Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mardia Said
"ABSTRAK
Diferensiasi seks pada kelompok aves selain ditentukan oleh genetik seks juga sangat dipengaruhi oleh aktivitas harmon, terutama harmon estrogen yang berperan penting dalam diferensiasi seks primer dan sekunder burung betina. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyuntikan harmon estradiol benzoat (EB) pada telur burung puyuh (Coturnix coturnix japonica Temm. & Schieg.) berumur 3 hari masa inkubasi, tehadap daya tetas telur, kelolosan hidup, dan diferensiasi seks yaitu oviduk dan kelenjar kloaka. Delapan puluh butir telur puyuh dibagi dalam empat kelompok penlakuan, yaitu kelompok kontrol (tanpa penlakuan), dan tiga kelompok perlakuan yang masing-masing disuntik dengan 5.tg (E 1 ), 10ig (E2), 15p.g (E3) estradiol benzoat. Hasil penelitian mempenlihatkan bahwa daya tetas telur berkisar antara 35-50%, dengan kelotosan hidup sejak umur I hari penetasan hingga umur 14 minggu mencapai kisaran antara 85,71- 100%. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap oviduk menunjukkan bahwa EB tidak berpengaruh nyata terhadap panjang dan berat oviduk, tetapi berpengaruh nyata terhadap kelenjar kloaka. Hasil uji perbandingan berganda menunjukkan perbedaan nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (E 1 , E2 , dan E3) dan tidak berbeda nyata untuk E1 dengan E2 dan E2 dengan E3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlina
"Telah dilakukan penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh estradiol benzoat terhadap diferensiasi warna bulu dada, berat badan, perilaku seks, dan gonad Burung Puyuh Jepang (Coturnix coturnixjaponica Temm. & Schleg.). Delapan puluh butir telur dibagi dalam empat kelompok perlakuan, yaitu satu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan tiga kelompok eksperimen yang disuntik dengan estradiol benzoat dosis 5 ρg, 10 ρg, dan 15 ρg. Penyuntikan dilakukan pada hari ke-3 inkubasi telur, kemudian setelah menetas burung puyuh dipelihara dan dilakukan pengamatan warna bulu dada (minggu ke-7), berat badan (minggu ke-1,3,5,7,dan 14), perilaku
seks (minggu ke-12 sampai 14), dan gonad (minggu ke-14). Hasil uji statistik nonparametrik Kruskal-Wallis menunjukkan tidak adanya pengaruh yang nyata terhadap berat badan burung betina dan berat gonad jantan dan gonad betina, tetapi menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat badan burung jantan. Hasil analisis secara deskriptif cenderung tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap perilaku seks burung betina, dan warna bulu dada burung jantan dan burung betina, tetapi cenderung menunjukkan adanya pengaruh terhadap perilaku seks burung jantan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf (sedang dalam proses digitalisasi)
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kusmardi
"Menurut beberapa peneliti salah satu faktor penyebab timbulnya kanker, adalah terapi dengan betaestradiol dosis tinggi, atau dosis adekuat yang tidak terkontrol. Terapi ini telah digunakan selama 30 tahun terakhir terutama kaitannya dengan menopause prematur, hysterektomi total, salpingo-ooforektomi, kontrasepsi, dll. Namun demikian tidak mudah melakukan penilaian keuntungan yang diperoleh serta efek sampingnya. Terlebih lagi bila pemanfaatan estradiol dilakukan pada penderita kanker payudara. Sehingga perlu dicari dosis yang masih aman pada keadaan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah implantasi estradiol sekali selama penelitian dengan dosis 7 mg berpengaruh terhadap perangai pertumbuhan sel tumor transpiantabel kelenjar susu mencit GR, serta terhadap imunitas humoral mencit tersebut. Mencit yang digunakan adalah mencit betina yang pada awal penelitian berumur 6 bulan dan ditumbuhi (diinokulasi) sel tumor kelenjar susu.
Mencit dibagi ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok kelola yang terdiri atas mencit bertumor kelenjar susu tidak diimplantasi estradiol dan kelompok perlakuan yang diimplantasi estradiol. Dengan menganalisa data volume tumor pada saat tumor berumur 1 minggu dan 2 minggu, diketahui bahwa implantasi estradiol tidak meningkatkan pertumbuhan tumor. Sedangkan dari analisa kadar imunoglobulin diketahui bahwa tidak ada pengaruh implantasi estradiol terhadap kadar Ig G dalam serum mencit. Sebaliknya transplantasi tumor ada pengaruhnya terhadap kadar Ig G serum mencit.
Pengaruh implantasi estradiol terhadap kadar Ig A pada serum mencit juga tidak bermakna. Tetapi transplantasi sel tumor justru menurunkan kadar Ig A dalam serum mencit. Kadar Ig M serum tidak dipengaruhi baik oleh implantasi estradiol maupun transplantasi sel tumor."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan melihat pengaruh penyuntikan dua dosis kombinasi ethinyl estradiol dan testosteron enanthat terhadap kesuburan mencit jantan. Mencit yang digunakan berumur 2 sampai 3 bulan, berat antara 20 sampai 30 gram disuntik secara infra muskular dengan ethinyl estradiol (EE) dosis tunggal 0,2 atau 2 mg/kg berat badan (bb) ditambah testosteron enanthat (TE) sebanyak 5 mg/kg bb. Untuk kontrol hanya diberi pelarut sebanyak 1 ml/100 g bb. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 39 setelah penyuntikan, yaitu satu siklus spermatogenesis ditambah 5 hari masa perkawinan dengan betina. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap jumlah sperma total, jumlah sperma abnormal, berat testis, berat epididimis, berat vesika seminalis, diameter tubulus seminiferus, dan jumlah anak yang dihasilkan. Kesimpulan, penyuntikan dua dosis kombinasi EE dan TE yang diberikan hanya sekali tidak berpengaruh terhadap kesuburan ataupun libido mencit jantan galur CBR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nita Noriko
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Keikutaertaan pria/suami dalam program Keluarga Barancana (KB) masih rendah, hal ini karana masih terbatasnya pilihan matoda kontrasepsi pada pria. Salah satu metoda pengendalian kesuburan pria adalah metoda hormonal hardasarkan pmros hipotalamus-hipofisia-testis. Poroa hipotamus~hipotisis~tastis dapat dikendalikan olah androgen dan Qrogastaron eksogan. Suatu kombinaai androgen dan progaatogen yang memiliki potensi sebagai hormon pengendalian kesuburan pria adalah 19 Nortastostaron Heksiloksifenil Propionat (19 .NT HPP) dan Depot Hedrokai Prodestaron asetat (DMPA). Knuth dkk (1989) melaporkan kombinasi 19 NT HPF dan DMPA yang disuntikkan pada sukarelawan pria yang fartil balum mancapai azoosparmia. Hal ini bararti spermatozoa yang dihasilkan masih mempunyai kamungkinan untuk dapat melakukan fertilisasi. Eertilisasi dapat mengalami kegagalan jika fungsi integritas membran Spermatozoa buruk. Fertilisasi juga dipengaruhi oleh fungsi kelenjar prostat dan veaika saminalis karena kedua organ tersabut menghasilkan sat yang diparlukan untuk kehidupan spermabozoa_ Dengan demikian parlu penelitian untuk mengatahui pangaruh kombinasi 19 NT HPF dan DHPA terhadap fungsi intagritaa membran spermatozoa, fungsi kalenjar prostat, dan kelanjar vesika seminalis disuntikkan. Panyuntikan kali yaitu disuntikkan Pada penelitian ini 19 NT HPP 200 mg 9 sukarelawan pria yang fertil. Penyuntikkan 19 NT HPP dilakukan satiap minggu sebanyak 7 minggu ke O sampai ke 6, aelanjutnya mingdu ke 9 12 15 18 dan 21. Kombinasi dengan DMPA 250 mg disuntikkan pada minggu ke 0 6 12, dan 18. Penilaian membran spermatozoa digunakan (uji HDS). terhadap Eungai intagritas. Fungsi kelenjar prostat dinilai dangan mangukur Radar asam sitrat dalam semen, sedangkan Fungsi kalenjar vasika aeminalis dinilai dengan mengukur Radar fruktosa dalam semen. Kadar asam sitrat dan fruktosa diukur dengan metoda Polakoski dan Zanevald (19?7). Pengambilan semen minggu ke -2 (sebelum perlakuan), 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24.
Hasil dan Kesimpulan: Penyuntikan kombinasi L9 NT HFP dan DMPA pada sukarelawan pria yang fertil menurunkan Eungsi integritas membran Spermatozoa yang bermakna ( P , 0,05) pada minggu ke 3, dan sangat bermakna (P < 0,01) pada minggu ke S dan 9. Dengan demikian maka hipotesis penelitian diterima. Fungsi normal kelenjar prostat tidak dapat dipertahankan pada minggu ke 21 dan 24. yang ditandai penurunan kadar asam sitrat dengan sangat bermakna (P < 0,01) dan dibawah kisaran kadar yang normal, oleh sebab itu hipotesis penelitian tidak dapat diterima. Eungsi kelenjar vesika seminalis masih dapat dipertahankan sampai minggu ke- 24, karena kadar fruktosa yang dihasilkan masih dala n yang normal walaupun sacara statistik memperhatikan yang bermakna (P < 0,05), dengan demikian hipotesis penelitian diterima."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rothmadani
"The research conducted to see the influence of the sperm preserve to confront with fertilization of degree and hatch capacity of jambal siam fish. The research conducted in BBI Rambah Village from June until August 2002...."
Jakarta: Jurnal Akademika, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Munthohar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S40984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>