Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151219 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adyartika Indrazvari
"Skripsi ini membahas mengenai peran billboard sebagai media propaganda yang pada masa Uni Soviet digunakan sebagai penanaman ideologi komunisme dan pada masa Federasi Rusia salah satunya digunakan sebagai media propaganda dalam upaya hegemoni Barat di Rusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana billboard sebagai sebuah media propaganda digunakan dalam upaya hegemoni Barat dan apakah ada upaya hegemoni yang direpresentasikan melalui billboard-billboard tersebut. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsci yaitu teori penanaman kekuaasaan melalui perjuangan ideologis dan politis. Hasil penelitian ini adalah terdapat upaya hegemoni Barat di Rusia yang direpresentasikan melalui billboard-billboard produk Barat di Rusia yang dapat dilihat melalui konsumerisme dan lifestyle ala Barat di Rusia pada periode tersebut.

The Focus of this study is about how billboard used as media propaganda in Soviet as the planting of the ideology of communism and used as media propaganda for the efforts of Western hegemony in Russia. The purpose of this study is to describe how billboard as media propaganda used in the efforts of Western hegemony and it can be represented in those billboards. This study uses the theory of Antonio Gramsci about hegemony, planting power through the ideological and political struggle. The result of this research is it can be proved that there are efforts of Western hegemony in Russia that represented through the billboards of Western products in Russia. It can be seen through a Western-style consumerism and Western lifestyle in Russia in that period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sofhia Miranda Safredi
"Penelitian ini membahas komik sebagai media propaganda, khususnya komik Superputin! oleh Sergey Kalenik yang diterbitkan secara digital pada tahun 2010. Superputin! merupakan komik fiksi dan fantasi, tetapi komik ini merefleksikan realita yang terjadi di Rusia melalui teks, dialog, dan gambar di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi peran komik sebagai media hiburan to entertain dan fungsi komik sebagai media propaganda di Federasi Rusia khususnya menggunakan komik Superputin!, dari tahun 2010 hingga 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis semiotika, yang digunakan untuk menganalisis penggunaan frasa, klausa, atau kata dalam sebuah teks. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dalam komik Superputin! berupa teks dialog dan tanda nonverbal dalam komik terdiri dari gambar, ekspresi fasial, dan simbol. Tanda dan pertanda yang ditemukan dalam komik Superputin! memiliki pesan-pesan propaganda yang berkaitan dengan realitas di Federasi Rusia. Penulis menyimpulkan persepsi yang dibentuk oleh Kalenik adalah Putin merupakan pemimpin yang kuat, Putin yang mampu menghadang segala problematika yang muncul di Rusia bahkan di dunia, Putin yang tidak terkalahkan.

This research discusses comics as a propaganda media, specifically Superputin! comic by Sergey Kalenik which was published digitally in 2010. Superputin! comic is a fiction and fantasy comic, yet this comic reflects the reality that happens in Russia through text, dialogue, and images in it. The purpose of this study was to explore the role of comics as an entertainment media to entertain and the function of comics as a propaganda medium in the Russian Federation specifically using the comic Superputin! From 2010 until 2018. This is a qualitative research that uses semiotic analysis methods, whereas used to analyze the use of phrases, clauses, or words in a text. It concludes that the verbal sign in the comic Superputin! consists of dialogues of texts and nonverbal signs in comics consisting of images, facial expressions, and symbols. Signifier and Signified found in the Superputin! comic have propaganda messages related to reality in the Russian Federation. Writer conclude the perception formed by Kalenik is that Putin is a strong leader, Putin is able to confront all the problems that arise in Russia even in the world, Putin is invincible."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Zelda Helling
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang hegemoni Amerika Serikat melalui olahraga cheerleading. Amerika Serikat merupakan negara pencetus olahraga trersebut dan olahraga ini sudah menyebarluas ke negara-negara lain termasuk Rusia. Cheerleading berkembang di Rusia pada masa federasi. Hal ini menunjukan keterbukaan Rusia terhadap budaya-budaya barat pada masa ini. Rusia mengembangkan olahraga cheerleading di negaranya dengan mencontoh apa yang dibuat oleh negara Amerika Serikat. Hegemoni termanifestasikan melalui olahraga ini dan amerikanisasi pun terjadi.

Abstract
in Russia This paper discusses the hegemony of the United States through cheerleading. United States as a pioneer country in Cheerleading have already spreaded this. Sport to many other countries, including Rusia Cheerleading was born and developed in Russia during the federation era. It shows the openness of Russia towards western cultures during this period. Russia developed cheerleading by copying what is made by the United States. Therefore, hegemony is manifested through this sport and americanization shall be happened"
2010
S14875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfajri Putra
"Artikel ini membahas tentang upaya Russia Today RT dalam melakukan hegemoni tandingan counter hegemony terhadap media barat Pada tahun 2005 Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin mendirikan saluran televisi multi bahasa yang ditujukan untuk dunia Internasional yang bernama Russia Today RT Semenjak didirikan saluran ini secara bertahap menggeser dominasi media Barat yang selama ini menyudutkan Rusia dalam hal pemberitaan Internasional Artikel ini memaparkan bagaimana langkah langkah RT sehingga mampu melawan dominasi media Barat di dunia Internasional Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisa deksriptif analisis Hasil Penelitian menunjukkan bahwa upaya upaya yang dilakukan pemerintah Federasi Rusia dalam melakukan counter hegemony terhadap media Barat sejauh ini telah sukses dan berhasil dimana Russia Today RT menjadi satu satunya jaringan televisi Rusia untuk asing yang mampu menjangkau di lebih 100 negara di dunia
This article aims to discuss the effort of Russia Today RT in doing counter hegemony to western media In 2005 Russian Federation President Vladimir Putin established a multi language television network which devoted for International community called Russia Today RT Since its establishment the network is gradually shift the dominance of western media which continuously cornering Russia in International news This article describes how the steps of RT so they can counter the dominance of western media in International world This article is written based on qualitative method by using descriptive analysis approach The result of this research shows that the efforst made by the government of the Russian Federation in conducting counter hegemony of the western media have been so far successful where now Russia Today RT is become the only Russian television network for foreigners which are able to reach in over 100 countries worldwide "
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fery Sandra, examiner
"[ABSTRAKUndang-undang baru yang diratifikasi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang melarang anti propaganda hubungan seksual non-tradisional atau LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) banyak mengundang perhatian dalam negeri maupun dunia internasional, khususnya media. Di Rusia sendiri, UU ini mengundang pro dan kontra media. Dengan menggunakan teori One Dimensional Man Marcuse (1968) yang menyatakan bahwa sebuah produksi kapitalis dan rasionalitas substansinya merupakan hasil dari sistem dan kritik sosial, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pemberitaan pro dan kontra media terhadap UU Anti Propaganda LGBT Rusia pada tahun 2013. Berdasarkan delapan sampel artikel yang berasal dari media (web based) di Rusia, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan yang terdapat di media yang dimiliki dan atau memiliki keterikatan dengan Pemerintah Federal Rusia dan mempunyai latar belakang Kristen Ortodoks akan cenderung mendukung UU Anti Propaganda Rusia. Sedangkan media yang bersifat aktivisme dan mempunyai aliansi dengan negara Barat seperti Amerika, cenderung menolak. Dukungan terhadap UU ini pada dasarnya fokus pada perlindungan terhadap kaum minoritas (anak-anak).;
ABSTRACTThe freshly ratified Anti LGBT Propaganda Law of Russian Federation has drawn both domestic and international attention. In Russia, controversies hit home hardest by media coverage. By employing One Dimensional Man of Marcuse (1968) that argues about production apparatus and the goods and services which it produces ?sell? or impose the social system as a whole this paper aims to analyze media coverage and controversies addressed towards Russian Federation 2013 LGBT Anti Propaganda Law. According to the sampling articles, it is known that government-owned and Orthodoxy backgrounded media (web based) tend to cover supporting news on the law. In the other hand, Western-funded and NGO media weaken the ratification of the law. Supports towards this law mainly evolves on the reason of protecting minority group (children) from such non tradisional sexual relations flow of information and converage.;The freshly ratified Anti LGBT Propaganda Law of Russian Federation has drawn both domestic and international attention. In Russia, controversies hit home hardest by media coverage. By employing One Dimensional Man of Marcuse (1968) that argues about production apparatus and the goods and services which it produces ?sell? or impose the social system as a whole this paper aims to analyze media coverage and controversies addressed towards Russian Federation 2013 LGBT Anti Propaganda Law. According to the sampling articles, it is known that government-owned and Orthodoxy backgrounded media (web based) tend to cover supporting news on the law. In the other hand, Western-funded and NGO media weaken the ratification of the law. Supports towards this law mainly evolves on the reason of protecting minority group (children) from such non tradisional sexual relations flow of information and converage.;The freshly ratified Anti LGBT Propaganda Law of Russian Federation has drawn both domestic and international attention. In Russia, controversies hit home hardest by media coverage. By employing One Dimensional Man of Marcuse (1968) that argues about production apparatus and the goods and services which it produces ?sell? or impose the social system as a whole this paper aims to analyze media coverage and controversies addressed towards Russian Federation 2013 LGBT Anti Propaganda Law. According to the sampling articles, it is known that government-owned and Orthodoxy backgrounded media (web based) tend to cover supporting news on the law. In the other hand, Western-funded and NGO media weaken the ratification of the law. Supports towards this law mainly evolves on the reason of protecting minority group (children) from such non tradisional sexual relations flow of information and converage., The freshly ratified Anti LGBT Propaganda Law of Russian Federation has drawn both domestic and international attention. In Russia, controversies hit home hardest by media coverage. By employing One Dimensional Man of Marcuse (1968) that argues about production apparatus and the goods and services which it produces “sell” or impose the social system as a whole this paper aims to analyze media coverage and controversies addressed towards Russian Federation 2013 LGBT Anti Propaganda Law. According to the sampling articles, it is known that government-owned and Orthodoxy backgrounded media (web based) tend to cover supporting news on the law. In the other hand, Western-funded and NGO media weaken the ratification of the law. Supports towards this law mainly evolves on the reason of protecting minority group (children) from such non tradisional sexual relations flow of information and converage.]"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Afifah Salsabila
"Penelitian ini menganalisis respons pemerintah Rusia terhadap upaya pemberontakan Wagner Group pada 23-24 Juni 2023. Penelitian ini bertujuan untuk menyoroti dan memahami bagaimana respons pemerintah Rusia lewat berita-berita yang dirilis terhadap upaya pemberontakan Wagner Group, dengan fokus pada propaganda yang digunakan dalam merespons situasi tersebut. Seluruh data diambil dari berita yang dimuat di media massa daring RT milik pemerintah pada saat peristiwa terjadi. Analisis framing Pan dan Kosicki digunakan untuk menyelidiki cara pemerintah Rusia menyusun naratif melalui media massa. Hasil analisis menunjukkan terdapat penerapan framing dalam propaganda dengan memanfaatkan sumber respon dari otoritas terpercaya seperti Presiden Putin, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pertahanan. Melalui framing terdapat pemberian label pengkhianatan, himbauan persatuan, pernyataan musuh memanfaatkan situasi, dan penegasan kontrol serta perlindungan bagi masyarakat. Selanjutnya, penelitian mengungkap berbagai jenis propaganda yang dilakukan oleh pemerintah Rusia, termasuk teknik propaganda testimonial dari Institute for Propaganda Analysis serta konsep propaganda Jacques Ellul yaitu propaganda politik, integrasi, dan vertikal. Propaganda juga ditujukan kepada audiens internasional melalui RT sebagai media global.

This research analyzes the Russian government's response to the Wagner Group mutiny attempt on June 23-24, 2023. This research aims to highlight and understand how the Russian government responded through news reports to the Wagner Group's mutiny attempt, with a focus on the propaganda used in response to the situation. All data was taken from news published on the state-owned RT online mass media at the time of the event. Pan and Kosicki's framing analysis was used to investigate the way the Russian government structured the narrative through mass media. The results of the analysis show that there is an application of framing in propaganda by utilizing sources of response from trusted authorities such as President Putin, the Ministry of Foreign Affairs, and the Ministry of Defense. Through framing, there is labeling of traitors, appeals for unity, statements of enemies taking advantage of the situation, and affirmation of control and protection for the people. Furthermore, the research revealed several types of propaganda carried out by the Russian government, including testimonial propaganda techniques from the Institute for Propaganda Analysis, along with Jacques Ellul's propaganda concepts of political, integration, and vertical propaganda. Propaganda is also aimed at international audiences through RT as a global media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Rahmi
"Artikel ini membahas peran Mangle mempropagandakan Keluarga Berencana (KB) dalam menyukseskan program KB di Jawa Barat (1969-1974). Periode ini disebut PELITA I yang menjadi tahap awal pelayanan dan propaganda program KB Nasional Pemerintah Orde Baru. Pemerintah Daerah Jawa Barat memanfaatkan Mangle sebagai media propaganda KB. Mangle merupakan majalah budaya, hiburan, wadah aktualisasi masyarakat Sunda yang sejalan dengan pembangunan. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber primer dan sekunder yang didapatkan dari berbagai literatur berupa majalah, surat kabar sezaman, jurnal, buku, dan wawancara. Terdapat penelitian terdahulu yang memetakan wacana informasi kesehatan dalam artikel dan iklan berbasis kebudayaan Sunda secara tematis. Berbeda dengan penelitian ini yang fokus mengkritisi program KB melalui isi artikel Mangle. Hasil penelitian menunjukan selama PELITA I Mangle mempropagandakan program KB melalui artikel majalah dengan ciri khasnya melalui hiburan dan sastra. Mangle mencoba mengarahkan pembaca merealisasikan program KB untuk membentuk kesejahteraan keluarga dan negara.
This article discusses Mangle's role in propagating Family Planning in the success of the family planning program in West Java (1969-1974). This period is called PELITA I which is the initial stage of service and propaganda of the New Order Government's National Family Planning program. The West Java Regional Government uses Mangle as a media for family planning propaganda. Mangle is a cultural, entertainment, and forum for the actualization of Sundanese people in line with development. This article is written using historical methods by utilizing primary and secondary sources obtained from various literature in the form of magazines, contemporary newspapers, journals, books, and interviews. There are previous studies that map the discourse of health information in Sundanese culture-based articles and advertisements in a thematic manner. In contrast to this study, which focuses on criticizing the family planning program through the content of Mangle's article. The results of the study show that during PELITA I Mangle propagated the family planning program through magazine articles with its characteristics through entertainment and literature. Mangle tries to direct readers to realize family planning programs to shape the welfare of families and the country."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Awalina Zulfah
"Skripsi ini membahas tentang strategi propaganda yang dilakukan dalam gerakan Nashi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian membuktikan bahwa Nashi menggunakan lebih dari satu strategi propaganda yang dilakukannya. Strategi ini dilakukan guna menarik minat kaum muda untuk bergabung ke dalam Nashi. Namun dari beragam strategi tersebut semuanya mengandung suatu unsur sama yakni berkaitan dengan hal-hal yang dekat dan identik dengan kaum muda.

This thesis discusses the propaganda strategy in Russian youth movement Nashi. The study was a descriptive qualitative research design. The research proves that Nashi use more than one strategies of propaganda. This strategy is done to attract young people to join Nashi. However, from a variety of strategies all contain the same element that is related to things that are close and identical to the young people."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42046
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dewanto Basari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola propaganda di media sosial sebagai jihad siber yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan strategi pencegahan propaganda dalam media sosial sebagai jihad siber. Data diperoleh melalui Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan hasil wawancara langsung dengan Direktur Penegakan Hukum BNPT, Wakil Kepala dan Penyidik Densus 88 Anti Teror Polri, dan analis media sosial. Peneliti melakukan analisis konten dari kumpulan data tangkap layar atas unggahan-unggahan Avik di media sosial menggunakan teori propaganda politik dan model komunikasi Lasswell untuk menggambarkan pola propaganda Avik. Peneliti menganalisis faktor anonimitas di dunia maya sebagai pemicu terjadinya jihad siber menggunakan teori space transition, menganalisis regulasi yang menangani jihad siber di Indonesia, hingga analisis strategi pencegahan jihad siber. Penelitian menyimpulkan bahwa pola propaganda Avik secara umum tergambar dalam pola jaringan sosial. Masing-masing anggota grup berperan sebagai aktor (nodes) yang dihubungkan oleh relasi (ties) dengan medium media sosial online. Hal ini terbukti dari aktivitas Avik yang menyebar unggahan-unggahan berkonten radikal melalui grup media sosial, lalu nantinya unggahan tersebut direspons dan diteruskan kembali ke grup media sosial lainnya oleh anggota grup tersebut. Pola konten propaganda Avik yakni berupa pengulangan simbol. Hal ini tergambar pada seringnya frekuensi penggunaan kata kunci thogut pada isi pesan Avik, yang dianggap sebagai pihak yang wajib dibunuh sebagai sasaran teror.

ABSTRACT
This study aims to analyze the propaganda pattern on social media as cyber jihad which is used as a material to determine the propaganda prevention strategy in social media as cyber jihad. Data were obtained through Official Investigation Report and direct interviews with Director of Law Enforcement of BNPT, Deputy Head and Investigator of Densus 88 AT Polri, and media social analyst. Researcher using content analysis method from data set of screenshots of Avik uploads on social media using Lasswell's Political Propaganda Theory and Communication Model to describe propaganda pattern of Avik. Researceher analyze the anonymity factor in cyberspace as a trigger for the occurrence of cyber jihad using Space Transition Theory, analyzing regulations that deal with cyber jihad in Indonesia, and analyzing the prevention strategy of cyber jihad. The research concludes that Avik's propaganda patterns are generally depicted in social network patterns. Each group member acts as an actor (nodes) connected by relations (ties) with the medium of online social media. This is proven from Avik's activities that spread uploads of radical content through social media groups, then later the uploads are responded to and forwarded back to other social media groups by members of the group. Avik's propaganda content patterns are repetitive symbol. This is illustrated by the frequent use of the keyword thogut in the contents of Avik's message, which is considered a party that must be killed as a terror target."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Hendra
"Penelitian ini berjudul "Realitas Petani dan Organisasi di Media Massa : Hegemoni Negara Dalam Wacana Media". Tema ini diangkat berdasarkan pertimbangan (1) adanya empati penulis terhadap pehindasan petani, (2) Keinginan untuk merefleksikan aktivitas organisasi petani dan NGO dengan media selama ini dan (3) secara akademis, ingin mempraktikkan pendekatan hegemoni Gramsci terhadap realitas petani dan organisasi petani serta relasi negara-pers-petani. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis nuansa ideologis pemberitaan media massa tentang realitas gerakan dan organisasi petani; sengketa tanah, (2) Merefleksikan hubungan terutama SPSU dan FSPI dengan media massa selama ini.
Tiga realitas aktivitas organisasi petani yang diliput media akan menjadi subjek penelitian. Ketiga organisasi itu adalah Serikat Petani Sumatera Utara (SPSU), Federasi Serikat Petani Indonesia (FSPI) dan Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI). Analisis isi (framing analysis) digunakan dalam mengeksplorasi, melihat representasi ideologi pada tema-tema untuk rasa petani, pendirian dan kongres petani serta sengketa tanah.
Penelitian ini menggunakan teori hegemoni. Hegemoni, menurut Gramsci, dilakukan melalui penyebaran nilai-nilai, gagasan-gagasan, asumsi-asumsi kepada seluruh formasi sosial budaya yang aria. Tujuannya, agar tatanan dan formasi social budaya, politik yang dibentuk tersebut diterima, dianggap sah secara sukarela dan tanpa sadar melewati batas-batas kelas, gender serta faktor sosial lainnya.
Dari ketiga tema di atas, nilai-nilai umum, dianggap wajar yang dibentuk pers Indonesia tentang realitas petani dan organisasi petani adalah petani dan organisasi petani identik dengan kekerasan (konflik, melakukan tindak pemaksaan), bodoh, terbelakang, kurang berpendidikan; aksi organisasi petani mengganggu keamanan, ketertiban dan kenyamanan umum, ditunggangi, disusupi, komunis dan organisasi liar.
Pers sebagai wadah dalam perang posisi tidak.bersifat netral. Adakalanya pers beraliansi dengan negara dan kapital, namun dalam kasus dan wilayah tertentu pemberitaan pers memungkinkan untuk konsonan dengan kepentingan organisasi petani.
Sama dengan kalangan lainnya, pers Indonesia sejak 32 tahun lalu telah melekat kuat cirri "pembangunanisme" dalam dirinya. dengan memahami kondisi ini, pers Indonesia juga tidal( bisa dinilai hitam putih (sebagai perpanjangan tangan negara dan kelas kapitalis)."
2000
T2325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>