Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161413 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardiyani
"ABSTRAK
Pada metode peramalan iritasi terhadap kulit dan mata
dari suatu zat ataupm produk jadi,seperti kosmetika, yang telah ada, masih dijumpai beberapa kelemahan seperti tidak adanya zat pembanding untuk peinbacaan reaksi, lamanya waktu yang dipenlukan serta membutuhkan bahan dan peralatan yang tidak sedikit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode peramalan
iritasi yang lebih sederhana dapat dilakukan pada kelinci jantan strain New Zealand, dengan menggunakan pembanding larutan Resorsinol (60 mg/0,l cc untu.k kulit.dan:6 mg/O,1 cc untuk mata),. dengan waktu kontak selama 4 jam, waktu pengarnatan 24 jam (untuk kulit) dan 1 jam (untuk mata)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Hernawati
"The focus of this study is all Forensic Technicians and Pathology Anatomy Technicians in Cianjur Hospital and all Forensic Technicians in Funeral Home Bandung who has a type of works related to the use of formaldehyde. The purpose of this study was to evaluate how the exposure to formaldehyde in the room and the personal and irritating effects that they feel. After knowing the results could spur workers and hospital or company in order to prevent the occurrence of adverse health effects due to exposure to formaldehyde. The study design was cross sectional approach. Data were collected through questionnaires, interviews, observation and measurement. Researchers hope the hospital management Cianjur and Funeral Home implementing OHS programe, particularly in controlling the occurrence of chemical exposure and its effects on workers.

Fokus penelitian ini adalah seluruh teknisi forensik dan teknisi PA di RS X Cianjur dan seluruh teknisi forensik di Rumah Duka Y Bandung yang mempunyai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan formaldehida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar pajanan formaldehida di ruangan dan personal serta efek iritatif yang mereka rasakan. Setelah mengetahui hasilnya dapat memotivasi pekerja dan rumah sakit/perusahaan dalam upaya pencegahan terjadinya dampak kesehatan yang merugikan akibat pajanan formaldehida. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner, wawancara, observasi dan pengukuran. Peneliti berharap manajemen RS Cianjur dan Rumah Duka melaksanakan program K3, khususnya dalam upaya pengendalian terjadinya pajanan bahan kimia dan efeknya bagi pekerja."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini adalah suatu studi iritasi akut pada mata kelinci oleh kombinasi herbisida 240 g/l glifosat isopropilamin dan 120 g/l 2,4 D-isopropilamin. Metode yang digunakan merujuk pada metode yang diusulkan oleh United States Environmental Protection Agency (EPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi herbisida tersebut menimbulkan konyungtivitis ringan, kemosis ringan, keluarnya sekret mata dan cedera kornea. Perubahan pada mata tersebut bersifat sementara. (Med J Indones 2003; 12: 135-41)

This is an acute irritation study of the eye of a mixture of herbicides containing 240 g/l of glyphosate isopropylamine and 2,4 D-isopropylamine in the rabbits. This study was conducted according the methods as dercribed by the United States Environmental Protection Agency (EPA). Our results show that the combination of the herbicides causes mild conjunctivitis, mild chemosis, eye discharge and corneal injury. The ocular alteration, however, was reversible in nature. (Med J Indones 2003; 12: 135-41)"
Medical Journal of Indonesia, 12 (3) Juli September 2003: 135-141 , 2003
MJIN-12-3-JulSep2003-135
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Tiranda
"Kantong stoma standar memiliki harga yang tidak bisa dijangkau oleh ostomate dengan tingkat ekonomi rendah sehingga diperlukannya alternatif lain dengan fungsi yang sama dan iritasi kulit yang minimal. Penelitian ini bertujuan menganalisa efektifitas penggunaan skin barier batok kelapa dengan kantong stoma standar terhadap cost effectiveness dan iritasi kulit peristoma.
Desain penelitian ini menggunakan RCT (randomized control trial) dengan metode pengumpulan sampel secara consecutive sampling; cross over design. Pengambilan sampel menggunakan randomisasi blok dan single blind. Sampel dalam penelitan ini adalah penyandang stoma yang berada di wilayah Palembang dengan jumlah 8 orang. Cost effectiveness diukur berdasarkan jumlah kali ganti dan harga ganti sedangkan iritasi kulit peristoma dinilai berdasarkan hiperemia yang terjadi menggunakan The SACS Instrument pada hari 0, 3 dan 7.
Hasil penelitian menggunakan paired t-test didapatkan perbedaan cost effectiveness (jumlah kali ganti) antara masing-masing kelompok, tidak terdapat perbedaan cost effectiveness (harga ganti) masing-masing kelompok. Hasil analisis menggunakan Mc Nemar didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan iritasi kulit peristoma pada masing-masing kelompok (p=0,072). Dalam jumlah kali ganti, penggunaan kantong stoma standar jauh lebih efektif dalam waktu dan tenaga dibandingkan kantong stoma standar.
Hasil penelitian ini juga mendapatkan perbedaan kejadian iritasi kulit peristoma antara batok kelapa dan kantong standar sama besarnya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai tingkat kecembungan batok kelapa yang paling efektif sebagai skin barier, lama waktu penggunaan batok kelapa dan berapa ketebalan batok kelapa yang paling efektif sebagai skin barier. Serta perlu adanya penggabungan teknologi tepat guna dalam pengembangan batok kelapa sebagai skin barier.

Standardize stoma bags has a prices that wasn't affordable by poor ostomates, and another alternatif tool had a similarity in used it of and functions with low risk for peristomal skin irritation was needed. This research is aimed to analyze the effectiveness of coconut shell skin barrier and stoma bag for cost effectiveness and peristomal skin irritation to the colorectal cancer patient.
RCT was used in this research with cross over design approach and 8 ostomates was joined which is lives in Palembang region. Block randomization and single blind was used for sampling technique. The cost effectiveness was measured by the changes of frequency on number and price between the group and The SACS Instrumens was used to measured the peristomal skin irritation at 0, 3 and 7 days.
The results was used paired t-test that there were differences of cost effectiveness (account) and no differences of cost effectiveness (prices) between group. The result of McNemar test showed that there were no differences between group in peristomal skin irritation (p=0,072). Stoma bag was cost effectifeness (the changes of frequency on number) in time and effort better than coconut shell as a skin barrier.
This research found that there were no diferences of incidence in peristomal skin irritation between the groups. Need another continuity about the efficacy in convexity of coconut shell, how long the coconut shell could use as a skin barier and the efficacy in tight of coconut shell. And need the compounding of appropriate technology in develop of coconut shell as a skin barrier.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T34893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nicolas Hapsara
"ABSTRACT
Hilangnya ketegangan antara Timur dan Barat dan
membaiknya perekonomian dunia mengakibatkan Perdagangan
Internasional meningkat. Peningkatan ini membawa dampak
positif pada perekonomian di Indonesia, hal ini terlihat
dengan meningkatnya ekspor dan impor Indonesia.
Exchange Rate (Nilai Tukar) bagi eksportir dan
importir, tidak dapat dipisahkan dan kegiatannya sehari-hari. Exchange Rate penting bukan hanya karena nilainya yang
fluktuatif, tetapi juga mendatangkan exposure.
P.T. KLMA sebagai perusahaan importir tidak lepas dari
masalah ini, oleh karena itu dalam Karya Akhir ini dicoba
menerapkan Hedging pada pembelian barang impornya. Untuk
dapat menerapkan hedging mutlak diperlukan perhitungan
peramalan nilai Tukar. Dari perhitungan peramalan nilai Tukar
per-tahun pendekatan dengan metode Purchasing Power Parity
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil
dibandingkan dengan pendekatan Interest Rate Parity dan
Analisis Fundamental yaitu sebesar 11% untuk peramalan
Rupiah terhadap Dollar Amerika 15% untuk peramalan Rupiah
terhadap Mark Jerman, dan 17% untuk peramalan Rupiah terhadap
yen Jepang. Sedangkan perhitungan peramalan Nilai Tukar per?
tniwulan pendekatan dengan metodee Analisis Fundamental
mempunyai penyimpangan dengan standar deviasi terkecil, yaitu
sebesar 6% untuk peramalan Rupiah terhadap Dollar Amerika. 8%
untuk pramalan Rupìah terhadap Mark Jerrnan dan 7% untuk
permalan Rupiah terhadap Yen Jepang. Melihat hasil hasil
perhitungan tersebut maka perlu dilakukan perhitungan
peramalan Nìlai Tukar (kurs) dengan dua cara, yaitu dengan
pendekatan Purchasing Power Parity, untuk memperkirakan
depresiasi Rupiah dan pendekatan Analisis Fundamental (dengan
bantuan regresj) untuk memperhitungkan hedging.
Penerapan Forward Exchange Market Hedge untuk
pembayaran pembelian barang Impor selama tahun 1990 di P.T.
KLMA akan menghasilkan penghematan Rp.83,004,557, atau
sebesar 1.65% dari transaksi, sebesar Rp.5,018,224,691.
Seaangkan apabila diterapkan Money Market Hedge akan
menghasilkan penghematan Rp.35,007,981. atau sebesar 0.7%
dan transaksi sebesar Rp.5,018,224,691.
Penghematan ini berasal dari transaksi pembelian yang
menggunakan ung yen dan mark. Sedangkan transaksi yang
merggunakan mata uang Dollar AS menghasilkan kerugian
Rp. 1,275,874 (dengan Forward Exchange), atau Rp. 1,266,227
apabila dilakukan hedging dengan Money Market.
Melihat hasil perhitungan hedging yang dilakukan maka
disarankara untuk melakukari hedging dengan Forward Exchange
urituk trensaksi pembelian barang dalam mata uang Hark Jerman
dan Yen Jepang. Penghematan kerugian dengan Money Market Hedge lebih rendah dikarenakan selisih antara Nilai Tukar jual dan Nilai Tukar beli cukup besar. Sedangkan untuk pembelian barang dalam mata uang Dollar Amerika disarankan untuk tidak dilakukan hedging karena Forward Rate yang ditawarkan selalu over-valued
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardjo
Jakarta: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1976
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pitra Ariesta
"Tujuan: Menilai keamanan rebusan daun sirih terhadap kornea, konjungtiva dan bilik mata depan kelinci New Zealand White Metode: Penelitian ini merupakan uji eksperimental pada kelinci percobaan. Rebusan daun sirih yang diuji terdiri dari 3 konsentrasi yaitu 5%, 10% dan 20%. Penilaian dilakukan secara klinis pada jam ke 1, 24, 48 dan 72. Pemeriksaan histopatologi dilakukan pada jam ke 72. Hasil penelitian akan didasarkan pada protokol The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) guideline for "Acute Eye Irritation/Corrosion" no 405 Hasil: Hasil pemeriksaan klinis pada mata kelinci untuk semua konsentrasi rebusan daun sirih tidak menunjukkan reaksi toksik pada jam ke 1 - 72. Pada pemeriksaan histopatologis jam ke 72, tidak ditemukan sebukan sel radang maupun kerusakan sel pada kornea dan konjungtiva untuk semua konsentrasi rebusan daun sirih. Kesimpulan: Rebusan daun sirih konsentrasi 5%, 10% dan 20% aman pada mata kelinci untuk pemakaian dalam jangka waktu singkat (72 jam). Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan untuk melihat keamanannya pada mata manusia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T57259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalangi, Sonny John Ruddy
"Aloe vera dan madu dianggap dapat mempercepat reepltelisasl Iuka sekalipun masih terdapat beberapa perbedaan pendapat. Penelltian ini hendak membandingkan khasiat aloe vera. madu, dan larutan garam lisiologis yang diberikan secara topikal dalam proses reepitelisasi dan pembentukan jarlngan granulasl pada proses penyembuhan Iuka eksisi kulit telinga kelinci. Sebanyak enam ekor kelinci putih jantan dipakal sebagai sampel. Pada telinga kelinci dibuat Iuka eksisi sedalam tebal kulit berbentuk bundar dengan diameter 6 mm. Pada tiap telinga dibuat empat buah luka pada permukaan dalam telinga. Luka kemudian mendapat perlakuan pemberian aplikasi topikal larutan NaCl 0.9%, madu, dan aloe vera, serta kontrol yang ticlak diobati. Tujuh hari kemudlan dilakukan biopsi pada sediaan Iuka. Jaringan dlproses menjadi sediaan hlstologlk dan dipulas dengan pulasan rutin hematoksilin eosin untuk penilalan secara kuantitatif terhadap proses reepltellsasl dan pembentukan jaringan granulasi. Reepitelisasi dinllai dengan cara mengukur jarak Celah epitel. Pembentukan jaringan granulasi dinilai dengan cara mengukur tinggl jaringan granulasi, jarak celah granulasi, total jarak lateral-medial (lebar) jaringan granulasl, Serta perhitungan besar volume jaringan granulasi. Ditemukan percepatan reepithelisasi yang bennakna secara statlstik (p<0,05) pada olesan dengan aloe vera (p=0,003) dan madu (p=0,004). Pada pembentukan jaringan granulasi kecuali tinggi jaringan granulasi yang tidak oerbeda bermakna (p=0,054) semuanya menunjukkan hasil yang berbeda bermakna secara statlstik. Percepatan pembentukan jaringan granulasi yang ditemukan pada olesan aloe vera dan madu berupa proses pembentukan jaringan granulasi dengan arah lateral-medial menuju pusat Iuka. Dislmpulkan bahwa proses reepitelisasi dan pembentukan jaringan granulasi Iuka eksisi full-thickness pada telinga kellnci secara signitlkan meningkat oleh pemberian aloe vera dan madu secara topikal, juga pemberian aloe vera sama efektifnya dengan madu dalam proses reepitelissl dan pembentukan jarlngan granulasi.

Aloe vera and honey were thougwh to accelerate wound reepithelialization although there were still varying reports on this matter. This study aims to compare the of topicaI application of honey, aloe vera, and normal saline solution on the process of reepithelialization and granulation tissue formation on skin wound healing. Six white rabbits were used for evaluation. Four full-thickness excisional wound were made on the interior surface of each ear with a 6-mm tissue punch. Wounds on each ear were applied with aloe vera, honey, normal saline, and no treatment as wound control. On day 7 after wounding, wound tissue was processed for histological examination. Histological cross sections. stained with hematoxylin-eosin, were used for quantitative evaluation of reepithelialization and granulation tissue formation. Reepithelialization were evaluated by measuring the distance of epithelial gap. Granulation tissue formation were followed-up by measuring the height of granulation tissue. the distance of granulation tissue gap. total lateral-medial distance of granulation tissue, and by calculating the value of granulation tissue volume. The values of the acceleration rate of the reepithelialization were found to be statistically significant {p<0.05) in the aloe vera (p=0.003) and in the honey (p=0.004) given in the topical manner. Except for the height of the granulation tissue (p=0.054), all other values of that tissue showed the results which were significantly different. The acceleration in the formation of the granulation tissue found in the tissue treated with the aloe vera and the honey generated in the medio-lateral direction toward to the central of the wound. We concluded that the reepithelialization processes and the formation of the granulation tissue in the full-thickness wound performed on the rabbit ear were significantly increased by the topical treatment with aloe vera and honey. The treatment with aloe vera on those processes gave the results with the same effectiveness with that of honey."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2002
T3724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makridakis, Spyros G.
Jakarta: Erlangga, 1991
338.544 2 MAK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>