Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120916 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Astar
Jakarta: PSHE FHUI, 1977
332.6 SIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Maya Hapsari
"Tesis ini membahas hubnmgan antara investasi sektor properti dan non properti terhadap PDB. Penelitian ini juga untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi PDB dalam jangka pendek maupun jangka panjang, Metodologi yang diperguuakan dalam penelitian ini adalah metode Granger Causality, selain itu juga digunakan metode Vektor Koreksi Kesalahan (VECM). Bcrdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa investasi sektor properti mempengaruhi PDB dan investasi selctor non properti tidak mempengamhi PDB. Hasil regresi VECM menunjukkan adanya pengamh investasi sektor properti PMDN dan investasi sektor non propcni PMA terhadap PDB dalam jangka pendek, sedaugkan investasi sehor properti PMA dan PMDN, serta sektor non properti PMDN mempengaruhi PDB dalamjangka panjang.

The focus of this study is to know relation between property sector and non property sector investment to GDP. This study is also to find out factor that influence GDP in short run and long nm. The methodology method that is being used in this research are Granger Causality Test and Vector Error Correction Model (VECM). Based on the research result which has done before, this could be into conclusion that property sector investment influence GDP and non property sector investment not intluence GDP. VECM regression show property sector investment PMDN and non property sector investment PMA influence GDP in short run, whereas property sector investment PMA and PMDN, and also non property sector investment PMDN influence GDP in long nm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmilyna Putri
"Skripsi ini membahas mengenai permasalahan penanaman modal asing yang terjadi antara Pemerintah Indonesia dengan Cemex Asia Holding Ltd mengenai privatisasi PT.Semen Gresik Tbk. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji Put Option yang menimbulkan sengketa serta mengkaji tuntutan Spin Off oleh anak perusahaan. Penulisan skripsi ini adalah penelitian normatif yuridis dengan menggunakan metode deskriptif. pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa Pemerintah Indonesia perlu lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan penanaman modal asing di Indonesia. diperlukan rencana matang dalam melaksanakan tuntutan Spin Off yang diajukan oleh anak perusahaan. Spin Off akan memberikan iklim persaingan usaha yang sehat di bidang industri semen.

The focus of this study is the foreign investment problems appears between Indonesia and Cemex Asia Holding Ltd About PT.Semen Gresik Tbk Privatization. The Purpose of this study is to study Put Option that cause dispute also to study about Spin Off demands by the subsidiaries. This study is descriptive yuridical normative interpretive . The data collected by literature study. This study suggests that Indonesia Goverment require to pay attention on foreign Investment activities,Spin Off demands by the subsidiaries require aforethought, Spin Off will give an open competition atmosphere in cement Industries."
Universitas Indonesia, 2009
S25067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho
Jakarta: PSHE FHUI, 1977
332.6 NUG b (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azizon
"Penetapan Undang-Undang No 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan Undang-Undang No 24 tahun 2011 tentang BPJS memberikan pedoman baru dalam pelaksanaan program pensiun nasional. Kondisi baru ini melahirkan tantangan, terutama dalam pengelolaan investasi, agar terjadi kecukupan dana pensiun. Melalui penyusunan model yang kemudian digunakan dalam simulasi, dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan kunci penting untuk tercapainya kecukupan dana pensiun, dalam setiap pendekatan; skema individual, skema agregat angkatan, maupun agregat periodik.

The implementation of Law 40/2004/SJSN and Law No24/2011/BPJS has turned the landscape of pension program in Indonesia. The new condition implanted brings challenges in the implementation of national pension program, especially in fund management, in order to achieve the sustainability of the program. Using simulation based on the constructed model, it is concluded that investment is the key factor to achieve the adequacy of pension fund, whether in individual approach, cohort aggregate, or periodically cohort aggregate.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soehianto
"Seorang investor pasti menginginkan return yang setinggi-tingginya atas investasi yang dilakukan. Seorang penjual pasti menginginkan keuntungan yang setinggi-tingginya. Seorang pembeli juga menginginkan cara membeli yang paling menguntungkan. Keinginan-keinginan dari investor, penjual mau pun pembeli tersebut akan mengantarkan kepada pilihan.
Investor mungkin akan memilih salah satu dari belJerapa instrumen investasi yang ada. Instrumen investasi misalnya adalah deposito berjangka, reksa dana, saham dan properti. Sementara itu P.enjual pasti menginginkan pembayaran secara kas dibandingkan kredit (berpiutang), karena dengan begitu dia akan bisa menggunakan ka~ yang diperolehnya untuk mengambil kesempatan lain yang akan menambah keuntungannya. Sebaliknya pembeli mungkin aktan memilih cara pembayaran kredit (berhutang),-karena dia akan bisa menggunakan ~erse iaan kasnya untuk hal-hal yang akan menghasilkan tambahan penda atan.
Dalam perkeml5angannya kemudian, ternyata pilihan-pilihan menjadi tidak sesederhana ilustrasi di atas, apalagi kalau transaksi yang dilakukan telah melewati batas-batas negara (internasional), di mana alat tukar berupa mata uang masing-masing negara akan mulai terlibat. Akibatnya, pilihan-pilihan menjadi semakin kompleks. Investor tidak lagi memiliki pilihan instrumeri investasi Rupiah, tetapi bertambah dengan instrumen investasi berdenominasi valas (foreign currency). Dernikian pula halnya dengan pembeli dan penjual, di mana mereka memiliki pilihan atas denominasi mata uang bagi hutang dan piutangnya. Namun begitu alat transaksi utama tetaplah Rupiah (home currency).
Adanya home currency dan foreign currency akan menimbulkan transaksi antar keduanya yang dinyatakan dalam exchange rate (nilai tukar atau kurs). Kurs Rupiah terhadap beberapa mata uang asing (valas) ditentukan oleh banyak faktor yang berhubungan dengan kondisi makro masing-masing negara. Akibatnya kurs bisa naik atau melemah dan bisa juga turun atau menguat.
Melihat kepada kenyataan itu, maka pada saat investor, penjual dan pembeli melakukan transaksi internasional, berarti posisi mereka terbuka terhadap resiko perubahan kurs tersebut apalagi kaiau perubahan kursnya mendadak (devaluasi), yang akan berakibat kepada kerugian yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, investor, penjual dan pembeli dituntut untuk tidak hanya bertindak secara konvensional seperti yang diuraikan di atas, namun dituntut pula untuk mengikuti perubahan kurs valuta asing dan berusaha untuk selalu meminimasi resiko yang mungkin timbul.
Rupiah terus mengalami depresiasi terhadap USD dengan depreciation rate yang berubah-ubah setiap tahun. Karena depresiasi yang berubah-ubah tersebut, seorang investor, penjual mau pun pembeli hams mampu memprediksi kemungkinan-kemungkinan lonjakan kurs pada saat-saat tertentu. Seorang investor mungkin tidak lagi menempatkan seluruh dananya dalam Rupiah, tetapi mulai melakukan portofolio dengan mengalokasikan sebagai dalam investasi USD. Seorang penjual mungkin hams memakai USD untuk menentukan harga produknya. Sedangkan seorang pembeli mungkin akan melakukan kontrak forward agar terhindar dari kewajiban USD yang melonjak di masa yang akan datang.
Serangkaian tindakan tersebut di atas tentunya tidak dapat dilakukan tanpa informasi yang tepat dan lengkap, baik melalui informasi yang dicari sendiri atau informasi yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang kompeten di bidang i, misalnya bank. Dengan informasi yang diperoleh tersebut, investor, penjual dan pembeli tersebut akan dapat melakukan analisa dan bahkan melakukan prediksi atas kemungkinan-kemungkinan yang akan teijadi di masa datang.
Metode analisa yang dilakukan bisa bermacam-macam, namun salah satu yang paling tepat adalah dengan metode empiris, artinya melihat kepada pengalaman yang telah terjadi selama kurun waktu tertentu, sehingga ditemukan pola-pola perkembangan hubungan di antara variabel-variabel yang ada. Dari yang telah disinggung di atas, maka variabel-variabel tersebut adalah kurs dan tingkat bunga. Dalam pengamatan atas data dan informasi yang ada mungkin akan dapat ditemukan variabel yang lain: Kaitan-kaitan yang timbul di antara variabel-variabel tersebut diharapkan akan memberikan penjelasan mengenai pola-pola yang terjadi, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan yang berguna bagi keputusan suatu pilihan.
Investor, penjual dan pembeli adalah sebagian kecil dari aktor-aktor yang bermain dalam kekompleksan transaksi-transaksi yang melibatkan tingkat bunga dan - kurs mi. Dalam perkembangannya muncul banyak produk derivatif dari tingkat bunga dan kurs mi, yang tujuannya sebenarnya adalah untuk menghindari kerugian sebagai akibat pergerakan kurs. Kekompleksan tersebut mungkin belum ditangkap oleh investor, penjual dan pembeli di Indonesia. Oleh karena itu, transaksi yang masih dilakukan oleh sebagian besar dari mereka adalah transaksi yang mungkin telah digolongkan konvensional dalam perkembangan dunia keuangan yang semakin kompleks mi. Transaksi tersebut adalah investasi dalam deposito berjangka dan transaksi forward."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Adler Haymans, 1961-
Jakarta: Adler Manurung Press, 2003
332.6 MAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I.G. Rai Widjaja
Jakarta: Pradnya Paramita, 2005
332.6 RAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
E. C. Hasan Sidik
Bandung: Alumni, 1973
332.6 HAS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Trisandi Rizki
"Penulisan karya akhir ini mengulas masalah dalam mencari kemungkinan terbaik dari trade-off antara risiko dan imbal hasil serta mencari tingkat kerugian yang mungkin dicapai dengan level kepercayaan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimum yang diperoleh terdiri dari Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% dan Deposito 78.58% dimana portofolio tersebut dapat memberikan ekspektasi hasil mingguan sebesar 7.67% dengan tingkat risiko 26.05%. Dengan Vo sebesar 1 milyar, standar deviasi 0.2605 dan tingkat kepercayaan sebesar 2.7726 maka diperoleh tingkat kerugian maksimum portofolio untuk periode holding 1 dari 5 instrumen sebesar 722,271,178.73. ataupun setelah dikurangi dengan return portofolio maka akan diperoleh nilai relative VaR sebesar 645,571,745.76 Dari hasil pengujian back testing selama periode forcasting, ternyata model VaR yang digunakan pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima dan cukup mempresentasikan kerugian aktual yang terjadi.

Purpose of this final task is seeking for best risk-return trade-off and also its maximum loss for certain level of confidence. The result shows optimum composition for the portofolio is Obligasi 7.70%, Saham 2.18%, Emas 1.57%, Valas 9.97% and Deposito 78.58% with its return on 7.67% and 26.05% risk. The 1 billion portfolio with 0.2605 standard deviation and 2.7726 level of confidence gives its maximum risk at 22,271,178.73 and relative VaR at 645,571,745.76 after subtract with return of portfolio. The becktest shows that the model and level of confidence is acceptable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26485
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>