Ditemukan 3982 dokumen yang sesuai dengan query
Subbiah, Rama
Kuala Lumpur T.p.] 1967
494.811 S 420
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Meile, Pierre
Paris: G.P. Maisonneuve , 1945
FRE 494.811 MEI i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Melbourne: Sun Books, 1966
920.72 CAD
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pope, Rev G.U.
Oxford: Clarendon Press, 1905
R 494.811321 POP h III
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Pope, Rev G.U.
Oxford: Clarendon Press, 1905
R 494.811321 POP h IV
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Hoogervorst, Tom Gunnar
"Speakers of Malay and Tamil have been in intermittent contact for roughly two millennia, yet extant academic work on the resultant processes of contact, lexical borrowing, and language mixing at the interface of these two speech communities has only exposed the tip of the proverbial iceberg. This paper presents an historical overview of language contact between Malay and Tamil through time and across the Bay of Bengal. It concludes with a call for future studies on the lexicology, dialectology, and use of colloquial language of both Malay and Tamil varieties."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI), 2015
909 UI-WACANA 16:5 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Thaharatul Huda
"Tesis ini membahas tentang pemaknaan perubahan perayaan Thaipusam bagi masyarakat Tamil di Banda Aceh. Tujuannya adalah untuk melihat perayaan keagamaan sebagai sebuah upaya atau strategi masyarakat Tamil Banda Aceh untuk mempertahankan budaya leluhur serta mempertahankan keberadaan mereka sebagai kelompok minoritas di Banda Aceh. penelitian kualitatif ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan Cultural Studies. Dengan menggunakan konsep artikulasi dari upacara keagamaan sebagai perayaan atau festival kebudayaan, dapat dilihat pemaknaan masyarakat Tamil Banda Aceh terhadap Thaipusam melalui ingatan sejarah dan kondisi sosial yang harus mereka hadapi sebagai kelompok minoritas yang membuat perayaan Thaipusam berubah dari ruang privat menjadi perayaan budaya di ruang publik. Hasil yang diperoleh ialah terdapat pemaknaan yang lebih luas dari tranformasi perayaan Thaipusam sebelum dan sesudah Tsunami Aceh. Sebelum Tsunami Aceh, perayaan Thaipusam hanya dirayakan sebagai sebuah upacara keagamaan yang dilakukan di dalam kuil namun setelah Tsunamni Aceh terjadi, perayaan Thaipusam menjadi sebuah perayaan kebudayaan yang dilakukan di ruang terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat sekitar. Minimnya jumlah anggota Tamil akibat dari bencana Tsunami membuat pemuka agama Hindu Aceh menyadari dampak akan hilangnya budaya Tamil dan keberadaan mereka yang semakin termarjinalkan, sehingga timbul keinginan dari pemuka agama Hindu Aceh untuk terus menjaga budaya dan agama Tamil agar tidak hilang melalui perayaan Thaipusam. Di samping itu, perayaan Thaipusam juga dapat diterima oleh masyrakat sekitar sehingga keberadaan mereka mulai terlihat kembali di kalangan masyarakat luas. Bagaimanapun, perayaan Thaipusam di Banda Aceh tidak hanya dimaknai sebagai sebuah upacara agama saja namun juga sebagai sebuah upaya atau strategi kelompok minoritas untuk bertahan hidup.
This thesis discusses the meaning-making of the Tamil community Banda Aceh toward the transformation of Thaipusam celebration. By conducting an ethnographic method with a Cultural Studies approach, this qualitative research aims to see religious ritual as an effort or strategy of the Tamil community in Banda Aceh to maintain their ancestral culture and maintain their existence as a minority group. The concept of articulation from religious ceremonies as a cultural celebration or festival was used in this study to see the meaning of the Tamil people of Banda Aceh towards Thaipusam through historical memories and the social conditions they had to face as a minority group that made Thaipusam celebrations change from a private space to a cultural celebration in public spaces. The findings show that there is a deeper meaning of the transformation of the Thaipusam celebration before and after the Aceh Tsunami. Before the Aceh Tsunami in 2004, the Thaipusam celebration was held as a religious ceremony carried out inside the temple yet after the Aceh Tsunami happened, the Thaipusam celebration became a cultural celebration that was carried out in an open place and could be witnessed by the surrounding community. After the tsunami in Aceh, there were only a few Hindu communities left. This could make their culture disappear and their existence even more marginalized. Therefore, the Tamil religious leaders in Aceh wanted to protect their religion and traditions through Thaipusam celebrations. Besides, the surrounding community can also accept Thaipusam celebrations so that their existence has begun to be seen again in the wider community. However, the Thaipusam celebration in Banda Aceh is not only interpreted as a religious ceremony but also as an effort or strategy for minority groups to survive."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Anjar Maulitfiani
"Penelitian ini membahas tentang propaganda yang dilakukan oleh etnis Tamil dan Tamil Diaspora melalui media website dalam melawan pemerintah Sri Lanka pada 1997-2009.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan data sekunder. Penelitian ini menggunakan teori Propaganda dari Garth S. Jowett Victoria O Donnell, teori Framing dan Collective Action Frame dari Robert D. Benford David A. Snow. Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan propaganda dan bantuan finansial dari Tamil Diaspora merupakan respon atas propaganda media yang telah dilakukan oleh etnis Tamil di Sri Lanka. Melalui website tamilnet.com daneelam web.com, etnis Tamil menyebarluaskan propaganda tentang kondisi diskriminasi yang dialami oleh etnis Tamil dalam melawan Pemerintah Sri Lanka pada 1997-2009.Untuk itu, melalui website tamilcanadian.com, sangam.org, tamileelam.dk, tamiltigers.net, tesoc.com, tamilnet.net.au, genocide.srilanka.co.uk, Tamil Diasporaturut menyebarluaskan propaganda tentang diskriminasi yang dialami oleh etnis Tamildi Sri Lanka. Menurut data temuan, Tamil Diaspora juga memberikan bantuan danabagi etnis Tamil di Sri Lanka dalam melawan serangan Pemerintah Sri Lanka pada1997-2009.
This research discussed about Tamil ethnic and Tamil Diasporas propaganda on thewebsite against Sri Lankan Government in 1997 2009. In order to analyze it, qualitative method and secondary data were used. This research used Propaganda Theory by GarthS. Jowett Victoria O Donnell, Framing and Collective Action Frame Theory by Robert D. Benford David A. Snow. The finding of this research showed that propaganda and financial support of Tamil Diaspora was a response from Tamil Ethnics website propaganda in Sri Lanka. Through the website of tamilnet.com, eelam web.com, Tamil ethnic propagate about the condition of discrimination experienced by Tamil ethnic against the Government of Sri Lanka in 1997 2009.Besides, Tamil Diaspora also disseminated propaganda about discrimination experienced from Tamil ethnic in Sri Lanka through the website of tamilcanadian.com,sangam.org, tamileelam.dk, tamiltigers.net, tesoc.com, tamilnet.net.au, genocide.srilanka.co.uk. According to the finding, the member of Tamil Diaspora also provided financial support for the Tamil Ethnic in Sri Lanka against the Government ofSri Lanka in 1997 2009."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Stamford, California : Stanford University Press, 1996
398.2 SEA
Buku Teks Universitas Indonesia Library