Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103169 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
cover
"Antioksidan merupakan senyawa yang dapat meredam aktivitas
radikal bebas. Antioksidan dapat membantu penyembuhan inflamasi,
sehingga obat antiinflamasi dapat lebih efektif dengan memiliki aktivitas
antioksidan. Daun rumput lidah lembu (Aneilema nudiflorum (L.) Wall) telah
terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
aktivitas antioksidan daun rumput lidah lembu (A. nudiflorum) dan
mengetahui kandungan kimia yang terdapat di dalamnya. Pada uji aktivitas
antioksidan yang dilakukan dengan metode penyemprotan menggunakan
DPPH 0,2% dalam metanol, fraksi heksana, diklormetana, etil asetat, dan air
menunjukkan hasil yang positif. Pengujian aktivitas antioksidan dengan
metode DPPH secara spektrofotometri UV-Vis terhadap fraksi air
menunjukkan IC50 = 27,01 μg/ml. Pemeriksaan kandungan kimia A.
nudiflorum dilakukan menggunakan metode umum fitokimia dan kromatografi
lapis tipis. Hasil uji menunjukkan A. nudiflorum terdeteksi mengandung
flavonoid, alkaloid, tanin, steroid dan terpen serta saponin."
Universitas Indonesia, 2006
S32516
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rumput lidah lembu (Aneilema nudiflorum (L.) Wall.) merupakan tanaman yang digunakan oleh masyarakat di daerah Kalimantan untuk mengobati luka karena gigitan ular yang biasanya berupa luka terbuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak kental etanol 40% daun rumput lidah lembu terhadap luka terbuka pada tikus putih galur Sprague-Dawley, dengan menggunakan metode Morton yang dimodifikasi. Dosis ekstrak kental etanol 40% daun rumput lidah lembu dalam sediaan uji terdiri atas 0,0279 g; 0,0559 g; dan 0,1119 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak kental etanol 40% daun rumput lidah lembu dengan ketiga dosis tersebut memberikan efek penyembuhan yang bermakna (α < 0,05) mulai hari ke-10 hingga hari ke-14 dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Selain itu, gel ekstrak kental etanol 40% daun rumput lidah lembu dengan dosis 0,1119 g tersebut memberikan efek penyembuhan yang bermakna (α < 0,05) mulai hari ke-6 hingga hari ke-14 dibandingkan dengan gel perasan daun rumput lidah lembu dosis 5,76 g daun segar. Dibandingkan dengan gel povidon iodida 10%, ketiga dosis gel ekstrak kental etanol 40% daun rumput lidah lembu memberikan efek penyembuhan yang tidak berbeda secara bermakna (α < 0,05) selama empat belas hari pengamatan"
Universitas Indonesia, 2006
S32482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketty Suhaeti
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S32049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ega Febrina
"Jambu mede (Anacardium occidentale Linn.) digunakan
dalam pengobatan tradisicnal di Indonesia karena
khasiatnya yang beraneka ragam. Salah satu khasiat jambu
mede adalah sebagai analgesik. Beberapa jamu pegal linu
yang beredar di pasaran juga menggunakan daun Jambu mede
sebagai salah satu kompónennya.
Pada percQbaan terdahulu (23) pemeriksaan efek
analgesik infus daun j ambu mededilakukan pada mencit
dengan metode hot-plate. Data ilmiah yang menuniang
khasiat analgesik daun j ambu mede masih dirasakan kurang.
Karena itu peneliti ingin melakukan pemeriksaan pada
tikus putih. Dalam penelitian dilakukan pula pemisahan
antara daun yang muda dan daun yang tua untuk mengetahui
daun -mana yang iebih kuat memberikan efek analgesik,
sebab pada penelitian yang terdahuludigunakan campuran
keduanya
Tujuan penelitian mi adalah untuk mengetahui apakah
daun jambu mede mempunyai efek analgesik. Selain itu Juga
untuk mengetahui daun mana yang lebih kuat sebagai
analgesik.
Metode yang digunakan adalah metode rat tail-flick
menurut D'Amour dan Smith dengan alat analgesimeter.
Sebagai zat pembanding digunakan Dipiron dengan dosis 300 mg per kg B. Pemberian obat dilakukan peroral dan
efek analgesik ditentukan berdasarkan perpanjangan waktu
reaksi tikus terhadap rangsang nyeri sampai menit ke-300
setelah petnberian obat.
Hasil pengukuran dan analisis statistik menunjukkan
baha efek analgesik infus daun muda lebih kuat daripada
iflfL(S daur) tua.
Pada infus daun muda, efek analgesik terlihat pada
pernberian dosis 600 mg per 200 gr BB terutama pada menit
ke-60 5 905 dan 120. Pecnberian infus daun muda dengan
dosis 1200 mg per 200 g BB rnemperlihatkan efek analgesik
sampai menit ke-300 Sedangkan pemberian infus daun muda
dengan dosis 300 mg per 200 g BB, tidak mernperlihatkan
efek analgesik yang berarti dari menit ke-30 sampai men-it
ke-300 setelah pemberian.
Bila dibandingkan dengan obat analgesik Dipiron5
ternyata efek analgesik infus daun j ambu rnede lebih
lemah."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Grace Natalia
"Obat bahan alam telah digunakan dalam upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif kesehatan manusia. Secara empiris, daun sisik naga digunakan oleh masyarakat sebagai penghilang rasa sakit atau analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek analgesik ekstrak etanol daun sisik naga dalam menghambat respon geliat mencit yang disebabkan oleh stimulasi kimia. Pada penelitian ini, 25 ekor mencit jantan dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama diberi CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, kelompok kedua diberi asetosal 13 mg/20 g bb sebagai kontrol positif, kelompok ketiga sampai kelompok kelima diberi ekstrak etanol daun sisik naga dengan variasi dosis, yakni 17,125; 34,25; dan 68,5 mg/20 g bb secara oral. Satu jam setelah perlakuan, kelompok-kelompok tersebut disuntikkan asam asetat glasial 0,6% secara intraperitoneal dan dihitung jumlah geliat yang timbul pada menit ke-10 sampai menit ke-60 dengan interval 5 menit. Hasil uji menunjukkan bahwa ketiga dosis ekstrak daun sisik naga memiliki efek analgesik yang signifikan (α<0,05) ditinjau dari penurunan jumlah geliat mencit dengan persentase inhibisi geliat yang diberikan oleh dosis I, dosis II, dan dosis III berturut-turut adalah 94,27%; 86,36%; dan 84,68%.

Natural medicines have been used in promotive, preventive, and rehabilitative of human health. Empirically, sisik naga leaves used as analgesic. This study aimed to observe the analgesic effect of ethanol extract of sisik naga leaves in inhibiting writhing respon in mice caused by chemical stimulation. In this study, 25 mice were used and divided into five groups. First group received CMC 0,5% as negative control group, second group received acetosal 13 mg/20 g bw as positive control group, third group until fifth group received ethanol extract of sisik naga leaves with doses 17,125; 34,25; and 68,5 mg/20 g bw per oral. One hour afterward, the groups induced by intraperitoneal injection of glacial acetic acid 0,6% and the writhing that occured at 10 minute until 60 minute counted with interval 5 minute. The result showed that ethanol extract of sisik naga leaves have analgesic effect significantly (α<0,05) reviewed from reduction of writhing number in mice with the writhing inhibition for dose I, II, and III are 94,27%; 86,36%; and 84,68% respectively."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43077
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>