Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puri Kurniasih
"Mitos; kata yang seolah-olah dekat dan dikenal. Banyak orang berbicara mengenai mitos, bahkan bermitos. Namun, kebanyakan dari mereka tidak tahu apa itu mitos, yang ada justru terperosok ke dalam makna tambahan. Perbedaan konsepsi mengenai realitas dan kebenaran bisa melahirkan perbedaan pandangan mengenai mitos. Tulisan ini merupakan upaya mengingat sebuah gerakan konseptual yang mengkonstruksi pandangan tentang mitos sebagai yang tidak benar dan yang tidak nyata. Dengan demikian, perlu rekonstruksi pandangan umum untuk membereskan permasalahan tersebut agar didapat pemahaman baru mengenai mitos untuk menyelamatkan rasio.

Myth; a term that is as if familiar and known. Many people talks about myth, even mything. But, a lot of them do not know what is myth; they tend to think about it in its additional meanings. Different conceptions about reality and truths can emerge differences on view about myth. This writing is an attempt to review the conceptual movement that constructs view about myth as the untruth and the unreal. Thereby, we need to reconstruct common view to make this problem clear, so that we get a new understanding about myth to safe reason."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S16037
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bottici, Chiara
""In this book, Chiara Bottici and Benoît Challand explore the formative process of a European identity situated between myth and memory"-- Provided by publisher.
"In Imagining Europe, Chiara Bottici and BenoiÌ‚t Challand explore the formation of modern European identity. Europe has not always been there, although we have been imagining it for quite some time. Even after the birth of a polity called the European Union, the meaning of Europe remained a very much contested topic. What is Europe? What are its boundaries? Is there a specific European identity or is the EU just the name for a group of institutions? This book answers these questions, showing that in Europe’s formation, myth and memory, although distinct, are often merged in a common attempt to construct an identity for its present and its future. In a time when Europe is facing an existential crisis, when its meaning is being questioned, Imagining Europe explores a vital and often unacknowledged aspect of the European project"-- Provided by publisher."
New York: Cambridge University Press, 2013
305.8 BOT i (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"One of many definitions offered to explain human existence is that human being is a paradoxal being. By paradoxical being one intends that the very existance of human being is perceived in its seemingly contradictory expression without being contradiction. Human being is material-spiritual, Individual-social, etc. This paradoxial nature constitutes human existance. It affects essentially his/her personality, religion, act, culture, etc. Social status of Women in Toba Batak culture is placed in such paradoxial situation too. In one hadn, they are invoked as "Boru ni Raja" (the honored daughter), but on the other hand, they are treated as "hatoban" (slaves). This article seeks to show critically the place of Toba Batak Women in Toba Batak women inherited culturally from ancestors. By critically we mean that we seek to present fairly the social status of women in both its negative side and positive one. "
Medan: Fakultas Filsafat Universitas Katolik Santo Thomas, 2002
901 LOGOS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Anggono Wisnudjati
"Permasalahan tentang siapakah aku yang sebenarnya merupakan permasalahan pokok di dalam filsafat manusia. Permasalahan ini belum memiliki jawaban yang tuntas dan menyeluruh. Hal ini disebabkan oleh karena manusia dapat dilihat dari berbagai macam segi _ Salah satunya adalah dari segi jiwa dan tubuhnya. Plato merupakan salah satu filsuf yang berefleksi tentang manusia dari segi jiwa dan tubuhnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahdi Ghulsyani
Bandung: Mizan , 1986
297.01 MAH f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Blikololong, Jacobus Belida
"Apa yang dikemukakan Georg Simmel dalam The Philosophy of Money pada hakekatnya bukannya sebuah metafisika. Meski di dalamnya terkandung konsep-konsep filosofis yang penting, padangannya dalam buku itu lebih merupakan sumbangan bagi sosiologi cultural dan analisis tentang implikasi-implikasi social yang lebih luas dari masalah ekonomi. (Coser, Master of Sociological Thought, 1977).
Minat Simmel terhadap fenomena uang sebetulnya tertaman dalam perhatian teoretis dan filosofisnya yang lebih luas. Simmel melihat uang sebagai bentuk khusus nilai. Selain itu Simmel juga menyoroti dampak uang terhadap dunia batin manusia dan kebudayaan obyektif secara keseluruhan. Dia juga melihat kaitan antara uang dan komponen-komponen kehidupan lainnya, seperti pertukaran, milik, kerakusan, ekstravaganza, sinisme, kebebasan individu, gaya hidup, kebudayaan, nilai kepribadian, dan sebagainya (Kracauer, 1978). Dan yang terpenting, Simmel melihat uang sebagai sebuah komponen kehidupan spesifik yang mampu membantu manusia untuk memahami totalitas kehidupan. Simmel ingin menarik keluar "totalitas roh zaman dari analisisnya tentang uang".
Menurut Simmel, pertukaran ekonomi dapat dipahami sebagai bentuk interaksi sosial. Ketika transaksi moneter menggantikan barter, terjadi perubahan penting dalam bentuk interaksi antara para pelaku sosial. Simmel melihat uang sebagai suatu yang bersifat impersonal, suatu yang tidak terdapat pada ekonomi barter. Hubungan antar individu diwarnai warna dan ciri kalkulatif, menggantikan kecenderungan kualitas sebelumnya. Dalam pengamatannya, manusia modern telah menjadikan uang sebagai tujuan itu sendiri, padahal uang sebetulnya hanya merupakan sarana. Bahkan, uang adalah contoh paling murni dimana sarana diubah menjadi tujuan. Bersamaan dengan itu, muncullah dampak-dampak negatif terhadap individu, seperti sinisme dan sikap indiferen (blase attitude). Dampak ekonomi uang lain yang digaris bawahi Simmel adalah reduksi nilai-nilai manusia menjadi uang. Segalanya bernilai kalau menghasilkan banyak uang. Nilai manusia direduksi ke ekspresi moneter, kata Simmel. Sambil menunjukkan dampak negatif dari fenomena uang, Simmel menegaskan semuanya tergantung pada manusia itu sendiri. Tapi diingatkannya bahwa uang hanyalah sarana, bukannya tujuan pada dirinya sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soekarno
Yogyakarta: Media Pressindo, 2006
320.540 9 SOE f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ataswarin Kamariah Muwardi Bambang Sarah
"Sebagai seorang filsuf besar, Auguste Comte telah banyak menulis dan mengungkapkan hasil refleksi filosofisnya tentang kehidupan di dalam karya-karya yang bermutu tinggi. Berdasarkan judul skripsi yaitu, FILSAFAT S0SIAL MENURUT AUGUSTE COMTE, di sini kami akan berusaha mempelajari, memahami dan mengungkapkan pemikiran Auguste Comte tentang konsep masyarakat. Setelah kami mempelajari beberapa karya Auguste Comte, ternyata kami dapat mengetahui bahwa pemikirannya meliputi masalah-masalah agama, ilmu pengetahuan, sejarah dan masyarakat. Karena luasnya permasalahan yang ada, kami akan membatasi pada masalah masyarakat saja. Auguste Comte menjelaskan pemikirannya tentang masyarakat secara panjang lebar. Di sini dapat kami rumuskan beberapa masalah yang dapat menunjang pemahaman tentang konsep masyarakat seperti apa yang diciptakan oleh Auguste Comte. Permasalahan pertama, landasan apa yang digunakan oleh Auguste Comte dalam rangka menyusun konsep masyarakat. Kedua, usaha apa yang dilakukan Auguste Comte dalam rangka memahami masyarakat. Ketiga, bagaimanakah perkembangan masyarakat tersebut. Sedangkan yang terakhir bagaimanakah konsep masyarakat yang ideal bagi kehidupan manusia."
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S15975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Abdullah
"Aliran filsafat hukum ini dipelopori oleh H.L.A. Hart dikenal dengan filsafat hukum analitik. Bagaimanakah filsafat hukum menurut H.L.A. Hart. Refleksi terhadap beroperasinya suatu sistem hukum memperlihatkan masalah-masalah lain, oleh karena itu adalah jelas bahwa hukum adalah suatu cara mempengaruhi perilaku manusia secara erat berkaitan dengan dan dalam banyak hal tergantung pada penggunaan atau ancaman kekuatan disatu pihak dan pada moralitas dilain pihak. Menurut Hart "rules of recognition' memiliki suatu makna kemasyarakatan faktual. Ia berkenaan dengan penentuan, apakah suatu tata hukum dapat diidentifikasikan demikian dapat diterima secara faktual dalam suatu kemasyarakatan konkret?. Hal demikian dapat ditetapkan dengan suatu analitis empirik. Bagi Hart hal ini lebih sedikit bernuansa karena ia pada akhirnya menerima sejenis minimum kandungan hukum alam, tetapi lebih jauh itu juga tidak kite temukan padanya apa yang dapat diartikan dengan keadilan padanya juga tidak jelas. Dengan demikian pemisahan hukum dan moral dengan situasi demikian dapat dipandang sebagai bentuk emansipasi dan kemajuan. "
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
348 JHUSR 9 (1) 2011
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarno
Yogyakarta: Media Pressindo, 2022
920.540 9 SUK f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>