Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachman C. Muchlas
"Pembacaan dekonstruktif pada teks Being and Nothingness mengakibatkan perubahan pemaknaan atas narasi yang tersurat dalam teks tersebut. Narasi implisit mengenai ketergantungan manusia akan suatu kehidupan sosial diangkat ke permukaan oleh penulis. Pengangkatan narasi itu ke permukaan serta-merta mengubah persepsi mengenai pesai dari teks Being and Nothingness yang sesungguhnya hendak memenangkan individualitas. Strategi dekonstruktif yang diambil dalam menangani teks Being and Nothingness pada penelitian ini adalah dengan membandingkan dua pendekatan Sartre ketika memandang hubungan antar manusia; pendekatan meontologi-nya dan pendekatan fenomenologi-nya, dari kedua pendekatan tersebut terlihat paradoks pada deskrpsi Sartre dalam memahami posisi Orang Lain pada teks tersebut. Orang Lain memiliki fungsi ganda, dan dalam terminologi dekonstruksi dapat digolongkan dalam undecidables, yakni bagian dari teks yang memiliki fungsi ganda dan kehadirannya mengganggu stabilitas term-term yang hendak diunggulkan oleh penulis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S16049
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Sutandio
"Dalam tesis ini, saya melakukan analisis pembacaan dekonstruktif dari empat novel karya Stephen King dalam konteks ideologi rasisme dan anti-rasisme. Saya tertarik melakukan analisis ini karena pendekatan dekonstruksi merupakan suatu pendekatan postsrukturalisme yang dinilai kontroversial. Selain itu, saya tertarik menerapkannya disebabkan oleh sifatnya yang `membangkang' terhadap paradigma-paradigma lama (dalam hal ini di negara Barat), sehingga banyak dikecam oleh pendekatan-pendekatan konvensional yang sudah ada. Empat novel yang saya pilih adalah IT, The Dark Tower II: The Drawing of the Three, The Green Mile dan Bag of Bones. Saya memilih empat novel ini dari kurang lebih 50 novel-novel King karena peranan tokoh-tokoh kulit hitam di dalamnya dominan dalam keseluruhan penceritaan, sehingga representasi mereka menarik untuk dianalisis.
Selain penggunaan pendekatan dekonstruktif, saya juga menerapkan satu teori sosiologi, terutama yang berhubungan dengan orang-orang kulit hitam dan orang-orang kulit putih, sebagai acuan dalam melakukan analisis. Didalamnya terdapat istilah representasi dan stereotipe yang merupakan dua istilah umum yang berkaitan erat dengan hubungan sosial antara orang-orang kulit hitam dengan orang-orang kulit putih.
Pendekatan lain yang saya terapkan dan juga berperan dalam analisis adalah pendekatan kajian budaya, terutama yang berhubungan dengan pemilihan novel populer. Ideologi juga merupakan konsep atau kategori penting dalam kajian budaya. Untuk menjelaskan istilah ideologi yang saya gunakan, saya meminjam definisi ideologi dari Anthony Fasthope dan Ben Agger, kemudian dihubungkan dengan analisis tesis.
Setelah menyelesaikan analisis pembacaan dekonstruktif empat novel yang dipilih dalam konteks ideologi rasisme dan anti-rasisme, saya berpendapat bahwa pendekatan dekonstruktif adalah suatu pendekatan yang menarik dan menantang untuk dilakukan. Saya berpendapat pendekatan ini telah memberikan warna baru dalam keragaman jenis kritik sastra yang telah ada.

In this thesis, I would like to do the analysis of deconstructive reading in four novels of Stephen King, in racism and anti-racism context. I am interested in doing this analysis because the deconstruction approach which is chosen is one of the post structuralism critical approaches that is considered to be controversial. One of the reasons is that one of its characteristics that `rebels' against the old-established paradigms (especially in the West). Later on, this caused criticism from other more conventional existed approaches. The four novels that have been chosen are IT,The Dark Tower II: The Drawing of the Three, The Green Mile and Bag of Bones. I chose these particular four novels out of about fifty novels written by King, for the reason that the roles of the black characters in these novels are quite dominant, thus their representation is interesting to analyze.
Besides the use of deconstructive approach, I also apply a sociology theory, particularly about the relation between the blacks and the whites. There are two significant terms in it, which are used in the analysis. They are representation and stereotype.
Another approach applied that also play important roles in the analysis is the cultural studies approach. This approach is particularly related to the popular novels which are chosen, and the ideology, which are ones of important concepts or categories in cultural studies. To explain the term ideology used, I borrow the definition from Anthony Easthope and Ben Agger, which later connected with the analysis.
After finishing the deconstructive reading of the four novels chosen in the context of racism and anti-racism ideology, I am of the opinion that deconstructive reading is a very challenging and interesting approach. I also believe that this approach has contributed a new insight to the variety of literary criticisms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T7174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Setiawan
"Dekonstruksi mempertahankan ruh instabilitas yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang asing diantara pertandaan kebenaran dengan logos yang mengarahkannya. Dekonstruksi menghindari konsep stabilitas yang menjadi konstruksi kehadiran realitas, karena pertandaan akan sebuah realitas tidaklah selalu stabil. Hal tersebut terbukti dengan adanya ambiguitas makna pada metafora. Dalam posisi ini, dekonstruksi mendekonstruksi pemahaman subjek akan kehadiran logos yang berusaha untuk distabilkan (logosentrisme) melalui sebuah dominasi pertandaan terhadap sebuah struktur bahasa (strukturalisme linguistik). Dekonstruksi melihat sebuah kemungkinan yang diberikan oleh metafora untuk tidak terjebak pada sebuah proses dominasi dan diskriminasi konsep. Metafora membantu dekonstruksi untuk memahami lebih dalam mengenai instabilitas, tapi bukan berarti dekonstruksi menggunakan metafora sebagai alat untuk mencapai keutuhan konsep instabil itu sendiri.. Dekonstruksi menggunakan dirinya sendiri sebagai alat untuk mendekonstruksi dirinya sendiri ketika dihadapkan pada proses pengukuhan instabilitas sebagai sebuah bentuk otonom dari sebuah sistem pertandaan. Dekonstruksi berada pada posisi yang instabil diantara filsafat dan metafora untuk menegaskan bahwa instabilitas itu sendiri merupakan sebuah originalitas yang selalu ada, baik itu di dalam filsafat, metafora bahkan dekonstruksi itu sendiri. Dalam hal ini, untuk membuktikan bahwa dekonstruksi tidak mengingkari metodenya sendiri, maka dekonstruksi harus bisa berada pada posisi inkonsisten terhadap inkonsistensi itu sendiri. dan hal tersebut bisa dilihat ketika Dekonstrruksi mendekonstruksi dirinya sendiri melalui teks-teks instabil seperti metafora.

Deconstruction maintains the spirit of instability that had been considered as something strange among signification of truth with the logos that direct it.Deconstruction avoids the concept of stability which is the presence of construction of reality, because signification of a reality is not always stable. This is proven by the ambiguity of meaning of a metaphor. In this position, deconstruction deconstructs understanding of the subject about the presence of logos that are tried to be stabilized through the domination of signification of a language structure. Deconstruction sees a possibility given by the metaphor to not get stuck on a concept discrimination process. Metaphor helps deconstruction to understand more about the instability, but that does not mean deconstruction uses metaphor as a tool to achieve the wholeness concept of instability itself. Deconstruction use himself as a tool to deconstruct itself when faced with the solidity process of instability as an autonomous form of a signification system. Deconstruction is in an unstable position between philosophy and metaphor to emphasize that the instability is itself an originality that is always there, whether of philosophy, metaphor even deconstruction itself. In this case, to prove that deconstruction is not denying his own method, deconstruction should be in the inconsistent position of the inconsistency itself. And it can be seen when deconstruction deconstructs itself through the unstable texts as a metaphor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Kurniasih
"Cratylus adalah salah satu karya Plato yang kerap dianggap sebagai benih filsafat bahasa. Selama ini, Cratylus cenderung dibaca berdasarkan horizon logika Aristotelian. Hal ini mengakibatkan terpolarisasinya pandangan mengenai kebenaran tentang nama, yang berujung pada oposisi antara naturalisme dan konvensionalisme dalam filsafat bahasa. Tesis ini berusaha memberikan pembacaan baru terhadap Cratylus menggunakan horizon logika Hegelian. Tujuannya, untuk mencapai sintesis yang dapat menjembatani perbedaan antara naturalisme dan konvensionalisme, yakni dengan menempatkan keduanya bukan dalam relasi opositif, melainkan relasi paradoksal. Perbedaan horizon logika yang digunakan ternyata melahirkan pandangan yang berbeda mengenai kebenaran. Pembacaan menggunakan horizon logika Hegelian menghasilkan sintesis berupa konsep baru mengenai referensi.

Cratylus is one of Plato's work which considered as philosophy of language's seed. All these time, Cratylus tends to read based on Aristotelian logic's horizon. This caused polarization on views about the truth about name, which ends on opposition between naturalism and conventionalism in philosophy of language. This thesis is trying to provide novel reading on Cratylus by using Hegelian logic's horizon. The purpose is to accomplish synthesis that can connect the difference between naturalism and conventionalism, by putting both parties, not in opposition relation but rather in paradox relation. The difference on logical horizon that is used apparently bear different views about the truth. The readings using Hegelian logic's horizon generating synthesis of new concept about reference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Naupal
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
P-Pdf
UI - Publikasi  Universitas Indonesia Library
cover
Essy Syam
"Representasi perempuan Aborijin yang diciptakan oleh masyarakat dominan Australia, masyarakat Anglo-keltik, melalui berbagai bentuk wacana menempatkan perempuan Aborijin pada posisi yang rendah dengan label-label dan stereotip-stereotip negatif. Representasi popular wacana dominan Anglo-keltik ini mengetengahkan masyarakat Aborijin sebagai orang-orang yang malas, primitif, tergantung pada orang lain (dependent), savage dan stereotip-stereotip negatif lainnya. Selanjutnya perempuan Aborijin direpresentasikan sebagai objek seksual laki-laki, orang berada di dapur sebagai pelayan dan sebagai seconday sex.
Stereotip negatif yang diciptakan masyarakat dominan Anglo-keltik dalam merepresenatsi orang-orang Aborijin secara negatif ini mendorong orang-orang Aborijin, khususnya perempuan Aborijin untuk melakukan perlawanan dan resistensi dengan menciptakan representasi tandingan. Itulah yang dilakukan oleh Women of the Sun.
Women of the Sun ditulis sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki citra perempuan Aborijin yang telah terbentuk sekian lama. Karena itu kontribusi Women of the Sun dalam penciptaan wacana baru itu sangat signifikan. Penciptaan wacana baru yang dilakukan Women of the Sun dilakukan dengan 2 cara: Pertama, Women of the Sun menampilkan perempuan-perempuan Aborijin yang menolak representasi perempuan Aborijin dalam wacana dominan Anglo-keltik. Kedua, Women of the Sun menampilkan perempuan Aborijin sebagai orang-orang yang mampu memberdayakan diri mereka.
Jadi, dengan melihat bagaimana Women of the Sun membongkar representasi masyarakat dominan Anglo-keltik terlihat pertarungan antara kedua wacana."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T7134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puput Tripeni Juniman
"Penelitian ini mengkaji resepsi pembaca fan fiksi subgenre alternate universe (AU) yang menggunakan face claim atau visualisasi tokoh di media sosial Twitter. Penelitian ini melihat AU dalam ruang media baru yang mesti dipahami dalam konteks transmedia storytelling dan budaya konvergensi atau convergence culture . Studi resepsi encoding/decoding dari Stuart Hall digunakan untuk memahami fenomena yang diteliti. Penulis AU dan enam pembaca menjadi sumber data dalam penelitian kualitatif interpretif yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga posisi pembacaan: dominan, negosiasi, dan negasi, namun ketiganya bersifat dinamis dan bukan trikotomis seperti asumsi Stuart Hall. Hubungan parasosial, pengalaman, posisi sosial, emosional, kecakapan terhadap teknologi, dan sosiodemografi pembaca dalam proses resepsi menciptakan posisi pembacaan yang dinamis dan kontekstual. Rekomendasi terkait studi kedepan dan implikasi praktis diajukan dalam tesis ini.

This research examines fan fiction readers' receptions of Alternate Universe (AU) using face claims or face visualization on Twitter. This research sees AU in a new media space that must be understood in the context of transmedia storytelling and convergence culture. Stuart Hall's encoding/decoding reception study is used to understand the phenomenon under study. The AU writer and six readers became the data sources in the interpretative qualitative research conducted. The results show that there are three reading positions: dominant, negotiation, and negation, but the three are dynamic and not trichotomous as assumed by Stuart Hall. The reader's parasocial, experiential, environmental, emotional, technological, and sociodemographic relationships in the reception process create dynamic and contextualized reading positions. Recommendations regarding future research and practical implications are proposed in this thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Meadow, Mary Jo
Yogyakarta: Kanisius , 1995
155.2 MEA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>