Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahfuz, Najib
"Buku ini menceritakan kisah fiksi dari Lebanon, karya sastra ini berbentuk percakapan. Percakapan antara sepasang kekasih, anak kepada bapaknya, anak kepada ibunya. Cerita ini berakhir dengan sedih. "
Beirut, Lebanon: Dar Al-Qalam Beirut , 1972
ARA 892.73 MAH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syakir, Ahmad Muhammad
"Buku ini berisi kumpulan puisi Arab atau syair sebanyak 130 qasidah. Puisi-puisi tersebut disyarahkan oleh lima orang tokoh yakni Abu Muhammad al-Anbari, Abu Ja'far Ahmad ibn Muhammad, Abu Ali Ahmad ibn Muhammad al-Marzuqi, Abu Zakariya Yahya ibn Ali al-Tabrizi, dan Abu al-Fadl Ahmad ibn Muhammad al-Maydani."
Kairo : Dar al-Ma`arif, 1952
ARA 892.710 9 SYA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Soffah
"Skripsi ini membahas puisi yang dibuat oleh penyair zaman Jahiliyah, Nâbigah aż-Żibyânî. Puisi iʻtiżâr termasuk ke dalam kategori puisi Arab Klasik karena dibuat pada zaman Jahiliyah. Beberapa ciri khas puisi Arab Klasik adalah menyesuaikan pada wazan atau baḥr, qâfiyah, bahasanya jelas, singkat dan padat, tidak memakai kata-kata asing dan tidak pasaran. Selain itu, diungkapkan pula unsur-unsur yang memperindah bahasa dalalm puisi melalui analisis struktur dan isi.

This undergraduate thesis is explaining about the poem written by poet in Jahiliyah era, Nâbigah aż-Żibyânî. The iʻtiżâr poetry of Nâbigah aż-Żibyâni is categorized into Classical Arabic poetry because it was made in Jahiliyah era. Classical Arabic poetry is usually adopted to wazan or baḥr, qâfiyah, the meanings are clear, concise, dense, and never using foreign words and independent. In addition, its also expressed the things that make the language in this poem atractive by means of the structure analysis and its content."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Arini
"Puisi yang menjadi pembahasan utama dalam artikel ini adalah puisi satire karya Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy. Jarir adalah seorang penyair zaman Bani Umayyah yang menjadi salah satu penyair terkenal ketika itu. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi satire karya Jarir dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural. Unsur intrinsik meliputi analisis struktur bathin dan struktur fisik. Struktur bathin membahas mengenai tema dan emosi. Struktur fisik membahas tifografi, tokoh, diksi, dan majas. Sedangkan unsur ekstrinsik membahas hubungan penyair dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Puisi satire Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy adalah puisi ejekan yang ditujukan kepada lawannya.

The primary source of this article is satire poems written by Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy. Jarir is a poet in Umayyah era who became one of the famous poets at the time. This article aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of satire poems written by Jarir through the method of literary studies and structural analysis. The intrinsic features is analysis inner structure and physical structure. The inner structure of the poem that discusses the theme and emotion. Physical structure discusses typhography poetry, figure, diction, and figure of speech. While the extrinsic feature discusses poet relationship with the state of society at that time. Satire poems Jarir ibn Athiyyah ibn Khathfy a poem aimed at his opponent's taunts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Apriliani
"Jurnal ini mengkaji gambaran estetika puisi pada zaman Jahiliyah melalui puisi al-madah dan al-hikmah karya Zuhair bin Abi Sulma. Gambaran estetika ini dapat dilihat dari segi intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam puisi ini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur kepustakaan,yaitu mengumpulkan data dan menganalisisnya. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai estetika puisi al-madah dan al-hikmah karya Zuhair bin Abi Sulma termasuk dalam kategori yang tinggi, dan hampir dapat disamakan dengan puisi karya penyair terkenal yang sezaman, seperti Umru al-Qais dan an-Nabighah az-Zibyani.

This journal discusses about the aesthetic value of the jahiliyah era in madah and hikmah poems by Zuhair bin Abi Sulma. This aesthetic value is visible from intrinsic and extrinsic side in this poems. The authors using qualitative methods with literature study, that is collected data and analyze. The results of data analyze concluded that aesthetic value of madah and hikmah poetry by Zuhair bin Abi Sulma included in high category. Almost be equated with poems by famous poet in the same era, such as Umru al-Qais and an-Nabighah az-Zibyani.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Diajeng Ghassani Febriannisa Pamungkas
"Puisi Arab telah ada sejak zaman Jahilliyah hingga zaman Modern. Tema-tema puisi berkembang dari zaman ke zaman dan berubah makna seiring dengan berkembangnya zaman itu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan puisi Ghazal zaman Abassiah dengan puisi-puisi di zaman Jahilliah, Permulaan Islam, dan Umayyah, juga untuk medeskripsikan hal-hal apa saja yang membuat perubahan makna tema puisi dari zaman ke zaman. Pengumpulan data dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka digunakan dengan mengumpulkan data secara kualitatif yang kemudian data tersebut dikelompokkan kepada data primer dan sekunder. Hasilnya ditemukan bahwa perubahan makna yang terjadi dalam tema puisi dari zaman ke zaman disebabkan karna ada nya faktor lingkungan masyarakat juga sistem kepemerintahan/ kepemimpinannya.

Arabic poetry has been around since Jahilliyah era to Modern era. The themes of poetry evolved over time and changing the meaning along with the development of that era. This research is a qualitative descriptive study aimed to describe what distinguishes poetry Ghazal Abassiah era with poetry at age Jahilliah, onset of Islam and the Umayyad, also for description the things what makes Ghazal theme changed meaning over time. Fetching data has commenced and using literature method. Literature method used was a qualitative data collection and then the data is grouped to the primary and secondary data. The results found it changes that occur in the meaning of poetry themes over time due to environmental factors, especially the system of governance / leadership.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqih Zakiyah
"Bangsa Arab merupakan yang pandai membuat karya sastra terutana puisi. Puisi sudah dikenal oleh masyarakat Arab sejak zaman jahiliah hingga modern. Salah satu penyair terkenal zaman jahiliah adalah Maimun Aʻsya bin Qaisi (ميمون أعشى بن قيس) dikenal dengan sebutan Aʻsya Qaisi dengan puisi yang bertemakanMadaḥ (pujian). Puisi ini dibuat ketika Aʻsya memuji kedermawanan Muhallik kepada tamunya.Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukan unsur instrinsik dan ekstrinsik puisi pada puisi madaḥ karya Aʻsya Qaisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis struktur dan pendekatan secara objektif. Puisi mahdah karya Aʻsya Qaisi memiliki kelebihan yaitu keindahan kata-kata yang digunakan dengan mengguanakan majas simile atau pengulangan kata-kata. Puisi tersebut merupakan puisi zaman jahiliah sehingga masih terikat dengan aturan puisi seperti wazan atau Bahr.

Arab is a nation blessed with citizens talented in literature, especially poem. Poem has been known by Arabian people since the Jahiliah era up until this modern era. One of the most famous poets in Jahiliah era is Maimun Asya bin Qaisi (ميمون أعشى بن قيس). Also known as Aʻsya Qaisi, he made poems with Madaḥ (praise to God) theme. His poems are made when Aʻsya praised the generosity of Muhallik (Allah the Almighty) in front of his guests. The goal of this research is to show the intrinsic and extrinsic elements of Madaḥ poem in Aʻsya Qaisi’s works. The method used in this research is qualitative method with a structural analysis and an objective approach. Aʻsya Qaisi’s Mahdah poems have distinguishing feature. The words are chosen and arranged beautifully by using simile or repetition. Since they are made in Jahiliah era, the poems were using the era’s rule of how poems should be like, for instance like Wazan or Baḥr.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Miftahul Hidayat
"Bangsa Arab merupakan bangsa yang kaya akan karya sastra. Sepanjang perjalanannya, karya sastra di Arab mengalami perkembangan sejak masa jahiliyah hingga modern. Perkembangan puisi pada masa modern, secara bertahap mendapat pengaruh dari Eropa Baru, meskipun perubahannya mendapat tantangan dari para tradisionalis yang ingin tetap menjaga tradisi klasik, yaitu adanya monoritme dalam puisi Arab. Salah seorang penyair yang paling terpandang ketika itu adalah Ahmad Syauqi yang terkenal akan kepiawaiannya dalam mengolah kata-kata sastra dan mengeksplorasi keindahan puisi-puisinya.
Makalah ini dibuat untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi ghazal karya Ahmad Syauqi dengan menggunakan metode studi literatur kepustakaan dan analisis struktural terhadap puisi tersebut. Puisi ghazal karya Ahmad Syauqi adalah bukti bahwa ia merupakan penyair yang memiliki kelebihan karena keindahan kata-katanya dan bahasanya mudah dimengerti. Puisi Ahmad Syauqi termasuk dalam aliran Al Muhafidzun yaitu puisi zaman modern yang masih terikat aturan pembuatan puisi zaman jahiliyah yang memiliki wazan atau bahr (ritme gaya lama) dan qafiyah (rima akhir atau kesesuaian akhir baris/satr).

The United Arab Emirates is a nation with an immense quantity of literary works. Throughout history, Arabian literary works have developed since the jahiliyah era until the modern one. The development of poetry in the modern era, gradually under the influence of the New Europe, although the change challenged by traditionalists who want to keep the classical tradition, that is the monoritme in Arabic poetry. One of the most distinguished a poet at the time it was Ahmad Syauqi which known for his expertise in managing the words of literature and explore the beauty of his poetry.
This paper aims to elaborate the intrinsic and extrinsic features of ghazal poems written by Ahmad Syauqi through the method of literary studies and structural analysis toward the poetry. The ghazal poems written by Ahmad Syauqi prove that he was a poet with specific talent because of the beauty and comprehensiv choice of words. Ahmad Syauqi’s poems are poems of modern era which are still have wazan or bahr a (based on old rhythm) and qafiyah (closing rhyme or the resemblance of sound/satr) named Al Muhafidzun.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad
"Jurnal ini membahas tentang analisis puisi al-ghazal karya Basysyar ibn al-Burd. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrinsik dari puisi Al-Ghazal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Kesimpulan penelitian ini bahwa puisi al-Ghazal karya Basysyar ibn al-Burd adalah ungkapan dan cermin dialog cinta yang terjadi antara dia dan wanita yang dirindukannya.

This Thesis discusses about poetry analyze al-ghazal by Basysyar ibn al-Burd. The purpose of this study desrcibe about intrinsic and extrinsic of poetry al-ghazal. This research use qualitative methods. The conclusion of this analysis is that love the expression and makeup dialogue that took place between him and the woman to his heart."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`ruf al-Rasafi
"Buku ini berisi syair-syair mengenai banyak kisah. Syair-syair tersebut misalnya tentang kisah yang ditemui di perjalanan melintasi negeri Arab, kisah tentang kehidupan sehari-hari, dan deskripsi mengenai seorang tokoh."
Beirut: Maktabah al-Sadir, 1954
ARA 892.71 RAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>