"Penelitian ini membahas konsep pemikiran Jean Baudrillard mengenai hyperréalité yang tampak dalam fenomena koleksi benda antik. Adapun hyperréalité merupakan konsep gejala masyarakat yang tidak lagi mampu membedakan antara realitas dan representasinya, yang disebut dengan simulacra, dalam kehidupan masyarakat modern.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data penelitian ini adalah perilaku dan tindakan kolektor benda antik dari Komunitas Djadoel Djakarta dan dari kolektor benda antik tunggal di Jakarta dan sekitarnya.
Hasil analisis menunjukkan ada usaha pembentukan hyperréalité dalam fenomena koleksi benda antik. Penelitian tentang koleksi benda antik dapat menyadarkan masyarakat di dunia modern untuk tidak dikuasai oleh objek dan tidak teralienasi dari diri sendiri.
This research discusses the concept of Jean Baudrillard?s thought about hyperréalité which seen in the phenomenon of collecting antiquities. The hyperréalité is one of Baudrillard?s ideas about the society who are no longer able to distinguish between reality and its representation, as known as simulacra, in modern society.
The method used in this research is a qualitative research method. Author takes the behaviors and actions of the antiquities collector from Komunitas Djadoel Djakarta and from single antique collectors in Jakarta and its surrounding areas as the data of this research.
The results of the analysis concluded in this research indicate the existence of hyperréalité formation effort in collecting antiquities. Author?s analysis of collecting antiquities would remind society to not be ruled by the object, and to not be alienated from oneselves."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013