Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35298 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chih, Ted Yang
New York : McGraw-Hill, 1996
627 CHI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sumardana Eka Putra
"ABSTRAK
Analisis pergerakan sedimen meliputi mobilisasi sedimen di lingkungan air. Analisis ini
memungkinkan untuk dapat membuat model, salah satunya berdasarkan total transportasi
padatan tersuspensi yang dikembangkan secara luas untuk wilayah pesisir pantai,
khususnya muara sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika morfologi
di muara Sungai Torasi sebagai batas perairan Merauke Papua berdasarkan penginderaan
jauh dan simulasi hidrodinamika. Sebagian besar, tekstur sedimen yang ditemukan di
sungai ini adalah lumpur dan pasir. Algoritma Budhiman (2004) digunakan untuk
membuat gerakan sedimen berdasarkan model penginderaan jauh. Model hidrodinamika
dibuat menggunakan Delft 3D-FlOW yang diverifikasi oleh data dari pengukuran
lapangan seperti pasang surut, arus, dan material padatan tersuspensi. Data yang
dikumpulkan dipilih dari beberapa periode, yaitu 2002, 2011 dan 2016. Keberadaan
beberapa titik dasar dan karakteristiknya dari pemodelan hidrodinamika dapat
menjelaskan pergerakan sedimen yang berakibat sedimentasi ataupun erosi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pergerakan sedimen dari penginderaan jauh dan
pemodelan hidroinamika baik untuk arah dan nilai kosentrasinya relatif konsisten, hal ini
menunjukkan bahwa dalam monitoring titik dasar di sekitar perairan Torasi penggunaan
citra satelit dapat diterapkan selama periode tersebut. Meskipun dalam hasil model citra
satelit dan model hidrodinamika terdapat perubahan kosentrasi di sekitar titik dasar yang
mengindikasikan terjadinya fenomena alam, khususnya dominasi unsur oseanografi
berupa tunggang pasut dan kecepatan arus yang tinggi. Menurut UNCLOS (1982) tentang
Mulut Sungai, jelas menyatakan setiap perubahan yang dihasilkan dari proses alami tidak
akan mengubah batas wilayah laut. Selanjutnya model yang dibuat diharapkan dapat
dijadikan sebagai metode ilmiah dalam memantau titik-titik dasar berdasarkan material
(gerakan sedimen) dalam hal mengelola batas laut dengan negara lain.

ABSTRACT
Sediment transport analysis covers the sediment mobilization in water environment. This
analysis makes it possible to make a model, one of which is based on the total suspended
solids transportation which is widely developed for coastal areas, especially river
estuaries. This study aims to determine the morphological dynamics at the mouth of the
Torasi River as the boundary of Merauke Papua waters based on remote sensing and
hydrodynamic simulation. Most of the sediment texture found on this river is mud and
sand. The Budhiman (2004) algorithm is used to make sediment movements based on the
remote sensing model. The hydrodynamic model was created using Delft 3D-FlOW
which was verified by data from field measurements such as tides, currents, and
suspended solids. The data collected was chosen from several periods, namely 2002, 2011
and 2016. The existence of several basic points and their characteristics from
hydrodynamic modeling can explain the movement of sediments resulting in
sedimentation or erosion. The results showed that sediment movement from remote
sensing and hydro-dynamic modeling for both direction and concentration values were
relatively consistent, this indicates that in monitoring the base points around the waters
of Torasi the use of satellite imagery could be applied during that period. Although in the
results of satellite image models and hydrodynamic models there is a concentration
change around the base point which indicates the occurrence of natural phenomena,
especially the dominance of oceanographic elements in the form of tidal range and high
current velocity. According to UNCLOS (1982) on the River Mouth, it is clear that any
changes resulting from natural processes will not change the boundaries of the sea.
Furthermore, the model created is expected to be used as a scientific method in monitoring
basic points based on material (sediment movement) in terms of managing sea boundaries
with other countries."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naura Raihana
"Sungai Cikeruh merupakah salah satu bagian sungai pada DAS Citarum Hulu yang mengalami permasalahan sedimentasi akibat terjadinya perubahan tata guna lahan yang signifikan dan berpotensi meningkatkan erosi serta muatan sedimen dari bagian hulu. Akumulasi sedimen di beberapa titik menyebabkan penurunan kapasitas tampungan sungai dan meningkatkan risiko banjir di kawasan sekitar. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis potensi beban sedimen pada Sungai Cikeruh, menggunakan model HEC-RAS 1D yang dikombinasikan dengan metode Meyer-Peter Müller (MPM). Simulasi debit dilakukan dengan pendekatan aliran quasi-unsteady untuk menggambarkan perubahan debit secara bertahap sesuai dengan kondisi aktual. Tahap kalibrasi dilakukan untuk menyesuaikan hasil simulasi dengan data pengukuran lapangan, dan diperoleh nilai koefisien manning sebesar 0.1 yang menghasilkan tingkat error terkecil. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model mampu merepresentasikan fluktuasi debit serta karakteristik aliran dengan baik, sehingga HEC-RAS 1D dinilai memiliki kinerja yang baik dan layak digunakan untuk analisis transportasi sedimen. Hasil simulasi sedimen menunjukkan bahwa total beban sedimen yang masuk ke segmen sungai mencapai 24.541 ton per tahun, sedangkan sedimen yang keluar hanya sebesar 4,7 ton per tahun, yang mana membuktikan terjadinya sedimentasi sepanjang sungai. Hasil tersebut menegaskan bahwa model dapat merepresentasikan kondisi aktual Sungai Cikeruh, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan strategi pengelolaan sedimen secara efektif dan berkelanjutan.

The Cikeruh River is one of the river sections in the Upper Citarum Watershed that experiencing sedimentation problems due to significant changes in land use, which have the potential to increase erosion and sediment loads from the upstream area. The accumulation of sediment at several points along the river causes a decrease in river’s storage capacity and increases the risk of flooding in surrounding areas. In response to these conditions, this study aims to analyze the potential sediment load in the Cikeruh River using HEC-RAS 1D model combined with Meyer-Peter Muller (MPM) Method. Discharge simulations was carried out using a quasi-unsteady approach to represent gradual changes in discharge based on actual conditions. A calibration process was conducted to align the simulated Water Surface Elevation (WSE) with field observations, and resulting in a Manning’s roughness coefficient of 0.1, which produced the lowest error. These results indicates that the model is able to represent the discharge fluctuations and flow characteristics of the river, so the HEC-RAS 1D model is considered to have good performance and suitable for sediment transport analysis. The sediment results show that the total sediment load entering the river segment reached 24541 Tons per year, while the total sediment that comes out was only 4.7 Tons per year, which proves that sediment deposition occurs along the river. These results confirm that the model can effectively represents the actual conditions of the Cikeruh River and can be used as a reference for developing more effective and sustainable management strategies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Deposition of suspended sediment was measured with sediment traps in shallow coastal waters colonized by Thallasia dominated seagrass in pannikiang Island,South Sulawesi (Indonesia)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"For a large watershed sediment yield can be more accurately estimated if the large watershed is divided into sub watersheds to compensate for non-uniformly distributed sediment sources. The effect of drainage basin hydraulics can be included by routing the sediment yield from sub-watershed to the large watersheds outlet. Sediment routing increase prediction accuracy and determines individual watersheds contribution to the total sediment yield."
GEOUGM 21:61 (1991)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Mantasa Salve Prastica
"Meningkatnya pembangunan dan menurunnya kesadaran publik terhadap lingkungan menyebabkan banjir setiap tahun bagi wilayah urban. Beberapa danau atau kolam dikorbankan karena pembangunan perkotaan dan penimbunan. Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke danau menyebabkan danau menjadi sarang penyakit dan berdampak buruk lainnya, sehingga hal ini mempengaruhi masyarakat untuk berpikir bahwa nilai ekonomi dari danau dapat ditingkatkan dengan mengurugnya dengan tanah. Hal ini menyebabkan danau menjadi rentan terhadap sedimentasi dari aktivitas perkotaan.
Universitas Indonesia sebagai institusi pendidikan mulai mengembangkan bagaimana mengelola sedimentasi dengan hidrodinamika dan pemodelan sedimen transportasi. Penelitian ini menggunakan program Resource Modelling Associates RMA untuk menjalankan model dan Danau Agathis sebagai area studi untuk melakukan simulasi. Diharapkan bahwa data keluaran program dapat mewakili data lapangan, sehingga metode kalibrasi dilakukan dengan studi lapangan atau pengambilan sampel. Setelah kalibrasi, ada dua skenario yang disimulasikan dengan menggunakan program ini: skenario wetland dan skenario kondisi banjir.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengembangan model simulator transportasi sedimen dua dimensi sesuai dengan kondisi di lapangan. Selanjutnya, hasil simulasi menghasilkan hasil yang dapat diterima dan rasional berdasarkan prinsip dan teori proses hidrodinamika danau.
Penelitian ini menyarankan pengumpulan data lebih banyak untuk mencapai persentase yang lebih akurat dari sum of squared error SSE, mengembangkan model tiga dimensi dengan berbagai lapisan kedalaman, menggunakan metode parameter estimation untuk melakukan analisis kalibrasi, dan melakukan langkah post-audit sehingga model dapat mewakili berbagai kondisi.

The increasing of urban development and the decreasing of public awareness to environment promote flood every year for urban cities. Several lakes or ponds are sacrificed due to both urban development and landfilling. Bad habit of society to throw garbage to the lakes, so the lakes become borne water disease trigger and have other bad impacts to the environment. These conditions affect the society to think that the economic value of lakes could be increased by filling them with the land. These lead to make the lakes become vulnerable to sedimentation from urban activities.
Universitas Indonesia as educational institution starts to develop how to manage sedimentation by hydrodynamics and sediment transport modelling. The research uses Resource Modelling Associates RMA program to run the model and Agathis Lake as the study area to perform the simulation. It is expected that the program output data could represent the field data, so the calibration method is conducted by field sampling study. After calibration, there are two scenarios that are simulated by using the program wetland scenario and flood condition scenario.
The research concludes that the development of two dimension of sediment transport simulator model is suitable with the real condition. Furthermore, the result of simulation generates acceptable and rational result according to the principle and theory of hydrodynamic process on lakes.
This research suggests collecting more data to achieve more accurate percentage of sum of squared error SSE, developing three dimension model with various depth layers, using parameter estimation method to do calibration analysis, and conducting post audit step so the model could represent various conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisalam Ghifari Mustafa
"Banjir merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi di wilayah DKI Jakarta, dimana salah satu penyebabnya adalah meluapnya Sungai Pesanggrahan. Dalam menanggulangi hal tersebut, pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 melakukan normalisasi pada sungai tersebut. Namun, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa normalisasi mengakibatkan ketidakstabilan saluran dalam angkutan sedimen. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dari normalisasi sungai pada daerah hulu terhadap angkutan sedimen di daerah hilir ruas yang ditinjau. Identifikasi perubahan alur sungai sebelum dan sesudah normalisasi dilakukan berdasarkan data dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane. Sampel sedimen diambil pada 3 titik pada ruas sungai yang ditinjau untuk mengetahui gradasi dari butiran sedimen tersebut. Aplikasi HEC-RAS digunakan untuk melakukan simulasi angkutan sedimen pada ruas sungai tersebut untuk sebelum dan sesudah normalisasi. Hasil simulasi digunakan untuk mengetahui perubahan penampang yang terjadi akibat adanya angkutan sedimen dan untuk mengetahui tinggi muka air pada sungai tersebut. Dari tinggi muka air dapat diketahui jari – jari hidrolik penampang untuk kemudian dilakukan perhitungan angkutan sedimen menggunakan persamaan Ackers-White karena persamaan tersebut menggunakan rentang distribusi butiran dari 0,02 – 4,94 mm. Dari hasil perhitungan didapat bahwa angkutan sedimen pada titik hulu yang ditinjau meningkat 155,11 ton/tahun, pada titik tengah meningkat 89,64 ton/tahun dan titik hilir menurun 0,28 ton/tahun.

Flooding is one of the common problem in DKI Jakarta, which one of the causes is the overflow of the Pesanggrahan River. To overcoming it, the Jakarta Provincial Government in 2013 normalized the river. However, there are several studies show that normalization results in channel instability on sediment transport. The purpose of this research is to analyze the effect of river normalization in upstream areas on sediment transport in the downstream areas of the section that being reviewed. The identification of changes in river flow before and after normalization was carried out based on data from Central Office of River Region Ciliwung-Cisadane, Ministry of Public Works. HEC-RAS is used to simulate sediment transport in the river segment before and after normalization. The results are used to determine cross section changes due to sediment transport and to determine the water level of the river. From the water level, hydraulic radius can be calculated and then carried out sediment transport calculation using Ackers-White equation since the equation using grain distribution from range 0,02 – 4,94 mm. From the calculation, can be seen that sediment transport at the upstream point increases 155,11 tons/year, at the midpoint increases 89,64 tons/year, and the downstream point decreases 0,28 tons/year"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
""Papers presented in a symposium on shelf sediment transport conducted at the annual meeting of the Geological Society of America held in Washington, D.C., November 1971."
"
Stroudsburg, Pennsylvania:: Dowden, Hutchinson & Ross, 1972
551.36 SHE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifa Amira Satrioputri
"Sungai Ciliwung adalah sungai besar yang sangat identik dengan permasalahan banjir di Jakarta. Ketika sungai Ciliwung mengaliri Jakarta, sungai ini membawa material sedimen alami maupun antropogenik ke kawasan urban tersebut. Sedimen antropogenik tersebut tidak lain ialah sampah dari Jakarta maupun wilayah sebelumnya. Problematika ini dilengkapi lagi dengan aktivitas antropogenik yang terjadi di Jakarta, salah satunya adalah aktivitas Pintu Air Manggarai yang merupakan percabangan sungai Ciliwung di Jakarta. gangguan rezim fluvial di sungai Ciliwung berupa sampah yang bertumpang tindih dengan fitur antropogenik inilah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari fitur geomorfologi urban di pintu air Manggarai, karakter sedimen Sungai Ciliwung di berbagai titik area pengendapan di kawasan Pintu Air Manggarai, dan bagaimana relasi langsung antara sedimen alami dengan sampah. Dengan metode granulometri, sampel sedimen yang tergabung dengan sampah diidentifikasi karakteristik litologinya, serta sampah diklasifikasikan berdasarkan jenis dan ukurannya. Penelitian ini menghasilkan data berupa keadaan geomorfologi urban di Kawasan Pintu Air Manggarai juga keterhubungan antara properti sampah tertentu dengan sedimen yang terendapkan bersamanya.

The Ciliwung River is a large river that is very synonymous with flooding problems in Jakarta. When the Ciliwung river flows through Jakarta, this river carries natural and anthropogenic sediment material into the urban area. This anthropogenic sediment is none other than rubbish from Jakarta and previous areas. This problem is further complemented by anthropogenic activities that occur in Jakarta, one of which is the activity of the Manggarai Sluice Gate which is a branch of the Ciliwung river in Jakarta. The disturbance of the fluvial regime in the Ciliwung River in the form of waste that overlaps with anthropogenic features is what will be the focus of this research. This research is aimed at studying the urban geomorphological features at the Manggarai Water Gate, the character of the Ciliwung River sediment at various points in the deposition area in the Manggarai Water Gate area, and the direct relationship between natural sediment and waste. Using the granulometric method, sediment samples combined with waste are identified for their lithological characteristics, and the waste is classified based on type and size. This research produces data in the form of urban geomorphological conditions in the Manggarai Water Gate Area as well as the relationship between certain waste properties and the sediment deposited with them."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wa Ode Noor Julia Gabrielle
"Hasil sedimen (sediment yield) adalah tanah hasil erosi yang diangkut dari suatu tempat ke titik pengukuran, misalnya pada waduk. Keberadaan sedimentasi pada waduk perlu dimonitor secara berkala agar dapat memperpanjang usia efektif waduk, salah satu caranya yaitu dengan menghitung potensi hasil sedimen yang masuk ke waduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung potensi sedimen yang masuk ke waduk di Bendungan Gintung menggunakan dua metode, Universal Soil Loss Equation (USLE) dan metode Schaffernak. Metode USLE menghitung sedimen yang berasal dari erosi tanah suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), tetapi potensi erosi tanah yang terjadi tidak selalu menciptakan muatan sedimen yang sebenarnya di badan air sehingga perlu dikorelasikan dengan hasil dari muatan sedimen. Erosi tanah yang berubah menjadi sedimen di badan air dihitung dengan menggunakan metode Schaffernak. Hasil dari masing-masing metode mengkonfirmasi keterwakilan potensi sedimen lahan di Bendungan Gintung.

Sediment yield is eroded soil that transported from a place to a measurement point, for example in a reservoir. Sediment in the reservoir is a problem that can reduce the performance of the reservoir, so it needs to be monitored regularly. One of many ways to monitor is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir. The research objective is to calculate the potential of sediment that enters the reservoir at Bendungan Gintung using two methods, the Universal Soil Loss Equation (USLE) and Schaffernak methods. The USLE method calculate sediment that comes from land erosion of a watershed, but the potential land erosion that occurred is not necessarily create actual sediment load at the river bed so it needs to be correlated with the results of the actual sediment load. potential land erosion that transform into the sediment in the water body can be calculate by the value of Schaffernack method. The results from each method confirm the representativeness of the potential land erosion in Bendungan Gintung.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>