Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161162 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunita Kadarsih
"OBH quinqplex adalah sediaan Obat Batuk Hitam konsentrat dalam konsentrasi lima kali lebih pekat daripada sediaan Obat Batuk Hitam biasa. OBH quinqplex banyak dibuat sebagai sediaan di apotik maupun di rumah sakit, karena lebih menghemat waktu, tenaga, dan tempat, serta lebih praktis clan lebih memudahkan jika sewaktu - waktu dibutuhkan dalam waktu yang cepat danjumlah yang banyak. Dalam OBH quinqplex terdapat air dan Glicyrrhizae succus yang mengandung karbohidrat tinggi, sehingga dapat mempermudah pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme, akibatnya jumlah mikroorganisme dapat melebihi batas maksimum cemaran mikroba yang diperbolehkan dalam sediaan oral cair, yaitu 100 kuman per mL. Penelitian mi dimaksudkan untuk memeriksa stabilitas mikrobiologis OBH quinqplex tanpa pengawet dan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin dengan konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %. Pemeriksaan stabilitas mikrobiologis dilakukan selama 6 bulan pada sampel OBH quinqplex tanpa pengawet dan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin dalam konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %, clan didapat hasil bahwa OBH quinqplex tanpa pengawet tidak stabil secara mikrobiologis, sedangkan OBH quinqplex yang diberi pengawet nipagin 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 % stabil secara mikrobiologis selama 6 bulan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nipagin dengan konsentrasi 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 % efektif sebagai pengawet dalam sediaan OBH quinqplex.

Potio Nigra Contra Tussim quinqplex is a concentrate preparation of Potio Nigra Contra Tussim in five times concentration of regular Potio Nigra Contra Tussim. In hospital and dispensary, Potio Nigra Contra Tussim quinqplex is made as a stock of pharmaceutical preparation, because it can save time, energy, and place, beside it is more practice and easier if anytime it is needed quickly and in a large number of quantities. In Potio Nigra Contra Tussim quinqplex, there are water and Glicyrrhizae succus which consists of carbohydrate in high concentrate, so it can facilitate the growth of microorganisms and it can rise the number of microorganisms over maximum limits of acceptance microbial contamination in liquid oral dosage form i.e. 100 microorganisms per mL. The purpose of this study is to determine the microbiological stability of regular Potio Nigra Contra Tussim quinqplex and Potio Nigra Contra Tussim quinqplex with nipagin as preservative in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, dan 0,25 %. The study of microbiological stability has been done for six months and the result showed that Potio Nigra Contra Tussim without preservative was unstable in microbiological stability, while the one which was added by nipagin in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, and 0,25 % were stable. From this study, we can say that nipagin in concentration of 0,10 %, 0,15 %, 0,20 %, and 0,25 % are effective as preservative in Potio Nigra Contra Tussim quinqplex."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Widyana
"Obat Batuk Putih (OBP) atau Patio Alba Contra Tussim merupakan obat batuk untuk bayi dan anak-anak dan sering diracik di apotik baik sebagai persediaan ataupun permintaan dokter, sehingga mutunya akan tergantung pada proses pembuatannya di apotik dan bahan-bahan penyusunnya. Dalam penyediaannya, obat tersebut akan mengalami penyimpanan sebelum digunakan. Mengingat sediaan obat oral tidak perlu dibuat steril, maka adanya organisme di dalam sediaan akan menyebabkan kemunduran mutu sediaan, khususnya sediaan dengan media gula berair. Oleh sebab itu, penting bagi sediaan-sediaan ini dilindungi terhadap kerusakan mikrobiologi dengan penambahan pengawet secukupnya yang dalam penelitian ini menggunakan nipagin. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut metode yang ada di dalam Farmakope Indonesia edisi IV (199S) yang terdiri dari pemeriksaan Angka Lempeng Total, jumlah total kapang dan khamir, serta pemeriksaan Staphylococcus aurreus dan Salmonella sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa OBP tanpa nipagin mengalami peningkatan jumlah mikroba dan OBP dengan nipagin 0,1% dan O,2% mengalami penurunan jumlah mikroba. OBP tanpa nipagin dapat disimpan sampai tiga minggu sedangkan OBP dengan nipagin 0,1% dan 0,2% dapat disimpan sampai sepuluh minggu, serta tidak ditemukan bakteri patogen di dalam OBP (dengan mengacu kepada persyaratan cemaran mikroba Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
"ABSTRAK
Graptophyllum pictum (L) Griff yang dikenal dengan nama daerah handeuleum merupaken salah satu obat tradisional yang oleh masyarakat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit. Daun handeuleum dapat digunakan untuk pengobatan penyakit haemorrhoid dan juga digunakan untuk diuretik pada penderita kencing batu. Daunnya dapat juga digunakan sebagai obat luar dalam keadaan radang, bunganya dapat digunakan untuk melancarkan haid. Dalam penggunaannya sebagai obat haemorrhoid sering digunakan dalam bentuk sediaan berbentuk rebusan daun dan untuk mempermudah penggunaan maka dirasa perlu untuk mengadakan persediaan yang dapat digunakan sewaktu dibutuhkan. Untuk itu jurusan Farmasi FMIPA UI telah mencoba dalam skala kecil membuatnya dalam bentuk sirop handeuleuin, dimana sediaan mi telah beberapa kali digunakan oleh dokter Sardjono untuk pengobatan pasien haemorrhoid. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme yang ada dalam sirop dan mengetahui pengaruh dan berbagai faktor, seperti : konsentrasi Gula, pengawet Jumlah mikroorganisme dalam sirop handeuleum dengan kadar gula 657 dan sirop dengan kadar gula 32,5% dalam botol yang disterilkan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan sirop dengan kadar gula 32,5% dalam botol yang dibilas air panas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengawet perlu ditambahkan dalarn konsentrasi 0,1%, 0,15%, 0,2%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nukman
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh 0,25 % Molibdenum (Mo) yang dikandung dalam besi tuang nodular terhadap sifat mekanis Austempered Ductile Iron (ADI). Variasi temperatur dan waktu tahan digunakan dalam proses perlakuan panas. Dengan 0,25 % Mo dalam besi tuang, ADI yang dibuat, menghasilkan suatu nilai tegangan tarik yang besar dan menurunkan elongasi bila kita bandingkan dengan as-cast (paduan dan non paduan besi tuang tanpa perlakuan panas). Nilai energi impak terbesar didapat pada temperatur austenisasi 9000 C dan austempering 3750 C dengan waktu tahan selama 60 menit. Struktur berubah menjadi ausferrit.

The aim of this research is to investigate the effects of 0.25 % Mo (Molybdenum) which is contained in the ductile cast iron on mechanical properties of Austempered Ductile Iron (ADI). The various temperatures and the holding times are used in the heat treatment processes. Using a given 0.25 % Mo in the ductile iron, ADI's alloyed developes a higher ultimate tensile stress value and decreases the elongation if we compare with the as cast (non alloy ductile iron). The higher impact energy value obtained at 9000 C austenization and 375o C austempering temperatures during 60 minutes holding times. The structure changes into ausferrit."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elda Bahar
"Glycyrrhizae Succus dan air yang terdapat di dalam
Obat Batuk Hitam akan mempermudah tumbuhnya mila'oorganisme
sehingga Obat Batuk Hitam tidak bisa tahan lama. Telah di:
lakukan perielitian stabilitas mil'obio1ogik Obat Batuk Hi
tam de=an pengawet NiDagin dan Asam Benzoat.
Femeriksaan stabilitas milobiologik dilakukan de -
ngan menghiturig jumlah miioo.anis1e total yang, terdaçat
di dalam Obat Batuk 1-litam den-an mempergunakan perbenihan
Agar tripton soya. Untuk pemeriksaan bakteri patogen Esche
richia coli, Salmonella, Shigella..dan Staphylococcus aureus
digunakan perbenihan perbenihan Agar Endo, Agar EMB, Agar
Salmonella Shigella dan perbenihan gula-gula.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa Obat Batul: -
Hitam dent--an pengawet Nipagin 0,1% ; 0,15% dan 02% sesu -
dali enam bulan masih memenuhi syarat. Demikian juga Obat -
Batuk Hitam dengan pengawet Asam Benzoat 0,05% ; 0,1% dan
0,15% sesudah enambulan masih memenuhi syarat.

The Glycyrrhizae Succus and water contained in Potio
Nigra Contra Tussim will make the microorganism's growth
easier, that cause Potio Nigra Contra Tussim unstable.There
fore the study to determine microbiological stability of Po
tio Nigra Contra Tussim with Ni pagin and Benzoic acid .• as
reservatives have been done.
The observation of microbiological stability carried
out by counting the total microorganism contained in Potio
Nigra Contra Tussim using Tryptic soya agar medium • To
observe patogeni.cmicrooranism such as Escherichia coli,
Salmonella, Shigella and Staphylococcus aureus, the media
Endo agar, EMB agar, Salmonella Shigella agax and sugars
media have been used.
The result obtained showed Potio Nira Contra Tussim
containing Nipagin 00% ; 0,15% and 0,2% after six month
still qualified.
The Potio Nigra Contra Tussim that contained Benzoic
acid 0,05% ; 00% and 0,15% after six month also give the
same result
"
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilujeng Laksmi
"Telah dilakukan penelitian mengenai sifat penyerapan gelombang mikro material La0.8Ca0.2-xAgxMnO3 x= 0;0,05;0.1;0,15 yang termasuk golongan material perovskit manganat. Material disintesis menggunakan metode sol gel, kemudian dilakukan kalsinasi pada suhu 550?C, dan sintering di suhu 900?C. Karakterisasi XRD menunjukkan bahwa sampel berada dalam fasa tunggal. Dilakukan uji SEM yang menunjukkan morfologi sampel serta EDX yang menampilkan kemurnian sampel.
Pengujian menggunakan magnetometer kriogenik menunjukkan penurunan resistivitas bahan. Sampel telah dikonfirmasi ulang menggunakan uji ESR, untuk melihat konsenterasi elektron bebas pada sampel. Terakhir, sampel diuji menggunakan VNA untuk mengetahui Refleksi hilang, permittivitas dan permeabilitas bahan, dengan RL paling tinggi sebesar -4,965 dB.Kata kunci: Perovskit manganat, Sol Gel, Refleksi Hilang, Permitivitas, Permeabilitas.

The research about microwave absorption property of La0.8Ca0.2 xAgxMnO3 x 0 0.05 0.10 0.15 material is reported. The material synthesized by sol gel method, calcinated at 550 C and sintered at 900 C. According to XRD characterization, all samples were single phase. By SEM characterization the morphology of the samples are reported. EDX confirmed that all the samples have a good compositional purity.
Cryogenic magnetometer reported that Ag dopant caused the resistivity of materials generally decreased. ESR confirmed that Ag dopant also caused concentration of free electrons were increase. Finally VNA characterization reported the Reflection Loss, permittivity, and permeability, which the maximum RL is 4.965 dB.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdi
"Besi Tuang Nodular (Ferrous Carbon Ducktile) adalah salah satu jenis besi tuang dengan kandungan grain babas berbentuk bulat (nodular), yang dihasilkan oleh terjadinya reaksi Mg (Magnesium) atau Ce (Cerium) pada proses peleburan. Pemanfaatan besi tuang nodular sebagai material teknik saat ini telah berkembang dengan pesat. Kelebihan dari besi tuang nodular adalah memiliki sifat mampu tuang serta sifat mekanis yang baik, dan dapat menggantikan baja, dimana salah satu pemanfaatan besi tuang nodular digunakan sebagai material komponen otomotif.
Pada penelitian ini dicoba untuk mengetahui pengaruh terhadap sifat mekanis dan struktur mikro, penambahan (1 % Ni) pada besi tuang nodular dengan paduan (0,25 % Mo) dalam proses manufaktur ADI. Kemudian dilakukan perbandingan sifat mekanis, antara ADI + (0,25 % Mo) dengan ADI + (0,25 % Mo + 1 % Ni).
Pada proses ADI, besi tuang nodular dengan dua macam komposisi tersebut diberikan perlakuan panas austenisasi 850 °C dan 900 °C, waktu tahan 90 menit, dilanjutkan dengan perlakuan panas austemper pada dapur serbuk AI203 (Alumina Powder) dengan variasi temperatur 350 °C, 375 °C dan 400 °C dan waktu tahan 60 untuk paduan (BIN + 0, 25 % Mo), dan 120 menit untuk paduan (BTN + 0,25 % Mo) + (1 % Ni).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan unsur paduan 1 % Nikel terhadap ADI + (0, 25 % Mo) akan meningkatkan sifat mekanisnya, antara lain : kekuatan tank sebesar 5 kglem2, elongasi sebesar 2, 5 %, nilai ketahanan impak 0, 73 ]Icm2, dan kekerasan sebesar 14 HB.
Dengan hasil tersebut dipelajari pengaruh beberapa variabel serta mekanisme terjadinya peningkatan sifat mekanis BTN ke grade ADI sehingga dapat digunakan sebagai altematif material komponen otomotif, serta mencoba mengusulkan proses manufaktur Bari ADI, khususnya proses perlakuan panas austenisasi dan austemper.

Ferrous Carbon Ductile ( FCD) is one kind of cast iron with the content of free nodular- shaped graphite, resulted in the reaction of Magnesium (Mg) or Cerium (Ce) in the process of melting. The use of nodular cast iron as material in engineering has been well developing recently. The advantage of FCD is that it processes properties of having capability in casting, being mechanically good, and having the capability in replacing steel, in which one of its uses is for automotive component.
This research has been done to see the effect of mechanical properties and micro structure resulted by adding (1% Ni) into FCD and with the alloy of (0,25 % Mo) in the manufacturing process of ADI. The mechanical properties of ADI + (0,25 % Mo) and ADI + (0,25 % Mo+ 1 % Ni) are compared then.
In the process of ADI, the FCD with the two kinds of compositions is treated by heating it through "austenisation "of 850 °C and 900 °C with the duration of 90 minutes followed by austempering of alumina powder (A!203) with variation of temperatures of 300 °C, 375 °C and 400 °C and the duration of 60 minutes for the alloy of 0, 25 % Mo, and 120 minutes for the alloy of ( 0, 25 % Mo + 1 % Ni). The results of the research indicate that the adding of alloy gradient of 1 % Ni into ADI (0, 25 % Mo) increase the mechanical properties, i. e. tensile strength of 5 kglcm2, elongation of 2, 5 %, impact value of 0,73 J/cm2 and hardness of 14 HB.
From the result, it can studied that the effect of some variables and the scheme of increasing mechanical property from FCD to ADI make it possible to use the latter as alternative material for automotive component. And it is worth trying to propose the manufacturing process of ADI especially by way of "austenisation and austempering".
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiono
"Besi tuang nodular dapat ditingkatkan sifat mekanisnya dengan perlakuan panas dan penambahan unsur paduan lain. Jika besi tuang nodular mengalami proses perlakuan panas Austemper, kita sebut besi tuang tersebut Besi Tuang Nodular Austemper atau Austempered Ductile Iron (ADI).
Penelitian ini mencoba mengetahui sifat mekanis besi tuang nodular tanpa paduan dan besi tuang nodular dengan paduan 0,25% Mo, dengan perlakuan panas austemper. Pada besi tuang nodular tanpa paduan proses perlakuan panasnya dilakukan pada temperatur austenisasi 850° C dan 900° C dengan waktu tahan 60 menit dan temperatur austemper 350° C, 375° C dan 400° C dengan waktu tahan 30 menit sedang pada besi tuang dengan paduan Mo 0,25 %, temperatur austenisasi 850° C dan 900° C dengan waktu tahan 90 menit dan temperatur austemper 350° C, 375° C dan 400° C dengan waktu tahan 60 menit. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik, pengujian kekerasan, pengujian impak dan pengamatan struktur mikro untuk menganalisa hasil proses austemper.
Dari hasil penelitian proses perlakuan panas diperoleh peningkatan sifat mekanis yaitu kekuatan tarik dan kekerasan. Perubahan sifat mekanis tersebut terjadi karena adanya perubahan struktur mikro dengan terbentuknya struktur bainit dan austenite sisa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Sugihartoto
"Kombinasi kekuatan tarik, ketahanan aus dan ketangguhan yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah menjadikan austempered ductile iron sebagai material yang mempunyai jleksibilltas disain dan kinerja yang tinggi. ADI menawarkan aplikasi yang lebih luas lagi dari mnterial besi tmmg nodular dalam dunia rekayasa pada penelitian ini digunah:m besi luang nodular FCD 55 sebagai material dasar sehelum proses austmnpering, di mana akan diteliti pengaruh penambahan 1.1%Ni; 0,15 %Mo dan 0,2 %Cr terhadap sifat mekanis material besi tuang nodular setelah proses austemper. Proses austempering yang dilakukan terdiri tl!Jri austenisasi 90t:rC selama 60 menit dilanjutkan dengan proses temper pada tempcratur 300'C selama 15, 30 dan 45 menit. Setelah proses austempering selesai dilakukan pengujian sifat mekanis terhadap 3 komposisi material ADJ. yaitu kompos;si I yang berasa/ dari material besi tuang nodular FCD 55 tanpa paduan; kompasisi AD! II yang berasal dart material besi luang nodular FCD 55 dengan penambahan ],I %Ni; 0,15 %Mo dan kampasisi III AD1 yang berasal dari besi luang nodular FCD 55 dengan penambahan 1.1 %Ni; 0,15% dan 0,2 %Cr. Secara umum didapatkan !Jahwa nilai kekerasan dan kelal11tan tarik akan bertambah akibat penambahan unsur paduan. dimana perlambahan ini akan diikuli oleh adanya kecendenmgan penurunan regangan yang dihasilkan. Sedangkan pengaruh waktu tahan proses austemper secara pasti tidak bisa diketahui selain hanya menunjukkan kombinasi sifat optimum yang mungkin dicapai pada suatu rangkaian proses pembuatan austempered ductile iron."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leyona Tias Ayuputri
"Material stronsium heksaferit memiliki karakteristik yang unik, diantaranya nilai temperature curie Tc sebesar 737K/463°C, nilai konstanta magnetokristain anisotropi K = 3,6 × 102 erg.cm-3, nilai koersivitas JHc = 444,5 kA/m, nilai magnetisasi remanen Mr sebesar 0,245 T dan nilai saturasi magnetisasinya Ms = 0,475 T. Investigasi terbaru pada SrFe11.9In0.1O19 telah menunjukkan nilai ratio antara magnetisasi remanen dan magnetisasi saturasi yang lebih besar dari 0,5, dimana penggunaannnya tepat untuk magnet permanen isotropik. Dalam penelitian ini, material SrFe12-xInxO19 (x = 0,05; 0,10; 0,20; dan 0,50) dengan nilai magnetisasi remanen tertinggi dimodifikasi dengan substitusi Fe+3 terhadap material SrFe11.9In0.1O19 dengan ion Mn dan Ti untuk mengurangi nilai koersivitasnya sehingga tepat untuk digunakan sebagai material absorber. Material magnetik dengan komposisi SrFe11,9-yMny/2Tiy/2In0,1O19 (y = 0; 0,30; 0,60; 1,00 dan 1,20) telah dibuat dengan proses mechanical alloying. Loop histeresis untuk sampel SrFe11,9-yMny/2Tiy/2In0,1O19 menunjukkan bahwa koersivitas berkurang secara progresif dari 292,6 kA/m untuk y = 0 menjadi 90,23 kA/m untuk y = 1,2 dengan nilai magnetisasi remanen yag cenderung konstan. Nilai reflection loss (RL) material penyerap ini terus bertambah besar seiring dengan meningkatnya fraksi ion subsitusi Mn+2 dan Ti+4 hingga mencapai nilai RL tertinggi didapatkan pada y = 1,20 yaitu sebesar 40,23 dB pada frekuensi 11,162 GHz. Dengan nilai RL tersebut gelombang elektromagnetik yang masuk kedalam material dapat diserap hingga mencapai lebih dari 99 % dan hanya kurang dari 1 % intensitas gelombang yang datang direfleksikan kembali.

Strontium hexaferrite has attracted much attentions due to its unique properties with a large value of curie temperature Tc = 737K, a large magnetocrystalline anisotropy constant K = 3.6 x 106 erg.cm-3, a high coercivity value JHc = 444,5 kA/m, high remanent (Mr) and saturation magnetization (Ms) of 0,245 T and 0.475 T respectively. A recent investigation on In substituted SrFe11.9In0.1O19 has shown excellent remanence to the saturation magnetization ratio value of much greater than 0.5 which most suitable for isotropic permanent magnets. In this work, SrFe12-xInxO19 (x = 0.05; 0.10; 0.20; and 0.50) with the highest value of remanent magnetization was modified by the co-substitution of Fe+3 in SrFe11.9In0.1O19 with Mn+2 and Ti+4 ions to reduce the coercivity which is suitable for radar absorbing applications. A series of magnetic material with SrFe11.9-yMny/2Tiy/2In0,1O19 (y = 0; 0.30; 0.60; 1.00 and 1.20) compositions were prepared by mechanical alloying process. The hysteresis loop for SrFe11.9-yMny/2Tiy/2In0.1O19 samples showed that the coercivity was progressively reduced from 292.6 kA/m for y = 0 to 90.23 kA/m for y = 1.2 with the remanence remained significantly un-changed. The reflection loss (RL) value of such materials continues to increase along with the increase of Mn+2 and Ti+4 fraction until the highest RL value of 40.23 dB at a frequency of 11.162 GHz was obtained at y = 1.20. With this RL value, the electromagnetic waves that enter the material can be absorbed up to more than 99% and only less than 1% of the intensity of the incoming waves is reflected."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>