Ditemukan 2581 dokumen yang sesuai dengan query
Gandhi, M.K., 1869-1948
Ahmedabad Navajivan Publishing House [t.th.]
891.48 G 17
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kuala Lumpur: Tan Sri Dato' Seri Mohamed Rahmat, 2001
324.259 5 BAR
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London : Croom Helm, 1984
362.580 95 BAS
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Klinken, Gerry van
London: Routledge, 2007
959.804 KLI c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Woolf, Leonard
[Place of publication not identified]: Penguin Books Limited , 1937
302 WOO a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nation, John
Canberra: Australian National University , 1978
301.5 NAT c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Priest, M.A.
London: William Heinemann, 1972
610.69 PRI m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Raisa Alda Hairiah
"SymbioSa Communal Living (Co-Living) merupakan sebuah proyek perancangan yang didasari oleh konsep rumah modern di mana para penghuni saling berinteraksi dan bersosialisasi secara komunal karena kesamaan minat ataupun pekerjaan. Dengan pendekatan kualitatif berupa studi literatur dan data survey, program-program ruang dipilih untuk memenuhi kebutuhan penghuni, baik yang terikat secara komunal, maupun ruang dengan kepentingan privasi. Konsep communal living ini juga dijadikan sebagai jawaban atas kebutuhan tempat tinggal di Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Sawah Besar yang telah dirancang. Proyek SymbioSa ini dirancang menyesuaikan dengan tema kawasan, menawarkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh karakter pekerja di kawasan TOD, seperti ruang-ruang komunal yang digunakan bersama (dapur, ruang makan, ruang workshop), sampai dengan konsep kamar pribadi yang melindungi privasi dan produktivitas.
SymbioSa Communal Living (Co-Living) is a design project based on the concept of a modern home where inhabitantsinteract and socialize communally because of similar interests or jobs. With a qualitative approach in the form of literature studies and survey data, spatial programs are selected to answer the needs of inhabitants, both those who are communally bound, as well as spaces with privacy interests. The concept of communal living is also used as an answer to the housing needs in the Transit Development Oriented Area (TOD) Sawah Besar that has been designed before. The SymbioSa project is designed according to the concpet of the area, offering the facilities needed by the character of workers in the TOD area, such as communal spaces that are shared (kitchen, dining room, workshop room), to the concept of private rooms that protect privacy and productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hakimul Musyaffa
"Rumah kos adalah hunian bersama dimana antar penghuninya adalah orang yang tidak saling berkaitan. Pemenuhan kebutuhan sosial penghuni pada rumah kos menjadi penting. Pemenuhan kebutuhan tersebut seharusnya dapat ditingkatkan dengan adanya sebuah ruang komunal. Ruang komunal mendekatkan propinquity atau jarak fisik dan fungsional para penghuni rumah kos yang berakibat pada kedekatan personal atau keakraban diantara mereka. Ruang komunal yang baik dapat menarik penghuni untuk berkegiatan di dalamnya, dan memicu interaksi sosial diantara mereka.
Berkaitan dengan hal tersebut skripsi ini membahas mengenai seting sebuah ruang komunal dalam rumah kos. Seting bukan sekedar tata ruang, tetapi berkaitan dengan manusia yang menggunakannya, serta kegiatannya. Sebuah seting ruang komunal memiliki atribut berupa kenyamanan, aksesibilitas, visibilitas, sosialitas, kebebasan dan teritorialitas. Atribut inilah yang akan menentukan seperti apa ruang komunal yang berhasil menarik penghuni untuk berkegiatan di dalamnya serta memicu interaksi sosial diantara mereka.
Rumah kos (boarding house) is a shared dwelling where the residents are unrelated to each other. The fulfilment of the resident's social needs becomes important in rumah kos. The fulfilment of the needs could be improved by a communal space. Communal space make closer of the propinquity or physical and functional range between the residents which will also make closer of the social bond between them. A good communal space could attract the residents to go in and do their activity there, also trigger a social interaction between them. Regarding that, this thesis talk about the setting of a communal space in a rumah kos. Setting is not just the space arrangement, but also related to the human using the space, also his activity. A setting of a comunal space has these attributes: comfort, accesibility, visibility, sociality, adaptability and territoriality. These attributes will determine what kind of communal space managed to attract the residents to do their activity in it also trigger a social interaction between them."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52277
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library