Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119364 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Universitas Indonesia, 2005
S31370
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The aim of this research is to determine character for drought tolerance character
prediction of peanut national variety on germination phase using PEG 6000 solution.
Preliminary test using drought tolerance genotipes (US 605 and US 693), susceptible
genotipe (PI 409) conducted to evaluate appropriate concentration of PEG solution as
drought treatment. PEG 10% is appropriate for drought treatment. Experiment using factorial random complete design with eight national varieties,
Badak, Gajah, Jerapah, Kelinci, Komodo, Macan, Panther, Singa, and PEG solution.
Minimum water uptake for germination is obtained from proportion between seedling weight to seed weight with seed weight. Root length, number of lateral root and seedling dry weight (without cotyledon) are counted on seventh day after germination. Seed germinated using UKDdp method. ANOVA two way for water uptake variable, ANOVA one way for root length and number of lateral root and seedling dry weight (without cotyledon) is used to analyze data, continue with DMRT and Pearson product moment
correlation between minimum water uptake for germination and root length, seedling
dry weight (without cotyledon). And Spearman correlation is used between minimum
water uptakes for germination with number of lateral root"
630 JMSTUT 5:1 (2004)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nisyawati
"Sejumlah masa embrio somatis dapat diperoleh dari daun imatur kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang dikulturkan dalam medium dasar Murashige & Skooh 1962 padat, cair dan cari dengan penyangga kertas saring, serta dengan penambahan 2,4-Dichlorophenoxy acetic acid sebanyak 20 mg/l. Meskipun dalam ketiga macam medium tersebut dapat dibentuk embrio somatis, namun penampakan morfologi embrio somatic yang dibentuk maupun pertumbuhannya tidak sama.
Di dalam medium padat eksplan tidak menglami pencoklatan dan embrio somatic yang dibentuk tampak jelas bentuknya yaitu terdiri dari suatu badan yang mudah terlepas satu sama lain, dengan dua buah tonjolan yang menyerupai kotiledon Di dalam medium cair eksplan mengalami pencoklatan, karena adanya pencokelatan maka pertumbuhan embrio somatic tersebut terganggu. Embrio somatic tidak berwarna dan dikelilingi oleh jaringan yang mengalami pencokelatan dan pertumbuhan embrio somatic cenderung menurun. Untuk eksplan yang di kulturkan ke dalam medium cair dengan penyangga kertas saring, tidak mengalami pencokelatan. Embrio somatis dibentuk dengan penampakan warna yang lebih hijau dibandingkan dengan embrio somatis yang dibentuk dalam kultur padat, tetapi bentuknya lebih kecil daa rapat sehingga agak sulit dalam penghitungan jumlah embrio somatis yang dibentuk di dalam medium tersebut. Subkultur ke dalam medium yang baru tidak merubah morfologi embrio somatic tersebut.
Hasil penghitungan jumlah rata-rata embrio somatis yang dibentuk di dalam medium kultur cair yang berpenyangga kertas saring, ternyata menghasilkan jumlah yang paling banyak (103 embrio somatic) dibandingkan dengan di dalam medium kultur padat (82 embrio somatis) dan cair lainnya (76 embrio somatis). Hal ini membuktikan bahwa bentuk medium mempengaruhi pertumbuhan eksplan membentuk embrio somatic. Meskipun di dalam medium kultur cair berpenyangga kertas saying menunjukan pembentukan embrio somatis yang paling banyak, tetapi potensi pembentukan embrio somatic yang normal seperti pada medium kultur padat tidak dapat diperoleh."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nisyawati
"Penambahan sukrosa ke dalam medium kultur untuk beberapa tanaman telah diketahui dapat meningkatkan pembentukan embrio somatis. Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan daun imatur tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang dikultur dalam medium MS dengan penambahan 2,4-D sebanyak 20 mg/I, serta penambahan sukrosa sebanyak 3%, 4%, 5% dan 6%. Dari hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa penambahan sukrosa sebanyak 3%, 4%, 5% dan 6% dapat meningkatkan pembentukan embrio somatis yang potensial. Jumlah rata-rata embrio somatis yang dibentuk dalam medium kultur berturut 78, 112, 147 dan 172, tampaknya masih ada kecenderungan untuk bertambah bila penambahan sukrosa diperbanyak. Namun demikian, tampak bahwa makin tinggi penambahan sukrosa, kloroplast makin tidak terbentuk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nisyawati
"Tunas berganda dapat dibentuk pada nodus kotiledon dari kecambah kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas Lokal, Kelinci dan Pelanduk pada medium B5 dengan penambahan [(2-isopentenyl) adenosine] (2,iP), Kinetin dan 6-benzylaminopurine (BAP) sebanyak 50 mg/1. Frekuensi pembentukan tunas berganda bervariasi diantara varietas dan zat pengatur tumbuh yang dipergunakan. Namun demikian hanya varietas lokal yang pembentukan tunas bergandanya sangat efektif pada medium B5 dengan penambahan BAP sebanyak 50 mg/1. Perbanyakan tunas tampaknya telah diinduksi oleh adanya diferensiasi dari pemula tunas aksilar yang tersembunyi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa daerah nodus kotiledon kacang tanah memiliki potensi morfogenetik yang dapat diaktifkan dengan penggunaan BAP secara in vitro.

Multiple shoot were formed on cotyledonary nodes of seedlings in peanut (Arachis hypogaea L.) Local, Kelinci and Pelanduk varieties on B5 medium supplemented with [(2-isopentenyl) adenosine] (2,iP), Kinetin and 6-benzylaminopurine (BAP) at 50 mgl1. The frequency of multiple shoots formation varied among the varieties and plant growth hormones tested. However, only mutiple shoots of Lokal variety seedlings were formed effectively on the B5 medium supplemented with 50 mg/1 of BAP. Multiplication of buds was induced by the differentiation of auxiliary buds from initially emerged buds. This results indicate that cotyledonary node region of peanut has high morphogenetic potential which could be activated by in vitro BAP application.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizqi Heru Putri
"ABSTRAK
Resveratrol diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan juga efek hipolipidemia. Salah satu sumber tanaman yang mengandung resveratrol adalah kulit kacang tanah Arachis hypogaea L. Metode dan pelarut yang sesuai merupakan faktor penting dalam mengekstraksi resveratrol. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas metode maserasi dan microwave-assisted extraction MAE menggunakan etanol, dan ultrasound-assisted extraction UAE menggunakan natural deep eutectic solvent NADES pada ekstraksi resveratrol dari kulit kacang tanah. Hasil ekstraksi dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT untuk menentukan kadar resveratrol yang terkandung dalam ekstrak. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa ketiga metode ekstraksi tersebut
efektif digunakan untuk mengekstraksi resveratrol dari kulit kacang tanah dengan kadar yang berbeda-beda. Metode maserasi menghasilkan kadar resveratrol tertinggi yaitu 0,2210 mg/g serbuk simplisia. Pada ekstraksi dengan NADES menggunakan UAE dihasilkan NADES kombinasi urea dan propilen glikol memperoleh kadar tertinggi dibandingkan dengan NADES lainnya yaitu 0,0246 mg/g serbuk simplisia. Sedangkan, ekstraksi dengan MAE menghasilkan kadar resveratrol terkecil yaitu 0,0110 mg/g serbuk simplisia.

ABSTRACT
Resveratrol has known to have antioxidant activity and hypolipidemia effect. Peanut Arachis hypogaea L. pericarp is one source of plants that containing resveratrol. Suitable method and solvent are important factor for resveratrol extraction. The aim of this study was to compare effectiveness of maceration and microwave assisted extraction MAE using ethanol and ultrasonic assisted extraction UAE using natural deep eutectic solvent NADES on resveratrol extraction from peanut pericarp. The extracts were analysed by high performance liquid chromatography HPLC to determine the level of resveratrol that contained in the extract. The results show that all three extraction methods were effectively used to extract resveratrol from peanut pericarp with different resveratrol content. Extract from maceration produced the highest resveratrol content 0.2210 mg g dry weight compared to the other methods. In extraction with NADES, urea and propylene glycol combination obtaining the highest resveratrol content compared to the other NADES 0.0246 mg g dry weight. While resveratrol extraction with MAE gave the smallest resveratrol content 0.0110 mg g dry weight."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>