Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rini Puspita Irawati
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh limbah cair pabrik karet terhadap kadar klorofil
Chlorella pyrenoidosa Chick telah dilakukan di Laboratorium Ekologi Jurusan
Biologi FMIPA UI Depok. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
pengaruh beberapa konsentrasi limbah cair pabrik karet dan waktu kultur
terhadap kadar klorofil C. pyrenoidosa Chick. Rancangan penelitian
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan yaitu medium
Beneck, medium Iimbah cair pabrik karet konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%,
dan 100% menggunakan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rerata kadar klorofil tertinggi pada akhir pengamatan (t12) terdapat pada
perlakuan medium limbah cair konsentrasi 50% yaitu 20, 5179 φg/ml,
sedangkan rerata kadar klorofil terendah terdapat dalam perlakuan Iimbah
cair pabrik karet konsentrasi 0% yaitu 1,6240 φg/ml. Analisis data kadar
klorofil menggunakan uji Friedman pada α 0.05 menunjukkan bahwa
medium perlakuan dan waktu kultur berpengaruh terhadap kadar klorofil
C. pyrenoidosa Chick. Uji perbandingan berganda Dunnet pada α = 0.05
menunjukkan adanya perbedaan hasil perlakuan pada medium limbah cair
konsentrasi 0% dengan limbah cair konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%;
medium Beneck dengan Iimbah cair konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%; dan limbah cair konsentrasi 50% dengan 100%; serta adanya perbedaan
hasil perlakuan pada waktu kultur t0 dengan t3 dan t9 dengan t12. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ambar Asih
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh limbah cair pabrik karet terhadap kerapatan set C. pyrenoidosa telah dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi FMIPA UI. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh dan perbedaan antara beberapa konsentrasi Iimbah cair pabrik karet terhadap jumlah kerapatan sel C. pyrenoidosa. Setain itu, dilakukan analisis kadar oksigen terlarut (DO) dan pH sebagai data penunjang karena ada hubungan antara parameter-parameter tersebut dengan kerapatan set. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan enam pertakuan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%, dan Beneck) dengan tiga utangan tiap masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan fase awal pertumbuhan optimal diperoleh pada kerapatan set di pertakuan 0% (kontrol 1), Beneck (kontrol 2) dan 50% dengan rerata jumlah set berturut-turut4.191.667 set/ml pada hari ke-8, 5.150.000 set/ml pada hari ke-8 dan 1.116.667 set/ml pada hari ke-5. Kerapatan set di pertakuan 25%, 75%, dan 100% tidak mengalami fase awal pertumbuhan optimal. Limbah cair pabrik karet berpengaruh terhadap kerapatan set. Perlakuan dengan konsentrasi 50% dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan. Peningkatan reraa kerapatan set diikuti peningkatan kadar oksigen terlarut (DO). pH tidak berpengaruh terhadap rerata kerapatan set. Uji Kruskai-Wallis pada a=0.05 menunjukkan kerapatan set keenam perlakuan berbeda nyata. Hasil Statistik deskriptif pada taraf kepercanyaan 68% menunjukkan sebaran data rerata kerapatan set pada perlakuan 25%, 50%, 75%, clan 100% terletak pada daerah yang cenderung sama dan terpisah dengan kerapatan set pada perlakuan 0% dan Beneck. Rerata kerapatan set pada perlakuan 50% tebih besar dibandingkan rerata kerapatan set pada perlakuan 25%, 75%, 100%."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Anan Murobby
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian alga cokelat (Sargassum) dalam ransum terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila srikandi (Oreochromis aureus x O. niloticus) yang dipelihara dengan sistem akuaponik. Terdapat 4 perlakuan dan 3 ulangan. P0 yang diberi pakan tanpa campuran Sargassum, kelompok P1 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 2%, kelompok P2 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 4%, dan kelompok P3 yang diberi pakan dengan campuran Sargassum 6%. Hasil uji anava satu faktor (P > 0,05) menunjukkan tidak adanya pengaruh nyata pemberian Sargassum terhadap pertumbuhan dan sintasan pada semua kelompok perlakuan.

The research was done to observe the effect of brown algae (Sargassum) in the ration on the growth and survival of Srikandi tilapia (Oreochromis aureus x O. niloticus) were maintained aquaponics system. There are 4 treatments and 3 replication. P0 mixture fed without Sargassum, P1 group fed with a mixture of 2% Sargassum, P2 group fed with a mixture of Sargassum 4%, and the P3 group fed with Sargassum mixture of 6%. The feed is given three times daily for 8 weeks. The result anova test (P > 0.05) showed no significant effect on the survival and provision of Sargassum growth in all treatment groups."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hendrayanti
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh beberapa konsentrasi glukosa terhadap pertumbuhan Chlorella pyrenoidosa Chick dalam medium Beneck telah dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Jurusan Biologi, FMIPA UI. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh glukosa terhadap kerapatan sel saat peak dan waktu yang dibutuhkan sel untuk mencapai peak. Rancangan penlitian adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan konsentrasi glukosa, yaitu 0, 5.000, 10.000, 20.000, 30.000, dan 40.000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan sel saat peak tertinggi. (147,9375 juta sel/mi) diperoleh pada perlakuan 20.000 ppm dan kerapatan sel terkecil (23,3125 juta sel/ml) dicapai oleh perlakuan 30.000 ppm. Waktu yang dibutuhkan sel untuk mencapai peak berkisar dat-i 3,5 hat-i pada perlakuan 30.000 ppm sampai 16,5 hati pada perlakuan 0 ppm. Hasil statistik menunjukkan bahwa variasi perlakuan berpengaruh terhadap kerapatan sel saat peak dan waktu yang dibutuhkan sel untuk mencapai peak. Selain pertumbuhan, penelitian ini memberi informasi tambahan mengenai kandungan klorofil sel. Hasil analisis kandungan klorofil terendah (2,97 Mg/ml) terdapat pada perlakuan 0 ppm dan tertinggi (27,732 Mg/ml) pada perlakuan 40.000 ppm."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ary Al Asy` Ari
"Permasalahan utama yang banyak dihadapi dalam penelitian dengan tujuan mengkaji potensi mikroalga adalah sulitnya mendapatkan densitas mikroalga dalam jumlah yang besar. Salah satu penyebabnya adalah faktor nutrien dalam media. Bakteri pemfiksasi nitrogen A. Brasilense dapat diaplikasikan dalam kultivasi Chlorella vulgaris dalam kultur campuran. Penggunaan bakteri pemfiksasi nitrogen untuk peningkatan pertumbuhan pada tanaman tingkat tinggi merupakan hal yang sering dilakukan. Pada penelitian ini, digunakan media BG-11 dan M-838 untuk C. vulgaris dan A. brasilense yang dikultivasi dalam tabung L berukuran 10 mL selama 5 hari dengan OD awal 0,2. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa dengan perbandingan NC. vulgaris : NA.brasilense 1:1 memberikan hasil yang paling optimal untuk menunjang pertumbuhan C. vulgaris dengan nilai laju petumbuhan spesifik (µ) sebesar 0,088 per hari.

The main problems encountered in many studies with the aim of assessing the potential of microalgae is difficult to get the density of microalgae in large numbers. One reason is the factor of nutrient in media. Nitrogen-fixing bacterium A. brasilense can be applied in the cultivation of Chlorella vulgaris in a mixed culture. The use of nitrogen-fixing bacteria for growth promotion in higher plants is often performed. In this research, use of BG-11 and M-838 media for C. vulgaris and A.brasilense were cultivated in a 10 mL L-tube for 5 days with initial OD 0,2. From this research showed that the ratio of NC. vulgaris : NA.brasilense 1:1 gives the most optimal result to support the growth of C. vulgaris with a spesific value around growth rate (µ)0,088 per day."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apep Qosim
"ABSTRAK
Minyak alga Botryococcus braunii merupakan sumber energi terbarukan. Kandungan minyak pada alga ini mencapai 75% biomassa keringnya. Kondisi pengekstrakan yang optimal dibutuhkan untuk mendapatkan minyak yang maksimal. Telah dilakukan penelitian tentang pengekstrakan minyak alga ini dengan metode sonikasi. Pelarut yang dicoba adalah air, n-hexane, methanol dan alkohol. Sedangkan, frekuensi sonikasi yang dipakai adalah + 40 kHz. Waktu sonikasi divariasikan pada saat proses ekstraksi, yaitu 15, 30 dan 45 menit. Hasilnya, pelarut yang bisa menghasilkan minyak adalah n-hexane, methanol dan alkohol. Minyak yang dihasilkan n-hexane sebesar 3%. Sedangkan dengan methanol, minyak yang didapatkan sebesar 21.25%. Untuk variasi waktu sonikasi 15, 30 dan 45 menit dengan pelarut methanol, minyak yang didapatkan adalah 21.25%, 13.75% dan 7.5%.

ABSTRACT
Oil from the Botryococcus braunii algae is a renewable energy source. Oil content in this algae can reach 75% of its dry biomass. Optimal extraction conditions are required in order to obtain the maximum oil content. Research on algae oil extraction using sonication is done using distilled water, n-hexane, methanol and alcohol as solvents. Meanwhile, the sonication frequency used is + 40 kHz. Sonication time is varied during the extraction process, with 15-, 30-, and 45- minute intervals used. The results find that the solvents that can produce algae oil are n-hexane, methanol and alcohol. Oil yielded by the n-hexane solvent amounts to 3%. While with methanol, the amount of oil obtained is 21.25%. For sonication time variation with methanol solvent, the amount of oil obtained using 15-, 30-, and 45-minute intervals are 21.25%, 13.75% and 7.5% respectively"
Lengkap +
2015
S59258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Istiqamah Zada
"Kultivasi alga selain dapat mereduksi CO2, juga menghasilkan produk biomassa yang bermanfaat. Dalam memproduksi biomassa Chlorella di dalam suatu fotobioreaktor, dibutuhkan parameter hidrodinamika yang benar agar didapat hasil biomassa yang optimal. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi fotobioreaktor kolom gelembung untuk kultivasi alga Chlorella. Pola aliran untuk fasa gas dan fasa cair dimodelkan dengan menggunakan konsep dispersi dengan mempertimbangkan konveksi, difusi, lapisan batas dan laju perpindahan massa antarfasa.
Simulai menggunakan program dilakukan guna mengetahui pengaruh dari parameter hidrodinamika terhadap konsentrasi alga. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi reaktor kolom gelembung mengakibatkan turunya hold up fasa gas dan kenaikan koefisien perpindahan massa. Berbeda dengan laju superfisial gas umpan, semakin besar laju superfisial gas umpan hold up fasa gas meningkat dan terjadi penurunan koefisien perpindahan massa.

Cultivation of algae in addition to reducing CO2, biomass also produces useful products. In producing Chlorella biomass in a photobioreactor, the correct hydrodynamic parameters required in order to obtain optimal biomass yield. This research is modeling and simulating a bubble column photobioreactor for the cultivation of algae Chlorella. Flow regim for gas phase and liquid phase are modeled by using the concept of dispersion taking into account convection, diffusion, boundary layer and mass transfer rate.
Simulations using program was conducted to determine the effect of hydrodynamic parameters on the concentration of algae. Simulation results show that the higher the resulting bubble column reactor hold downs and rise up the gas phase mass transfer coefficient. Unlike the superficial gas feed rate, where the greater the rate of superficial feed gas hold up increased gas phase and a decrease in the mass transfer coefficient.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriarto Panji Danan Setiawan
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara mega biodiversity, namun Indonesia juga dikenal memiliki tingkat penurunan kuatitas dan kuantitas hutan alami dan habitat satwa liar tertinggi. Demikian juga terjadi pada Macan Tutul Jawa (Panthera pardus) yang merupakan satwa endemik dan spesies utama di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak hingga termasuk ke dalam kategori Endangered species menurut 1UCN Red List of Threatened Animals (Hilton, 2000), dan tergolong appendix I CITES. Terdapat ancaman-ancaman TNGHS sebagai habitat dari Panthera pardus diantaranya aktivitas penduduk, yang berupa penebangan hutan (baik untuk kayu bakar, pembukaan lahan untuk pertanian, maupun untuk dijual kayunya) dan penambangan emas liar. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan terjadinya penyempitan dan fragmentasi di kawasan TNGHS. Atas dasar tersebut penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan membangun model dinamika populasi Panthera pardus serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga diperoleh gambaran holistik tentang dinamika populasi Panthers pardus di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Hasil simulasi model subsistem habitat menunjukkan kondisi habitat terus terdegradasi dengan perilaku grafik yang dihasilkan oleh hasil simulasi menunjukkan perilaku pengurangan eksponensial (exponential collapse/diminishing). Berdasarkan hasil simulasi kondisi populasi babi hutan terus menurun sehingga perilaku grafik yang dihasilkan oleh hasil simulasi menunjukkan perilaku peluruhan (decaying). Degradasi habitat berhubungan positif dengan jumlah populasi babi hutan, dimana semakin berkurangnya luas habitat berkorelasi terhadap penurunan jumlah populasi babi. Pada subsistem Panthers pardus Berdasarkan hasil simulasi penurunan luas habitat alami memberikan efek negatif terhadap jumlah populasi Panthera pardus. Grafik hasil simulasi populasi Panthera pardus menunjukkan perilaku peluruhan (decaying), dengan jumlah populasi yang terus menurun.
Faktor yang paling mempengaruhi dinamika populasi Panthera pardus adalah kondisi habitat, dimana semakin berkurangnya habitat berkorelasi terhadap penurunan populasi Panthera pardus dan hewan mangsanya. Sehingga untuk upaya pelestarian perlu dilakukan usaha-usaha: Rehabilitasi kawasan; Peningkatan pemberdayaan masyarakat; Pengembangan ekonomi masyarakat dalam kawasan melalui penciptaan lapangan kerja baik formal maupun non formal atau pembangunan industri ramah lingkungan yang mampu menyerap banyak tenaga kerja; Memasyarakatkan pengetahuan tentang peranan dan manfaat hutan serta isinya terhadap kehidupan, khususnya yang memiliki nilai ekonomi dan ekologi tinggi; Pemberlakuan regulasi yang ketat dan sanksi yang tegas untuk setiap pelanggaran."
Lengkap +
2007
T 20488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anistya Herawati
"[ABSTRAK
Di beberapa negara, perkembangan bioteknologi telah meluncurkan produk pangan yang dikenal dengan makanan kesehatan. Dimana mikroalga saat ini dapat dijual dalam bentuk kapsul atau di dalam makanan seperti aneka minuman dan pasta yang telah menunjukkan khasiat pengobatan dalam perlakuan kondisi seperti hiperkolesterolemia dan aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein pada mikroalga Botryococcus braunii dengan variasi spektrum cahaya tampak dengan metode Biuret. Hasil kadar protein untuk variasi spektrum cahaya tampak adalah dengan cahaya langsung 17,60 % , pemberian cahaya merah 13,48 % dan pemberian cahaya biru 11,82 %. Asam amino tertinggi yang dimiliki B.braunii baik sampel A, sampel B dan sampel C adalah Leusin/Leucine untuk asam amino esensial dan Alanin/Alanine untuk asam amino non esensial. Pada penelitian ini juga dapat didapatkan metode nilai kapasitansi lebih relevan dibandingkan metode absorbansi untuk melihat pertumbuhan mikroalga B. braunii.
ABSTRACT
In some countries, the development of biotechnology has launched a food product known as health food. Now microalgae can be sold in capsule or in foods such as drinks and pasta that has shown efficacy in the treatment of treatment of conditions such as hypercholesterolemia and atherosclerosis. This study aims to determine levels of protein in microalgae Botryococcus braunii with variations in the visible light spectrum with Biuret method. Results for the protein content of the visible light spectrum variation is 17.60% for direct light, 13.48% for giving the red light and 11.82% for blue light giving. The highest amino acid B.braunii owned both the sample A, sample B and sample C is Leucine for amino acids essential and Alanine for non-essential amino acids. In this study, can also be obtained capacitance value method is more relevant than the absorbance method to see the growth of microalgae B. braunii.;In some countries, the development of biotechnology has launched a food product known as health food. Now microalgae can be sold in capsule or in foods such as drinks and pasta that has shown efficacy in the treatment of treatment of conditions such as hypercholesterolemia and atherosclerosis. This study aims to determine levels of protein in microalgae Botryococcus braunii with variations in the visible light spectrum with Biuret method. Results for the protein content of the visible light spectrum variation is 17.60% for direct light, 13.48% for giving the red light and 11.82% for blue light giving. The highest amino acid B.braunii owned both the sample A, sample B and sample C is Leucine for amino acids essential and Alanine for non-essential amino acids. In this study, can also be obtained capacitance value method is more relevant than the absorbance method to see the growth of microalgae B. braunii., In some countries, the development of biotechnology has launched a food product known as health food. Now microalgae can be sold in capsule or in foods such as drinks and pasta that has shown efficacy in the treatment of treatment of conditions such as hypercholesterolemia and atherosclerosis. This study aims to determine levels of protein in microalgae Botryococcus braunii with variations in the visible light spectrum with Biuret method. Results for the protein content of the visible light spectrum variation is 17.60% for direct light, 13.48% for giving the red light and 11.82% for blue light giving. The highest amino acid B.braunii owned both the sample A, sample B and sample C is Leucine for amino acids essential and Alanine for non-essential amino acids. In this study, can also be obtained capacitance value method is more relevant than the absorbance method to see the growth of microalgae B. braunii.]"
Lengkap +
Universitas Indonesia, 2015
S62138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Purnami Wulan
"Masyarakat beberapa negara seperti India, Pakistan dan Yunani menggunakan bunga teratai (Nelumbo nucifera Gaertn.) untuk mengobati penyakit jantung secara tradisional. Diduga bagian tanaman ini berkhasiat sebagai kardiotonik. Penggunaan obat tradisional umumnya didasarkan pada pengalaman empirik walaupun belum dibuktikan secara ilmiah. Ekstrak daun mahkota teratai telah diuji pengaruhnya terhadap gelombang T EKG dan frekuensi denyut jantung tikus putih jantan strain LMR, turunan Wistar. Pengujian ekstrak tersebut, dilakukan dengan cara menyuntikkan 1 ml larutan ekstrak tersebut secara intravena pada tikus. Kemudian efeknya dideteksi dengan elektrokardiograf, setelah 5 menit penyuntikan. Penelitian ini memberikan hasil sebagai berikut; ekstrak daun mahkota teratai meningkatkan amplitudo gelombang T EKG tikus serta meningkatkan frekuensi denyut jantungnya."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>