Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6263 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Yuanita
"Hasil penelitian terbentuk enam kelompok nomina deverbal- ing dengan rumusan masing-masing. Makna sufiks - ing yang diperoleh adalah bahwa sufiks- ing dapat menghasilkan nomina konkretdab abstrak, tetapi maknanya berbeda dengan makna nomina het + infinitif. Makna nomina konkret dengan sufiks- ing yakni' nama benda' dan makna nomina abstrak dengan sufiks -ing yakni' aksi' dan' hasil aksi'.

The result is that there are six group ofdeverbal noun -ing, each with its own formula. Suffix -ing noun's meaning obtained that the suffix can create both concrete and abstrac noun of -ing suffixes concrete noun is ''name of an item and the abstract noun is action and result of an action."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Sasmita
"Nomina feminin dalam bahasa Arab mempunyai ciri-ciri tertentu. Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut diperlukan suatu analisis yang cermat. Cara yang utama untuk analisis ini adalah dengan mengumpulkan data dan buku-buku yang berbahasa Arab klasik dan buku-buku yang berbahasa Arab moderen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nomina feminin bahasa Arab mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan nomina maskulin. Ciri-ciri itu ada yang berdasarkan lafal dan ada yang berdasarkan makna. Dalam tataran sintaksis, perilaku subyek dan predikat yang diisi oleh nomina feminin dapat diketahui dengan menghubungkannya dengan unsur-unsur yang lain dalam klausa atau kalimat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhiyanthi Irma Samuel
"Tujuan dari penulisan skripsi ini yaitu untuk mengungkapkan proses morfologis yang dapat diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita dalam bahasa Belanda, yang bersufiks -e, -es(se), -in, -ster, aresse, -euse, -rice dan -rix. Serta menjelaskan keproduktivitasan dari masing-masing sufiks penanda wanita dalam membentuk Npw. Dan sebagai tujuan terakhir akan diungkapkan faktor-faktor sosiolinguistik ape. raja yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw. Teori Van Santen dan Aronoff digunakan sebagai patokan pembahasan pembentukan nomina penanda wanita. Sedangkan pembahasan mengenai keproduktivitasan dari sufiks penanda wanita dan faktor-faktor sosiollinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw, dilandasi dengan beberapa pendapat dari pakar linguistik, seperti Schultink, Van den Toorn, Geerts, Adriaens dan lain-lain. Untuk membuktikan pendapat_-pendapat tersebut, kami mengadakan studi lapangan dengan menyebarkan daftar isian yang berupa Npp, untuk diisi bentuk Npwnya. Selanjutnya kami akan mewancarai para informan yang mengisi daftar isian tersebut. Kesimpulan yang dapat ditarik, ada dua macam proses morfologis dan satu peraturan pelengkap yang diterapkan dalam pembentukan nomina penanda wanita. Sufiks -ster adalah yang paling produktif dan sufiks -e, -euse dan -rice memiliki potensi untuk menjadi produktif sedang_kan sufiks -aresse, -es(se), -in dan -rix tidak produktif lagi dalam membentuk Npw. Faktor-faktor sosiolinguistik yang mempengaruhi pembentukan dan penggunaan Npw yaitu tingkatan pekerjaan dan emansipasi wanita."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutasoit, Martha Merina
"Membahas nomina pada buku bacaan anak berbahasa Belanda dan bagaimana kesesuaiannya jika dibandingkan dengan perkembangan bahasa anak usia 3 tahun. Hasil analisis menyebutkan bentuk nomina yang terdapat dalam buku bacaan anak, memaperkan bagaimana proses pembentukan kata tersebut dan membandingkan bentuk nomina yang ada dengan perkembangan bahasa anak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dina
"Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab pertama terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Permasalahan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Ruang lingkup Penelitian, Sumber Data, Prosedur Kerja dan Sistematika Penyajian.
Dalam bab kedua dijabarkan teori tentang verbs berprefiks bahasa Jerman dari Drosdowsky, Ulrich Engel dan Wolfgang Fleischer.
Pada bab.ketiga, korpus data yaitu 265 verba berprefiks dalam sepuluh artikel politik yang diambil dari Frankfurter Al-gemeine Zeitung dianalisis.
Kesimpulan dari hasil analisis ada pada bab keempat. Dalam sepuluh artikel politik yang ada, terdapal 146 verba berprefiks terikat dan 119 verba berprefiks tidak terikat."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
S14622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margriet Lappia
"Skripsi ini merupakan suatu tinjauan kembali atas kata majemuk Belanda. Bentuk kata majemuk ini telah banyak dibicarakari oleh kaum tradisional maupun strukturalis, dan telah pula dijajagi oleh kaum trasformasional genaratif, namun kami rasakan masih kurang teliti dan menyeluruh. Sebagai model kami memilih jenis nomina, yang meliputi sebagian besar kata majemuk Belanda. Pembahasan terutama dilekukan dari segi pendekatan strukturalis yang kami lengkapi dengan beberapa dasar pendekatan trasformasional generakif.
Dengan meneliti beberapa definisi den dengan membandingkannya dengan contoh yang diberikan masing-masing, kami merumuskan suatu definisi kata majemuk (yang terutama didasarkan atas definisi A.W. de Sroot dan A. Reichling). Definisi ini, yakni: kata majemuk adalah kata yang dapat dianalisa atas dua/lebih morfem dasar yang mendukung mak_na keseluruhan, dan makna keseluruhan itu mewakili penger_tian yang baru yang berbeda dari penjumlahan makna anggo_ta-anggotanya, digunakan sebagai titik tolak pembatasan. Semua bentuk yang pernah digolongkan ke dalam kata majemuk, maupun bentuk-bentuk yang menyerupai kata majemuk, kami uji berdasarkan ciri-ciri yang harus dipenuhi sesuai."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Murod Hadiyanto
"ABSTRAK
Penyajian Jamak Taksir ini merupakan hasil studi pustaka yang sudut tinjau penyusunan data-datanya bersifat deskriptif morfologis bermetode deduksi. Tujuan utamanya adalah mendeskripsikan pola-pola jamak taksir beserta ketentuan-ketentuan pembentukan dan macam-macam perubahan bentuknya.
Materinya mencakup masalah-masalah: pengertian, macam-macam perubahan bentuk, kelas kata, pengelompokan pola-pola, ketentuan-ketentuan bentuk tunggal suatu pola jamak dan pengembangan-pengembangannya. Secara garis besar diulas pula masalah sistem Jamak Salim (menyangkut Jamak Mudhakkar Salim, dan Jamak Mu' annath Salim).
Tidak ada kesepakatan pendapat para linguis Arab yang dikaji kitabnya tentang banyaknya pola jamak taksir. Yang baru diterapkan sebanyak empat puluh satu bentuk. Meskipun ada ketentuan penggunaan setiap pola dalam batas satuan jumlah tertentu, namun dalam praktiknya ketentuan tersebut tidak mutlak diterapkan. Tidak setiap bentuk tunggal hanya me_miliki satu pola jamak, tetapi ada yang dua, tiga atau lebih. Ada di antaranya yang berpola sama, namun bentuk jamaknya berbeda, akibat perbedaan identitas atau ciri-ciri intern bentuk tunggal tersebut.

"
Lengkap +
1990
S13169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
Lengkap +
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Bakti Asih
"Slang atau bahasa slang berasal dari dialek Norwegia, slengeord, berarti bahasa penghinaan. Tujuan utama bahasa ini diciptakan ialah agar orang yang bukan anggota dari kelompok masyarakat lain tidak mengerti apa yang anggota kelompok tertentu ujarkan, dengan kata lain ingin merahasiakan inti pembicaraan ; ingin menjadi berbeda dari generasi sebelumnya dan ingin membuktikan bahwa si pemakai slang adalah orang yang tidak ketinggalan mode.
Di Rusia, seperti di negara-negara lain di dunia, juga terdapat slang. Uniknya di Rusia bahasa slang dibagi menjadi enam yaitu: bahasa jalanan dan kolokialisme, slang kriminal, slang tentara, slang anak muda, slang sekolah dan universitas, dan terakhir obskenitas. Penelitian ini hanya dilakukan pada bahasa slang anak muda yang terdapat di Rusia. Alasannya adalah bahwa slang anak muda ini merupakan slang yang paling luas digunakan di Rusia dan perkembangannya amat cepat.
Tujuan penelitian ini ialah melihat pembentukan kata pada slang anak muda Rusia tersebut dan mengetahui bagaimanakah proses pembentukan kata pada slang tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahasa slang anak muda Rusia dipakai karena alasan-alasan tertentu, termasuk di dalamnya keinginan untuk menjadi berbeda. Slang anak muda Rusia ini juga memiliki pola-pola tertentu dalam pembentukannya, dan bahasa asing menjadi salah satu sumber rujukan pembentukan bahasa slang anak muda Rusia ini."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Philippus, Jovanka M.
"Interjeksi adalah suatu ungkapan perasaan seseorang yang berbentuk morfem-morfem yang muncul sebagai kalimat atau ekstra-kalimat. Penggunaannya akan dianalisis secara fonologis, morfologis, sintaktis, semantis, dan pragmatis. Tujuannya adalah untuk mencari karakter-karakter yang dimiliki oleh interjeksi, sehubungan dengan tingkat pemakaiannya yang cukup frekuentif. Dari kelima aspek ini, aspek pragmatis merupakan unsur yang akurat dalam pemaparan makna interjeksi. Pengumpulan data terfokus pada sebuah karya cerita ber_gambar yang cukup representatif, karena kandungan dialog yang banyak memakai interjeksi terutama yang bermakna. Interjeksi Bermakna ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi komunikatif yang mengabaikan unsur emosi; dan fungsi ekspresif yang me_mentingkan unsur emosi pengujar interjeksi. Kemudian bentuk-_bentuk ini dianalisis menurut kelima aspek di atas. Hasil penelitian adalah bahwa penginterpretasian suatu interjeksi dapat menimbulkan berbagai nuansa makna. Faktor-faktor penentunya adalah konteks, situasi, dan intonasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S15862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>