Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nuur Fathiyah
"Skripsi ini menceritakan tentang Perang Larut di Perak yang terjadi pada tahun 1861-1874 yang pada saat ini belum banyak dilakukan. Untuk itu, tema yang mencritakan sejarah Perak, khususnya perang Larut tahun 1861-1874 menarik untuk diteliti. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah. Pencarian data didapatkan, dilakukan kritik dan interpretasi terhadap data-data tersebut, dan kemudian disusun secra kronologis yang menceritakan perang Larut di Perak 1861-1874. Larut adalah salah satu wilayah Kesultanan Perak. Pada tahun 1861-1874, di Larut terjadi perang antar kongsi gelap Cina yang bekerja di tambang-tambang timah di Larut yang terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tersebut. Perang Larut disebabkan adanya persaingan diantara kongsi gelap Cina untuk memperoleh wilayah pertambangan yang kaya timah di Larut. Sementara itu dalam Kesultanan Perak terjadi perebutan kekuasaan, dalam hal ini terdapat tiga orang yang menuntut haknya sebagai Sultan Perak. Dua diantara pembesar Perak yang memperebutkan kekuasaan masing-masing didukung oleh kongsi gelapyang berperang di Larut. Perang yang berkepanjangan terus menyebar ke wilayah lainnya. Hal ini membuat Inggris khawatir perang yang terjadi di Larut menyebar ke Pulau Penang dan Provinsi Wellesley yang merupakan wilayah Inggris sehingga mengganggu kepentingan Inggris disana. Salah satu pembesar Perak kemudian meminta bantuan pihak Inggris untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Perak."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12719
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Armstrong, Karen
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta , 2011
953.02 ARM p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diemas Syahputra
"Dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Skripsi ini membahas tentang kondisi Negeri Perak yang termasuk salah satu dari negeri-negeri Melayu di Semenanjung Malaya pada abad ke-19. Penulis mengambil periode tersebut karena pada saat itu, kebijakan kolonial Inggris terhadap wilayah tersebut mengalami perubahan dari non-intervensi ke intervensi. Hal tersebut dikarenakan situasi yang tidak stabil akibat berbagai masalah internal negeri Perak. Melalui Perjanjian Pangkor yang disepakati antara Inggris dan Raja Abdullah dan para pembesar Perak, dimulailah penerapan Sistem Residensial Inggris pertama disana yang telah membawa perubahan besar terutama terhadap peran serta kedudukan Sultan dan para pembesar negeri. Fokus utama ialah perubahan pada aspek ekonomi dan politik yang membawa Sistem Pemerintahan Kesultanan Perak ke arah modernisasi bergaya Barat. Perjanjian pangkor dinilai penting karena telah menjadi model bagi perjanjian-perjanjian Inggris ke negeri-negeri Melayu lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian tentang Pengrajin Perak dan Bordir dilakukan di Kelurahan Gempeng Kecamatan bangil Kabupaten Pasuruan,Provinsi jawa Timur. Dipilihnya desa ini karena di wilayah ini banyak dijumpai pengusaha maupun tenaga atau perajin perak dan bordir...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di Lombok, pernah beredar beberapa jenis mata uang yaitu kepeng belong dan kepeng perak. Kepeng bolong merupakan uang logam Cina (Chinese coins) dan kepeng perak merupakan uang logam yang dikeluarkan oleh pemerintah Kolonial Belanda. Kepeng bolong terbuat dari logam tembaga dan seng atau timah hitam, sedangkan kepeng perak berbahan perak dan tembaga. Kepeng belong digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah dalam transaksi ekonomi, seperti pinjam meminjam, gadai,jual beli, dan untuk membayar pajak. Penggunaan kepeng bolong dalam transaksi ekonomi dalam bentuk tradisional, dituangkan dalam sebuah akte yang berbahan daun lontar disebut pangeIing-eIing atau katrangan. Selain sebagai alat transaksi ekonomi, kepeng bolong juga digunakan sebagai sarana budaya dalam adat perkawinan masyarakat Sasak. Tahun 1905 pemerintah kolonial melakukan pemumian terhadap kepeng bolong dan menggantinya dengan kepeng perak Belanda. Walaupun demikian transaksi ekonomi dalam bentuk pangeling-eling tetap ada hanya mata uang yang digunakan adalah mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda."
JPSNT 20:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alfredo Surya Pradana
"

Adanya kesadaran dan urgensi untuk meminimalisir dampak lingkungan, membuat adanya konsep green port bagi pelabuhan. Ini dikarenakan pelabuhan merupakan salah satu sumber polutan akibat aktivitas kepelabuhanannya yang rentan akan risiko (gas buang peralatan berat, kebocoran, kesalahan bongkar muat, dll). Salah satu konsep dari green port yang difokuskan kali ini adalah elektrifikasi. Penulis melakukan pengamatan mengenai sejauh mana konsep ini diterapkan dan dampaknya terhadap kualitas udara, air, kebisingan, dan tingkat biaya dari operasional pelabuhan dalam rentang waktu 2016-2019. Variabel yang digunakan sebagai variabel bebas adalah tingkat penerapan konsep green port, Pengujian pengaruh antara penerapan green port terhadap BBM, udara, air , dan kebisingan dilakukan dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah penerapan konsep dengan metode independent t-test. Hasilnya didapat bahwa penerapan green port (dan elektrifikasi) memiliki pengaruh terhadap kualitas air, udara, tingkat biaya, dan tidak berpengaruh terhadap kebisingan. Dari segi perbandingan kualitatif, ditemukan juga kesimpulan bahwa penggunaan peralatan bertenaga listrik lebih efisien dibanding menggunakan peralatan berbahan bakar minyak.

 


An increase in public’s awareness against the environmental issues and problem caused an urgency for a company to acknowledge the consequences of their daily operations to the environment. It is already well known that the port is perceived as a source of pollutants from the heavy machinery usage, to waste and water treatment. The Green Port concept is made to accommodate the environment issues, thus help the company to understand the negative impacts from their operations to the environment, and try to change the operations cleaner than before. The electrification concept is one of the Green Port concept that try to minimize the negative externalities to environment (pollution) by changing the primary source of energy from fossil fuels, to electric-powered equipment. This research focuses on measuring how far this concept’s applied inside port operations and how it affects the operational cost and port environmental performance. This research use the green port implementation as an independent variables and air quality, water quality, noise level, and cost level from 2016 to 2019 for the dependent variable.  This research found that there are an impacts from the green port implementation and electrification (the power usage) to the air quality, water quality, and cost level. This research also found that there are no impact between the application of green port and noise level. This research also compared the operation cost from the usage of electricity based equipment and petrodiesel based equipment. The result is the electric-powered equipment has a better efficiency and lower cost than the petrodiesel equipment. 

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria A. Sardjono <=Sarjono>
Jakarta: Alam Budaya,
899.232 MAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Djajalaksana
"Telah dilakukukan penelitian untuk mengidentifikasi zat warna sintetis larut dalaxn air yang beredar di Jakarta. Penelitian meliputi pembuatan pola kromatografi dengan 3 eluen yang berbeda polaritasnya , spektrurn peresapan cahaya tampak. dan spektrum peresapan inframerah.
Pola kromatografi yang diperoleh dapat d.ipakai untuk identifikasi zat warna sintetis larut dalain air dan spektruin peresapan cahaya tampak dapat dipakai untuk melengkapi pola kromatografi zat warna tunggal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Pristiwati
"ISO 9000 adalah satu-satunya standar sistem manajemen mutu yang diakui dunia dan bersifat global, serta dapat diterapkan untuk berbagai jenis industri maupun organisasi. ISO 9000 yang dipakai saat ini adalah ISO 9000 versi 2000 dan merupakan hasil revisi terbaru, yang lebih fleksibel dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, serta lebih menekankan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem manajemen mutu.
Standar ini begitu penting bagi industri kita karena semua perusahaan yang ingin menjual produknya di pasaran internasional, harus terlebih dahulu memiliki registrasi melalui sertifikat ISO 9000. Mengingat pentingnya standar ini, Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) telah melakukan upaya sosialisasi dan pelatihan tentang sistem manajemen mutu, khususnya untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dan bahkan telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan nomor:34 /MPP/SK/1996 untuk mendorong peningkatan sistem manajemen mutu di UKM. Masih sedikitnya organisasi di Indonesia yang mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9000 menunjukkan masih lemahnya kesadaran organisasi akan pentingnya / manfaat ISO 9000 dan bahkan ada kecurigaan bahwa penerapan ISO 9000 hanyalah merupakan persyaratan dari suatu negara maju untuk menghambat masuknya barang/jasa ke negara tersebut.
Perolehan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 di perusahaan perak HS SILVER 800-925 dan CV YANI'S GALLERY adalah bukti bahwa industri kecil mampu dan dapat memperoleh sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2000 dan sekaligus merupakan hasil kongrit program sertifikasi dari Depperindag, yang selama ini masih diragukan keberhasilannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presepsi pimpinan di kedua perusahaan perak tersebut terhadap manfaat ISO 9001 : 2000 dan kepuasan pelanggan internal dengan adanya penerapan sistem manajemen mutu tersebut .Bila perusahaan perak menerapkan ISO 9001 : 2000 secara benar dan konsekuen dan didasari untuk kepentingan organisasi, maka pasti akan merasakan manfaat dari penerapan ISO 9000 tersebut. Salah satu bukti pengukuran keberhasilan penerapan ISO 9001 : 2000 adalah dengan mengukur kepuasan pelanggan internal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara studi kasus dengan menggunakan kuesioner, wawancara, dan observasi di lapangan. Untuk presepsi pimpinan diambil pimpinan perusahaan atau Wakil Manajemen, sedangkan jumlah sampel yang diambil untuk kepuasan pelanggan internal adalah 35, dengan Cara pengambilan sampel menggunakan metode stratified random sampling, Wawancara selain kapada pimpinan juga dilakukan kepada wakil manajemen, dan tim ISO 9000 di perusahaan. Observasi lapangan dilakukan untuk melihat kesesuaian antara apa yang dikatakan dan ditulis dalam dokumen dan hasil wawancara dengan apa yang sesungguhnya dikerjakan.
Presepsi pimpinan terhadap ISO 9001 2000 dikatakan bermanfaat apabila nilai rata-rata penilaian per item adalah ≥1 (cukup bermanfaat), sedangkan untuk kepuasan pelanggan internal dinyatakan meningkat apabila rata-rata jumlah nilai responden ≥ 20 atau rata rata penilaian per item adalah ≥ 1 (sedikit lebih puas ).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa presepsi pimpinan HS SILVER 800-925 terhadap ISO 9001 : 2000 adalah dapat memberikan manfaat internal maupun eksternal dengan nilai rata-rata penilaian per item pernyataan = 2 (bermanfaat). Sedangkan presepsi pimpinan CV Yani's terhadap ISO 9001 : 2000 adalah dapat memberikan manfaat eksternal, dengan rata-rata penilaian per item = 2,06 (bermanfaat) tetapi hanya sedikit sekali bisa memberikan manfaat internal, dengan nilai rata-rata per item = 0,55 atau sedikit diatas netral (0). Kepuasan pelanggan internal di HS SILVER 800-925 dapat meningkat, yaitu dengan rata-rata jumlah nilai responden 25,13 atau rata-rata penilaian per item = 1,25, sedikit diatas nilai 1 (Sedikit lebih puas) dengan jumlah responden yang menyatakan puas (memberikan nilai posip) sejumlah 75,32 %,. Sementara di CV Yani:s Gallery tidak dapat meningkatkan kepuasan pelanggan internal , yaitu dengan rata-rata jumlah nilai responden 2,42 atau rata-rata penilaian per item = 0,12, mendekati netral (0) dan responden yang menyatakan puas atau memberikan nilai positip hanya 34,35 %."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tati Suprihatin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>