Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Amilum ganyong adalah amilum yang didapat dari rimpang tanaman
ganyong (Canna edulis Ker). Tanaman ini telah banyak dibudidayakan di
daerah Jawa Barat, tetapi masih terbatas penggunaannya dibidang pangan.
Pada penelitian ini amilum ganyong berfungsi sebagai bahan pengisi,
pengikat dan penghancur pada pembuatan tablet secara granulasi basah.
Amilum maidis digunakan sebagai pembanding. Formula tablet yang dibuat
terdiri dari delapan formula tablet plasebo dan dua formula yang masingmasing
mengandung propranolol hidroklorida dengan kadar 30 mg dari 200
mg bobot tablet. Semua formula tablet tersebut dilakukan evaluasi, terhadap
uji visual, keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, keregasan,
waktu hancur, penetapan kadar dan disolusi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar formula tablet yang menggunakan amilum ganyong
memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi III dan Farmakope
Indonesia Edisi IV."
Universitas Indonesia, 2006
S32551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dolla Delifia
"Pati merupakan bahan penolong yang telah lama digunakan pada pembuatan tablet sebagai pengisi, pengikat, pelincir dan fungsi lainnya sebagai penghancur. Salah satu pati yang belum pernah digunakan sebagai bahan penghancur adalah pati biji durian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pati biji durian sebagai bahan penghancur eksternal dalam pembuatan tablet parasetamol secara granulasi basah yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV. Pati biji durian diperoleh dengan metode ekstraksi dan pengeringan. Pati biji durian digunakan sebagai bahan penghancur eksternal dalam pembuatan tablet secara granulasi basah dengan parasetamol (71,4%) sebagai model obat; dikalsium fosfat sebagai bahan pengisi; pasta amilum 10% sebagai bahan pengikat, magnesium stearat (1%) dan talk (3%) sebagai pelincir. Formula A merupakan formula standar dengan menggunakan 20% pati singkong sebagai penghancur. Formula F merupakan pengembangan dari formula A dengan mengganti 20% pati singkong dengan 20% pati biji durian. Formula F menghasilkan tablet dengan kekerasan, waktu hancur, dan disolusi yang lebih baik dibandingkan dengan formula A. Selanjutnya konsentrasi pati biji durian dikurangi untuk masing-masing tablet pada formula B, C, D, dan E yaitu 5%,10%, 12.5%, dan 15%. Dari keempat formula B-E hanya formula E yang menghasilkan tablet dengan kekerasan, waktu hancur, dan disolusi yang paling baik. Uji disolusi untuk semua formula tablet parasetamol hanya formula E dan F yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV.
Starches are the most common additional materials in tablet formulation which have been used for a long time as diluent, binder, lubricant, dan others fuction as disintegrant. One of the starch that haven’t been developed as disintegrant in tablet formulation is durio seed starch. The objective of this research was to observe the ability of durio seed starch as disintegrant in wet granulation of parasetamol tablet formulation which are appropriate to pharmacopeial requirements. Durio seed starch obtained by extraction and drying method. Durio seed starch used as external disintegrant in wet granulation tablet formulation with paracetamol (71,4%) as a drug model; calcium phosphate dihidrate as a diluent; cassava starch paste 10% as a binder; magnesium stearat (1%) and talk (3%) as a lubricant. Formula A represent a standard formula with use cassava starch 20% as disintegrant. Formula F is a development of formula A with change cassava starch 20% with durio seed starch 20%. Formula F produce tablet with a better hardness, disintegrant time, and dissolution test than formula A. Furthermore durio seed starch concentration are reduced for each tablet in formula B, C, D, and E (5%, 10%, 12,5%, and 15%). Starting at formula B to formula E, only formula E produce tablet with the best hardness, disintegrant time, and dissolution test. The dissolution test for all paracetamol tablet formula only formula E and F which are appropriate to pharmacopeial requirements."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S32775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Pujiastuti
"Ganyong atau "Queensland arrowroot" adalah suatu tanaman liar yang mudah dibudidaya dan sudah banyak manfaatnya, namun masih terbatas pada bidang pangan. Oleh karena itu amilum ganyong dimodifikasi menjadi amilum ganyong terpregelatinasi sehingga dapat digunakan dalam sediaan tablet cetak langsung. Pada penelitian ini dilakukan empat tahapan yaitu pembuatan amilum ganyong terpregelatinasi; karakterisasi amilum yang meliputi karakterisasi kimia, fisik, dan fungsional; pembuatan tablet dengan metode cetak langsung; dan terakhir evaluasi fisik sediaan tablet. Pregelatinasi amilum ganyong dibuat dengan kadar air 55% pada suhu 80°C menggunakan alat double drum drier, kemudian digiling dan diayak dengan mesh 80. Karakterisasi amilum ganyong terpregelatinasi dibandingkan dengan starch 1500, yaitu amilum terpregelatinasi yang sudah dipakai dalam industri farmasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa amilum ganyong terpregelatinasi memiliki nilai viskositas dan kekuatan gel yang lebih besar dari starch 1500 dan untuk karakterisasi kimia memenuhi syarat USP 26 /NF 21. Pada evaluasi tablet, semakin besar jumlah amilum ganyong terpregelatinasi, maka semakin lama waktu hancurnya, semakin berkurang keregasannya dan semakin berkurang koefisien variasi keseragaman bobotnya. Pada konsentrasi 30%, amilum ganyong terpregelatinasi optimum sebagai bahan pengikat pada tablet cetak langsung."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32479
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Many type of starch from various plants can be exploited as an alternative for additional materials in tablet formulation. One of the source that have been developed as a pharmaceutical excipient is durian seed starch, which relatively easy to find in tropic area such as Indonesia. The objective of this research was to observe the
ability of durio seed starch as binder in wet granulation of ketoprofen tablet formulation. Durio seed starch obtained by extraction and drying methode. Starch as a paste used in wet granulation as a binder. Tablet made by wet granulation with
ketoprofen (25%) as a drug model; calcium phosphate dihidrate as a diluent; Avicel® PH 102 as a disintegrant; magnesium stearat (1%) and talc (2%) as a lubricant. Placebo formula with various durio seed starch concentration (5%, 6%, 8%, 10%) in tablet compared to other binder that is cassava starch. Placebo tablet formula with
better hardness and friability used in ketoprofen tablet formula and compared to cassava starch as a binder with the same concentration. Formula with durio seed starch as binder have smaller hardness and more friable than cassava starch as a binder. Thereby tablet with durio seed starch as binder have faster disintegration time than tablet with cassava starch as a binder. The dissolution test for both ketoprofen formula did not meet the pharmacopeial requirements."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2006
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Suherman
"Telah dilakukan penelitian terhadap pengaruh penggunaan amilum ganyong sebagai bahan pengikat terhadap laju disolusi propranolol HCl dalam sediaan tablet secara granulasi basah. Amilum ganyong terlebih dahulu diperiksa karakteristik fisiknya kemudian difungsikan sebagai pengikat dalam formulasi tablet yang mengandung bahan aktif propranolol HCl 30 mg per tablet. Penelitian ini menggunakan tiga formula A, B dan C dengan variasi persentase dari amilum ganyong yaitu 1%, 3% dan 5% dari bobot tablet. Tablet dicetak menggunakan metode granulasi basah.
Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa amilum ganyong memiliki kemampuan untuk membentuk gel bila berkontak dengan air sehingga dapat digunakan sebagai pengikat. Terhadap semua formula dilakukan evaluasi karakteristik fisik tablet, kandungan propranolol HCl dan laju disolusinya.
Hasil penelitian menunjukkan amilum ganyong sebagai pengikat akan memberikan nilai kekerasan dan keregasan tablet yang semakin baik dengan ditingkatkan jumlahnya menjadi 5%. Pada uji disolusi menunjukkan penambahan amilum ganyong sampai 5% memberikan efek penurunan laju disolusi terhadap tablet propranolol HCl pada medium dapar fosfat pH 7,6 sedangkan pada medium HCl pH 1 ketiga formula tablet memiliki laju disolusi yang serupa.
It has been done a research on the effect of queensland arrowroot starch on dissolution rate of propranolol HCl tablet that was produced with the wet granulation method. Queensland arrowroot starch was evaluated first on their physical characteristic then was functioned as a binder on a tablet formulation that contain active ingredient of propranolol HCl 30 mg per tablets. This research using three formulas A, B and C with variation on concentration of the queensland arrowroot starch as a binder i.e. 1%, 3% and 5% from tablet weight. The tablets were produce with wet granulation method.
The result of the evaluation shown that queensland arrowroot starch has an ability to form a gel if contact with water so it can be used as a binder. To all formulas were conducted an evaluation of characteristic of their tablet, propranolol HCl contain and dissolution rate.
The result of the evaluation shown that queensland arrowroot starch as a binder will give a good value to hardness and friability of the tablet if the amount was increased to 5%. On the dissolution test shown that the increasing amount of queensland arrowroot starch to 5% will give an effect to the decrease of the dissolution rate of the propranolol HCl tablet on medium dapar phosphate pH 7,6 but on medium HCl pH 1 the three tablet formulas has a similar rate.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Junetty
"Starch can be used as excipient in tablet formulation. One of source of starch can be obtained from fruit of Musa paradisiaca var.sapientum which containing 70-95% starch in unripe fruits. The objective of this research was to observe the ability of starch obtained from Musa paradisiaca var.sapientum as disintegrant in Alopurinol tablet formulation by wet granulation. In tablet formulation, Musa paradisiaca var.sapientum starch was used as disintegrant compared to maize starch at concentrations 5%, 10% and 15% w/w. Properties of the Musa paradisiaca var.sapientum starch evaluated were: percentages of moisture and ash, pH, Scanning Electron Micrograph of starch granule, bulk and tapped densities. The tablets were evaluated for organoleptic, diameter, hardness, friability, disintegration time, assay and dissolution test. Results obtained indicate that Musa paradisiaca. var sapientum starch can be used as disintegrant in wet granulation Alopurinol tablets.

Pati/amilum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembantu dalam suatu formulasi tablet. Salah satu penghasil pati adalah buah pisang raja yang mengandung 70-95% pati dalam keadaan buah yang masih mengkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah pisang raja sebagai bahan penghancur pada tablet Alopurinol secara granulasi basah. Dalam formulasi digunakan bahan penghancur pati buah pisang raja dan pati jagung sebagai pembanding dengan masing-masing konsentrasi 5%, 10% dan 15% w/w. Karakterisasi pati buah pisang raja meliputi: kadar air, kadar abu, derajat keasaman (pH), indeks kompresibilitas serta bentuk dan ukuran partikel. Tablet yang diformulasi dievaluasi meliputi: organoleptis, ketebalan, diameter, kekerasan, keregasan, waktu hancur, penetapan kadar dan uji disolusi. Hasilnya menunjukkan bahwa pati buah pisang raja dapat digunakan sebagai bahan penghancur tablet Alopurinol yang dibuat secara ganulasi basah."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2008
S33013
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Permatasari
"ABSTRAK
Pati buah sukun adalah karbohidrat yang tersimpan dalam bentuk granul pada buah sukun. Pati buah sukun diperoleh dari buah sukun yang sudah matang (bobot buah lebih kurang 2 kg dan umur buah 3-3,5 bulan). Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui kemampuan pati buah sukun sebagai bahan penghancur tablet tiamin hidroklorida cara granulasi basah. Pati buah sukun yang digunakan pada penelitian mi dibuat dengan cara pemerasan daging buah sukun dengan air clan penyaringan secara berulang, kemudian dilakukan pengendapan selama 48 jam clan pengeningan. Percobaan dilakukan dengan membuat lima formula tablet plasebo sebagai formula dasar untuk pembuatan tablet tiamin hidrokiorida clan dua formula yang masing-masing mengandung tiamin hidroklorida 20% dari bobot tablet 200 mg dengan konsentrasi bahan penghancur sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pati buah sukun dapat benfungsi sebagai bahan penghancur."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>