Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bandung: DPMB, 1981
711.4 Ind p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: DPMB, 1981
711.4 Ind p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mahditia Paramita
"Tinggal di desa yang aman, nyaman dan ramah lingkungan adalah impian seluruh warga desa di negara Indonesia tercinta. Untuk mewujudkan hak warga tersebut, dimulai dengan perencanaan yang baik di desa, melalui masterplan desa. Warga akan memiliki profil desa yang baik dan sesuai dengan kondisi dan potensi desanya, dengan masterplan desa. Nilai-nilai lokal pun akan terjaga dengan baik, warga menjadi lebih bangga dan cinta dengan menjadi warga desanya.
Masterplan desa merupakan bentuk investasi desa yang berkelanjutan yang mengarahkan desa untuk berkarakter lokal, aman bencana dan aman dihuni, mandiri pangan, mandiri energi dan terpadu. Masterplan desa akan menjadi pedoman bersama masyarakat untuk membangun desanya termasuk mengelola sumberdaya yang dimiliki.
Masterplan desa sebagai dokumen perencanaan diawali dengan penyusunan profil desa yang berisikan informasi mengenai desa termasuk potensi dan karakteristiknya. Dengan masterplan desa, warga akan diajak untuk merumuskan masa depan desanya yang tidak hanya terbatas pada program pembangunan melainkan juga tentang perkiraan masa depan, peta jalan, rencana investasi, desain tata ruang desa hingga monitoring, branding dan promosi desa.
Buku Masterplan Desa ini mendukung desa untuk dapat mewujudkan desa berkelanjutan melalui perencanaan dan penataan ruang desa. Berbagai isu dan strategi hingga best practice dalam tahapan penyusunan masterplan desa diulas buku ini, secara komprehensif."
Yogyakarta: Yayasan Hunian Rakyat Caritra Yogya, 2023
711.4 MAH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Agustina
"Pemerintah Kota Pematangsiantar merupakan daerah hinterland sebagai pusat distribusi dan pembangunan untuk daerah disekitarnya. Pemeratan pembangunan dan pemberdayaan potensi Kota Pematangsiantar yang mantap, maju dan jaya merupakan tema RKPD kota ini. Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Kota Pematangsiantar adalah kurangnya kinerja apatur pemerintah dan kerjasama lintas sektoral antar pemerintah, SKPD dengan masyarakat. Hal ini berakibat pada keterlambatan pembuatan rencana strategis pembangunan dan rencana tindakan yang akan dilakukan.
Penelitian ini dilakukan mengetahui bagimana perencanaan strategis dan target capaian program pembangunan, serta mengetahui apa saja faktor penghambat program pembangunan di Kota Pematangsiantar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif murni dan menggunakan wawancara mendalam dengan informan.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Kota Pematangsiantar menyusun rencana strategis program pembangunan dalam tujuh prioritas strategi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan daerah. Permasalahan yang dihadapi yaitu seperti kurangnya koordinasi dan kesadaran Pemerintah, SKPD dan masyarakat dalam mempersiapkan perencanaan strategis yang akan disusun sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan daerah.

Pematangsiantar City Government is a hinterland area as a distribution and development center for the surrounding area. Equalization of the development and potential empowerment of Pematangsiantar City to be great, advanced and, victorious is the theme of this city's RKPD. The problems faced in the development of Pematangsiantar City are the lack of performance of the civil servant and cross-sectoral cooperation between governments, SKPD and, the community. This results in delays in the preparation of strategic development plans and action plans to be carried out.
This research was conducted to find out how strategic planning and the target achievement of development programs, as well as knowing what are the inhibiting factors for development programs in Pematangsiantar City. This research is purely qualitative and uses in-depth interviews with informants.
The results of this study prove that Pematangsiantar City has prepared a strategic plan for its development programs in seven strategic priorities as the basis for implementing regional development. The problems faced are such as the lack of coordination and awareness of the Government, SKPD and, the community in preparing strategic planning that will be compiled so that it will affect the implementation of regional development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahditia Paramita
"Profil Desa digunakan sebagai pedoman dalam proses perencanaan pembangunan desa dalam bentuk pembangunan fisik dan program peningkatan kapasitas penduduk desa. Profil desa berguna menggambarkan potensi dan tingkat perkembangan desa yang akurat dan komprehensif. Ketersediaan data yang diwujudkan dalam profil desa akan mempermudah dalam proses perencanaan pembangunan desa.
Pembangunan desa yang terencana dimulai dari membuat profil desa yang baik. Profil desa tidak hanya sekadar data dan grafik saja, namun juga harus memuat informasi yang dapat menjadi masukan untuk menyusun program pembangunan desa yang inovatif. Harapannya program – program pembangunan desa yang dibuat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran.
Buku ini menguraikan metode serta teknik penyusunan profil desa yang bermanfaat dan mudah. Profil desa sebagai basis data desa, media promosi untuk menjaring kemitraan dalam pembangunan desa, serta cara memadukan profil desa dengan peta desa dan proyeksi masa depan. Buku ini dapat digunakan sebagai manual dalam penyusunan profil desa yang bermanfaat dan mudah.
"
Yogyakarta: Yayasan Hunian Rakyat Caritra Yogya, 2021
711.4 MAH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer
Jakarta: UI-Press, 1997
307.14 RAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer
Jakarta : UI-Press, 1995
307.14 RAL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Susilawati
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai Fasilitator Pembangunan dan Keikutsertaan Masyarakat dan dalam Persiapan Pelaksanaan Proses Perencanaan Pembangunan Kota Bekasi (Studi Kasus di Kelurahan Cimuning Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi). Penelitian ini penting mengingat salah satu perubahan yang mendasar di era reformasi ini adalah perubahan relasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Perubahan yang didorong oleh paket kebijakan desentralisasi yang digebut UU Otonomi Daerah seharusnya diikuti oleh perubahan kelembagaan dan paradigma penyelenggara pemerintahan. Perubahan sistem dari sentralistik ke desentralistik haruslah diikuti oleh perubahan watak penyelenggara pemerintahan dari birokratis menjadi partisipatif. Oleh sebab itu aparat pemerintah seharusnya menyadari bahwa partisipasi masyarakat harus dijadikan arus utama dalam seluruh kegiatan penyelenggaraan kepemerintahan maupun pembangunan.
Dalam upaya mengikutsertakan masyarakat pada persiapan pelaksanaan proses perencanaan pembangunan diperlukan fasilitator yang diharapkan dapat berperan sebagai pendidik (educator) dan pemercepat terjadinya pembahan di masyarakat (enabler). Sebagai educaror dan enabler seorang fasilitator harus membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka dan mengidentifikasikan masalah masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif diperoleh melalui proses studi kepustakaan wawancara dengan informan, dan observasi Iapangan. Selama dilakukan penelitian, pemilihan informan dilakukan dengan purposif dan Snowball sampling, dimana informan yang dipilih secara purposif sampling yaitu 2 (dua) orang fasilitator pembangunan, memberikan data informan berikutnya atau informan lanjutan yaitu dari pihak masyarakat sipil yang akan memberikan inforrnasi Ianjutan yang dibutuhkan oleh peneliti. Selain dua orang fasilitator, informan yang dipilih secara purposif sampling juga adalah pihak aparat Kelurahan Cimuning yaitu Lurah dan Kasi Ekbang serta perwakilan RW sebagai pihak penyelenggara kegiatan.
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa, meskipun persiapan pelaksanaan proses perencanaan pembangunan diupayakan melibatkan seluruh komponen, stakeholder atau governance kelurahan, namun masih banyak pihak- pihak di luar komponen tersebut yang tidak terfasilitasi dan terwakili seperti janda miskin, kaum duafa atau masyarakat yang terpinggirkan selama ini (marginal). Dengan demikian persiapan pelaksanaan proses perencanaan pembangunan di Kelurahan Cimuning belum dapat dikatakan partisipatif karena belum melibatkan masyarakat secara luas, terutama masyarakat marginal.
Peran fasilitator pembangunan sebagai educator dan enabler, dalam membantu masyarakat agar dapat mengartikulasikan kebutuhan mereka; mengidentifikasikan masalah mereka kurang mendukung pada persiapan pelaksanaan proses perencanaan partisipatif, karena dalam melakukan peran tersebut fasililator tidak menggunakan metode-metode atau teknik-teknik perencanaan partisipatif.
Keberadaan kelompok wanita yang tergabung dalam organisasi PKK dan kelompok pengajian ibu Cimuning, beberapa anggotanya diundang dalam rangka meningkatkan partisipasi perempuan., namun pada saat kegiatan sosialisasi kehadiran mereka berdasarkan undangan saja, hanya diam dan tidak aktif berbicara seperti pada sesi tanya jawab yang dipimpin oleh fasilitator. Sikap diam mereka disebabkan beberapa faktor antara lain: mereka umumnya sungkan dan malu untuk bicara di muka umum, sebagian dari mereka disibukan oleh mengurus anak-anaknya yang ikut pada saat kegiatan sosialisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21688
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Hariyono
"Study on city planning in Indonesia"
Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2010
307.760 959 8 PAU p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Jakaria
"Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah sudah optimal atau belum dalam perencanaan infrastruktur sepeda di Kota Bandung dalam tercapainya infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kota Bandung memiliki potensial untuk dikembangkan dalam penerapan dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan seperti jalur sepeda dan fasilitasnya, karena Kota Bandung yang dijuluki kota pendidikan, kota wisata dan kota kuliner memiliki tingkat kepadatan penduduknya sekitar 2,5 juta jiwa yang menimbulkan peningkatan aksitifitas sosial masyarakat dan masifnya kemacetan lalu lintas yang berdampak terhadap pemanasan global (global warning). Pemerintah Kota Bandung selaku pemangku kebijakan publik terus mendukung dalam upaya mengatasi permasalahan kemacetan dan mendorong agar infrastruktur ramah lingkungan dapat terlaksana dengan dibuatnya Keputusan Walikota no 551/Kep. 146 Dishub/2020 tentang penyediaan jalur sepeda. Berdasarkan hasil analisis metode kualitatif dengan mengambil sampel wawancara ke informan dan narasumber bahwa terdapat jalur sepeda yang sudah ada akan tetapi belum optimal dikarenakan regulasi yang belum ada oleh maka dari itu perlu perhatian khusus dan koordinasi antara stakeholder agar bisa tercapainya tujuan yang berkelanjutan dan mengatasi permasalahan kemacetan

This research aims to find out wheter or not it is optimal in the planning of bicycle infrastructure in the city of Bandung in achieving environmentally friendly and sustainable infrastructure. The city of Bandung has the potential to be developed in the implementation and development of sustainable infrastructure such as bicycle lane and facilities, because the city of Bandung, which is dubbed the city of education, a tourist city and a culinary city, has a population density of around 2.5 million people which causes an increase in community social activism and massive traffic congestion that has an impact on global warming (global warning). The Bandung City Government as a public policy maker continues to support efforts to overcome congestion problems and encourage environmentally friendly infrastructure to be implemented with the issuance of Mayor Decree no. 551/Kep. 146 Dishub/2020 concerning the provision of bicycle lanes, Based on the results of the qualitative method analysis by taking a sample of interviews with informants and resource person, there are existing bicycle lanes but are not optimal due to regulations that do not yet exist, therefore special attention and coordination between stakeholder are needed in order to achieve sustainable golas and overcome congestion problem"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>