Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Engelbertus Kastiarto
"Bangsa Belanda yang datang ke Batavia ternyata masih membawa cara-cara hidup di tanah leluhurnya yang diterapkan di Batavia. Mereka membangun peristirahatan dan saluran air serupa seperti di negaranya. Selain itu mereka dengan lambang-lambang (Coasts of Arms, yang merupakan tradisi dari Eropa selama abad-abad pertengahan. Lambang-lambang yang terdapat pada nisan kubur Belanda abad 17-18 M itu menunjukkan keanekaragaman dalam bentuk-bentuk penggambaran dan menyiratkan pelbagai aspek kehidupan pemiliknya. Hal tersebut merupakan latar belakang permasalahan skripsi ini yang mengolah 42 buah lambang dari 40 buah nisan kubur Belanda abad 17-18 M yang tersebar di tiga lokasi yaitu di museum Taman Prasasti Museum Wayang dan gereja Sion di Jakarta. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) klarifikasi bentuk-bentuk penggambaran unsur-unsur pengisi dan penghias lambang serta pengisi perisai dan unsur lambang lain pada lambang-lambang tersebut, (2) mengungkapkan kecenderungan pemakain bentuk-bentuk penggambaran lambang pada belbagai kelompok profesi/pekerjaan/jabatan masyarakat Belanda di Jakarta, (3) mengungkapkan latar belakang pembuatan setiap lambang. Tujuan penelitian yang pertama dicapai dengan memilah lambang-lambang tersebut berdasarkan unsur pengisi lambang, unsur penghias lambang, unsur pengisi perisai dan unsur lambang lain. Tujuan kedua dicapai dengan menggabungkan pengelompokkan inskripsi berdasarkan profesi/jabaran/pekerjaan yang dimiliki para pemilik lambang dnegan hasil-hasil pengidentifikasian bentuk penggambaran. Tujuan penelitian yang terakhir dicapai dengan mengkaitkan bentuk-bentuk penggambaran lambang dengan faktor-faktor seperti nama dan profesi pemiliki lambang. Dari hasil kajian terhadap lambang tersebut, dapat diidentifikasikan berbagai macam bentuk penggambaran dengan variasinga masing-masing seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, unsur alam dan lain-lain. Terungkap pula adanya kecenderungan-kecenderungan untuk menggunakan bentuk bentuk penggambaran yang berkaitan dengan profesi pemiliki lambang serta adanya latar belakang tertentu yang melatari bentuk-bentuk penggambaran tersebut"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11817
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Kusumanto
"ABSTRAK. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta, yaitu di Taman Prasasti (TP), Musium Wayang (MW) dan Gereja Sion (GS). Nisan kubur yang diteliti berjumlah 57 buah. Pengamatan terhadap nisan kubur meughasilkan 2 macam atribut, yaitu atribut kuat (essential attributes) dan atribut lemah (inessential attributes). Setiap atribut kuat masih memiliki lagi bermacam-macam variasi motif hias den penggambaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada atribut kuat nisan kubur selama kurun waktu abad 17 -18 M. Metode yang digunakan adalah metode seriasi frekwensi (frequency serietion). Metode ini mempunyai asumsi dasar yaitu frekwensi setiap tipe artefak atau mode meugikuti satu bentuk yang sudah dapat diduga, dimulai dari pencipta_an (frekwensi minimal), disukai (frekwensi maksimal) dan akhirnya tidak disukai lagi (frekwensi minimal). Berdasarkan urutan frekwensi inilah dapat dibuat diagram kurve yang dikenal dengan sebutan 'kurva kapal perang' (battleship shaped curves). Ada 7 atribut kuat yang digunakan sebagai penentu perubahan yaitu : bingkai nisan, bingkai lambang, perisai, sulur daun, helmet, baju ziarah dan gelang besi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Somad
"Perkataan nisan berasal atau maesan jika dilihat dari segi-segi etimologi telah diuraikan oleh beberapa ahli. L.Ch. Damais berpendapat bahwa nisan/ maesan berasal dari kata mahisa yang artinya Kerbau, pada jaman pra Hindu terdapat tradisi untuk memasak atau menegakkan batu semacam menhir dengan disertai upacara pemotongan Kerbau. Bentuk nisan beraneka ragam demikian pula dengan ragam hiasnya mulai dari yang sederhana hingga nisan yang memiliki hiasan yang raya. Penelitian tentang nisan telah banyak dilakukan diantaranya oleh Hasan Muarif Ambary (1984) meneliti tipologi nisan di Indonesia, dan Halina Budi Santosa (1976) yang meneliti nisan Banten. Penelitian ini didasari anggapan bahwa artefak merupakan refleksi dari ide dan gagasan manusia dalam bentuk materi dan juga merupakan refleksi dari tingkah laku yang berpola yang diterima dan disepakati oleh masyarakat. Permasalahan yang ingin diketahui adalah mengenai bentuk dan perkembangan dan persebaran nisan di sekitar masjid tua di Jakarta abad XVII-XVIII M. Hasil yang diperoleh adalah bentuk -bentuk pilar dan papan persegi, bentuk - bentuk nisan ini tidak terlepas dari unsur-unsur yang terdapat dalam nisan seperti bentuk dasar (A), bentuk badan (B), bentuk kepala (C), bentuk puncak kepala (D), bentuk kaki (E), sayap (F), dan ragam bias (F) diperoleh tipe sebanyak 20 tipe nisan utama, dan 31 tipe dengan variannya. Sedangkan hasil metode seriasi tipe III, IV, VI,VII, dan XIII, merupakan nisan yang menunjukan perkembangan popularitas , ini terlihat pada penggunaan, dan persebaran antar situs di Jakarta berdasar kronologisnya. Sedang untuk popularitas suatu tipe pada suatu situs, tertinggi ada pada tipe III pada masjid Kebon Jeruk (1786 M) dan tipe XIII (1761 M) yang mencapai tingkat 100%"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wari Saraswati
"Penelitian dilakukan terhadap Nisan-nisan Kolonial dari Abad XVII-XVIII di Museum Taman Prasasti Jakarta. Penelitian ini mengenai nisan-nisan kolonial masa VOC (dari awal sampai berakhimya VOC di Indonesia, 1602-1799). Hal-hal yang dikaji pada penelitian ini adalah mengenai aksara yang digunakan pada nisan-nisan ini, serta beberapa deskripsi dan penjelasan mengenai lambang heraldik yang terdapat pada nisan. Beragamnya variasi Aksara (Aksara Latin) yang ada pada nisan-_nisan ini dan kaitan antara aksara dengan aspek sosial, budaya dan politik pada masa VOC ini merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Selain itu juga pendeskripsian nisan-nisan abad ke-17 sampai abad ke-18, lalu melakukan analisis kritis dan mengungkapkan bentuk-bentuk aksara latin serta mengkaji kaitan antara bentuk aksara, bahan nisan, ukuran nisan, dan bahasa yang digunakan pada nisan dengan kehidupan politik, sosial dan ekonomi dari orang yang dimakamkan inilah yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode Heuristik (pengumpulan data), Kritik teks (Pengolahan data), Interpretasi (penafsiran) dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan penelusuran sumber tertulis dan pencatatan data lapangan yang meliputi: pengamatan, pencatatan, pengukuran, penggambaran dan pemotretan kondisi situs secara umum. Data yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 33 buah nisan yang keseluruhannya berada di Museum Taman Prasasti Jakarta. Pengolah data dengan menggunakan metode tabel klasifikasi berdasarkan angka tahun, aksara dan jabatan sosial pemilik nisan. Penafsiran data berupa kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil analisis. Hasil dari penelitian adalah: bahwa berdasarkan kajian kritik ekstem dapat disimpulkan bahwa nisan-nisan ini dibuat sesuai dengan kronologi yang tercantum dalam isi nisan. Selain itu diketahui bahwa aksara yang paling banyak digunakan pada nisan-nisan pada masa ini adalah Aksara Latin tipe Roman. Kemudian setelah berbagai penelitian dan pengklasilikasian melalui tabel, dapat disimpulkan pula bahwa aspek politik, sosial dan budaya tidak berpengaruh pada pemilihan aksara pada nisan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Nur Aini Sandjojo
"ABSTRAK
Membahas relasi jender masyarakat elite kolonial di Betavia berdasarkan inskripsi dan lambang-lambang heraldik pada nisan kubur kolonial abad ke-17-18 M. Inskripsi dan lambang-lambang heraldik di nisan kubur kolonial dapat menjlaskan bagaimana adanya kesetaraan dan ketidak setaraan jender antar perempuan dan laki-laki pada masa itu.

Abstract
Thesis focus in on gender relatin in the colonial elite society at Betavia according to the 17-18th century colonial tomb's inscription and heraldic symbols..."
2010
S11596
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
Yogyakarta: Balai Arkeologi, 2016
959.834 SUG t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Setiawan Fauzie
"Pada beberapa prasasti batu di Museum Nasional Jakarta dijumpai ornamen. Ornamen tersebut memiliki bentuk dan jenis yang bervariasi. Ornamen banyak ditemukan pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja. Raja-raja tersebut antara lain raja yang memerintah pada masa Mataram Kuna. Setiap raja memiliki ciri khas ornamen yang berbeda-beda. Hal itu membawa persepsi bahwa setiap ornamen pada prasasti memiliki arti yang berbeda sesuai dengan tujuan raja pada waktu itu. Penelitian ini mencoba untuk merekonstruksi arti ornamen pada prasasti yang dikeluarkan oleh raja, selain memiliki arti yang tampak juga memiliki arti lain berdasarkan fungsi dan keletakkannya.

AbstractIn some stone inscriptions in Jakarta National Museum found ornaments. The ornament has a variety of shapes and types. Ornaments are mostly found on inscriptions issued by kings. These kings include the kings who reigned during the time of Mataram Kuna. Each king has the distinctive characteristics of different ornaments. It brings the perception that every ornament on an inscription has a different meaning according to the purpose of the king at that time. This research tries to reconstruct the meaning of ornaments on the inscriptions issued by the king, in addition to having visible meanings also have other meanings based on their function and laying."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S11875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ovi Ratna Dyah Kustanti
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk rumah tinggal masa kolonial Belanda pada awal abad 20 masehi yang terletak di Cihapit Bandung. Bangunan rumah tinggal yang berada di Cihapit ini merupakan hasil kebudayaan manusia yang keberadaannya sudah ada sejak awal abad 20 M 1910-1940 . Pada rumah tinggal dilihat bagaimana bentuk arsitektur bangunan pada rumah tinggal di Cihapit mengingat bangunan rumah tinggal di Indonesia berbeda-beda sesuai ciri khasnya masing-masing. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik. Hasil penelitian menjelaskan adanya bentuk bangunan tersendiri pada rumah tinggal masa kolonial di Cihapit.

This undergraduate thesis discusses about colonial houses from early 20th century at Cihapit Bandung. The Colonial houses at Cihapit were a heritage culture from humans that existed from early 20th century. In a colonial houses can see how the forms of architecture on colonial houses at Cihapit. The aim of this thesis is to know the form of architecture buildings in colonial houses at Cihapit. This thesis based on descriptive analytical. The result of this research to explains the identity of colonial houses at Cihapit Bandung.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S66241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>