Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1431 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bury St. Edmunds: Published by Mechanical Engineering for the Institution of Mechanical engineers, 1993
621.6 TUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Ghaisa Aufa
"ABSTRAK
Penggunaan cross flow fan CFF sebagai propulsi vertical take off and landing VTOL pada pesawat terbang telah diteliti oleh banyak pihak. Umumnya CFF yang diteliti memiliki bentuk desain yang sama. Pada penelitian ini, CFF dimodifikasi dengan penambahan silinder di tengah fan. Dengan penambahan tersebut maka sumber gaya angkat tidak hanya berasal dari outlet namun juga dari silinder. Pada intinnya, penambahan silinder tersebut diharapkan dapat meningkatkan gaya angkat yang dihasilkan oleh CFF. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan simulasi Computational Fluid Dyanamics CFD dengan perangkat lunak ANSYS CFX. CFF yang diteliti memiliki diameter 80 mm dengan lebar 200 mm dan memiliki jumlah sudu sebanyak 26 buah. Penelitian ini menggunakan empat variasi model. Keempat model tersebut adalah CFF biasa, CFF termodifikasi, CFF termodifikasi dengan silinder 24 mm, dan CFF termodifikasi dengan silinder 32 mm. Model-model tersebut kemudian disimulasikan dengan dua tipe variasi. Pertama, pada kondisi kecepatan sudu dan silinder yang sama, dari kecepatan 4000 RPM hingga 8000 RPM. Dan kedua, pada kondisi kecepatan sudu dan silinder yang berbeda, dari kecepatan silinder -8000 RPM hingga 16000 RPM. Hasil simulasi menunjukkan bahwa performa CFF dengan penambahan silinder memiliki gaya angkat yang lebih baik dibanding dengan yang tidak. Dibandingkan dengan CFF biasa, CFF dengan silinder menghasilkan gaya angkat 9,1 lebih tinggi. Jika silindernya memiliki kecepatan dua kali kecepatan sudu, maka gaya angkatnya dapat meningkat hingga 34 . Dengan performa seperti itu, maka CFF dengan silinder memiliki potensi untuk dijadikan propulsi vertikal.

ABSTRACT
The use of cross flow fan CFF as vertical take off and landing VTOL propulsion has been studied by many researchers. Generally, the studied CFF has a same design. In this research, CFF is modified with the additional of cylinder at the center of the fan. By adding cylinder, the source of lift will not only generated from outlet but also from cylinder. Concisely, the additional of cylinder is expected to increase the lift of CFF. The research method uses Computational Fluid Dynamics CFD with software ANSYS CFX. The studied CFF model has 80 mm diameter with 200 mm span and has 26 blades. This research uses four model variations. The variations are a common CFF, a modified CFF, a modified CFF with 24 mm cylinder, and a modified CFF with 32 mm cylinder. Those models will be simulated in two variations. Firstly, a condition with the blades and cylinder rotated in a same speed, from 4000 RPM to 8000 RPM. Secondly, a condition with the blades and cylinder rotated in different speed, from 8000 RPM to 16000 RPM. The result of simulation shows that the addition of cylinder will give a better lift than the common one. Compared to the common CFF, the CFF with cylinder will generated a better lift about 9,1 higher. If the cylinder speed is increased twice to the blades speed, the lift will be increasing to 34 higher. With those kind of performance, then CFF with cylinder has potential to be a vertical propulsion device."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1979
621.6 FLU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Varhan
"ABSTRAK
Pendingin Mekanik adalah suatu sistem pendingin udara, secara luas digunakan dalam banyak aplikasi industri termasuk industri makanan, obat, teknologi dan terutama juga di pembangkit tenaga listrik. Keuntungan yang paling jelas dari pendingin mekanik adalah bahwa ia dapat menurunkan temperatur dengan skala yang besar.Pendingin mekanik sangat berguna di tempat-tempat yang membutuhkan penurunan suhu yang cukup drastis, serta pendingin mekanik dapat menghasilkan penurunan suhu dengan teknologi yang sederhana, sehingga perawatannya mudah. Pendinginan mekanik dasarnya adalah mesin refrigerasi yang memiliki fungsi utama mendinginkan air pada sisi alat penguapnya. Penarikan panas atau kalor dimulai pada alat penguap. Penukar panas disini adalah sebuah pipa yang ada pipa lain didalamnya, berfungsi untuk mengalirkan air pada pipa besar sedangkan pipa didalamnya berfungsi mengalirkan udara atau cairan pendingin. Target dari sebuah pendingin mekanik di pembangkit adalah untuk mencapai standar yang ada yaitu kondisi ISO.Dalam seminar ini, studi pendingin mekanik akan disesuaikan dengan merujuk pada kondisi yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap PLTGU PT. PJB UP Muara Karang Blok 2.Kata Kunci : pendingin mekanik, sistem pendingin udara, alat penukar panas

ABSTRACT
Mechanical Chiller is an air conditioning system, widely used in many industrial applications including the food industry, medicine, technology and especially also in power generation. The most obvious advantage of the mechanical cooling can lower the temperature for large scale.Mechanical chiller is very useful in places that require a drastic drop in temperature, as well as mechanical cooling can produce a drop in temperature with a simple technology, so maintenance is easy. Mechanical chiller is essentially a refrigeration machine whose main function is refrigerate the water on evaporator. Withdrawal of heat or heat began in the vaporiser. The heat exchanger here is a pipe that is another pipe in it, serves to drain the water in large pipes while the pipes inside serves the air or coolant. The target of a mechanical chiller at the plant is to reach the standards that exist, namely ISO conditions.In this seminar, study mechanical cooling will be adjusted with reference to the conditions existing in the Power Plant Gas and Steam PLTGU PT. PJB UP Muara Karang Block 2.Keywords mechanical chiller, air conditioning systems, heat exchanger"
2017
S66511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnanda Riski Mulia
"Unit Straight Run Motor-Gas Compressor (SRM-GC) merupakan unit kompresor yang mendapatkan tenaga dari sebuah motor yang dikopel secara langsung. Dalam sebuah industri pengolahan, unit SRM-GC memiliki fungsi untuk mengkompresi gas yang didapatkan setelah proses pemisahan antara bahan bakar berbentuk padat, cair, dan gas. Dengan adanya pengkompresian maka gas-gas tersebut dapat dipisahkan berdasarkan fraksi karbonnya.
Dalam dunia pemeliharaan (maintenance), reliabilitas dapat diartikan sebagai probabilitas dari suatu item untuk dapat melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan selama interval waktu tertentu dalam kondisi pengoperasian yang telah ditetapkan. Jika berbicara tentang reliabilitas maka faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhinya tidak dapat dilepaskan, seperti availability, kegagalan (failure), laju kegagalan (failure rate), dan maintainability (M).
Reliability Block Diagram (RBD) atau yang sering juga disebut sebagai Dependence Diagram (DD) adalah gambaran grapikal dari hubungan reliabilitas antar komponen dalam suatu sistem untuk menentukan reliabilitas keseluruhan dari sistem tersebut. Dalam RBD dikenal beberapa pola hubungan, tiga diantaranya yang sering digunakan adalah seri (chain of component), paralel (alternative component), dan k-out-of-n. Penelitian pada SRM-GC ini dilakukan untuk mengetahui model reliabilitas dari unit tersebut dengan melakukan pengukuran parameter reliabilitas, pencarian model yang tepat, dan melakukan simulasi Reliability Block Diagram (RBD).

Unit-Straight Run Gas Compressor Motor (SRM-GC) is a compressor unit which is getting power from a motor that is coupled directly. In a processing industry, SRM-GC unit has a function for compressing gas obtained after the separation of solid fuels, liquid, and gas. By the compression, the gases can be separated based on the fraction of carbon.
In the field of maintenance (maintenance), reliability can be defined as the probability of an item to be able to perform the functions that have been established for a specific time interval in a predetermined operating conditions. If we’re talking about the reliability, we can not ignore the other factors that influence it, such as availability, failure, failure rate and maintainability (M).
Reliability Block Diagram (RBD) or known well as Dependence Diagram (DD) is a grapichal image of the reliability relationship between components in a system to determine the overall reliability of the system. In the RBD, we known some pattern of relationships, three of which are commonly used are the series (chain of component), parallel (alternative component), and k-out-of-n. This SRM-GC study was conducted to determine the reliability models of the unit by measuring the reliability parameters, searching the right model, and simulate Reliability Block Diagram (RBD).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Razaqur Rahim
"Hovercraft atau Air Cushion Vehicle menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan alat transportasi lainnya. Pada saat bergerak hovercraft berada di atas bantalan udara, maka hambatan yang dialami hovercraft menjadi sangat kecil. Di samping itu cara bergerak nya yang ?melayang? di atas permukaan menjadikannya tidak perlu mengandalkan fasilitas pelabuhan untuk mendarat, bahkan bisa menembus pantai, rawa-rawa, atau sungai dan bergerak ke pedalaman selama keadaan memungkinkan.
Circular hovercraft merupakan jenis hovercraft ringan dengan desain berbentuk circular/lingkaran. Circular Hovercraft yang telah lebih dahulu dikembangkan di Departemen Teknik Mesin FTUI, ialah Circular Hovercraft Proto X-1, yang menggunakan tipe integrated system. Sistem propulsi, sistem angkat dan system dorong merupakan bagian terpenting pada suatu hovercraft. Pada circular hovercraft proto X-1 terdapat banyak losses (rugi-rugi) tekanan yang terjadi. Penggunaan sistem propulsi Mixed Flow Fan merupakan sebuah inovasi baru yang belum pernah dilakukan. Pada penelitian kali ini akan dilakukan proses optimasi sistem propulsi dari hovercraft, yaitu dengan integrasi Mixed Flow Fan ke dalam sisitem hovercraft.
Metode optimasi yang dilakukan ialah proses optimasi desain berbasis simulasi. Simulasi dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan software simulasi aliran fluida/CFD (Computational Fluid Dynamics) .
Dari hasil yang didapat, bahwa dengan penggunaan mixed flow fan pada putaran motor mesin (2800 RPM dan 3100 RPM ) dapat meningkatkan performa karakteristik dari fan serta dapat menghasilkan tekanan cushion dan kecepatan dorong (thrust velocity) yang mencukupi yaitu pada debit aliran sedang 1,2 m3/s sehingga meningkatkan performa Circular Hovercraft

A hovercraft or also called an air cushion vehicle is a vehicle that can drive on both land and water This vehicle differs from other vehicles in that way, it needs no surface contact for traction. The reason for this is a generated air cushion between the hovercraft itself and the ground surface.
Circular hovercraft is a type of light hovercraft that uses integrated system for propulsion and hovering. Circular Hovercraft Proto X-1 has already constructed before in Department of Mechanical Engineering University of Indonesia. Circular hovercraft uses a single engine and fan to provide thrust and lift. Circular hovercraft proto x-1 in previous research has a lot of pressure losses especially in propulsion system, and lift system. Mixed flow fan is a type of fan that have large pressure rise characteristics with moderate capacity. Needs of adequate of cushion pressure is critical factor to the success of an hovercraft design.
Goal of this paper was to optimize performance of circular hovercraft. In this paper mixed flow fan is used in order to get to optimum cushion pressure. CFD Simulation is used to perform design optimization process of circular hovercraft.
Result of this paper show that mixed flow fan utilizing at 2800 RPM and 3100 RPM of engine rotational speed can increase performance characteristics of fan along with can increase cushion pressure and thrust velocity at the moderate flow (Q = 1,2 m3/s) with the result that increase performance of circular hovercraft and reduce many pressure losses.
"
2008
S37376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Houston, Texas: The Devision, 1979
R 660.283 COM
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Yahya, S. M
New York: McGraw-Hill Education LLC., 2011
621.165 YAH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Yuliadi
"Kompresor adalah peralatan yang digunakan untuk menaikkan tekanan dari fluida yang kompresibel (dapat dimampatkan) seperti udara dan gas, dari tekanan masuk di bawah atmosfer (vakum) sampai dengan tekanan tinggi (positif) di atas atmosfer. Kompresor secara umum digunakan untuk keperluan proses, transportasi, distribusi dan pada industri migas. Kompressor gas pada umumnya akan menghandle berbagai jenis gas dan beroperasi pada tingkatan kapasitas dan tekanan yang bervariasi..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015) (1)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silooy, Francis
"Ruang lingkup dan Cara penelitian : Karbon monoksida, merupakan gas sangat beracun yang dapat dihasilkan oleh kompresor. Kompresor konvensional yang digunakan nelayan penyelam sebagai alat penghasil udara tekan untuk 'media pernafasan' dalam air, dapat memberikan dampak negatif jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Penelitian tentang dampak pemakaian kompresor untuk penyelaman belum pernah dilaporkan, khususnya di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rata-rata kadar CO dalam udara kompresor konvensional; prevalensi intoksikasi CO; hubungan antara pajanan CO udara kompresor terhadap peningkatan COHb; besarnya peranan faktor resiko terhadap gambaran hematologi (peningkatan COHb). Parameter gambaran hematologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah COHb, Hemoglobin, Hematokrit dan Eritrosit.
Disain penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan cross sectional terhadap 75 subyek. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur, pemeriksaan lisik, dan survey lingkungan kerja (laut).
Hasil, kesimpulan dan saran : Subyek terpajan dengan CO udara kompresor rata-rata 4,3 ppm, suatu pajanan yang masih tergolong dalam batas-batas aman untuk penyelaman dengan pemakaian kompresor atau SCUBA. Prevalensi intoksikasi CO dalam penelitian ini berada pada tingkat 'sub level CO intoxication'. Terdapat 9,3 % dari subyek menunjukkan gambaran hematologi bawah normal, dan 90,7 % menunjukkan gambaran normal. Efek hematologi yang merupakan peningkatan COHb mempunyai hubungan secara bermakna terhadap faktor resiko kondisi kompresor dengan O.R 15,58 (95 % C.I: 2,16 - 112,38 ), dan terhadap beban penyelaman dengan O.R 7,65 (95 % C.l : 1,30 - 44,93). Hubungan antara faktor resiko tersebut terhadap peningkatan COHb ternyata didukung pula oleh hasil analisis hubungannya terhadap gambaran hematologi secara bermakna pula.
Dengan hasil penelitian ini dapatlah disarankan agar nelayan penyelam selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dan berpedoman pada buku panduan, antara lain tentang hagaimana cara penggunaan dan perawatan kompresor, memperhatikan arah angin, dan beban penyelaman. Subyek perlu menyediakan waktu untuk aktivitas olahraga, melengkapi menu sehari-hari mereka dengan vitamin, dan sedapat-dapatnya dengan gizi yang haik.
Perlu dikembangkan kerjasama dengan instansi Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, gubernur KDKI Jakarta, RSAL Dr. Mintoharjo Jakarta, dan Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Indonesia atau lembaga pendidikan yang terkait untuk membentuk suatu sistem atau organisasi yang dapat dilimpahkan wewenang serta tanggung jawabnya terhadap kesehatan nelayan penyelam, pembangunan chamber (HBO), riset dan pengembangan di bidang kedokteran kelautan di Indonesia umumnya dan di DKI khususnya.

Scope and methodology : Carbon monoxide is a highly toxic gas which could be produced by a compressor. Fishermen diver applied it as a compressed air producer, which can be used for sub aquatic breathing. Negative impact might be evoked if is used for a long period. Unfortunately, there has never been reported any study refer to this impact, nor any prevalence of carbon monoxide intoxication published concerning to application of compressor in diving, especially in Indonesia.
The objectives of study is to get a description of carbon monoxide level in air breathing of compressor, prevalence of carbon monoxide intoxication, and analysis of connection between car-bon monoxide exposure and hematologic figure or carboxyhemoglobin elevation. The parameters used in this study are carboxyhemoglobin level in blood, hemoglobin, hematocrit and red blood cell count.
The design of study was cross sectional. Data were collected by structured interview, physical examination, and field survey (offshore) over 75 subjects.
Result, conclusion and suggestion : The subjects were exposed to 4,3 ppm carbon monoxide level in average, within safe range in SCUBA diving or compressor's diving. Prevalence of carbon monoxide intoxication was sub level intoxication. Approximately, 9,3 % subjects had an undernormal figure, and 90,7 % showed normal hematologic figure. Hematological effect, which recorded as carboxyhemoglobin elevation exhibited a significant connection to the risk factors, namely compressor condition, with odds ratio 15,58 ( 95 % C.I: 2,16 - 112,38 ), and diving load with O.R 7,65 ( 95 % C.I: 1,30 - 44,93 ). This connection was supported by analysis of these risk factor with significant connection to hematologic figure.
Referring to this result, it might be suggested to the fishermen diver that they have to notice carefully their health and safety work. They are always guided by a diving manual in their duty, far instance, how to care and use the compressor, pay attention to the wind condition, and the load of diving. The subjects have to provide a time for physical exercise, vitamin supplement and good nutrient as much as they could.
A cooperation should be established among Health Department, Agriculture Department, local government ( Jakarta governor), Naval Hospital Dr. Mintoharjo Jakarta, University of Indonesia ( post graduate program of occupational health and safety) or another relevant institutes in developing a system or organization which take care of fishermen diver's health, chamber of LIBO, research and development of hyperbaric medicine in Indonesia, especially in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T7269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>