Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135233 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suradi Teguh Widiyanto
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk menduga kepadatan fitoplankton secara matematis dalam hubungannya dengan parameter fisik dan kimia perairan pada bulan Oktober—Desember 1996 di Situ Cikaret, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel fitoplankton di setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikal disertai pengukuran suhu, kecerahan, pH, DO, BOO5, P-PO4, dan N-NO3. Model matematika untuk pendugaan kepadatan total dan masing-masing divislo fitoplankton dilakukan dengan menggunakan regresi linier bergarida, jumlah individu fitoplankton digunakan sebagai variabel takbebas dan parameter lingkungan digunakan sebagai variabel bebas. Dari hasil identifikasi ditemukan 4 divisio fitoplankton yaitu: Cyanophyta, Chorophyta, Chrysophyta, dan Eugenophyta. Kepadatan fitoplankton berkisar antara 187.600-479.750 ind./l dan parameter lingkungan dengan kisaran suhu antara 29-30°C, kecerahan 0,32-0,62 m; pH 7,02-7,14; DO 3,31-3,38 ppm; BOD 5 1,62-2,24 ppm; P-PO4 0,01-0,02 ppm; dan N-NO3 4,35-12,07 ppm. Persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Total fitoplankton; y = 16,47 + 38,42 x 1 +0, 03 x2 —1,65 x3 2. Divisio Cyanophyta; y = 5,89 + 67,85 Xj + 0,04 x2 - 0,30 x. 3. Divisio Chiorophyta; y = 22,39 + 30,05 x1 + 0,02 x2 - 2,49 X3 4. Divisio Chrysophyta; y = 10,98 + 65,14 x1 + 0,02 x2 - 1,18 x3 5. Divislo Euglenophyta; y = 8,97 - 36,32 Xi + 0,04 x2 — 0,61 x3 Vanabel x adalah P-PO4; x2 adalah N-NO3; dan X3 adalah pH. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa P-PO4, N-NO3, dan pH merupakan komponen perairan yang paling berpengaruh terhadap kepadatan fitoplankton di perairan situ Cikaret. Hal itu diperkuat dengan nilai koefisien korelasi parsial (R) persamaan tersebut yang mendekati 1. Pada tingkat kepercayaan 90%, persamaan untuk total fitoplankton dan Chiorophyta dapat dimanfaatkan sebagai model matematika untuk menduga kepadatannya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daisy Rachmawattie
"Untuk mengetahui sturuktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Cikaret Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat,telah dilakukan penelitian bersifat deskriptif analitik pada bulan Oktober-Desember 1996
Pengambilan sampel ini setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikal yang diikuti pengukuran paremeter lingkungan, yaitu suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari hasil penelitian ini diperoleh 65 marga fitoplankton terdiri dari Cynophyta (11 Marga), Chrysphyta (13 Marga), Chlorphyta (39 marga), dan Euglenophyta (2 Marga). Jumlah inidividu fitoplankton berkisar antara 2,36--3,25;0,411-059 dan 38,24-44,56%. Pengukuran parimeterlingkungan memperlihatkan suhu, kecerahan, pH, DO, BOD6, POP4P, NO3-N.
Dari penelitia ini dapat disimpulkan bahwa perairan di Situ Cikaret mempunyai beberapa parameter lingkungan yang mendukung pertumbuhan fitoplankton."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari Milennisa
"Fitoplankton memiliki peran penting sebagai produsen primer dalam ekosistem perairan, karena mengandung pigmen klorofil yang diperlukan untuk fotosintesis. Klorofil-a diketahui menjadi pigmen utama dalam kloroplas yang menentukan fotosintesis. Kelimpahan fitoplankton diduga memiliki keterkaitan yang kuat dengan konsentrasi klorofil-a di perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a di Situ Rawa Besar serta mengetahui divisi fitoplankton yang paling berpengaruh terhadap konsentrasi klorofil-a di Situ Rawa Besar. Penelitian berlangsung pada bulan Mei—Juni 2022. Pengambilan sampel terbagi atas 18 substasiun yang ditentukan berdasarkan purposive sampling. Pencacahan fitoplankton dilakukan dengan sedgwick-rafter counting chamber dan pengukuran klorofil-a dengan metode spektrofotometri. Adapun parameter fisika-kimia yang diukur meliputi arus, intensitas cahaya, kecerahan, suhu, dissolved oxygen (DO), nitrat, fosfat, dan pH. Data kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Analisis data kelimpahan setiap divisi fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a menggunakan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian kelimpahan fitoplankton di Situ Rawa Besar berada pada kisaran 11.672—22.528 plankter/L. Konsentrasi klorofil-a di Situ Rawa Besar berada pada kisaran 0,20—0,74 mg/L. Analisis data menunjukkan terdapat korelasi positif sangat kuat antara kelimpahan fitoplankton dan konsentrasi klorofil-a dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,821. Cyanophyta dan Chlorophyta merupakan divisi yang memiliki pengaruh paling besar terhadap konsentrasi klorofil-a di Situ Rawa Besar.

Phytoplankton has an essential role as a primary producer in aquatic ecosystems because it has chlorophyll pigment that needed for photosynthesis. Chlorophyll-a is the primary pigment in chloroplasts that determines photosynthesis. The abundance of phytoplankton is thought have a close relationship with chlorophyll-a concentration. The purpose of this reserch is to know the relationship between phytoplankton abundance with chlorophyll-a concentration in Situ Rawa Besar and to know the phytoplankton division that most influence on the concentration of chlorophyll-a in Situ Rawa Besar. This research started from Mei—June 2022. The sampling location divided into 18 substations based on purposive sampling. The counting of phytoplankton were carried out using Sedgwick rafter counting chamber and the measurement of chlorophyll-a use spectrophotometric method. The physic and chemical parameters were measure including current, light intensity, brightness, temperature, dissolved oxygen (DO), nitrate, phosphate, and pH. Phytoplankton abundance and chlorophyll-a concentration were analyzed using simple linear regression. The data of phytoplankton abundance from each division and chlorophyll-a concentration were analyzed using multiple linear regression. Based on the results, the phytoplankton abundance in Situ Rawa Besar ranges from 11.672—22.528 plankter/L. Chlorophyll-a concentration in Situ Rawa Besar ranges from 0,20—0,74 mg/L. Data analysis shows a very close positive correlation between the abundance of phytoplankton and chlorophyll-a concentration in Situ Rawa Besar with a correlation coefficient (R) of 0.821. Cyanophyta and Chlorophyta divisions are also known to affect the concentration of chlorophyll-a in Situ Rawa Besar significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfade
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Siti Nuraeni
"Telah dilakukan penelitian komunitas epifiton di Situ Cikaret Cibinong
Bogor berdasarkan tata guna lahan disekitar situ yang dapat berpengaruh
terhadap kondisi dan ekosistem situ. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-Desember 1996. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif anabtik dengan tujuan untuk mengetahul komunitas epifiton di perairan tersebut.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metoda
modffikasi 'Direct Count Method' pada tanaman teratal (Nymphaea lotus L.)
sebagai substrat. Tanaman teratal dl ambil dan dua stasiun di Situ Cikaret
yang dibedakan berdasarkan tata guna lahan di sekitar lokasi perairan.
Epifiton yang ditemukan sebanyak 64 marga, di Stasiun A ditemukan
54 marga dengan kepadatan sebesar 112.883 indMdu/m 2 , di Stasiun B
ditemukan 61 marga dengan kepadatan sebesar 199.803 indMdulm 2 nilai
indeks keanekaan di Stasiun A sebesar A 3,57 sedangkan di Stasiun B
sebesar 3,34 dan nhlai indeks keseragaman di Stasiun A 0,62 sedangkan di
Stasiun B sebesar 0,56. bengan tingkat kesamaan dan kedua stasiun
tersebut sebesar 90,43%. Berdasarkan parameter Iingkungan dan jumlah
marga eptfiton maka perairan Situ Cikaret merupakan lokasi yang cocok
digunakan untuk penkanan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Soedjiarti
"Penelitian tentang kepadatan dan keanekaragaman fitoplankton pada air permukaan di 6 kecamatan Kabupaten Tangerang, telah dilakukan di IS stasiun pada bulan April - Mei 2003. Hasil pencacahan dan identifikasi ditemukan 42 marga fitoplankton yang terdiri dari 4 divisi : Cyanophyta (7 marga), Chlorophyta (19 marga), Chrysophyta (13 marga), dan Euglenophyta (3 marga). Kepadatan fitoplankton tertinggi (222700000 individu /It) dijumpai di stasiun IS yaitu area! persawahan dan didominasi marga Oscillatoria, sedangkan kepadatan terendah (42000 individu/lt.) dijumpai di area! pertambakan (stasiun 3) dan saluran atr (stasiun 10) yang didominasi marga Oscillatoria dan Phacus. Indeks keanekaragaman tertinggi (3,39) terdapat di stasiun 11 ( perairan sungai), dan indeks keanekaragaman terendah (0,0) terdapat di stasiun 15 (area! persawahan).

The research on the density and diversity of phytoplankton in the surface waters of six district Tangerang, West Java. The result showed that 42 genera of phytoplankton consists of 4 division: 7 genera of Cyanophyta, 19 genera of Chlorophyta, 13 genera of Chrysophyta, and 3 genera of Euglenophyta. The farm area (station 15) has higest density (222700000 individu/l) and it was dominated by Oscillatoria, and the lower density of phytoplankton (42000 individu/!) found in the brackishwater pond (station 3) and canalwater (station 10) were dominated by Oscillatoria and Phacus. The higest diversity index (3,39) found in the river (station 11), and lower index of diversity (0,0) found in the farm area (station 15)."
[place of publication not identified]: Sains Indonesia, 2006
SAIN-11-2-2006-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Adeline Miranda
"Situ Kenanga dan Situ Mahoni merupakan dua dari enam situ yang terletak di kawasan Universitas Indonesia, Depok yang dimanfaatkan sebagai penampung aliran air dan pengendali banjir. Kedua situ memiliki dua sumber aliran air yang berbeda dengan membawa limbah domestik dari pemukiman warga yang berpengaruh terhadap keadaan parameter lingkungan perairan dan struktur komunitas organisme, khususnya fitoplankton, di kedua situ. Penelitian telah dilakukan pada bulan Januari – Juni 2022 dengan metode pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara bebas menggunakan plankton net (mata jaring 20 μm). Jumlah marga fitoplankton yang ditemukan pada Situ Kenanga berjumlah 15 marga, terdiri dari Chlorophyta (7 marga dan kelompok coccoid green algae), Cyanophyta (5 marga), Bacillariophyta (2 marga) Euglenophyta (2 marga), Cyanophyta (4 marga), dan Charophyta (1 marga). Sementara itu, fitoplankton pada perairan Situ Mahoni ditemukan sebanyak 18 marga yang berasal dari divisi Chlorophyta (9 marga dan kelompok coccoid green algae), Bacillariophyta (4 marga) Euglenophyta (3 marga), dan Cyanophyta (2 marga). Rerata kelimpahan fitoplankton pada Situ Kenanga (17.316,67 plankter/L) lebih tinggi dibandingkan rerata kelimpahan fitoplankton Situ Mahoni (12.716,67 plankter/L). Rerata indeks keanekaragaman (H’) pada Situ Kenanga dan Situ Mahoni masing-masing sebesar 1,829 dan 1,234 atau tergolong pencemaran sedang. Rerata indeks keseragaman (E) Situ Kenanga dan Situ Mahoni berturut-turut sebesar 0,660 dan 0,419 yang menunjukkan Situ Kenanga memiliki sebaran individu per marga fitoplankton yang lebih merata dibandingkan Situ Mahoni. Indeks dominansi (C) Situ Kenanga (0,285) lebih rendah atau tidak adanya individu fitoplankton yang mendominasi dibandingkan pada Situ Mahoni (0,461). Analisis Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa parameter fisika berupa suhu serta parameter kimia berupa nitrat dan fosfat berpengaruh signifikan dan linear terhadap struktur komunitas fitoplankton di Situ Kenanga dan Situ Mahoni.

Situ Kenanga and Situ Mahoni are two of six lakes located in the University of Indonesia area, Depok which are used as water reservoirs and flood control. Both lakes have two different sources carrying domestic waste from residential areas which affect the state of aquatic environmental parameters and community structures of organisms, especially phytoplankton, in both lakes. The research was carried out in January – June 2022 with the method of taking phytoplankton samples was done freely using plankton net (20 μm mesh size). The number of phytoplankton genera found in Situ Kenanga was 15 genera, consisting of Chlorophyta (7 genera and group of coccoid green algae ), Cyanophyta (5 genera), Bacillariophyta (2 genera) Euglenophyta (2 genera), Cyanophyta (4 genera), and Charophyta (1 genus). Meanwhile, phytoplankton in Situ Mahoni were found as many as 18 genera from the divisions of Chlorophyta (9 genera dan group of coccoid green algae), Bacillariophyta (4 genera), Euglenophyta (3 genera), and Cyanophyta (2 genera). The average abundance of phytoplankton in Situ Kenanga (17,316.67 plantkter/L) was higher than the average abundance of phytoplankton in Situ Mahoni (12,716.67 plantkter/L). The average diversity index (H') in Situ Kenanga and Situ Mahoni are 1,829 and 1,234, respectively, or classified as moderate pollution. The average evenness index (E) of Situ Kenanga and Situ Mahoni was 0,660 and 0,419, respectively, which indicated that Situ Kenanga had a more even distribution of phytoplankton individuals per genera than Situ Mahoni. The dominance index (C) of Situ Kenanga (0,285) is lower or no phytoplankton individuals dominating compared to Situ Mahoni (0,461). Structural Equation Modeling (SEM) analysis showed that physical parameters such as temperature and chemical parameters such as nitrate and phosphate had a significant and linear effect on the phytoplankton community structure in Situ Kenanga and Situ Mahoni."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junwinanto
"Untuk mengetahui perbandingan struktur komunitas fitoplankton di perairan Situ Rawa Besar (luas 17 ha) dan Situ Rawa Kaiong (luas 8,23 ha) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah dilakukan penelitian bersifat deskriptif analitik pada buian Mei-Juni 1998. Pengambilan sampel di setiap stasiun dilakukan secara horizontal dan vertikai, diikuti pengukuran kuaiitas air yaitu: suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5. Hasil penelitian diperoleh 73 marga fitoplankton di Situ Rawa Besar terdiri dari Cyanophyta (11 marga), Chrysophyta (19 marga), Chlorophyta (39 marga), Dinophyta (1 marga), dan Euglenophyta (3 marga). Di Situ Rawa Kaiong diperoleh 33 marga terdiri dari Cyanophyta (6 marga), Chrysophyta (13 marga), Chlorophyta (11 marga), Dinophyta (1 marga), #■ Charophyta (1 marga), dan Euglenophyta (1 marga). Jumlah individu fitoplankton di Situ Rawa Besar dan Situ Rawa Kaiong yaitu: 45.419 ind/l dan 187.916 ind/l, indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan di Situ Rawa Besar dan Situ Rawa Kaiong yaitu: 1,60; 0,37 dan 0,55; 0,16 serta indeks kesamaan kedua situ sebesar 43,4%. Hasil pengukuran kuaiitas air di Situ Rawa Besar meliputi suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5 masing-masing berkisar 29--33''C; 14-27 cm; 6-8; 1,3-6 ppm dan 2,6-4,47 ppm. Hasil pengukuran kuaiitas air di Situ Rawa Kaiong meliputi suhu, kecerahan, pH, DO, dan BOD5 masing-masing 29-34°C; 16,5-29 cm; 6-10; 1-8 ppm, 4,17-6,98 ppm. Hasil penelitian dapat disimpulkan jumlah marga di Situ Rawa Besar lebih besar dibandingkan Situ Rawa Kaiong, tetapi kepadatannya lebih kecil dibandingkan dengan Situ Rawa Kaiong. Marga yang mendominasi kedua situ dari Divisi cyanophyta yaliu Microcystis. Indaks kaanakaragaman tartinggi dan terandah tardapat di Situ Rawa Basar (1,60) dan Situ Rawa Kalong (0,55). Kaanakaragaman di kadua situ barbada nyata. Indaks kamarataan tartinggi dan tarandah tardapat di Situ Rawa Basar (0,37) dan Situ Rawa Kalong (0,16). Indaks kasamaan di kadua situ sadang (43,4%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basuki Rachmad
"ABSTRAK
Penelitian tentang keanekaragaman dan pendugaan kepadatan stok
ikan demersal dengan metode sapuan di perairan Aru, Propinsi Maluku,
dilakukan sejak tanggal 4 sampai 9 Nopember 2006, menggunakan pukat
dasar (bottom trawl). Pengambilan data dilakukan melalui survei pukat
dasar menggunakan KR. Bawal Putih dengan lokasi pengambilan contoh
ditetapkan sebanyak 36 stasiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indeks keanekaragaman (H?), indeks dominansi spesies (C), indeks
kemerataan (J), komposisi hasil tangkapan, laju tangkap, pendugaan
kepadatan stok, dan biomassa spesies ikan demersal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkap ikan demersal adalah 65,9 %
(6.065,9 kg) dari total hasil tangkap, yang terdiri dari 132 spesies dan 56
famili. Ikan demersal yang banyak tertangkap adalah famili Leiognathidae
(50,8%) diikuti Apogonidae (16,5%) dan Mullidae (8,3%). Tiga spesies yang
banyak tertangkap yaitu Leiognathus bindus (26,3%) Apogon sp.(16,5%)
dan Leiognathus leusiscus (15,8%) yang umumnya tertangkap pada dasar
perairan dengan kedalaman 20-30 m.
Kisaran indeks keanekaragaman (H?) adalah 0,4940-2,5138 dengan
nilai tertinggi pada kedalaman 40-50 m, indeks dominansi (C) adalah
0,0618-0,8041 dengan nilai tertinggi pada kedalaman 10-20 m, dan
indeks kemerataan (J?) adalah 0,0553-0,4236 dengan nilai tertinggi pada
kedalaman 40-50 m sehingga dapat dikatakan bahwa keanekaragaman spesies ikan demersal di perairan Aru adalah sedang dengan tidak ada
spesies yang mendominasi dan penyebarannya tidak merata.
Nilai laju tangkap ikan demersal adalah 173,2 kg/jam dengan nilai
laju tangkap tertinggi pada perairan di kedalaman 20-30 m, (Leiognathus
bindus 27,1 kg/jam tertinggi pada kedalaman 20-30 m, Apogon sp. 18,8
kg/jam tertinggi pada kedalaman 50-60 m, dan Upeneus sulphureus 8,9
kg/jam pada kedalaman 20-30 m; Arius thalassinus 87,4 kg/jam tertinggi
pada kedalaman 30-40 meter, Lutjanus malabaricus 12,2 kg/jam,
kedalaman 50-60 meter tertinggi, dan Epinephelus sexfaciatus 6,9 kg/jam,
tertinggi di kedalaman 40-50 meter). Dugaan kepadatan stok ikan
demersal di perairan Aru adalah 4,4±0,2 ton/km2 (Leiognathus bindus, 0.7
ton/km2, Apogon sp. 0,5 ton/km2, dan Upeneus sulphureus 0,2 ton/km2;
Arius thalassinus 2,4 ton/km2, Lutjanus malabaricus 0,3 ton/km2, dan
Epinephelus sexfaciatus 0,2 ton/km2). Total biomassa ikan demersal di
Perairan Aru diduga adalah sebesar 193.975±257 ton (Leiognathus
bindus, 29.076 ton, Apogon sp. 20.769 ton, dan Upeneus sulphureus
10.138 ton; Arius thalassinus 0,2 ton, Lutjanus malabaricus 0,1 ton, dan
Epinephelus sexfaciatus 0,1 ton)."
2007
T39453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadianti Cahyani Putri Widadi
"Fitoplankton sebagai organisme fotosintetik berperan penting sebagai produsen primer. Fitoplankton menghasilkan oksigen serta bahan organik dalam perairan yang berfungsi sebagai pilar utama dalam jaring-jaring makanan. Kelimpahan fitoplankton dalam perairan diketahui dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan fisika-kimia seperti intensitas cahaya, suhu, kecerahan, oksigen terlarut (dissolved oxygen), nitrat, fosfat, dan pH. Parameter fisika-kimia perairan diduga memiliki keterkaitan kuat dengan kelimpahan fitoplankton. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis serta kelimpahan fitoplankton dan mengetahui hubungan parameter fisika-kimia perairan terhadap kelimpahan fitoplankton di Situ Rawa Besar, Depok, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Februari—Maret 2023. Metode purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel dari 9 stasiun dengan 3x pengulangan. Sedgewick-rafter counting cell digunakan untuk pencacahan fitoplankton. Parameter fisika-kimia yang diukur di antaranya, intensitas cahaya, suhu, kecerahan, oksigen terlarut (dissolved oxygen), nitrat, fosfat, dan pH. Data parameter fisika-kimia dan kelimpahan fitoplankton dianalisis menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) dengan software R (R Studio). Rata-rata hasil parameter fisika-kimia menunjukkan konsentrasi DO sebesar 6,36 ppm, nitrat sebesar 6,77 mg/L, fosfat 0,02 mg/L, pH 9,54, kecerahan sebesar 13,30 cm, suhu sebesar 27,41°C, dan intensitas cahaya sebesar 8.201,3 lux. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan fitoplankton berada di rentang 27,8─518.945 individu/L. Planktothrix merupakan genus dengan kelimpahan tertinggi yaitu 518.945 individu/L dan kelimpahan terendah ada pada genus Actinastrum dengan nilai 27,8 individu/L. Analisis data dengan PCA menunjukkan korelasi positif antara kelimpahan fitoplankton dengan parameter fosfat, suhu, pH, dan intensitas cahaya.

Phytoplankton as photosynthetic organisms play an important role as primary producers. Phytoplankton produce oxygen and organic matter in the waters which serve as the main pillars of food webs. The abundance of phytoplankton in waters is known to be influenced by various physico-chemical environmental factors such as light intensity, temperature, brightness, dissolved oxygen, nitrate, phosphate, and pH. The physico-chemical parameters of the waters are thought to have a strong relationship with the abundance of phytoplankton. The aim of the research was to determine the types and abundance of phytoplankton and to determine the relationship between the physico-chemical parameters of the waters and the abundance of phytoplankton in Lake Rawa Besar, Depok, West Java. The research was conducted in February-March 2023. The purposive sampling method was used in taking samples from 9 stations with 3 repetitions. Sedgewick-rafter counting cell is used for counting phytoplankton. The physico-chemical parameters measured included light intensity, temperature, brightness, dissolved oxygen, nitrate, phosphate, and pH. Physico-chemical parameter data and phytoplankton abundance were analyzed using the PCA (Principal Component Analysis) method with R software (R Studio). The average results of the physico-chemical parameters showed DO concentrations of 6.36 ppm, nitrates of 6.77 mg/L, phosphates of 0.02 mg/L, pH 9.54, brightness of 13.30 cm, temperature of 27.41°C, and a light intensity of 8,201.3 lux. The results showed that the abundance of phytoplankton was in the range of 27.8-518,945 individuals/L. Planktothrix is the genus with the highest abundance of 518,945 individuals/L and the lowest abundance is in the Actinastrum genus with a value of 27.8 individuals/L. Data analysis using PCA showed a positive correlation between the abundance of phytoplankton and the parameters of phosphate, temperature, pH, and light intensity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>