Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rr. Tri Mayang Mekar
"Khamir merupakan mikroorganisme yang paling banyak digunakan dalam industri Protein Sel Tunggal (PST). Diketahui bahwa substrat merupakan biaya operasi terbesar dalam industri ini. Di Indinesia, hutan sagu yang tersebar luas belum dimanfaatkan secara optimal. Tepung sagu dapat dimafaatkan sebagai substrat PST. Saccharomycopsis fibuligera yang memiliki enzim amilase ekstra selular, termasuk khamir yang dapat mengurai amilum atau pati. Penelitian pendahuluan membuktikan bahwa S. fibuligera mampu tumbuh pada medium sagu 0,5 %. Dalam penelitian ini, pertumbuhan diukur dengan spektrofotometer Spectronic 20 Bausch & Lomb pada panjang gelombang = 640 nm. Pertumbuhan yang lebih baik didapatkan setelah penambahan yeast extract, mengingat sagu miskin vitamin. Selanjutnya, diuji pengaruh 3 variasi pH terhadap pertumbuhan S. fibuligera pada medium sagu yang diperkaya yeast extract. Dari penelitian dapat disimpulakan bahwa S. fibuligera tumbuh lebih baik pada medium sagu sesudah ditambahkan yeast extract, dan pH 5,0 merupahan pH yang terbaik bagi pertumbuhan S. fibuligera pada medium sagu yeast extract, pada suhu kurang lebih 30 derajat celcius."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Lestira A.S Mendur
"ABSTRAK
Tape merupakan makanan fermentasi yang sudah dikenal oleh penduduk Indonesia. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara tradisional dan menggunakan inokulum ragi tape. Dari ragi tape merk Semar berhasil diisolasi khamir Saccharomycopsin fibuliger.
Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan sifat pertumbuhan dan biokimia dari khamir S. fibuliger untuk mengetahui kemampuannya mengurai sumber pati yang terdiri dari: (1) pati siap pakai, (2) sagu, dan (3) tapioka.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa S. fibuliger dapat tumbuh baik pada medium yang mengandung sumber pati pada suhu 30 derajat celcius dan 35 derajat celcius. Khamir S. fibuliger juga merupakan khamir penghasil enzim amilolitik yang cukup baik, sehingga memilki kemampuan mengurai sumber pati tersebut. Selain itu S. fibuliger juga mampu mengurai glukosa dan sukrosa tanpa menghasilkan gas.
Kesimpulan yang diperoleh, ialah S. fibuliger hasil isolasi dari ragi merk Semar' dapat digunakan pada industri-industri yang melakukan hidrolisis pati dan diharapkan bermanfaat juga untuk memproduksi SCP yang menggunakan bahan karbohidrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erliyani
"Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup potensial di Indonesia. Dengan teknologi fermentasi tepung sagu dapat diubah menjadi Protein Sel Tunggal (PST). Kamir merupakan mikroorganisme yang paling banyak digunakan dalam industri PST. Candida tropicalis merupakan salah satu khamir yang memiliki enzim amilase sehingga dapat mengurai pati atau amilum. Dalam penelitian ini, khamir Candida tropicalis ditumbuhkan pada medium sagu (0,5 %, b/v) yang diperkaya dengan ?yeast extract? sebagai sumber vitamin; (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4.7H2O, dan CaCl2.2H2O sebagai sumber mineral. Selanjutnya dilakukan uji pengaruh 7 variasi pH terhadap pertumbuahn Candida tropicalis. Fermentasi dilakukan dengan pengocokan secara resiprokal (125 rpm), pada suhu kurang lebih 30 C, selama 48 jam. Pertumbuhan khamir diukur dengan spektrofotometer ?Spectronic 20 Bausch & Lomb? pada panjang gelombang 640 nm. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pH 3,0 merupakan pH terbaik bagi pertumbuhan Candida tropicalis pada medium sagu yang diperkaya, pada suhu 30 C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rostiati N.
"ABSTRAK
Sagu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang cukup potensial, dapat dimanfaatkan sebagai substrat dalam industri Protein Sel Tunggal (PST). Mikroorganisme yang banyak digunakan dalam industri tersebut adalah khamir, antara lain Candida tropocalis yang memiliki enzim amilase. Dalam penelitian ini, khamir Candida tropicalis ditumbuhkan pada medium sagu (0,5 %, b/v), ditambah yeast extract sebagai sumber vitamin serta mineral yang terdiri atas (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4.7H2O, dan CaCl2.2H2O. Medium diinokulasi dengan suspensi Candida tropicalis (2 %, v/v). Fermentasi berlangsung dengan pengocokan secara resiprokal (125 rpm), pada suhu 30 derajat Celsius, selama 48 jam. Pertumbuhan khamir diukur dengan Spektrofotometer ?Spectronic 20 Bausch & Lomb? pada panjang gelombang 640 nm. Hasil yang diperoleh ialah , Candida tropicalis tumbuh lebih baik pada medium sagu yang telah diperkaya dengan yeast extract dan mineral, pada suhu 30 derajat Celsius."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darlina
"ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) terbesar di dunia. Tapioka merupakan salah satu produk ubi kayu yang sangat penting. Tapioka yang kaya akan karbohidrat dapat dimanfaatkan sebagai substrat PST. Dengan enzim amilase yang dimilikinya, Chlamydomucor oryzae dapat memanfaatkan tapioka untuk pertumbuhannya. Tapioka kaya akan karbohidrat, tetapi miskin akan unsur nutrisi lainnya. Penambahan ekstrak taoge pada tapioka memberikan pertumbuhan Chlamydomucor oryzae yang baik. Pertumbuhan suatu mikroorganisme dipengaruhi oleh lingkungannya. pH merupakan salah satu faktor lingkungan yang berperan. Dalam penelitian ini, diuji 6 pengaruh variasi pH terhadap pertumbuhan Chlamydomucor oryzae pada medium tapioka yang diperkaya dengan ekstrak taoge pada suhu 35 derajat celsius. Pengukuran dilakukan melalui berat kering biomasa Chlamydomucor oryzae. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, pH 4,5 dan pH 5 merupakan pH yang terbaik bagi pertumbuhan Chlamydomucor oryzae pada medium tapioka yang diperkaya dengan ekstrak taoge, pada suhu 35 derajat celsius."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zubaidah
"Indonesia memiliki beraneka ragam tanaman yang kaya akan karbohidrat, antara lain sagu dan ketela pohon. Baik tapioka yang merupakan hasil olahan dari ketela pohon, maupun sagu, keduanya dapat dimanfaatkan sebagai substrat Protein Sel Tunggal (PST). Dengan enzim amilase yang dimilikinya, Clamydomucor oryzae dapat memanfaatkan sagu dan tapioka untuk pertumbuhannya. Untuk mendapatkan pertumbuhan Clamydomucor oryzae, maka pada sagu dan tapioka perlu ditambahkan ekstrak taoge yang terutama sebagai sumber vitamin. Dalam penelitian ini, diuji pertumbuhan Clamydomucor oryzae pada medium sagu broth 0,5%, tapioka broth 0,5%, ekstrak taoge 10 %, sagu 0,5% + ekstrak taoge 10%, dan pada medium tapioka 0,5% + ekstrak tauge 10%. Fermentasi dilakukan pada suhu 35 derajat Celsius, pH 6,0 selama 7 hari. Pengukuran dilakukan melalui berat kering biomasa Chlamydomucor oryzae. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Chlamydomucor oryzae tumbuh lebih baik pada medium sagu dan tapioka yang ditambahkan ekstrak taoge, jika dibandingkan dengan pertumbuhannya pada medium lainnya. Pertumbuhan Chlamydomucor oryzae juga lebih baik pada pada medium ekstrak taoge, dibandingkan pertumbuhannya pada medium sagu dan tapioka murni."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiyyah Dwimona Jamboreyna
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
S31165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Iman Santoso
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pH pertumbuhan optimum dari 3 strain Acetobacter xylinum yang dimiliki oleh Universitas Indonesia Culture Collection, yaitu strain UICC-B,UICC-P, dan UICC-T.
Substrat fermentasi berupa limbah cair tahu yang ditambahkan dengan 12,5% sukrosa (gala pasir) dan 0,5% NH4H2PO4 yang disterilisasi pada suhu 115°C selama 5 menit. Substrat dibagi atas 4 kelompok yang masing-masing diatur sehingga mempunyai pH awal 4,5 ; 5,0 ; 5,5 ; atau 6,0. Ke dalam setiap kalompok substrat fermentasi diinokulasikan dengan 105 (vlv) Axylinum UICC-B, UICC-P, atau UICC-T. Biakan diinkubasi pada suhu ruang selama 14 hari untuk strain UICC-P dan UICC-T sedangakan strain MCCB diperpanjang hingga 21 hari.. Pertumbuhan diukur melalui ketebalan nata yang terbentuk. Pada akhir fermentasi dilakukan juga pengukuran pH substrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan rata rata strain UICC-P (1,384 -1,514cm) dan. UICC-T (0,910 - 1,132 cm) lebih besar dari ketebalan rata rata UICC-B (0,420 - 0,978 cm), walaupun waktu inkubasi UICC-B telah diperpanjang. Hal tersebut menunjukkan bahwa strain UICC-P merupakan strain terunggul dan berpotensi untuk dikembangkan dalarn industri fermentasi nata. Pertumbuhan ke dua strain, UICC-P dan UICC-T, tidak dipengaruhi oleh pH awal substrat fermentasi sedangkan strain UICC-B walaupun pertumbuhannya lambat, tampak akan tumbuh lebih baik pada pH di atas pH 5, 0."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Tatiani Hartanti Adriantini
"ABSTRAK
Sejak awal tahun 196O, masalah kontaminasi minyak bumi
oleh mikroorganisme telah menarik perhatian para peneliti.
Jenis kapang yang paling sering dijurapai pada bahan tersebut
adalah Cladogporium resinae (Lindau) de Vries. Kapang ini dikenal sebagai perusak bahan bakar, dan menyebabkan korosi pada tangki-tanki penyimpanan serta menyumbat filter pada saluran bahan bakar pesawat terbang.
Sampai saat ini belum ditemukan cara yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh kapang tarsebut. Penelitian mengenai aspek-aspek biologis dari C. resinae
seringkali menemui hauibatan, karena kapang ini biasanya kehilangan kemampuan untuk menghasilkan konidia setelah dibiakkan beberapa kali. Karena itu perlu dicari medium yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kapang ini.
Dalara.penelitian ini, C. resinae ditumbuhkan pada medium
PDA (Potato Dextrose Agsu») dan MEA (Malt Extract Agar) dengan
sembilan variasi pH, yaitu: pH 3,0 - pH 7,0 dengan rentang 0,5. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang {- 30°C) selama 6 hari. Pengukuran pertumbuhan dilakukan dengan cara mengukur diameter koloni\menggunakan jangka sorong.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa C. resinae
tumbToh baik pada medium PDA dengan pH 3,5 atau medium MEAdengan
pH 3,5.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>