Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89934 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusti Herlina
"Indonesia berpotensi sangat besar dalam pengembangan bunga potong anggrek Laeliocattleya sp. Agar produksi bunga optimal, dilakukan usaha perbanyakan tanaman dengan menggunakan zat pengatur pertumbuhan, yaitu Atonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pangaruh konsentrasi Atonik 1:2000, 1:2500,1:3000, 1:3500 dan 1:4000 terhadap pertumbuhan terhadap pertumbuahan vegetatif Laeliocattleya sp. Hasil uji BNJ pada a = 0,05 terhadap pertumbuhan tunas anakan, menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada perlakuan 1:2000 dengan kontrol dan 1:2500 dengan 1:4000, sedangkan hasil uji BNJ pada a = 0,01 menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada perlakuan 1:2500 dengan kontrol. Hasil uji BNJ pada a = 0,05 terhadap pertambahan berat basah tanaman, menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata pada perlakuan 1:2000 dengan kontrol. Uji anava satu faktor terhadap luas daun dan tinggi tanaman tidak manunjukkan pengaruh yang nyata. Pemberian Atonik pada konsentrasi 1:2500 dapat meningkatkan jumlah tunas anakan yang terbanyak, yaitu sebesar 68,346%. Konsentrasi Atonik 1:2000 meningkatkan berat basah tanaman yang tertinggi, yaitu sebesar 65,835%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handari Dwiriatni
"ABSTRAK
Pitcairnia angustifolia Red. merupakan salah satu spesies dari Bromeliaceae yang dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Perbanyakan tanaman ini umumnya dilakukan dengan menggunakan tunas anakan. Telah dilakukan penelitian terhadap pertumbuhan vegetatif P. angustifolia dengan pemberian larutan Atonik pada konsentrasi: kontrol 0,053%, 0,059%, 0,067%, 0,077%, dan 0,091%. Pertumbuhan vegetatif yang diukur adalah: pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat basah tanaman, lama pembentukan tunas anakan, dan jumlah tunas anakan yang terbentuk. Hasil uji anava pada taraf kepercayaan = 0,05 tidak menunjukkan pengaruh yang nyata untuk pertambahan tinggi tanaman. Dari hasil uji BNJ pada taraf kepercayaan = 0,05, pertambahan berat basah tanaman, lama pembentukan tunas anakan, dan jumlah tunas anakan yang terbentuk menunjukkan hasil terbaik pada konsentrasi larutan Atonik 0,059%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Atonik dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif P. angustifolia."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Endahingtyas
"ABSTRAK
Pengembangan peranggrekan di Indonesia masih berjalan lambat, sehingga usaha yang besar-besaran jarang ditemukan. Perbanyakan anggrek terutama pada tanaman yang bersifat simpodial seperti Dendrobium Walter Oumae yang berumur satu tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh kinetik dengan konsentrasi 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175 ppm, dan kontrol (akuades) selama lima jam terhadap pertumbuhan tanaman anggrek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinetik berperan dalam menaikkan rata-rata jumlah tunas yang dihasilkan dengan penggunaan kinetik pada konsentrasi 125, 150, dan 175 ppm, masing-masing sebesar 4,5 buah; sedang kontrol 2 buah. Hasil analisa sidik ragam satu faktor terhadap lama pembentukan tunas, tinggi, diameter pseudobulb, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, dan luas permukaan daun dari tunas, tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kinetin dengan perendaman selama lima jam pada konsentrasi 125, 150, dan 175 ppm berpengaruh dalam memperbanyak tunas anggrek Dendrobium Walter Oumae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desiwarni Laina M
"ABSTRAK
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualltas dan
k-Qantitas tanaman anggrek adalah dengan menberikan zat 10 ppm, rata-rata 5,75 tunas anakan, PemlDerian KAA 12 ppm menghasilkan pertamtiahaii luas daun terl)aik, rata-rata 2,592
cm . Pemberian NAA tidak berpengaruh terhadap jnmlaii
tianas bunga, jumlab daun dan waktu pembentukan tunas bunga. pengatiir ttmbiihr sepertl: HAA.-, Pemberian NAA 0 hingga 14 ppm dengan, selang 2 ppm bextnauan xuxtuk mengetahiii pengaruhnya
terhadap perttunbtihan v:ege1>atif dan generatif ang
grek Bendrobitun Yonppadeewan» Paiyempro.tan lamtan HAA
dilakukan pada hari ke-8 ae-telah adaptasi terhadap 32
tanaman bermntn: knrang lebib 3 tahmii, dengan tlnggi tanaman
rata-rata 45 cm. Penyemprotan dilaknkan empat kali dengan
interval waktu 10 hari sekall, Maaing-masing tanaman disemprot
sebanyak 31,25 ml larutan EAA hingga merata keselnroh
bagian tanaman, ?ranaman dipelihara di rumah kaca Sub
Balal Penelitian- HortikuiLtura, Pasar Minggu, Jakarta.
Pengamatan dilakukan sejak bulan Lesember 1991 hingga Maret
1992. Berdas^kan hasil U3i nonparametrik Kruskal-Wallis
pada = O»05 menunjukkan bahwa pemberian NAA mempengaruhi
pertambahan tinggi tanaman, pertambahan. luas daun dan jumlah
tunas anakan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian NAA mCTJpengaruhl
pertumbuhan vegetatif tanaman. Uji perbandingan
berganda pada oC = 0,05 menunjukkan bahwa. semua perlakuan.
berbeda nyata dengan kontrol untuk peirtambahani tinggi.
tanaman, kecuali 6 dan 8 ppm, dengan hasil yang terbaik
pada penyemprotan NAA 12 ppm,,, rata-rata 4,4 cm* Jumlah
tunas flriflTcfln- yang terbanyak dihasilkan pada penyemprotan"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Dewi Yuniarti
"ABSTRAK
Penelitian pengaruh berbagai konsentrasi kolkisin terhadap pertumbuhan vegetatif lidah buaya (Aloe vera L.) dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi kolkisin terbaik untuk pertumbuhan lidah buaya. Metode yang digunakan adalah perendaman akar sampai pangkal batang anakan lidah buaya dalam berbagai konsentrasi larutan kolkisin (0100, 200, 300 dan 400 ppm) selama 24 jam; penelitian dilakukan selama 12 minggu. Uji Analisis Varians pada taraf nyata cx = 0,05 menunjukkan bahwa semua perlakuan kolkisin tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering lidah buaya. Secara morfologi pertambahan jumlah daun, tinggi dan berat basah tertinggi diperoleh pada perlakuan kolkisin 200 ppm masing-masing yaitu 80,95%, 108,47% dan 86,41%; pertambahan berat kering tertinggi yaitu pada perlakuan kolkisin 300 ppm sebesar 6,47%. Perlakuan kolkisin 400 ppm memberikan hasil terendah terhadap pertambahan tinggi tanaman dan berat basah, serta penurunan berat kering, dengan nilai masing-masing yaitu 83,84%; 79,65%; 12,94%. Pertambahan jumlah daun terendah yaitu pada perlakuan kolkisin 100 ppm (62,5%). Pertambahan jumlah daun, tinggi tanaman dan berat basah kelompok kontrol masing-masing yaitu: 78,26%; 111,7%; 86,72%;"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuza Ilyas
"ABSTRAK
Aranthera James Stone termasuk jenis anggrek yang berpotensi besar sebagai bunga potong. Oleh sebab itu diperlukan penelitian untuk mengembangkan pembudidayaannya. Salah satu kebutuhan hidup tanaman adalah medium. Medium yang sesuai akan menghasilkan pertumbuhan yang baik pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media sabut kelapa, arang kayu, pakis, moe, dan serutan kayu jati pada pertumbuhan vegetatif Aranthera James Storie. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan di antara media terhadap pertambahan tinggi tanaman dan mae daun. Dari hasil pengamatan disimpulkan bahwa untuk pertumbuhan vegetatif Aranthera James Stone tidak dipenlukan medium khugus. Media sabut kelapa, arang, pakis, moe, dan serutan kayu ternyata membenikan pengaruh yang earns terhadap pertumbuhan vegetatif Aranthera James Stone. Disarankan agar pengamatan di lanjutkan terhadap pertumbuhan generatifnya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Fierdaus
"Media culture is one of the important factors in the growth of mivroalgae. Culture medium contains macro and micro nutrition required for the growth of microalgae. Composition of nutrition concentrations determine the production of microalgae biomass and nutrient content. The aim of this study is to evaluate the effect of medium composition of media for microalgae Scenedesmus sp. This study was conducted in a laboratory scale. The growth medium that were used in this tudy were BBL sm, SS, MN, M4N, "Sederhana 2", and "Sederhana 3" medium. The microalgae that were used in this study were mixed culture Chlorophyceae microalgae which is dominated by scenedesmus sp. The parameters observed were pH, optical density (OD), cell density and temperature. the results show that of the 6 variations of the growth medium used in this study M4N medium is the best medium for the growth of microalgae. At the end of the operation, cell density of Scenedesmus sp. from M4N medium was 306.83 x 106 cell/ML with a dark green color for the culture. The coefficient growth of Scenedesmus sp. which is grown in M4N medium was 0,36. This is likely to be due to the composition of nutrients in the medium M4N which were more complete than other media."
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Technology Afilliation and Publication Division, 2015
620 SCI 38:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Nurussalamah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriani Yanuar
"ABSTRAK
Dalam usaha meningkatkan budidaya anggrek Aranda Christine dilakukan penyemprotan zat pengatur tumbuh Cepha 40 PGR pada seluruh bagian tanaman. Konsentrasi yang digunakan 0 (kontrol),500, 1000, 1500, 2000, 2500, dan 3000 ppm. Penyemprotan dilakukan tiga kali dengan interval waktu 30 hari. Pengamatan dilakukan sejak bulan Juni hingga September 1993. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Cepha 40 PGR berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun. Berdasarkan uji perbandingan berganda ternyata perlakuan Cepha 40 PGR berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, kecuali antara perlakuan 0 dengan 2500 ppm, 500 dengan 1000 ppm, 1500 dengan 2000 ppm, dan 2500 dengan 3000 ppm. Perlakuan Cepha 40 PGR 2000 ppm merupakan konsentrasi terbaik bagi pertambahan tinggi tanaman. Semakin besar konsentrasi yang diberikan, semakin berkurang pertambahan jumlah daun. Semua perlakuan Cepha 40 PGR yang diberikan tidak berpengaruh terhadap pertambahan luas daun."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Rahmadhani
"Azolla sp. dikenal berperan sebagai pupuk hijau ramah lingkungan karena mengandung nitrogen. Kandungan nitrogen pada Azolla sp. berasal dari simbiosisnya dengan Anabaena azollae, cyanobacteria pengikat nitrogen. Saat ini belum banyak penelitian mengenai pengaruh pengaplikasian Azolla dalam bentuk segar ke tumbuhan yang ditanam di sistem hidroponik. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan Azolla sp. segar terhadap pertumbuhan vegetatif pakcoy pada sistem hidroponik sistem sumbu dan untuk menganalisis potensi Azolla sp. segar dalam mengurangi pemakaian pupuk AB Mix. Penelitian dilakukan menggunakan sistem hidroponik sumbu dan menggunakan rancangan acak berblok (RAB) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah full AB Mix (P1), pupuk half AB Mix (P2), pupuk half AB Mix + 20 g Azolla sp. (P3), pupuk half AB Mix + 40 g Azolla sp. (P4), dan 40 g Azolla sp. (P5). Berdasarkan hasil uji lanjut Dunn (P<0,05), tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4 pada parameter jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, serta berat kering. Sementara itu, tumbuhan pakcoy pada perlakuan P1 berbeda nyata dengan perlakuan P4 dalam hal kandungan klorofil total. Kombinasi Azolla sp. segar 40 g dan AB Mix 50% pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat mendukung pertumbuhan vegetatif pakcoy dalam hal jumlah daun, lebar kanopi, berat basah, dan berat kering. Penggunaan Azolla sp. segar 40 g tanpa penambahan pupuk AB Mix pada volume larutan nutrisi 2,5 L dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia, namun tidak dapat berperan sebagai sumber nitrogen tunggal bagi tumbuhan.

Azolla sp. is known as an environmentally friendly green manure because it contains nitrogen. Nitrogen content in Azolla sp. is derived from its symbiosis with Anabaena azollae, nitrogen-fixing cyanobacteria. There is not much research on applying Azolla in its fresh form to plants grown in hydroponic systems. The research aimed to analyse the effect of the addition of Azolla sp. fresh on the vegetative growth of Bok choy on the axis hydroponic system and to analyse the potential of Azolla sp. fresh in reducing the use of AB Mix fertilizer. The study was conducted using a hydroponic axis system and a randomized block design (RAB) consisting of 5 treatments and 5 replications. The five treatments were complete AB Mix (P1), half AB Mix (P2) fertilizer, half AB Mix fertilizer + 20 g of Azolla sp. (P3), half AB Mix fertilizer + 40 g of Azolla sp. (P4), and 40 g of Azolla sp. (P5). Based on Dunn's test results (P<0.05), Bok choy plants in treatment P1 were not significantly different from treatment P4 in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. Meanwhile, Bok choy plants in treatment P1 significantly differed from treatment P4 in total chlorophyll content. The combination of a 40 g fresh Azolla sp. and AB Mix 50% at a volume of 2.5 L nutrient solution can support the vegetative growth of Bok choy in the number of leaves, canopy width, fresh weight, and dry weight. A fresh 40 g Azolla sp. fertilizer without adding AB Mix fertilizer at a volume of 2.5 L of the nutrient solution can be used to reduce chemical fertilizers but cannot act as a sole nitrogen source for plants."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>