Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Windo Wibowo
"Rasionalisme dan empirisme merupakan dua aliran filsafat yang besar dalam periode filsafat Modern. Kedua aliran ini memiliki kecenderungan yang berbeda sekaligus bertentangan satu sama lain. Rasionalisme mengutamakan pengetahuan a priori ementara empirisme mengutamakan pengetahuan a posteriori. Di dalam filsafat Kant (_kritisisme_) ditemukan corak yang berbeda dari dua aliran itu. Dalam kritisisme Kant pengetahuan dijelaskan sebagai sintesis antara unsur a priori dan a posteriori. Dengan pemikiran Kant itu penulis dalam skripsi ini menyelenggarakan sintesis antara rasionalisme dan mpirisme yang mana notabene kedua aliran tersebut saling bertentangan.

Rationalism and empiricism are two huge philosophies in the Modern age. Those twoschools of thought either have different dispositions and contraries each other. Rationalism raises the a priori knowledge meanwhile empiricism raise the a posteriori knowledge. In Kant_s philosophy (_criticism_) was found different pattern than those two schools of thought. In Kant_s criticism knowledge was explained as a synthesis between the a priori and a posteriori elements. With those of Kant_s thought, the author in this thesis organizing synthesis between rationalism and empiricism in which those two school of thought are basically in contradiction each other. Key words: A posteriori, a priori, empiricism, epistemology, criticism, rationalism, sensibility, understanding, Vernunft."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S16075
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Badrun Alaena
Yogyakarta: Tiara wacana Yogya, 2000
297.65 BAD n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amos, H.F. Abraham
Jakarta: Rajawali, 2005-2011
340.1 ABR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Euben, Roxanne Leslie
Jakarta: Serambi, 2002
297.09 EUB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"John Locke (1632-1704) adalah pemikir Inggris. Filsafat Inggris mengalami masa kejayaannya di sekitar penghujung abad XVII dan selama abad XVIII. Masa kejayaan ini dimulai oleh John Locke. Locke dikenal sebagai perintis Empirisme modern. Permasalahannya adalah bagaimana Locke melihat negara dan hukum. Negara tidak mempunyai kekuasaan untuk mencabut hak-hak alam (hak-hak asasi dari pribadi manusia). Negara tidak berkuasa atas kehidupan, kesehatan, kebebasan dan milik seorang pribadi oleh karena hak-hak pribadi adalah lebih kuat daripada Negara demikian ditegaskan Locke. Kekuasaan Negara dibatasi oleh tujuan Negara, yakni melindungi hak-hak asli manusia (hak asasi manusia)."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
348 JHUSR 9 (1) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Wirya S.
"Kondisi hidup orang-orang yang diidentifikasi ?gila? di masyarakat sangat bergantung pada diskursus kegilaan yang berkembang. Di Indonesia, diskursus kegilaan menyebabkan banyak keluarga melakukan pemasungan pada anggota keluarga mereka sendiri. Diskursus kegilaan yang membatasi gerak seseorang selama bertahun-tahun ini dibentuk oleh gabungan kekuasaan dan pengetahuan dalam struktur sosial masyarakat sehingga menghasilkan rezim kebenaran. Pemikiran kriminologi konstitutif dipakai untuk menganalisis rezim kebenaran dalam diskursus kegilaan ini yang merugikan hidup dua subjek terpasung di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan bahwa diskursus kegilaan yang mengusung rezim kebenaran rasionalisme dan menghasilkan pendisiplinan tubuh bagi orang ?gila? adalah aksi kejahatan yang harus ditanggulangi melalui diskursus penggantian. Agen-agen manusia dapat membangun bersama diskursus penggantian yang menggunakan teori kekacauan dan pemikiran psikologi eksistensialis.

The life condition of people who are identified as ?mad? in society intensely depend upon the development of discourse of madness. In Indonesia, the discourses of madness cause many families to commit confinement (pasung) upon their own family member. The discourses of madness, which limit the movement of a person during many years, are created by the combination of power and knowledge in social structure thus creating a regime of truth. The constitutive criminology theory is used to analyze the regime of truth in madness discourses that harm the live of two confinement (pasung) subjects in Indonesia. This research shows that discourses of madness, which carry rationalism regime of truth and cause body discipline on "mad" people, are a crime that has to be resolved by replacement discourses. Human agencies can build together a replacement discourse using the chaos theory and the existentialist psychology principle.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Darmastuti S.
"Suatu pendekatan yang menjadi dasar pertimbangan dalam perancangan kota semakin dibutuhkan oleh perencana kota untuk mencapai keharmonisan hubungan antara manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, saya membahas pendekatan Neo-Rasionalisme dan penerapannya dalam perancangan kota. Pembahasan pendekatan ini berdasarkan pemikiran para tokoh yang terkait yang akhirnya menjadi satu berupa kesimpulan pemikiran Neo-Rasionalisme dalam perancangan kota. Untuk mengetahui penerapannya dalam perancangan kota, dilakukan suatu analisis studi kasus berdasarkan kesimpulan pemikiran tersebut berupa dasar pemikiran tujuan perancangan kota, cara perancangan kota, pola ruang kota, bentuk ruang kota, dan skala ruang kota. Kesimpulan akbir menyatakan bahwa Neo-Rasionalisme adalah suatu pendekatan yang manusiawi karena mempertimbangkan unsur historis dengan mengkaitkan manusia sebagai pelaku utama dalam pengambilan model historis serta penerapan yang menyesuaikan kondisi setempat."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S48135
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina Sopiana
"Problem epistemologi selalu berkaitan dengan perkembangan pengetahuan. Perkembangan pengetahuan dapat dilacak melalui perkembangan ilmu yang telah berkembang pesat sejak revolusi di abad ke-17. Perkembangannya tidak hanya ditandai dengan kemunculan teori-teori yang mempunyai kapasitas eksplanatoris yang luas. Akan tetapi, perkembangan ilmu pengetahuan juga dikarakterisasi oleh standar operasi yang digunakan tanpa disadari, yaitu konfirmasionisme. Penelitian ini berusaha menunjukkan bahwa konfirmasionisme sebagai metodologi gagal dalam memberikan fondasi bagi pengetahuan kita.

The problem of epistemology always concerning about the growth of knowledge. The growth of knowledge can be traced by studying the growth of scientific knowledge which already undergone a terrific development since its revolution in the 17th century. Its development not only visible by the emerging of numerous theories that has a far-ranging explanatory action but also characterized by an insensibly standard operation named confirmationism. This undergraduate thesis is an effort to remark the failure of confirmationism as a methodology in giving a solid ground to our knowledge.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56844
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Piaget, Jean, 1896-1980
Jakarta: Gramedia, 1988
100 JEA a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>