Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61931 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danny Radiansyah
"Skripsi ini membahas data gigi hewan dari Situs Gua Pawon pada kala Holosen untuk mengetahui jenis hewan, asal habitat dan kemungkinan pemanfaatannya. Penelitian ini menggunakan analisis faunal berupa analisis taksonomis dan anatomis. Lapisan tanah dikelompokkan ke dalam empat unit arbitrer untuk mengetahuai sebaran vertikal gigi hewan. Penelitian ini menghasilkan jenis hewan dengan habitat di dalam gua' luar gua, hutan sekunder dengan pepohonan, air tawar dan air laut. Pemanfaatan hewan dimungkinkan sebagai hewan buruan, alat dan perhiasaan. selain memenfaatankan hewan yang terdapat di sekitar lingkungan gua, manusia penghuni situs Gua Pawon telah melakukan kontak dengan masyarakat pesisir."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11568
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Teguh Prasetyo
"Skripsi ini membahas situs-situs dan lingkungan di sekitarnya yang terletak di daerah Batujaya, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Dalam penelitian ini yang diperhatikan adalah lingkungan alam di sekitar situs-situs tersebut, meliputi keadaan topografi, lapisan geologi, sumber air tawar, dan pola aliran sungai. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber data, yaitu beberapa jenis peta topografi (tahun 1910, 1945, dan 1965), peta geologi kuarter yang diterbitkan tahun 1983 oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, dan sebuah foto udara dari Bakosurtanal yang dibuat pada tahun 1981. Selain itu tentu saja data hasil penggalian tahun 1985 dan 1986. Meskipun situs-situs arkeologi Batujaya secara geografis terletak dekat dengan Rota Jakarta, ternyata telah sekian lama luput dari perhatian para ahli arkeologi. Baru pada tahun 1934 situs-situs tersebut disurvei oleh Jurusan Arkeologi yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Arkeo logi Nasional Jakarta.
Dari hasil survei tersebut pada tahun 1985 dan 1986 diadakan penggalian di salah satu situs, yaitu di situs SEG I. Hasil penggalian tahun 1985 dan 1986 adalah dite-mukannya sebuah sisa bangunan yang terbuat dari bata, berukuran 19 x 19 meter dan tinggi bangunan yang tersisa 4,7 meter. Orientasi bangunan tersebut tenggara - barat laut. Dari hasil survei tahun 1986 diketahui bahvra sebagian dari situs-situs tersebut berorientasi tenggara - barat laut. Peta keletakan situs dibuat dengan menggunakan foto udara. Dengan teknik tumpang susun antara sebaran situs dengan peta geologi, Data topografi, Data zone air tawar, rekonstruksi Kali Asin, maka dapat diketahui keletakan situs-situs tersebut secara akurat.
Hasil nenelitian ini memberikan informasi bahwa keletakan situs-situs arkeologi Batujaya berada di daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, situs berada di daerah yang banyak sumber air tawarnya, dan berada pada lapisan geologi yang stabil. Situs-situs Batujaya juga mengikuti pola memanjang tenggara - barat laut sesuai de_ngan aliran Sungai Citarum yang mengalir di sebelah Selatan situs-situs tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahim
"ABSTRAK
Manusia prasejarah memanfaatkan alam sekitar untuk bertahan hidup. Salah satu
sumber daya yang dimanfaatkan adalah moluska. Tulisan ini bertujuan untuk
menjelaskan pemanfaatan moluska pada situs Gua pawon. Informasi taksonomi,
jumlah spesimen teridentifikasi, dan jumlah minimum individu menunjukkan
bahwa moluska pada situs Gua Pawon dimanfaatkan sebagai bahan makanan
(Sulcospira) dan sebagai perhiasan (Pelecypoda). Moluska yang dimanfaatkan
dianalisis dengan cara melihat tipe-tipe kerusakan pada cangkang, diperkuat
dengan analogi etnografi untuk menjelaskan proses pemanfaatan moluska, sejak
dikumpulkan sampai dikonsumsi. Moluska yang dimanfaatkan sebagai perhiasan
dianalisis dengan melihat jejak buat pada lubang untuk mengetahui teknik
pembuatannya.

ABSTRACT
Prehistoric community exploited their environment to survive. One of the natural
resources exploited is molluscs. This thesis is intended to fully explain the
exploitation of molluscs at Gua Pawon. Based on taxonomy, Number of Identified
Specimens (NISP), and Minimal Number of Individuals (MNI), molluscs that
were exploited are Sulcospira as dietary consumption and Pelecypoda as
ornament. Utilized molluscs are analyzed through types of shell damage, and
supported with ethnographic analogy to explain utilization process of molluscs
from collection through to consumption. Ornament molluscs are analyzed by
observing the modification trace of the hole to understand its technology."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Mulyawati
"Penelitian mengenai keramik di situs Astana Gunung Jati Cirebon telah dilakukan sejak tahun 1987 hingga 1989. Tujuannya ialah untuk mencari keterangan mengenai penggunaan keramik sebagai hiasan pada bangunan-bangunan kuna di daerah Cirebon, mengetahui populasi, persebaran, serta fungsi dari keramik-keramik yang terdapat di situs Astana Gunung Jati, serta mencoba mengetengahkan keramik-keramik itu dengan peranan kesultanan Cirebon pada masa lalu. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi Kepustakaan meliputi kepustakaan mengenai keramik itu sendiri serta kepustakaan mengenai latar sejarah Cirebon. Studi lapangan meliputi survey pada situs tersebut dan wawancara yang dilakukan baik terhadap ahli-ahli, keramik maupun terhadap para pejabat yang bertugas di daerah tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa keramik-keramik tersebut berjumlah sebanyak 8212 buah, terdiri dari berbagai bentuk dengan piring merupakan jumlah terbanyak (79,31%). Ditinjau dari segi asal tempat pembuatannya kebanyakan keramik-keramik tersebut berasal dari berbagai negara di kawasan asian dengan Cina menempati posisi negara terbanyak {67,28%). Dari segi masanya paling banyak berasal dari abad 18-20 (97,80%). Sehingga dapat dikatakan keramik-keramik tersebut merupakan keramik baru.
Dari segi fungsinya dapat dikatakan keseluruhannya berfungsi sebagai hiasan bangunan (98,82%) walau ada pula yang mempunyai fungsi lain. Kedatangan keramik di situs ini dapat dikatakan secara bertahap dan berkesinambungan (dari periode ke periode). Akan tetapi peletakan keramik-keramik tersebut tidak dapat digunakan sebagai penentu usia bangunan di situs tersebut, oleh karena tidak teraturnya pemasangan benda-benda keramik tersebut (keramik dari periode yang lebih tua disejajarkan dengan keramik dari periode yang lebih muda)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herwandi
"Situs Mejan Tinggi terletak di desa Talago Gunung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Situs Mejan Tinggi mempunyai keanehan jika dibandingkan dengan situs makam kuno Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Nisan-nisan di situs ini didirikan satu buah saja setiap kubur, berbeda dengan situs-situs lain di Kabupaten Tanah Datar yang mempunyai dua nisan dibagian kepala dan kaki pada setiap kubur.
Penelitian ini berhasil mengungkapkan bahwa nisan-nisan di situs Mejan Tinggi jauh Iebih sederhana dari nisan-nisan di situs-situs makam kuiro Islam lainnya di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini jnga mengungkapkan bahwa telah terjadinya proses kelanjutan budaya tradisi megalitik ke Islam yang ditandai dengan adanya kelanjutan fungsi dan bentuk-bentuk menhir ke nisan di situs-titus makam kuno Islam dan situs Mejan Tinggi di Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya penelitian ini juga mengiidentifikasi bahwa sesungguhnya telah terjadi proses a less extreme a culturation di Pedalaman Sumatera Barat ketika Islam memasuki daerah ini dengan damai.
Situs ini diperkirakan telah muncul pada kitaran masa kitaran akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pada masa-masa transisi, ketika budaya tradisi megalitik masih berpengaruh kuat di daerah setempat dan Islam telah memasyarakat di dalam kalangan pehduduk desa Talago Gunung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahfi Muhammad
"Artikel ini membahas mengenai fungsi alat batu dari Situs Gua Arca, Pulau Kangean, Madura, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan fungsi dari alat batu melalui analisis tipe alat dan jejak pakai pada alat batu yang kemudian dibandingkan dengan hasil eksperimen para ahli. Pengetahuan mengenai fungsi diawali dengan mengklasifikasikan alat batu ke dalam tipe-tipe tertentu berdasarkan atribut tajaman yang meliputi letak tajaman dan sudut tajaman. Selanjutnya, dilakukan pemilahan alat yang memiliki indikasi jejak pemakaian yang berjumlah 142 alat. Berdasarkan pemilahan alat pakai yang dilakukan, dapat diketahui 10 alat memiliki jejak-jejak yang mengindikasikan pemakaian alat. Selanjutnya,dilakukan analisis jejak pakai pada 10 alat tersebut dengan mengamati dan merekam bentuk-bentuk jejak pakai, keletakan, dan distribusinya pada tajaman alat. Hasil analisis tipe alat dan jejak pakai selanjutnya dibandingkan dengan eksperimen para ahli yang menjelaskan keterkaitan antara jejak pakai dengan aktivitas penggunaan alat dan material yang dikerjakan. Kedekatan antara bentuk-bentuk jejak pakai hasil eksperimen para ahli dengan jejak pakai alat batu dari Situs Gua Arca digunakan untuk memperkirakan fungsi dari alat batu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperkirakan alat batu di Situs Gua Arca digunakan untuk aktivitas pengerjaan kayu dan pengolahan bahan makanan.

This article examines the functions of stone tools from Gua Arca site, Kangean Island, Madura, Province of East Java. This research aims to determine the functionality of the stone tools through tool-type and use-wear analysis and compare them with the experimental result from the experts. The knowledge of the stone tools functions was build by classifying the stone tools into a particular type that depends on edge attributes, including the edge localization and edge angle. Hereafter, the stone tools sorted to separate which of the 142 stone tools have a use-wear indication. The sorting result showed that ten stone tools have several traces that indicate the usage of the tools. Hereafter, the use-wear analysis conducted on these ten tools was observed and recorded according to the use-wear form, localization, and distribution on the tool edges. After that, the results on tool-type and use-wear analysis compared with the experts’ experiments. It explained the correlation between use-wear with the tools activities and the worked materials. The similarities between the use-wear forms from the experts’ experiments result and stone tools use-wear forms from the Gua Arca site used to interprate its functions. Based on the research conducted, it is estimated stone tools of Gua Arca were used for woodworking and food processing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012
959.801 KEM w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Burman Kifli
"
ABSTRAK
Penelitian mengenai tradisi penguburan prasejarah di situs Gilimanuk yang telah dilakukan ini, tujuannya ialah untuk melihat apakah terdapat suatu pola dalam pemberian bekal kubur berdasarkan jenis kelamin dan usia individu mati. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pola tersebut, dilakukan dengan melihat benda bekal kubur yang menyertai rangka yang diketahui jenis kelamin dan usia matinya.
Pengumpulan data dilakukan melalui analisis jenis kelamin dan usia mati rangka yang dilakukan di Jogjakarta serta Inventarisasi laporan-laporan mengenai situs Gilimanuk, baik laporan penelitian ataupun laporan ekskavasi. Pengolahan data dilakukan dengan mengintegrasikan hasil analisis rangka, yaitu rangka yang telah diketahui jenis kelamin dan usia mati, dengan laporan basil ekskavasi Gilimanuk yang memuat informasi tentang bekal kubur.
Berdasarkan kajian terhadap benda bekal kubur, ternyata benda bekal kubur yang terbanyak menyertai rangka manusia di situs Gilimanuk adalah periuk. Hal ini berkaitan dengan konsep keyakinan masyarakat prasejarah yang menganggap bahwa kehidupan sesudah mati sama dengan keadaan dunia orang hidup. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola pemberian benda bekal kubur tidak berhubungan dengan jenis kelamin dan usia individu yang mati. Hal ini terlihat dari tidak berpengaruhnya jenis kelamin dan usia mati terhadap jenis dan variasi benda bekal kubur.
Hasil penelitian ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa pemberian bekal kubur yang merupakan bagian dari ritual upacara penguburan prasejarah tidak berkaitan dengan jenis kelamin dan usia mati, tetapi berkaitan dengan budaya lokal dan status sosial simati.
"
1998
S11511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Setyo Saputro
"Penelitian ini membahas jejak pakai alat tulang di SitusGua Pawon. Berdasarkan jejak pakai tersebut akan diketahui penggunaan alat tulang. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan pada bagian tajaman alat tulang guna mengetahui bentuk jejak pakai. Pengamatan tersebut dilakukan dengan alat bantu berupa kaca pembesar dan kemera SLR...

Focus of this undergraduate thesis is about use wear of bone tools at Gua Pawon site. Base of this use wear will known the use of bone tools. The Research was done by observing the bevel part of bone tool. Observation were made with the help of magnifying glasses and SLR camera..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11567
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Ferdianto
"Alat batu adalah salah satu alat bantu yang di buat oleh manusia secara sengaja maupun tidak sengaja, yang diperuntukan untuk sebagai alat bantu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia prasejarah. Dari sekian banyak bahan batuan yang bisa dijadikan alat, obsidian merupakan salah satunya. Penemuan artefak Obsidian di Gua Pawon diharapkan dapat diperoleh tingkat dan rekonstruksi teknologi yang jelas mengenai artefak Obsidian di Gua Pawon tersebut.

Stone tools was one of a kind that man use and made, in purpose or un purpose to help their daily life?s. There's lots of kind of stone material that man used to make stone tool, and one of them is Obsidian. An excavation has made in Pawon cave and obsidian artifact was found there. Analysis from obsidian artifact that found in Pawon cave is for make a technology reconstruction from obsidian artifact."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S11546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>