Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83925 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agusmawanda
"Penelitian ini hendak mengetahui perilaku memilih masyarakat adat Ternate dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih dalam Pemilu Legislatif Kota Ternate tahun 2009. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei di enam kelurahan di Kota Ternate dengan total sampel sebanyak 120 responden. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiologis dan psikologis.
Hasil survei menunjukkan perilaku memilih masyarakat adat Ternate dalam Pemilu Legislatif Kota Ternate tahun 2009 adalah perilaku memilih berdasarkan atas ikatan primordial karena rata-rata pemilih dalam memilih partai dan caleg atas dasar hubungan keluarga, etnis, serta figur Sultan dan Boki. Karakteristik pemilih dalam masyarakat adat Ternate yang primordial dipengaruhi oleh variabel geografis, keterlibatan dalam adat, kedekatan dengan partai dan caleg serta perilaku politik Sultan dan Boki.
Berdasarkan letak geografis, rata-rata kelurahan yang berada di wilayah Kesultanan Ternate dimenangkan oleh Partai Demokrat, dan responden yang memiliki keterlibatan dalam adat Ternate juga memiliki kecenderungan memilih Partai Demokrat. Responden yang memiliki kedekatan dengan partai dan caleg sebagian besar memilih partai lama seperti Golkar, PPP dan PDIP. Sedangkan responden yang terpengaruh oleh perilaku Sultan dan Boki bukan termasuk pemilih loyal partai karena sebagian besar mereka merubah pilihan partainya di Pemilu 2009.
Implikasi teoritis dalam penelitian ini menunjukkan faktor sosiologis dan psikologis dapat menjelaskan perilaku memilih dalam masyarakat adat, temuan dalam penelitian ini juga bukan hal yang baru karena faktor sosiologis dan psikologis dalam penelitian sebelumnya juga berpengaruh dalam penelitian ini. Namun yang berbeda adalah objek penelitian, dimana Kesultanan dan masyarakat adat Ternate yaitu komunitas masyarakat yang memiliki struktur dan kultur yang terbangun sejak abad ke-13.

This study wishes to determine voting behavior of indigenous peoples of Ternate and the factors that influence voting behavior in the legislative elections of Ternate in 2009. Researchers using quantitative methods with a survey approach in six kelurahan in Ternate with 120 respondents.
The survey results showed the voting behavior of indigenous peoples of Ternate Ternate in the Legislative elections of 2009 were voting behavior based on primordial loyalty because the average voter in selecting the party and the candidates on the basis of family, ethnicity, and the figure of Sultan and Boki. The Characteristics primordial voters in the Ternate was influenced by geographic variables, involvement in adat, closeness to parties and candidates, and political behavior of the Sultan and Boki.
Based on geographic location, the average kelurahan are located in the Sultan Ternate authority was won by the Democrats Party, and respondents who have an involvement in adat Ternate also have voted Democrat. Respondents who have a closeness with the party and candidate most choose the old parties such as Golkar, PPP and PDI-P. While the respondents are influenced by the political behavior of the Sultan and Boki not including the loyal party voters because most of them change his party's choice in the 2009 election.
Theoretical implication show that in this study is nothing new, because the sociological and psychological factors in previous studies was also influential in this study. But what is different is the object of research, where the Sultanate of Ternate and the community of indigenous communities that have a structure and culture that was established since the 13th century.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28733
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatahillah Syukur
"Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) dan faktor apakah yang signifikan mempengaruhi perilaku pemilih dalam pemilihan tersebut, serta mengapa faktor tersebut sangat berperan. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih dalam pilkada dan faktor yang signifikan mempengaruhi periiaku pemilih tersebut serla mengapa faktor tersebut sangal berperan.
Penulis menggunakan teori demokratisasi, sistem pemilu, politik lokal, modal sosial dan jaringan sosial, partisipasi politik, dan teori perilaku pemilih (voting behavior). Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif analisis, sebagai unit analisis adalah para pemilih (populasi) dengan metode pengambilan sampel yaitu cluster sample pada tiga kelurahan sampel terdapat 9.347 populasi, menggunakan rumus Slovin diperoleh 99 responden. Teknik pengumpulan data berupa survai dengan penyebaran kuesioner (angket) kemudian hasilnya dianalisis menggunakan tabel frekuensi dan tabulasi data dengan program SPSS serta wawancara.
Dari pertanyaan penelitian di alas ditemukan bahwa faklor karakteristik sosial dan orientasi kandidat merupakan faktor yang cukup mempengaruhi perilaku memilih, sedangkan faktor orientasi partai, dan orientasi isu serta pengaruh kepemimpinan kurang mcmpengaruhi perilaku pemilih. Selanjulnya di antara faktor karakteristik sosial dan orientasi kandidat ditemukan bahwa faktor orientasi kandidat merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi perilaku pemilih dalam pilkada. lndikasi yang ditemukan dari Faktor orientasi kandidat adalah karisma atau wibawa kandidal, popularitas, kemampuan atau kecakapan, dan sentimen primordial.
lmplikasi teoritisnya bahwa faktor orientasi kandidat bukan satu-satunya faktor yang signifikan mempengaruhi orilaku pemilih dalam pilkada di Kota Ternate, tetapi masih ada faktor lain yang masih harus diteliti yaitu faktor kesetiaan, kepatuhan dan atau ketundukkan pemilih yang terbentuk karena pengaruh kekuasaan dominasi dari Kesultanan Temate terhadap perilaku pemilih.

This research is done to answer the question of what are the factors that influence voting behaviour in the election of local leader, which one is or are significant to it, and why they ate significant. The aims of the research are identifying factors that influence voting behaviour in local election, identifying the significance of those factors, and why they are significant.
The research applies theories of democratization, systems of election, local politics, social capital and social network, political participation, and voting behaviour. The category of the research is qualitative and the type of the research is descriptive analytic. The unit of analysis is the voters in the election (population). By using cluster sample in three townships, the population is identified that there are 9,347 voters as population and 99 of them are chosen applying Slovin fonnula. To collect data, survey is used by distributing questionnaire then the result is analysed in frequency and data tabulation using SPSS and interview.
From the questionnaire, it is found that social characteristic and orientation of candidates are fairly influence voting behaviour. Meanwhile, party orientation factor and issue orientation and also leadership are not very significant to influence voting behaviour.
Theoretical implication in the research is that candidate orientation is not the only significant factor in influencing voting behaviour in local election of Temate, however there are other factors that must be studied further, which are allegiance, compliance, andfor compliance of the voters which is shaped by domination of power from the Sultanate ofTemate on voting behaviour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21474
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Irawan
"Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia dan dikenal sebagai penyakit multifaktorial. Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti obesitas, nutrisi, dan aktivitas fisik mempunyai peranan yang penting dalam penyakit ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi DM di kota Ternate dan hubungannya dengan perilaku dan aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji coba sebelumnya disertai pemeriksaan fisik dan pengukuran kadar glukosa darah puasa. Sampel dipilih secara multistage random sampling. Dari total 502 responden berusia diatas 20 tahun yang berpartisipasi didapatkan prevalensi DM sebesar 19,6%. Tidak terdapat hubungan bermakna antara faktor-faktor perilaku dengan DM. Prevalensi DM di kota Ternate cukup tinggi namun belum diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi hal itu.

Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases which is characterized by hyperglycaemia and also known as a multifactorial disease. Genetic and environment factor, such as obesity, nutrition and physical activity have big influence on this disease. The objective of this study is to acknowledge the prevalence of DM in Ternate and the correlation with behaviour and physical activity.This study used cross-sectional method, with interview by using a questioner which had been tested before accompanied by physical examination and measurement of fasting blood glucose level. Samples were selected by multistage random sampling. From a total of 502 respondents aged above 20 years who participated, we acquired the prevalence of DM in population as 19,6%. There is no significant correlation between behaviour factors with DM. Prevalence of DM in Ternate is quite significant but influential factors are still unknown."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Gandha
"Latar Belakang: Dislipidemia merupakan masalah penting dalam kesehatan masyarakat yang jarang disadari dan dapat menyebabkan beberapa komplikasi fatal. Di Indonesia, belum banyak dilakukan penelitian tentang hubungan dislipidemia dengan faktor-faktor yang bepengaruh. Tujuan: Mengetahui prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate dan hubungan antara perilaku masyarakat dengan prevalensi dislipidemia. Metode: Sebuah studi potong lintang dilakukan pada penduduk berumur lebih dari 20 tahun di 3 kecamatan kota Ternate. Wawancara responden dilakukan pada tanggal 25-31 Mei 2008 sementara pemeriksaan fisik dan laboratoris dilakukan pada tanggal 26 Mei-3 Juni 2008. Pengambilan sampel dilakukan dengan metoda multi-stage-random-sampling. Hasil: Sebanyak 502 responden berhasil diwawancarai. Prevalensi dislipidemia didapatkan sebesar 59,2%. Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan mengudap jajanan pasar (p=0,013) dengan prevalensi dislipidemia. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara pernikahan dengan kerabat dekat, aktivitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dengan prevalensi dislipidemia. Kesimpulan: Prevalensi dislipidemia pada masyarakat kota Ternate cukup tinggi. Hal itu memiliki hubungan dengan pola makan.

Background: Dyslipidemia are critical issues in public health that were rarely realized and may cause some fatal complications. In Indonesia, there has not been done much research on the relationship of dyslipidemia with confounding factors. Objective: To investigate the prevalence of dyslipidemia in Ternate city community and the relationship between the behavior and prevalence of dyslipidemia. Method: A cross-sectional study was done at population aged over 20 years in 3 districts of Ternate city. Interview on respondents conducted on May 25st-31st 2008 while laboratory and physical examination conducted on 26 May-3 June 2008. Sampling is done with a multi-stage-random-sampling method. Results: There were 502 respondents successfully interviewed. Prevalence of dyslipidemia was 59.2%. There are significant relationships between the snacking habit (p=0.013) with prevalence of dyslipidemia. No significant relationships found between marriage to close relatives, physical activity, smoking habits and alcohol consumption with the prevalence of dyslipidemia. Conclusion: Prevalence of dyslipidemia in the community of Ternate city is quite high. Indeed, it has a relationship with the pattern of eating."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Dwiputra
"Hipertensi merupakan masalah penting dalam kesehatan masyarakat secara global. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi hipertensi pada masyarakat kota Ternate dan menyelidiki hubungan antara perilaku masyarakat dengan prevalensi hipertensi. Sebuah studi potong lintang dilakukan pada penduduk berumur lebih dari 20 tahun di 3 kecamatan kota Ternate. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multi-stage random sampling. Secara umum, 32,6% dari populasi dewasa masyarakat kota Ternate mengidap hipertensi. Terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan merokok (p=0,001), kebiasaan mengudap Chiki (p=0,007) dan mengudap gorengan (p=0,032) dengan prevalensi hipertensi. Dibandingkan dengan prevalensi hipertensi nasional, prevalensi hipertensi pada masyarakat kota Ternate masih terbilang tinggi.

Hypertension is an important public-health challenge worldwide. This research aims to estimate the current prevalence of hypertension in Kota Ternate and to determine the correlation between behavior and prevalence of hypertension in adult population. A cross-sectional study was conducted to citizens over 20 years old in three sub districts of Kota Ternate. Research samples were selected through a multi-stage random sampling. Overall, 32.6% of adult population in Ternate had hypertension. We found significant correlations between prevalence of hypertension and smoking status (p=0,001); snacks consumption [Chiki (p=0,007) and fried food (p=0,032)]. Comparing to the national prevalence of hypertension launched by Ministry of Health, the local prevalence in Ternate was still high."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Istiantho
"Latar Belakang: Diabetes melitus sering disebut penyakit multifaktor di mana faktor-faktor seperti demografi dan status gizi turut mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Ternate adalah kota dengan prevalensi DM terbesar kedua di Provinsi Maluku Utara, provinsi dengan jumlah penyandang DM dan toleransi glukosa terganggu paling tinggi di Indonesia dan juga memiliki penduduk dengan ragam sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran demografi dan indeks massa tubuh; dan juga prevalensi DM masyarakat kota Ternate tahun 2008 serta ada atau tidaknya hubungan antara keduanya.
Metode: Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah cross-sectional melalui wawancara terpimpin dengan kuesioner ditambah dengan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Responden adalah mereka yang berumur 20 tahun ke atas yang tersebar di tiga kecamatan kota Ternate yang dipilih secara acak dengan multi-stage random sampling.
Hasil: Sebanyak 502 orang responden mengikuti penelitian ini. Dari hasil pengumpulan data didapatkan hasil prevalensi DM di kota Ternate tahun 2008 adalah sebesar 19,6% dan didapatkan hubungan bermakna antara DM dengan usia (p<0,001), bentuk keluarga (p=0,033), status gizi (p=0,022), dan pekerjaan (p=0,030). Sedangkan untuk sebaran penduduk, mayoritas responden adalah perempuan (61,8%), berusia 40 tahun ke atas (71,1%), status pernikahan menikah (79%), dan tinggal dalam keluarga inti (80,9%). Sebagian besar dari responden memiliki pendapatan yang tergolong menengah rendah (51%), pendidikan yang tergolong rendah (46,8%), suku Ternate (48,3%), tergolong sebagai obesitas kelas I (37,8%), dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (40,5%).
Kesimpulan: Prevalensi diabetes di kota Ternate yang didapat dari penelitian ini belum dapat menggambarkan walaupun mendekati prevalensi diabetes di provinsi Maluku Utara menurut Riskesdas yang cakupan wilayahnya lebih luas. Prevalensi diabetes di kota Ternate berhubungan dengan usia, bentuk keluarga, status gizi, dan pekerjaan.

Background: Diabetes melitus is so called multifactor disease where some factor i.e. demograph and nutritional status play role to the progressivity of this disease. Ternate is the second highest city with DM?s prevalence in North Maluku, the highest province with prevalence of DM and impaired glucosa tolerance, this city has wide social and economical diversity. This study is purposed to know percentage of demograph and body mass index, and also prevalence of DM in North Maluku. This study is also wanted to know whether demograph and body mass index are related to DM.
Method: The method used for collecting data is cross-sectional study through directed interview with physical and laboratory examination. Respondents are they who are more than 19 years old and are scattered in three districts of Ternate. They are randomly chosen by multi-stage random sampling method.
Result: The results are DM?s prevalence in Ternate year 2008 is 19,6% and there is relationship between DM and age (p<0,001), family type (p=0,033), nutritional status (p=0,022), and occupation (p=0,030). Majority of respondents are: women (61,8%), older than 39 years old (71,1%), married (79%), and live with nuclear family (80,9%). Most of them: have mid-lower income category (51%), low educational level (46,8%), Ternate ethnic (48,3%), are class I obese (37,8%), and are housewifes (40,5%).
Conclusion: Prevalence of diabetes in Ternate according to this study can not represent, altough it is close to, the prevalence of diabetes in North Maluku according to Riskesdas which is include larger area. Prevalence of diabetes in Ternate has relationship with age, family type, nutritional status, and occupation.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaisi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya perilaku memilih masyarakat dalam pemilihan umum bupati secara langsung pertama kali di kabupaten Pamekasan tahun 2008. Riset ini mengambil tempat di Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan dengan fokus kajian faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat kecamatan Tlanakan kabupaten Pamekasan dalam pemilihan umum bupati Pamekasan tanggal 5 Maret 2008.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sampling yang digunakan adalah multistage random sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan survei dan analisis dokumen serta literatur untuk data sekunder. Pengolahan data dengan melakukan coding pada setiap jawaban angket penelitian dan diolah dengan menggunakan program Statistic Package for Social Sciences (SPSS). Hasil olah data dianalisis melalui Crostabbulation dan statistik Chi- Square. Penekanan tersebut untuk menemukan perbedaan pilihan politik sehingga nampak faktor-faktor yang mempengaruhi pemilih. Kerangka teori yang digunakan adalah teori perilaku memilih (voting behavior) dengan dua pendekatan. pertama, pendekatan sosiologis; kedua, pendekatan psikologis. Teori tersebut ditopang oleh Anthony Heath, Seymor Martin Lipset, Huge A Bone dan Austin Ranney.
Temuan penelitian ini adalah: pertama, tidak ada perbedaan perilaku memilih masyarakat kecamatan Tlanakan dalam pemilihan bupati Pamekasan tahun 2008 berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan tingkat pendapatan; kedua, hubungan antara perilaku pemilih masyarakat kecamatan Tlanakan kabupaten Pamekasan tahun 2008 dengan jenis kelamin responden sangat rendah, berdasarkan umur responden sangat rendah, berdasarkan tingkat pendidikan rendah dan berdasarkan tingkat pendapatan perbulan rendah.
Temuan penelitian ini mengafirmasi temuan Jhon Kessel yang mengatakan bahwa pilihan kepartaian memiliki pengaruh terhadap pilihan seseorang dalam suatu pemilihan umum. Begitu juga dengan konsep Huge A Bone dan Austin Ranney bahwa orientasi terhadap kandidat memiliki dua komponen utama, yaitu: pertama, kualitas instrumen yang dimiliki kandidat sehingga mempengaruhi perilaku memilih seseorang; kedua, kualitas simbolik kandidat. Hal itu terbukti dalam temuan penelitian di kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan.

This research is backgrounded by many voting behavior of people in electing regent directly for the first time in Pamekasan regency 2008. This research was conducted in Tlanakan district, Pamekasan regency with focus of study on factors that influence voting behaviors of Tlanakan district people, Pamekasan regency in electing Pamekasan regent on 5th March 2008.
This study uses quantitative method with sampling technique used is multistage random sampling. Method of primary data collection is using survey, analyses document and literature for secondary data. Data processing was conducted by condung each response of research questionnaire and was processed by using Statistics Package for Social Science (SPSS) program. Data processing results were analyzed through Crosstabulatin and ChiSquare statistics. The emphasis is to find differences in political preferences so factors that influence voters are apparent. Theoretical framework used is voting behavior with the two approaches. Firstly, sociological approach; secondly, a psychological approach. The theory is supported by Anthony Heath, Seymour Martin Lipset, Huge A Bone and Austin Ranney.
Finding of this research are: firtly, there is no difference in voting behavior in Tlanakan district communities in electing Pamekasan regent 2008 by sex, age, education and income level. Secondly, the correlation between people's voting behavior of Tlanakan district, Pamekasan regency in 2008 with the gender of respondence is very low, based on education level is low and based on monthly income level is low.
The findings of this study affirm the findings of John Kessel suggesting that the choice of party has influence on one's choice in an election. Likewise with the concept of A Huge Bone and Austin Ranney that orientation of candidates has two major components, namely: firstly, quality of instruments owned by the candidates and thus influences a person?s voting behavior and, secondly, the symbolic quality of the candidate. This was apparent in the findings of research in Tlanakan district, Pamekasan fregency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batho, Jemmy Franky
"Kota Ternate sebagai Kota Kepulauan di Provinsi Maluku utara yang rentan terhadap konflik sosial dikarenakan pernah mengalami konflik horizontal pada tahun 1999-2000. Tingginya intensitas konflik / pertikaian antar warga / pemuda yang terjadi di Kelurahan Mangga Dua dan Toboko pada tahun 2012-2013 menjadikan situasi dan kondisi keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat yang tidak kondusif dan berdampak terhadap lambannya proses kebijakan pemerintah dalam pembangunan daerah yang mengakibatkan lemahnya ketahanan daerah. Pemerintah membentuk FKDM berdasarkan Permendagrii nomor 12 tahun 2006 tentang Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat dengan tujuan untuk membantu instrumen negara dalam menyelenggarakan urusan keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat, melalui upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi dan kecenderungan ancaman serta gejala atau peristiwa bencana. Undang-undang nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik sosial dijelaskan bahwa Penanganan Konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam situasi dan peristiwa baik sebelum, pada saat, maupun sesudah terjadi Konflik yang mencakup pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pascakonflik. Sedangkan Pencegahan Konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya Konflik dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem peringatan dini. Peneliti melakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan mengumpulkan data, informasi serta mewawancarai delapan orang informen terdiri dari Keanggotaan FKDM Kota Ternate antara lain Agung Prasojo Anggota Pembinan, Halil Hi Ibrahim wakil perguruan tinggi selaku Ketua FKDM Kota Ternate, Pdt. Abram Uggu anggota FKDM dari tokoh agama, Johan wahyudi anggota FKDM unsur Kepolisian, Aswan Lampa anggota FKDM dari tokoh pemuda, Iksan Ahmad Camat Ternate Selatan, Mochtar Lurah Mangga Dua dan Mahmud Hi. Ibrahim Lurah Toboko. Penyelesaian konflik akan terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang mewujudkan tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusa-keputusan diantara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka pertentangkan, maka Peran FKDM bukanlah bentuk pranata sosial yang dapat menjalankan tingkatan intervensi transformasi konflik seperti Peace making (menciptakan perdamaian), Peace keeping (menjaga perdamaian), Conflict management (pengelolaan konfli) dalam bentuk Negosiasi, Mediasi, Penyelesaian jalur hukum (judicial settlement), arbitrase, dan workshop pemecahan masalah dan Peace building (pembangunan perdamaian) yang merupakan proses peningkatan kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, dan rekonsiliasi seluruh pihak bertikai. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik yang terjadi di mangga dua dan toboko kota ternate disebabkan oleh faktor pendorong struktural. Dimana pengaruh minuman keras, pengangguran, rendanya pendidikan dan mudahnya terpovokasi dengan isu serta solidaritas yang kuat diatara kelompokop membuat pemuda sering terlibat dalam konflik yang disertai dengan tindakan kekerasan. Pencegahan konflik yang dilakukan oleh FKDM dengan meminimalisir faktor determinan, malakukan untuk hidup damai dan mejauhi kekerasan menunjukkan bahwa konflik di Ternate mengalami penurunan namun masih saja terlihat banyak minuman keras yang masuk disebabkan tidak optimal pengawasan serta tindakan tegas kepada penjual. Penyelesaian konflik yang dilakukan oleh FKDM dengan melakukan konsiliasi, tindakan paksaan oleh aparat dan detente sangat baik dalam menyelesaikan konflik namun dibutuhkan peningkatan koordinasi dari FKDM dan aparat terkait sehingga penyelesaian konflik berjalan maksimal.

Ternate city as the city of island in North Maluku Province is vulnerable to social conflict because there had been horizontal conflict in 1999-2000. The high intensity of conflict/ inter-society/youth brawl in Mangga Dua and Toboko administrative village during 2012-1013 made the atmosphere, security, order and peace of society hardly conducive and affected to the slow government policy process in regional development which result in weak regional resilience. Government formed FKDM based on Regulation of the Minister of Home Affairs (Permendagri) Number 12 2006 on Early Public Vigilance Forum with the purpose to help government apparatus in serving security, peace and order of society through early prevention and detection of potential threat and disaster. In constitution Number 7 2012 on handling of social conflict explained that conflict handling is a series of systematic and organized activity. Conflict prevention is a series of activities conducted to prevent the conflict by improving the capacity of institution and early warning system. This study was conducted by using qualitative with descriptive approach and data collection, information and also interviewing eight informants from the members of FKDM, Ternate City. They are Agung Prasojo as member of training, Halil Hi Ibrahim the representative from University as the leader of FKDM Ternate City, Pdt. Abram Uggu member of FKDM from religious leader, Johan wahyudi member of FKDM from police, Aswan Lampa member of FKDM from youth leader, Iksan Ahmad district chief (Camat) of South Ternate, Mochtar head of administrative village (Lurah) of Mangga Dua dan Mahmud Hi. Ibrahim head of administrative village (Lurah) Toboko. The conflict resolution will be met through certain institutions which grow the pattern of discussion and decision making among the opposite sides so the role of FKDM is not as social institution to intervene conflict transformation such as Peacemaking (creating peace), Peace keeping (keeping peace), Conflict management (conflict management) in the form of negotiation, mediation, judicial settlement, arbitration and workshop of conflict resolving and Peace building which are processes to increase welfare, development, infrastructural development, and reconciliation among the actors. The result of the study showed that the conflict which happened in Mangga Dua and Toboko, Ternate City was caused by structural supporting factors. They are the effect of alcohol, unemployment, low education rate, easily provoked group and the strong community solidarity made the youth often involved in violent conflict. The conflict prevention which implemented by FKDM through minimizing the determinant factors, living the peaceful life and avoiding violent act showed the conflict in Ternate declining, in reality, there are still number of alcoholic beverages distribution which caused by lack of supervision and decisive action to the seller. The conflict resolution which implemented by FKDM through conciliation, coercive action by law enforcement officers and ... in resolving conflict but it is also needed to improve the coordination from FKDM and law enforcement officers so that the conflict resolution can run optimally.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idhar Muhtar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara langsung jumlah jejak karbon yang dihasilkan oleh limbah makanan dari rumah makan di kota Ternate. Analisis ini menggunakan variabel bebas yaitu jumlah piring yang disampling dan berat dari limbah makanan yang dihitung pada setiap kategori yang ada. Serta, variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas dalam hal ini adalah emisi CO2 yang dihasilkan dari sampah makanan. Penelitian ini menggunakan metode literatur sebagai bahan pertimbangan, serta perhitungan dari jejak karbon menggunakan faktor emisi yang sudah ditetapkan oleh penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa komposisi limbah makanan yang di rumah makan pada kota Ternate didominasi oleh makanan pokok dalam hal ini nasi sebesar 38%, daging 35%, dan sayuran 13% dengan hasil rata-rata limbah makanan secara keseluruhan adalah 89,77 g/piring/hari. Jejak karbon yang dihasilkan sebesar 55,3 kg CO2eq/piring/tahun dan sekitar 75,2% total jejak karbon diakibatkan karena limbah makanan kategori pokok.

This undergraduate thesis aims to directly analyze the amount of carbon footprint produced by food waste from restaurants in the city of Ternate. This analysis uses the independent variables, namely the number of plates sampled and the weight of food waste calculated for each category. Also, the dependent variable, namely the variable that is influenced by the independent variable in this case is CO2 emissions generated from food waste. This study uses the literature method as a consideration, as well as the calculation of the carbon footprint using emission factors that have been determined by previous studies. From the results of the study, it was found that the composition of food waste in restaurants in the city of Ternate was dominated by staple foods in this case rice by 38%, meat 35%, and vegetables 13% with an overall average yield of food waste was 89,77 g/plate/day. The carbon footprint produced is 55,3 kg CO2eq/plate/year and about 75,2% of the total carbon footprint is caused by food waste in the main categories."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leirissa, Richard Zakarias
Jakarta: LinTas dan Yayasan Adikarya IKAPI Program Pustaka III - The Ford Foundation, 2001
959.8 LEI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>