Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairul Anwar
Djakarta: Permata, 1960
338.74 CHA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anwar
"Buku ini memberikan pedoman untuk mengenal lebih baik tentang pertumbuhan dan kehidupan perusahaan-perusahaan negara di Indonesia. Terdiri atas dua bab yang membahas tentang (1) perusahaan-perusahaan negara yang pernah ada di Indonesia dan (2) perusahaan-perusahaan negara menurut peraturan pemerintah pengganti undang-undang No. 19 tahun 1960 (peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang perusahaan negara tahun 1960)."
Djakarta: Bappit Pusat Permata, 1960
K 338.74 ANW p
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Kanumoyoso
"Thesis titled "The Strengthen of State Economic Role: Nationalization of the Dutch Enterprises in Indonesia, 1957-1959". The parliamentary democracy period ended by the falling of Ali Sastroamidjojo 2?? cabinet?s governance on March 14th 1957 and the economic crisis that coming together. Meanwhile, the relation between Indonesia and Dutch has getting worse in the transition period through the guidance democratic system. The main barrier in the relation was the conflict of Irian Barat. Two important things ensued by the end of November 1957. United Nation Organization had failed to ratify a resolution of which suggesting Dutch to confer a solution for Irian Barat conflict on November 29th 1957. While, in November 30th 1957, assassination attempt for the President Soekarno known as Cikini Tragedy occurred. The explosion of anti-Dutch radicalism has been triggered by the failure of the resolution of the Irian Barat conflict in the United Nation Organization. On December 3? 1957 the labor union of the Indonesian Communist Party (PKI) and Indonesian National Party (PNI) started to take over Dutch trade and enterprises. This movement noticed the beginning of the nationalization of Dutch enterprises in Indonesia that was supported by government. The deportation of 46.000 Dutch citizens in Indonesia on December 5"? obviously reflected the government support. It is definitely necessary to comprehend that nationalization in this term stand for; all the Dutch property was converted into state property. A take over of Dutch properties to other enterprises instead of the state (to Indonesian private enterprises)' was excluded the connotation of nationalization. It was merely described as nationalized. Nationalization has caused the fundamental changes in the Indonesian economic structure. During the nationalization 90% plantation output ownership has transformed into state corporations. As well as the 60% foreign trade and around 246 factories, mining enterprises, banks, shipping, and varieties service industries. The nationalization itself has ended the domination of Dutch capital in Indonesian economic.

Jatuhnya pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo yang ke II pada tanggal 14 maret 1957 dan krisis ekonomi yang menyertainya merupakan akhir dari periode demokrasi parlementer. Sementara itu dalam masa transisi menuju sistem demokrasi terpimpin, hubungan antara Indonesia dengan Belanda juga terus memburuk. Hambatan utama dalam hubungan tersebut ialah masalah Irian Barat. Pada akhir bulan November 1957 terjadi dua kejadian penting. Pada tanggal 29 November Perserikatan Bangsa-Bangsa (PEB) gagal mengesahkan suatu resolusi yang menghimbau agar Belanda merundingkan suatu penyelesaian mengenai masalah Irian Barat. Sedangkan pada tanggal 30 November terjadi usaha pembunuhan terhadap Presiden Sukarno dalam peristiwa Cikini. Gagalnya resolusi masalah Irian Barat di PBB mengakibatkan terjadinya ledakan radikalisme anti Belanda. Pada tanggal 3 Desember, serikat-serikat buruh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Partai Nasional Indonesia (PNI) mulai mengambil alih perusahaan-perusahaan dan kantor-kantor dagang Belanda. Gerakan tersebut menandai nasionalisasi perusahaan- perusahaan Belanda yang didukung oleh pemerintah Indonesia. Dukungan pemerintah terlihat jelas pada tanggal 5 Desember dengan keluarnya perintah pengusiran oleh Departemen Kehakiman terhadap 46.000 warga negara Belanda yang ada di Indonesia. Perlu ditegaskan bahwa nasionalisasi dalam hal ini berarti; segala aset milik Belanda dijadikan milik negara. Pemindahan ke tangan nasional bukan negara (ke tangan pihak swasta Indonesia) tidak termasuk dalam pengertian nasionalisasi. Pengertian untuk pemindahan ke tangan nasional bukan negara selayaknya disebut dengan menasionalkan saja. Nasionalisasi menyebabkan terjadinya perubahan fundamental dalam struktur perekonomian Indonesia. Selama terjadinya nasionalisasi kepemilikan 90% produksi perkebunan beralih ke tangan pemerintah. Demikian juga dengan 60% nilai perdagangan luar' negeri dan sekitar 246 pabrik, perusahaan pertambangan, bank-bank, perkapalan dan sektor jasa. Dengan demikian nasionalisasi mengakhiri dominasi modal Belanda dalam ekonomi Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T3521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Fiola
"ABSTRACT
Berbagai penelitian terhadap faktor-faktor yang menentukan return dan resiko
telah banyak dilakukan. Capital Asset Pricing Model yang dikembangkan oleh Sharpe
(1964), Lintner (1965) dan Black (1972) telah lama membentuk cara pikir para praktisi
dan akademisi tentang return dan resiko. CAPM menjelaskan bahwa return yang
diharapkan dari suatu sekuritas merupakan suatu fungsi yang positif dan beta pasar dan
beta mampu menjelaskan return suatu sekuritas.
Akan tetapi, terdapat beberapa kontradiksi terhadap model Sharpe-Lintner-Black
ini. Beberapa hasil-hasil penelitian yang dilakukan sehubungan dengan return dan resiko
menunjukkan hasil yang berbeda. Banz (1981) menemukan bahwa market equity
berpengaruh juga terhadap return. Return dan perusahaan kecil lebih tinggi dan beta
estimasi dan return dari perusahaan besar lebih rendah dan beta estimasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Fama dan MacBeth (1973) menemukan bahwa
ukuran perusahaan, beta, book-to-market equity, book asset to market equity serta book
asset to book equity mampu menjelaskan rata-rata return saham. Stattman (1980) dan
Rosenberg, Reid dan Lanstein (1985) menemukan bahwa return mempunyai hubungan
positif dengan rasio antara book value dan market value pada saham-saham Amerika.
Kemudian, Cahn, Hamao dan Lakonishok (1991) menemukan terdapatnya suatu
hubungan yang kuat antara hook-to-market equity dengan return pada saham-saham
Jepang Selain itu, hasil penelitian Fama dan French (1992) juga mernmjukkan hasil yang
sama.
Penelitian yang dilakukan pada karya akhir ini bertujuan untuk melihat sejauh
mana variabel beta, size, book-to-market equity, book asset to market equity dan hook
asset to book equity dapat menjelaskan cross-sectionaI rata-rata return saham di
Indonesia, khususnya pada saham-saham LQ 45. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah multiple regression, dimana return dijadikan variabel dependen
sedangkan beta, size, book-to-market equity, book asset lo market equity dan book asset
to book equity digunakan sebagai variabel independen.
Dalam penelitian ini, sampel yang dipilih adalah sebanyak 36 perusahaan yang
paling sering muncul di LQ 45 seLama periode 1997 sampai dengan 2001, merupakan non
financial firm, dan tidak pernah mengalami negatif equity. Semua data disusun menjadi
portofolio-portofolio berdasarkan urutan nilai variabel-variabel bebas untuk kemudian
diolah dengan menggunakan Software SPPS Student Version 10.0 for Windows.
Hasil pengujian regresi return terhadap variabel beta saja ternyata
memperlihatkan bahwa beta mampu menjelaskan average return. Sedangkan pada saat
regresi dilakukan terhadap efek size saja, hasil regresi menunjukkan size tidak signifikan
dalam menjelaskan return. Ketika dilakukan regresi return secara bersamaan antara size
dan beta, terlíhat babwa size tetap tidak signifikan. Namun, konsisten dengan hasìl regresi
sebelumnya, variabel beta sangat signifikan dalam menjelaskan rata-rata return.
Pengujian regresi return terhadap book-to-market equity saja menghasiikan
kesimpulan bahwa vanabel In(BE/ME) ini tidak signifikan. Selanjutnya jika regresi
dilakukan secara bersamaan antara size dan book-to-market equity, terlihat bahwa
variabel size dan book-to-market equity tidak relevan dalam menjelaskan average return.
Selanjutnya, pengujian regresi return yang dilakukan terhadap book asset to
market equity saja, diperoleh bahwa hook asset to market equity juga tidak signifikan.
Demikian juga halnya pada saat variabel ln(ME) maupun In(A/ME) diregresikan secara
bersamaan, maka hasil yang diperoleh adalah bahwa kedua variabel tersebut tidak relevan
dalam menjelaskan rata-rata return.
Tidak berbeda dengan pengujian variabel leverage ln(A/ME) sebelumnya,
variabel leverage book asset to book equity, ln(A/BE) juga tidak signifikansi dalam
menjelaskan return. Hal yang sama juga terjadi pada saat variabeL In(A/BE) diregresikan
secara bersamaan dengan size, maka terlihat ketika kedua variabel bebas tersebut tidak
dapat menerangkan perilaku rata-rata return saham.
Setelah dilakukan pengujian regresi return terhadap semua variabel independen,
yang terlihat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjelaskan cross-sectional
rata-rata return hanyalah beta Sedangkan variabel indepeden lainnya (size, book-
market equity, book asset to market equity dan book asset to book equity) tidak mampu
menjelaskan rata-rata return saham. Secara bersamaan semua variabel bebas tersebut
mampu menjelaskan rata-rata return sebesar 83,9%.
Perbedaan yang terjadi antara hasil penelitian pada karya akhir ini dengan hasil
hasil penelitian yang dilakukan oleh Fama dan MacBeth (1973), Fama dan French (1992)
kemungkinan diakíbatkan oleh kondisi pasar yang berbeda, selain itu, periode penetitian
Yang dilakukan adalah pada saat dimana Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga
terdapat suatu ketidakstabilan dalam pasar di Indonesia."
2002
T1892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Hafid
Djakarta: Yayasan Pembina Perekonomian Nasional, 1964
658 ABD b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Esmeralda Nur Islamiyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S26353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Erasmus Herhasak
"ABSTRAK
Karya Akhir ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh modal kerja terhadap tingkat profitabilitas perusahaan-perusahaan di industri manufaktur di Indonesia pada tahun 2007. Tingkat profitabilitas diukur dengan menggunakan variabel dependen OIROI dan CFO, sedangkan variabel independen adalah CCC, DAR, DOI, DAP ditambah variabel kontrol SIZE, SGROW, DEBT. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan di dalam industri manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007. Hasil penelitian ini mengungkapkan tidak ada pengaruh signifikan antara manajemen modal kerja terhadap tingkat profitabilitas.

ABSTRACT
This thesis wants to explore whether there are any effects or not of working capital management on profitability in manufacturing industry in Indonesia in 2007. Profitability are measured by OIROI and CFO as dependent variables, and CCC, DAR, DOI, DAP conducted as independent variables, furthermore there are control variables such as SIZE, SGROW, DEBT. This research takes samples on secondary data which are companies? financial report in manufacturing industry that are listed in Indonesia Stock Exchange. In the conclusion, this research found that there were no any effects of working capital management on profitablity in manufacturing industry in indonesia in 2007.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25402
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ningky Sasanti Tjahyati Susatyo-Munir
"ABSTRACT
Inspired by the fast development of knowledge-based competitiveness theories, in the beginning of 2000, Christine Soo and Timothy Devinney of Australian Graduate School of Management, University of New South Wales in Australia worked together with David Midgley of a leading business school INSEAD in Fontainebleau, France to conduct an exploratory study to identify variables that affect knowledge creation process in a company. The study identified there are 11 significant variables that play significant roles in the knowledge creation process of a company. The said eleven variables are: (1) formal collaboration activity, (2) formal interaction activity, (3) information acquisition activity, (4) knowledge acquisition activity, (5) creativity in problem solving and decision making activity, (6) completeness in problem solving and decision making activity, (7) consensus in problem solving and decision making activity, (8) new knowledge creation, (9) innovation, (10) individual absorption, and (11) organizational absorption.
With the use of the said eleven variables, a study is conducted in 43 fully-fledged companies that develop, produce and sell their proprietary - not licensed - cosmetics. The objective of this study is to identify, analyze and elucidate the structure of knowledge creation model in national private, large scale cosmetics companies in Indonesia.
Some statistical techniques were used to analyze data with the help of LISREL (Linear Structural Relation) software of 8.53 versions. Different from the research conducted by Soo, Midgley and Devinney (2000, 2002), Structural Equation Modeling (SEM) instead of Partial Least Square (PLS) was used to investigate into the model presented in this research.
The research revealed that the structure of knowledge creation model of large-scale national private cosmetics companies in Indonesia is not identical to the structure of knowledge creation model developed by Soo, Midgley and Devinney (2000). The differences in the model are attributable to five factors, all of which resulting from the differences in data source, data gathering method and analysis tool."
2004
D578
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Tzar
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh skor ESG terhadap inovasi hijau perusahaan publik di negara ASEAN pada tahun 2021. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 381 perusahaan publik dengan industri non-keuangan. Pengukuran green innovation dilakukan dengan melakukan analisis konten serta dikombinasikan dengan bantuan autocoding melalui machine learning. Hasil pengukuran green innovation menunjukkan bahwa perusahaan di negara ASEAN sudah cukup baik dalam mengadaptasi dimensi-dimensi inovasi hijau secara keseluruhan, meskipun masih ada beberapa dimensi yang rendah dalam pengaplikasiannya. Selanjutnya, pada penelitian ini dilakukan analisis regresi OLS untuk mengetahui pengaruh skor ESG terhadap inovasi hijau perusahaan di negara ASEAN. Sehubungan dengan hal tersebut, juga dilakukan analisis robustness dengan menggunakan robust OLS regression dan hasilnya selaras dengan regresi OLS. Pada akhirnya, penelitian ini merangkum bahwa skor ESG berpengaruh signifikan positif terhadap inovasi hijau perusahaan-perusahaan di negara ASEAN dan investor dapat menggunakan skor ESG untuk menginterpretasikan inovasi hijau yang dilakukan oleh perusahaan.

The purpose of this study is to examine the effect of ESG scores on green innovation of public companies in ASEAN countries in 2021. This research uses a sample of 381 public companies with non-financial industries. By conducting content analysis, combined with the help of autocoding through machine learning, evidence shows that ASEAN companies are doing well in terms of adapting to overall green innovation dimensions, although there are still several dimensions that are still low in its application. Next, an OLS regression analysis was conducted that included several financial and corporate governance control variables to determine the effect of ESG scores on the green innovation of ASEAN companies. In this regard, this research also carried out a robustness analysis using a robust OLS regression and the results are consistent with the OLS regression. In the end, this study summarizes that the ESG score has a significant positive effect on the green innovation of companies in ASEAN countries and in the end investors can rely on the ESG score to interpret green innovation carried out by companies."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>