Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
720 You
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
720 You
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Architect Indomegah, 2006
720.92 ARC (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dominik Pielak
"While working on architectural visualizations, the software developer often has to work with graphic designers who create models in a different environment what can cause many
complications. For this reason, it is very important to have some guidelines which can protect both the developer and the designer from commixing mistakes. The paper presents a list of such
guidelines based on the authors experience. The reader can treat the paper as a first step in the development of a service based on cloud computing that verifies the correctness of graphical data in urban visualizations."
Gdansk : TASK , 2018
600 SBAG 22:4 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Ikatan Mahasiswa Arsitektur FT-UI, 2010
720.92 BAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2007
691 FRI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Perkembangan industri konstruksi / bangunan berkait secara langsung dengan 'Pasaran Konstruksi' (kebutuhan jasa-jasa dari kebutuhan pembangunan) dan 'Penunjang' industri konstruksi itu sendiri (dana, tenaga ahli, ilmu pengetahuan dan teknologi, peralatan dan bahan bangunan). Sebagai bagian dari penunjang jasa konstruksi maka peranan arsitek sangat besar dimulai dari tahap perencanaan, perancangan hingga tahap penyelesaian suatu pembangunan. Pada paper ini akan diungkap seberapa jauh dan pada bagian mana arsitek dapat berperan dari suatu siklus tahapan pembangunan."
720 JIA 3:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Togu Martohap Pangihutan
"In recent years, participants in construction industry have become increasingly aware of rising overall project costs and perceptions of increased quality problems. Burati, .lodi and Farrington`(l992) stated that design deviations accounted for 78% of the total number of project deviations, 79% of the total deviations cost and 9,5% of the total project cost. This percentage of total number of deviation costs which were spent for rework of design change, errors or omission are significant portion of design cost as well as total project costs.
Quality experts (AIA l993) insists that the cost of not having total quality is 25 to 35 percent of total operation spent on cost and time for reviews, revision, check sets, inspection and other redoing works that wasn?t done right the first time. The long tenn goal of quality management of design is to maximize revenue (profits) and minimize cost stressing on the efliciency of design process. The efficient process means prevent errors and deviations and reduce rework. In series of AIA roundtables with architects (AIA 1993) in design Firms stated that in achieving a good quality of design, architects have to get involved in design especially at the predesign phase and spread their involvement at all phases of design process.
Architects play a great role in overall design process. Archilaect is a specialist who has knowledge and skill in architecture design. Furthermore, he is also a generalist who has general knowledge in other design specialties and experiences in construction projects. They manage all aspects of project design and get involved simultaneously with client (owner) to define project program, carry out coordination of design development and control all the necessary actions to deliver service to the client.
The research identifies the involvement of architects during design process. Data collected are data of the intensity of the involvement of the architect at all design phmcs. The purpose of the research is to identity the impact of architect involvement in every activities of design stage on design cost. Finally, the result of the research is intended to give a contribution to the construction industry of how architects should play their role and spread their involvement with other project parties. Furthermore, the main purpose is to increase awarncss of the importance of architects involvement at design stage and the impact on design cost perfonnance as well as to any concequences on overall project cost.
"
2001
T5282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Damayanti
"ABSTRAK
Kota-kota besar di Indonesia khususnya DKI Jakarta sebagal Iingkungan buatan saat ini mulal menghadapi berbagai masalah Iingkungan, berupa derasnya arus penduduk dari desa dan kota-kota kecil ke Jakarta sehingga kegiatan semakin meningkat yang menuntut kebutuhan akan sarana dan prasarana. Karena sarana- sarana, prasarana yang tersedia semakin tidak memadai dan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah tidak bisa mengejar tuntutan kebutuhan masyarakat yang selalu meningkat mengakibatkan penurunan kualitas Iingkungan kota yang pada akhimya berdampak pada kuailtas hidup masyarakatnya.
Menurut Budiardjo (1991), arsitek adalah seorang yang menggeluti kancah lingkungan buatan dan memiliki tanggung jawab dalam berperansertanya membentuk lingkungan buatan melalui produk arsitektur berupa arsitektur bangunan, arsitektur lansekap, arsitektur ruang dalam, urban design. Sebagai arsitek, mereka tentu memiliki persepsi/pemahaman tentang pengelolaan Iingkungan buatan tempat dirinya berada dan berinteraksi serta berpengaruh pada perilakunya dalam menghasilkan produk arsitektur.
Dari uraian di atas maka masalah penelitian ini adalah bagaimana persepsi arsitek tentang pengelolaan Iingkungan buatan di Jakarta dan bagaimana perilaku arsitek dalam menghasilkan produk arsitek lerhadap pengeloloan Iingkungan buatan di Jakarta.
Dalam penelitian kuantitatif diajukon hlpotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis 1: "Ada hubungan signlfikan antara Persepsi arsitek terhadap pengeIolaan lingkungan buatan dengan perilaku arsitek dalam menghasilkan produk arsitekur?
2. Hipotesis 2: "Ada hubungan signifikan antara pengalaman dan pengetahuan arsitek tentang pengelolaan lingkungan buatan terhadap persepsi arsitek tentang pengelolaan lingkungan buatan".
Dalam penelitian kuantitatif secara deskripiif menjawab penelitian sebagai berikut:
"Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku arsitek dalam menghasilkan produk arsitektur"
Kegunaan penelitian ini bagi upaya pengembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu Iingkungan, arsitektur lingkungan, psikologi Iingkungan. Dari informasi-informasi yang diperoleh, maka dapat dipakai sebagai masukan bagi dunia pendidikan arsitektur, pemerintah dalam rangka upaya pengeloloan Iingkungan buatan di kawasan perkotoan, bagi dunia usaha agar tercipta kedewasaan dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek. dan memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya.
Penelitian dilakukan pada arsitek sebanyak 72 orang yang bermukim di wilayah Botabek. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survai. Metode anauisis data pada teknik pengolohan datanya menggunakan bantuan program SPSS/Pc+ baik secara deskriptif maupun pengujian hipotesis. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner pada responden, wawancara mendalam dan diskusi untuk melengkapi analisis deskripsi dan kesimpulari statistik.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara persepsi arsitek terhadap pengelolaan Iingkungan buatan dengan perilaku arsitek dalam menghasilkan produk arsitektur
2. Ada hubungan antara variabel pengalaman dan pengetahuan arsitek dalam pengelolaan lingkungan buatan terhadap persepsi arsitek tentang pengelolaan lingkungan buatan di Jakarta.
Faktor-faktor yang memberikan sumbangan yang berarti terhadap perliaku arsitek dalam menghasilkan produk arsitektur yang tidak berwawasan lingkungan adalah usia, pendidikan, pekerjaan. Sedangkan jenis kelamin dan usia perguruan tinggi tidak memberikan sumbangan yang berarti terhadap perilaku arsitek."
2001
T1598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Esti Sihanani
"Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat melanjutkan hidupnya dan salah satunya adalah kebutuhan akan rasa aman yang akan terganggu apabila terdapat ancaman yang membuatnya tidak nyaman. Selain itu, manusia juga perlu berinteraksi dengan manusia lainnya pada suatu lingkungan tertentu misalnya pada ruang bertinggalnya yang pada proses interaksi tersebut sering terjadi permasalahanpermasalahan yang mengganggu ketentraman hidup sehingga menimbulkan rasa takut pada diri manusia tersebut. Adapun rasa takut yang dialami oleh masyarakat dalam konteks berkehidupan kota yang akan dibahas pada tulisan ini adalah ketakutan manusia terhadap isu kriminalitas, identitas, anonimitas dan kaum minoritas.
Untuk dapat hidup dengan nyaman maka manusia perlu mengatasi ancaman-ancaman yang memicu rasa takut itu. Cara yang dilakukan manusia untuk mengatasi rasa takutnya secara spasial adalah dengan memberi jarak pada sumber ancaman dan mengadakan batas agar tidak terjadi interaksi antara dirinya dengan sumber tersebut. Pengadaan batas baik secara fisik maupun non-fisik sebagai reaksi pemenuhan kebutuhan rasa aman dan antisipasi terhadap rasa takut ini kemudian mewujudkan sebuah komunitas yang tereksklusifkan dari lingkungannya. Komunitas ini terpisah dari lingkungannya karena adanya batas yang menggerbangi baik berupa batas fisik yang menggerbangi ruang bertinggalnya maupun batas non fisik yang menggerbangi pemikirannya.
Penulisan ini akan membahas tentang keberadaan ?komunitas tergerbang? ini di kota Jakarta dengan tujuan memberikan gambaran bagaimana reaksi terhadap ketakutan yang dirasakan masyarakat kota dimanifestasikan ke dalam ruang sehingga perasaan takut tersebut dapat teratasi. Pengamatan dan analisis penulis terhadap komunitas-komunitas tersebut dititikberatkan pada pengolahan ruang dan karakter dari elemen yang pembentuk ruang tersebut.

Human being both as an individual and social creature has needs that must be completed to continue their life and one of those needs is security need which will be interrupted if there are threats that make them feel inconvenience. Besides, human being also needs to interact with others in a specific environment such as the dwelling area in which irritating problems happen sometimes during the process of interaction so that can produce the feeling of fear in theirselves. The fears felt by the people in the context of urban life which will be studied in this writing are fear of criminality, identity, anonymity, and small numbers.
To live comfortably human being needs to solve the threats that cause those fears. Ways that can be done to solve it spatially are by keeping distance and creating boundary so that there will be no interactions between people and the threat source. The boundary putting up physically and non-physically which are reactions to fulfill the needs and anticipation to fears as well then generate a community that exclude themselves from the surroundings. This community is separated by the presence of the boundary that confines as physical border that gates their dwelling space and also as non-physical boundary that gates their minds.
This writing will study more about the phenomenon of this ?gated community in Jakarta city in order to give the picture of how the reaction to citydweller's fears is manifested into space so that the fears can be solved. The observation and analysis to these communities will be focused on the space ordering and character of the elements that create the space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S48413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>