Ditemukan 11754 dokumen yang sesuai dengan query
Mohd. Foad Sakdan
Selangor: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1999
320 MOH p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fabiola Izdihar Hapshari
"Pada Pemilu 2018 terjadi sebuah fenomena yang menyiratkan adanya transfer kekuasaan kepada kubu oposisi Pakatan Harapan (PH). Di balik koalisi PH, ada sosok Mahathir Mohamad yang pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia di tahun 1980-an. Tugas Karya Akhir (TKA) ini menganalisis mengenai peran Mahathir dalam mendorong kemenangan oposisi PH di Pemilu 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk menjelaskan peran Mahathir di pemerintahan Malaysia secara umum dan pada Pemilu 2018 serta pandangan publik Malaysia terhadap kembalinya sosok Mahathir ke dunia politik. Konsep Popularitas dan Figur Politik serta teori Pencitraan Politik digunakan untuk menjelaskan kemenangan PH yang salah satunya didorong oleh keberadaan Mahathir yang kemudian menggunakan isu-isu untuk melemahkan oposisi serta memposisikan dirinya sebagai ‘penyelamat’ Malaysia. Sosok politik yang lebih populer dan memiliki citra politik baik, akan mendapatkan simpati dan dukungan masyarakat yang akan meningkatkan elektabilitasnya pada pemilu. Popularitas dan citra Mahathir yang baik kemudian mendorong kemenangan koalisi yang dipimpinnya.
In the 2018 election a phenomenon occurred which implied the transfer of power to the opposition Pakatan Harapan (PH). Behind the PH coalition, there was the figure of Mahathir Mohamad who had been the Prime Minister of Malaysia in the 1980s. This paper analyzes the role of Mahathir in encouraging the victory of the opposition PH in the 2018 elections. The method used in this study is qualitative to explain Mahathir's role in the Malaysian government and in the 2018 election, also to explain the Malaysian public's view of Mahathir's return to politics. The concept of Popularity, Political Figure, and Political Image theory were used to explain the victory of the PH, which was driven by the presence of Mahathir who then used issues to weaken the opposition and position himself as a 'savior' of Malaysia. A political figure who is more popular and has a good political image, will get the sympathy and support of the people and will increase his electability in the election. Mahathir's popularity and good image led to the victory of the coalition he led."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
"Politic is not a simple word. Aristotle identifies it with human togetherness. In line with this identification, Hannah Arendt suggests that politics is not a kind of dominating actions, but the way in which the human beings promote freedom of actions in the public sectur. The essence of politics, then is communication. In this line of thought, power can be understood as one' ability to act/behave with and within others / in togetherness with others on base of a given mandate."
300 RJES 14:1 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"The anlysis of implicatures made by the legislative candidates in the campaign billboards and banners shows that these two media are basically used for their political struggles...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"This research is intended to answer the following research questions: 1) What the motivation of women in the management of a political party; 2) how the positiomn, role and contribution of women in the management of a politicl party and 3) what the weakness and excess of the women involvement in political party management. sampling included Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) and Partai Keadilan Sejahtera (PKS) . This research showed that women who hold some power in the structure influence by the extend they hold position and role involved who hold some authority in management structure of PDI as well as PKS , actively involved in party activity. women contribution who hold some power in the structure influence by the extend they hold position and role. The excess of the women involvement in management were expressed in terms of in patience, accuracy, spirit and wisdom. The weakness of there involvement in management may be influence by internal and external factors."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Muhammad Hasan Saeful Rijal
"Skripsi ini akan memberikan kajian terkait dinamika politik internal pada saat Jusuf Kalla memimpin Partai Golkar. Pada periode ini, lahir dua partai politik baru yaitu Partai Hanura dan Partai Gerindra yang didirikan oleh Wiranto dan Prabowo yang mempunyai hubungan erat dengan Partai Golkar. Pada masa ini, menjadi awal dari penguasaan Partai Golkar oleh para saudagar. Di sisi lain, sebagai partai pendukung pemerintah, Partai Golkar juga mengalami penurunan perolehan suara di Pemilu 2009 dibanding Pemilu 2004. Ketiadaan mekanisme manajemen konflik yang baik membuat partai ini akan selalu dibayangi perpecahan. Partai politik lain akan kembali lahir dari Partai Golkar. Setidaknya sudah ada tiga partai besar yang lahir dari Partai Golkar, yaitu Partai Demokrat, Partai Hanura dan Partai Gerindra.
This thesis will provide the internal political dinamic in the time of Jusuf Kalla lead Golkar Party. In this period, two political parties (Hanura and Gerindra) were born established by Wiranto and Prabowo that had close relation with Golkar Party. We can say that in this time Golkar Party by merchants. Golkar party had decreased for election in 2009 if compared with 2004. The bad management of risk makes this party always be shadowed by divisions. Al least, three new parties had born by Golkar, they are Democtrat Party, Hanura Party, and Gerindra Party."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47240
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ibnu Budiman
"Pasca reformasi 1998, terjadi pertambahan jumlah partai politik yang signifikan di Indonesia, diikuti juga dengan pertambahan jumlah gerakan underbow nya. Termasuk disini Kelompok Pergerakan Mahasiswa UI yang meliputi ; Kelompok Tarbiyah, Himpunan Mahasiswa Islam, dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, yang cukup dominan. Tahun 2012, terjadi fenomena calon tunggal dalam Pemira IKM UI 2012 yang mengindikasikan terjadinya dominasi oleh salah satu kelompok dalam persaingan politik yang terjadi. Penelitian ini membahas perubahan teritorial persaingan politik antar kelompok pergerakan mahasiswa di UI yang terjadi pada Tahun 2012. Dengan menggunakan pendekatan territoality (upaya menguasai wilayah) dan teritorial yang meliputi Heartland (Wilayah jantung pergerakan) dan Rimland (Wilayah gerak pergerakan) tiap-tiap kelompok. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan analisis isi, meaning, dan life history dari perspektif spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teritorial persaingan politik didominasi oleh kelompok yang berhasil memiliki territoality lebih besar sehingga mampu menguasai teritorial heartland dan rimland lebih luas. Territoality lebih besar dapat dicapai dengan menguasai organisasi intra kampus. Teritorial persaingan politik terkuat berada di wilayah yang heartland antar kelompoknya berada di area yang sama, hal ini terjadi di wilayah Fakultas Hukum (FH). Pemira 2012 menghasilkan fakta bahwa kemenangannya masih didominasi oleh salah satu kelompok sehingga membuat perubahan teritorial persaingan yang terjadi tergolong rendah. Hal ini berdampak terhadap dua kelompok lainnya yang mengalami stagnasi sehingga menyebabkan pola keruangan heartland-rimland mereka tidak berubah sama sekali.
After The Reform of 1998, there was added a significant number of political parties in Indonesia, followed by the increase of its underbow movement. Included here, Group of UI Student Movement; Tarbiyah Group, The Muslim Students Association, and The Indonesian Islamic Students Movement, which is quite dominant. In 2012, there was a phenomenon of single candidates in The Student Election of UI in 2012, which indicates domination by one group in a political competition going on. This study discusses the territotial change of political competition among a group of UI students movement that occurred in 2012. By using the approach territoality (effort control of the territory) and territories that include Heartland (area of main movement) and Rimland (regional motion movement) of each group. This study use qualitative method whose content, meaning, and life history analysis with a spatial perspective. The results showed that the territorial of political competition is dominated by the groups which have a greater territoality so as to master the wider territorial heartland and rimland. Greater territoality can be achieved with master intra-campus organization. The territorial of strongest political competition is located in region whose each of group's heartland areas are in the same area, this is the case in the Faculty of Law (FH). UI Student Election 2012 resulted in the fact that the victory is still dominated by one group, it makes the territotial change of political competition is going low. This has implications for the other two groups that have stagnated, causing spatial patterns of their heartland-Rimland have not changed at all."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46263
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Graha Ilmu, 2009
320.011 POL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dwi Susanto
"
ABSTRAKMalaysia, sebuah negeri Melayu di kawasan Asia Tenggara, yang mempunyai kekhasan tertentu dalam melaksanakan politik luar negerinya. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor-faktor alamiah (negeri penghasil industri asal agraris), masyarakat rasial Melayu, Cina, India), dan faktor-faktor luar yang saling berkaitan dengan persoalan-persoalan di dalam negeri.
Kepemimpinan Mahathir sejak 1981 menunjukkan corak yang berbeda dengan para pendahulunya. Perubahan orientasi yang dimaksudkan beriring dengan upaya merubah sekmentasi budaya pribumi yang berkesan tidak sesuai dengan masyarakat industri. Kebijaksanaan penataan kembali hubungan dengan Inggris, bekas koloninya, berkaitan dengan upaya menegakkan jati-diri bangsa. Peningkatan hubungan dengan negara-negara Islam di Timur Tengah berkaitan dengan akomodasi gerakan fundamentalis di dalam negeri. Kebijaksanaan menoleh ke arah Timur (Jepang dan Korea Selatan) dimaksudkan merangsang perubahan segala aspek kehidupan masyarakat menuju era masyarakat industri sambil mendapatkan modal bagi pembangunan. Peningkatan dan bersandarkan pada kebijaksanaan bersama dalam ASEAN membantu meredakan ketegangan hubungan dengan sesama negara se-kawasan. Sementara membuka hubungan diplomasi dengan Pasifik Selatan seiring dengan upaya menegakkan kemandirian sesama bangsa dan negara yang baru merdeka di abad ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementrian Pendidikan Malaysia, 1989
R 320.03 IST
Buku Referensi Universitas Indonesia Library