual menggunakan rumus persentase yang hasilnya dibuatkan tabel frekuensi dan dianalisis Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah pengunjung Pusdokinfo masih belum memanfaatkan terbitan. Secara keseluruhan, terbitan sudah dimanfaatkan walaupun frekuensi penggunaannya masih rendah. Harapan pengguna lebih difokuskan pada peningkatan promosi (sosialisasi) terbitan, isi informasi yang lebih aktual dan pertimbangan harga jual terbitan yang lebih murah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderina Desmalia
"Skripsi ini membahas mengenai implikasi klausula Grant Back (Lisensi Kembali) dalam Perjanjian Lisensi Paten. Pengaturan klausula Grant Back dalam perjanjian lisensi sulit diketahui karena umumnya Perjanjian Lisensi Paten bersifat tertutup. Namun hal tersebut penting untuk diketahui mengingat keberadaan klausula tersebut dapat melindungi pemberi lisensi namun juga berpotensi menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif untuk menghasilkan data yang bersifat deskriptif analitis. Analisa mengenai implikasi Grant Back selanjutnya akan dilakukan dengan melihat perbandingan penerapan hukumnya di Indonesia, Jepang, dan Amerika. Berdasar perbandingan pengaturan tersebut, maka disimpulkan bahwa klausula Grant Back dalam lisensi paten memerlukan batasan tertentu sehingga dapat memberi keuntungan seluruh pihak dalam perjanjian lisensi, yaitu pemberi lisensi dan penerima lisensi, serta pasar.

This thesis analyzed the implication of Grant Back clause in the License Patent Agreement. There is a notable difficulty in observing the arrangement of the clause, due to the nature of License Patent Agreement, which is strictly restricted and cannot be disclosed outside the involved parties. However, it is critical to understand the existence of such clausal since while it can protect the licensor, it is also prone to trigger unfair business practices. This thesis uses normative law method to generate descriptive analysis data. Following that, the analysis of Grant Back implication will be examined through comparison study of its law application in Indonesia, Japan, and United States. Based on the arrangement comparison, it is concluded that Grant Back clause in Patent License requires specific restrain and condition to ensure that it can be beneficial to all parties involved in the license agreement, i.e., licensor and licensee, as well as the market. "
2012
S1565
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahadian Prayudha
"Dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, salah satu inovasi yang dibuat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ialah membangun produk e-office berupa sistem penjualan tiket secara online atau Rail Ticketing System (RTS). Penelitian ini menjelaskan penerapan e-office, khususnya bentuk hubungan antara front office dan back office di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif melalui metode pengumpulan data kualitatif.
Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa tipe hubungan antara front office dan back office dalam penerapan e-office di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ialah tipe C yaitu Full Automation. Selain itu, hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat masih menggunakan media konvensional untuk mencari informasi seputar kereta api dan ketersediaan tiket. Dalam upaya meningkatkan pelayanan, PT. Kereta Api Indonesia disarankan untuk melakukan peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas pelayanan, mensosialisasikan secara kontinu sistem layanan online, dan mampu mengatasi dengan cepat segala bentuk gangguan dalam pelayanan penjualan tiket.

In effort to enhance service to customer, one of innovation made by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) is to develop e-office in the form of selling ticket by online system the so-called Rail Ticketing System. This study aims to analyze e-office is applied particularly the form of the relationship between front office and back office at PT. Kereta Api Indonesia. This study is conducted through quantitave approach by qualitative data analyses.
The research found that the type of relationship between front office and back office in the application of e-office at PT. Kereta Api Indonesia is C type namely Full Automation. In addition, the study found that customer still use conventioal media to look for information on train and ticket availability. In order to enhance services, it is recommended to PT. Kereta Api Indonesia to develop quality of human resource, to increase service quality, to continually socialize online service, and capable to handle all form of troubles in selling the ticket."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Khairani
"Sebuah fenomena telah terjadi pada anak-anak di sekolah dan di masyarakat. Fenomena tersebut ditandai dengan perilaku, seperti menyakiti dengan lelucon, ejekan dan perkataan yang kasar. Hal tersebut dapat bertambah parah jika sampai pada panggilan yang buruk, penyerangan secara personal dan mempermalukan orang lain di depan umum (Ross, 1998). Fenomena tersebut dinamakan bullying.
Dalam kosa kata Bahasa Indonesia ada yang mengartikan bullying sebagai perilaku "menggertak' atau `menggencet' namun padanan kata tersebut dirasa belum tepat untuk merepresentasikan kata bullying itu sendiri sehingga untuk pembahasan selanjutnya, kata bullying akan tetap dipakai. Bullying dapat didefinisikan sebagai sebuah pola perilaku agresif yang berulang, dengan intensi yang negatif, diarahkan dari seorang anak kepada anak yang lain, di mana ada kekuatan yang tidak seimbang (alweus, 1993). Agresivitas dapat menjadi bullying jika seorang anak mempunyai target orang tertentu sehingga perilaku tersebut diarahkan kepada orang yang biasanya lemah dan tidak berdaya (Papalia, 2004). Menurut Dlweus, (1993) perilaku agresif ini meliputi perilaku fisik atau verbal yang merupakan perilaku yang terus-menerus dan bertujuan untuk menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain.
Perubahan iklim pendidikan dewasa ini dalam kaitannya dengan perilaku bullying telah menimbulkan kebutuhan untuk bekerja sama antara guru, manajemen sekolah, siswa, orangtua dan karyawan penunjang sekolah untuk mengembangkan strategi, kebijakan dan program yang efektif untuk merangsang kesuksesan dan rasa aman semua siswa dalam bersekolah, terutama dalam usaha pencegahan perilaku bullying di sekolah.
Hal ini dilakukan dalam kerangka untuk menghindari dampak negatif bullying yang dapat menghambat proses belajar anak di sekolah bahkan akan terus berpengaruh buruk kepada anak setelah beranjak dewasa. Oleh karena itu, perlu adanya suatu cara untuk mencegah maupun mengintervensi perilaku bullying tersebut. Modul Program Pendidikan Pencegahan Perilaku Bullying di Sekolah Dasar merupakan sebuah usaha yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan dan menciptakan sekolah bebas bullying.
Dari hasil olah data lapangan analisa kebutuhan menunjukkan bahwa sebesar 31.8 % siswa pernah mengalami bullying. Sedangkan, jenis bullying yang paling banyak terjadi adalah bullying non-verbal sebesar 77.3%. Selanjutnya sebesar 40.1% siswa pemah mengalami bullying verbal dan 36.1% siswa pernah mengalami bullying fisik. Hasil perhitungan data lapangan ini menunjukkan bahwa bullying telah terjadi di sekolah dasar. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar kebutuhan untuk melakukan penyusunan modul pencegahan perilaku bullying di sekolah dasar.
Bullying yang terjadi di sekolah dasar yang menjadi subyek analisis kebutuhan berkaitan dengan jenis bullying non-fisik atau psikologis. Berdasarkan hal ini maka ditetapkan tujuan dan sasaran program yang relevan dari hasil analisis kebutuhan tersebut. Adapun sasaran yang ingin dicapai meliputi perubahan/perkembangan dalam hal kognitif (pengetahuan), afeksi (sikap/nilai) serta psikomotor (perilaku yang dapat diamati) yang didasarkan pada model Goleman yang meliputi baik itu keterampilan kognitif, keterampilan emosi dan keterampilan perilaku (dalam Munandar 2002).
Tujuan dari modul program ini adalah untuk membantu sekolah mengembangkan dan menerapkan rencana pelaksanaan peningkatan rasa aman, terutama pada aspek sosial dan psikologis di sekolah yang dapat menurunkan dan mencegah fenomena bullying.
Program yang disusun ini merupakan paket program yang dapat dilaksanakan dengan dua altematif cara, yaitu bersamaan dengan sesi pelajaran di sekolah yang merupakan bagian dari pelajaran Bimbingan dan Konseling (BK) ataupun terpisah menjadi program tersendiri di sekolah. Paket program ini dapat dijalankan oleh psikolog sekolah atau guru Bimbingan dan Konseling di sekolah yang bersangkutan.
Modul ini khusus ditujukan untuk semua siswa kelas 4 dan 5, terlepas mereka yang menjadi korban maupun pelaku bullying. Secara khusus dipilih kelas 4 dan 5 didasarkan juga pada karakteristik siswa kelas 4 dan 5 yang sudah mencapai perkembangan dalam kemampuan membaca dan menulis.
Pelaksanaan program ini tidak lebih dari 1 bulan yang terdiri dari 11 sesi pertemuan dengan tiap sesi-nya dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang disediakan oleh pihak sekolah dan kesepakatan antara guru. Namun, akan lebih baik jika paket program ini dapat dilaksanakan setiap dua kali dalam sepekan, untuk dapat mempertahankan alur program agar berjalan dengan efektif. Dengan menggunakan berbagai metode, antara lain: tugas individu, diskusi kelompok, diskusi terbuka, ceramah, bermain peran, permainan dan menonton film."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yulianah
"Pendahuluan.Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe mobile library application sebagai model rekomendasi untuk diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dalam rangka memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi bagi pengguna melalui perangkat smartphone. Penelitian ini mengambil kasus di Perpustakaan Trisakti School of Management yang menggunakan perangkat SLiMS sebagai aplikasi perpustakaan.Metode penelitian.Penelitian ini menggunakan pendekatan software engineering dengan paradigma prototyping yang mengadopsi dari Laudon & Laudon (2016), terdiri dari identifikasi kebutuhan dasar, pembangunan prototipe, penggunaan prototipe, perbaikan dan peningkatan prototipe. Data analisis. Rekayasa perangkat lunak menggunakan sistem operasi Android.Hasil dan Pembahasan.Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa ada enam kebutuhan dasar utama dari mobile library applicationyang dapat diimplementasikan di Perpustakaan TSM, meliputi katalog online, info akun perpustakaan, peminjaman, perpanjangan, reservasi, dan jurnal. Dengan menggunakan prototipe, pengguna dapat melakukan 8 task, meliputi login, melihat personal library account, perpanjang, pencarian buku, peminjaman, reservasi, pembatalan reservasi dan pencarian jurnal. Hasil pengujian akhir menunjukkan bahwa semua fungsi prototipe berjalan dengan baik tanpa ada kesalahan fungsi. Kesimpulan dan Saran. Penelitian ini berhasil mengembangkan prototipe mobile library applicationyang dapat dijadikan sebagai model yang layak untuk diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi, khususnya Perpustakaan TSM."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Pandu Ristyono
"Universitas Terbuka selanjutnya disebut UT adalah sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan sistem pendidikannya melalui sistem terbuka dan jarak jauh (PTJJ). Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka melainkan menggunakan media baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio, video, internet, siaran radio dan televisi. Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, frekuensi mengikuti ujian dan sebagainya. Btasan yang ada hanya setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMU atau sederajat)."
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2011
020 VIS 13:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perpustakaan sekolah yang hadir di berbagai semua tingkatan sekolah merupakan salah satu fasilitas untuk proses belajar mengajar yang berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi khususnya informasi pustaka, selain juga informasi yang berasal dari pengajarnya. Artikel ini ditulis dari permasalahan bahwa perpustakaan sekolah khususnya sekolah dasar di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman masih banyak kekurangan dari segi sarana, koleksi, pengadaan hingga pengelolaannya. Kondisi ini secara tidak langsung akan memepengaruhi pemanfaatan perpustakaan oleh guru di sekolah dasar dalam menunjang proses belajar mengajar kepada siswa.
Pendekatan analisis kajian ini berpedoman pada teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan T. Luckman dimana kita dapat mengkonsepsi sebuah makna selalu berpijak pada kenyataan obyektif yang ada, kenyataan simbolik dan juga kenyataan subjektif. Kondisi ini dapat melahirkan pemahaman terkait apa yang telah dan akan dilakukan para guru di sekolah dasar dalam kenyataan simbolik pada perpustakaan yang ada di sekolahnya. Dalam kajian ini ditemukan guru dengan dua tipologi yakni professionally staff member dan deserter."
BIPI 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2821
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bonnie Medana Pahlavie
"ABSTRAK
Latar Belakang: Pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah merupakan pekerja yang terpajan faktor resiko timbulnya nyeri punggung bawah yaitu sedentary work dengan posisi duduk statis selama lebih dari 4 jam per hari. Latihan back extension exercise dapat mengurangi nyeri punggung bawah. Diperlukan intervensi yang efektif dan efisien untuk menurunkan nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah. Metode: Desain penelitian adalah studi eksperimental dengan randomized controlled trial terdiri dari 12 orang untuk masing-masing kelompok kontrol dan intervensi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pengukuran nilai Visual Analog Scale sebelum penelitian dimulai. Intervensi yang diberikan adalah back extension exercise selama 3 minggu Pengukuran nilai Visual Analog Scale diulang setelah intervensiHasil: Prevalensi nyeri punggung bawah di Instansi Pemerintah Daerah sebesar 27,8 . Setelah pemberian back extension exercise, terjadi penurunan tingkat nyeri punggung bawah dengan skor VAS sebesar 1,00 0 ndash; 1 dari 5,42 0,793 menjadi 5,00 4 ndash; 6 pada kelompok kontrol dan sebesar 2,50 1 ndash; 3 dari 5,42 0,900 menjadi 3,00 2 ndash; 5 pada kelompok intervensi. Tidak ada faktor individu yang berpengaruh terhadap keberhasilan penurunan nyeri punggung bawah. Faktor pekerjaan yang berpengaruh terhadap keberhasilan siko timbulnya nyeri punggung bawah yaitu penurunan nyeri punggung bawah adalah lama bekerja pada posisi duduk < 6 jam per hari.Kesimpulan: Terdapat penurunan yang lebih banyak terhadap nyeri punggung bawah pada pekerja perkantoran di Instansi Pemerintah Daerah melalui intervensi back extension exercise selama 3 minggu dibandingkan dengan yang hanya mendapat edukasi mengenai back extension exercise. Diharapkan dapat melanjutkan back extension exercise dan menjadikannya suatu kegiatan rutin di Instansi Pemerintah Daerah.

ABSTRACT
Background Office workers in local government offices are workers who are exposed to risk factors for lower back pain, namely sedentary work with a static sitting position for more than 4 hours per day. Back extension exercise can reduce lower back pain. Effective and efficient interventions are needed to reduce low back pain in office workers in local government offices.Method The study design was an experimental study with randomized controlled trial consisting of 12 people for each control and intervention group. Data collection was done by interview, physical examination and measurement of Visual Analog Scale value before the research started. The intervention provided was a 3 week back extension exercise. The measurement of the Visual Analog Scale score was repeated after the interventionResult The prevalence of low back pain in local government office is 27.8 . after back extension exercise, a decrease in lower back pain level with a VAS score of 1.00 0 1 from 5.42 0.793 to 5.00 4 6 in the control group and 2.50 1 3 from 5.42 0,900 to 3.00 2 5 in the intervention group. There are no individual factors that affect the success of lower back pain reduction. Job factors that affect the success of decreased low back pain is long working on sitting position "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>