Ditemukan 32798 dokumen yang sesuai dengan query
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
345.025 43 KUH
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
345.025 519 KUH
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
345.025 436 KUH
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Marbun, Benedictus Nahot
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983
320.943 MAR d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Dwi Wahyu Ariani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14618
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1987
342.43 KON
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"Dalam pengamatan saya terhadap kesusasteraan modern Jerman, saya melihat bahwa pengarang Heinrich Boell-lah yang paling menonjol melibatkan diri, dalam persoalan-persoalan masyarakat disamping pengarang-pengarang lain, seperti Guenther Grass, Martin Walser dan Hans-Magnus Enzensberger. Ia menulis tidak hanya untuk seni semata-_mata, tetapi untuk seni yang mempunyai tujuan. Dengan kata lain, Heinrich Boell ingin memperlihatkan keburukan_-keburukan yang ada dalam masyarakat kepada pembaca. Kegiatan-kegiatan Boell yang perlu disebutkan antara lain: berturut-turut sejak 1970 menjabat sebagai presiden Zentrum RFJ, 1971 ketua PEN-Club Internasional, dan kemudi_an ikut aktip pula membantu dalam pemilihan umum Bundestag tahun 1972 dalam Inisiatip Pemilih Sosial Demokrat. Peristiwa-peristiwa yang berturut-turut terjadi sepuluh ta_hun terakhir ini di RFJ, menyebabkan Boell lebih sering menulis artikel-artikel dalam surat kabar (sejak permulaan tahun tujuh puluhan) daripada roman-roman atau cerita-cerita pendek. Sejak itulah ia menjadi sorotan pers Jerman; kecenderungannya yang ke kiri, cukup membuat curiga pers kanan. Lebih-lebih lagi setelah karangannya yang berjudul Will Ulrike Meinhof Gnade oder freies Geleit?_ muncul di Der Speigel pada permulaan tahun 1972."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S14649
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mariani Faizul
"Masalah yang cukup pelik, yang sedang dihadapi Peme_rintah Republik Federal Jerman dewasa ini adalah masalah pengangguran, yang mana sepertiga dari jumlah yang tidak bekerja adalah pemuda yang berusia di bawah 25 tahun. Krisis dengan meningkatnya angka-angka pengangguran di ka_langan pemuda sudah dirasakan sejak pertengahan tahun 1974. Memang ini merupakan suatu fenomena dalam suatu masyarakat industri, dalam era teknologi modern. Prospek yang dihadapi oleh negara-negara yang telah maju tidak pernah terlepas dari masalah pcngangguran, sehings moder_nisasi industri serta penanggulangan masalah pengangguran merupakan suatu masalah yang selalu terpaut satu dan lainnya. Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengemukakan masalah-masalah penganguran_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14713
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Christina Budiningsih
"Sebagai bangsa yang telah dua kali menimbulkan bencana da_lam Perang Dunia I dan IIr Jerman dianggap perlu diawasi agar tidak dapat mengulangi agresi-agresi militernya. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman diduduki dan dilucuti. Kehidupan ekonomi Jerman diawasi dengan ketat. Tetapi kemudian, ternyata ekonomi Eropa sulit sekali bangkit kembali tanpa dukungan ekanomi Jerman. Maka timbullah problema, ekonomi Jerman sangat di_butuhkan oleh ekonomi Eropa, namun kekuatan ekonomi Jerman di_takuti oleh negara-negara Eropa lainnya,terutama Perancis. Perkembangan industri Jerman harus bisa dimanfaatkan untuk keuntungan bersama. Satu-satunya jalan, ialah mengintegrasikan Jerman kepada negara-negara Eropa Barat. Integrasi tahap perrmulaan dilakukan dengan menggabungkan daerah-daerah industri Perancis-Jerman, kemudian juga negara-negara lainnya yang ingin bergabung. Penggabungan daerah industri ini diharapkan dapat menga_khiri permusuhan Perancis-Jerman, dan dapat menjadi inti persa_tuan negara-negara Eropa Barat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14678
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jenny Widjojo
"Jerman merupakan suatu bangsa yang memiliki kekuatan membangun sekaligus menghancurkan bangsa-bangsa di sekitarnya. Kekuatan Jerman terutama dalam bidang militer sangat menakutkan bagi bangsa-bangsa di Eropa. Pengalaman masa lalu mengajarkan, bahwa apabila Jerman mempunyai suatu kesempatan untuk membangun kembali, maka dalam waktu yang singkat Jerman akan menjadi suatu Negara yang hebat. Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman diduduki dan diadakan demiliterisasi total. Keadaan militer Jerman benar-benar lumpuh. Tetapi ternyata kemudian, meletusnya Perang Korea menjadi sebab tidak langsung akan kebangkitan kembali militer Jerman, meskipun yang akan dibangun kembali sebagian dari Jerman, yaitu Jerman bagian Barat. Konstelasi luar negeri Amerika Serikat dan Uni Soviet menyebabkan Jerman mulai diperhatikan kembali, karena dianggap Jerman mempunyai peranan yang tidak kecil artinya bagi masing-masing kekuatan besar tersebut. Maka mulailah diadakan langkah-langkah kea rah persenjataan kembali Jerman Barat, yang ternyata memang membawa hasil yang menggembirakan bagi Jerman terutama Jerman bagian Barat. Jerman bagian Barat berhasil dipersenjatai kembali setelah melalui berbagai macam persoalan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14692
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library