Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178266 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Pemberantasan Demam berdarah dengue (DBD) dilakukan dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Ae.aegypti antara lain dengan temefos 1%, malation 4%, dan pemberantasan sarang nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan adalah teknik Jantan Mandul (TJM). Penyinaran sinar gamma dari irradiator Co-60 tipe gamma cell 220, diberikan pada pupa jantan umur 24-36 jam. Dosis 60Gy merupakan dosis terendah yang menghasilkan kemadulan lebih dari 90%. Dosis tersebut diberikan pada pupa jantan berumur 24-36 jam, dan menghasilkan nilai daya saing sebesar 0,49.
"
MPARIN 11 (1) 1998
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Surya
"ABSTRAK
Sweet sorghum is a kind of sorghum that contains high content of sugar in its stem. Sweet sorghum has a big potential to be developed in Indonesia owing to its wide adaptation and the fact that it can be used as raw material for liquid sugar, syrup, ethanol, and also as animal feed. Sweet sorghum has not been developed in Indonesia because of lack of a sweet sorghum variety. Improvement of available sweet sorghum genotype can be done among others through plant breeding program. First step on the plant breeding program is to increase the plant genetic variability. This might be done by introduction of varieties or by breeding to create new varieties. Induced mutation using Gamma irradiation can be used to increase the genetic variability of sweet sorghum. Mutation breeding using Gamma irradiation in sweet sorghum was aimed at improving the yield and quality of sweet sorghum.
This research was conducted to study the effect of Gamma irradiation on sweet sorghum growth in the M1 generation, and to estimate the optimal dose range suitably for the breeding program. Beside, the objective of this research was to evaluate the genetic variability for the purpose of plant selection in the M2 generation.
Plant materials consisted of 2 sweet sorghum lines introduced from ICRISAT namely line No. 79 and No. 83. Non-saccharin sorghum of local variety Fiigari was used as a control. The doses of Gamma irradiation treatment were 0, 100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900, and 1000 Gy. The Ml plants were sown in greenhouse at PATIR-BATAN Jakarta, and then were transplanted in the experimental field at Balitbiogen, Bogor. The M2 plants were grown in the experimental field at Lubang Buaya, Jakarta. Important agronomic traits such as plant height, spike length, stem diameter, and grain weight/spike were observed.
The results indicated that sorghum lines gave different response to Gamma irradiation, and all measured variables were significantly affected. Irradiation gave morphology and physiology damages on sorghum like abnormality, sterility, and lethality in the Ml generation. The increase of irradiation doses increased physiological damage. Effective doses of Gamma irradiation for sweet sorghum was to be around 400-500 Gy, and the lethal doses 50% of sweet sorghum was around 800-1000 Gy. Putative mutation sometimes could be observed in the M2 generation. The treatment of Gamma increased genetic variability of plant height, spike length, stem diameter, and grain weight/spike. The highest genetic variability was found in the dose treatment of 200-300 Gy. Within this interval dose, there might be high probability to find desirable mutants for further breeding purpose. A number of 38 plants had been selected from the M2 population as putative mutants.
"
2007
T20182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
"Proses sterilisasi secara basah dilakukan pada Autoclave dcngan kondisi Operasi yailu pada suhu 121 °C, tekanan 15 psig, dan lamanya stcrilisasi I5 menit. Sedangkan proses slerilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan di PT Indogamma dengan dosis 1-3 kGray, 3-5 kGray, 5-7 kGray, 7-9 kGray.
Proses sterilisasi panas secara basah dilakukan 2 tahap percobaan yang berbeda yaitu sterilisasi pada produk akhir dan produk ruahan. Sedangkan pada percobaan sterilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan hanya pada produk akhir.
Hasil percobaan sterilisasi tahu secara basah dan radiasi sinar gamma berdasarkan pcrtumbuhan bilangan cemaran mikroba dan perubahan Hsik tahu pada setiap umur simpan yang berbeda. Kandungan cemaran mikroba pada tahu yang telah disterilkan berkurang bahkan tidak mengandung cemaran sampai pada pengenceran I dan umur simpan tahu relatif lebih Iama dibandingkan dengan tahu yang lidak disterilisasikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supiyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Harry Cahyadi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S28518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Gunadi
"Radiasi lingkungan yang melewati ambang batas yang diperkenankan dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup. Terutama pada pekerja yang selalu memakai bahan radioaktif untuk itu perlu diukur sehingga selalu dalam batasannya. Pada Tugas Akhir ini, dibuat alat ukur radiasi sinar gamma yang portable sehingga mudah dibawa dengan praktis. Dimulai dari perancangan alat, persiapan kornponen dan pengetesan akhir. Setelah alat selesai, dapat dipakai untuk mengetahui besar radiasi disuatu tempat hanya meletakkan alat tersebut dimana radiasi lingkungan hendak diukur. Sedang proses kalibrasinya disesuaikan pada alat ukur yang sudah terkalibrasi atau pada daerah yang lingkungan radiasinya sudah diketahui sumber atau besar radiasinya. Teknologi yang dipakai menggunakan komponen transi tor sebagai amplifier dan conditioner-signal jadi lebih sederhana untuk penyetelan saat kalibrasi. Display yang terukur dibaca pada tampilan moving coil. Untuk sensomya dipakai tabu.ng Geiger-Mueller sebagai Ion chamber yang akan mendeteksi paparan radiasi. Dengan alat yang portable dan ringan diharapkan mudah digunakan dilapangan untuk pengembangan keamanan bagi penggunaan bahan-bahan radioaktif."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S39833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Raya
"Ikan merupakan komoditi pangan dengan kandungan protein yang tinggi, tetapi ikan mudah sekali menjadi busuk. Pengawetan Ikan Bandeng Asap secara radiasi dapat membantu mencegah kerusakan pangan karena mempunyai berbagai keuntungan, yaitu ikan bandeng asap dapat disimpan pada suhu ruang dengan jangka waktu yang relatif lama.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengawetkan ikan bandeng asap agar dapat disimpan pada suhu ruang, selain itu dilihat pengaruh radiasi terhadap pembentukan senyawa MDA (Malondialdehid), PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon), dan Radikal bebas dengan variasi waktu simpan 0 minggu, 4 minggu, 12 minggu.
Hasil yang didapat dari pengolahan data menggunakan ANOVA bahwa untuk PAH dosis radiasi dan lama simpan tidak mempengaruhi konsentrasi PAH. Sedangkan pada MDA, di bagian daging bandeng dosis radiasi dan masa simpan mempengaruhi konsentrasi MDA. Untuk tulang dan kulit dosis radiasi dan masa simpan tidak mempengaruhi konsentrasi MDA.

Preservation of MilkFish, by ionizing radiation, has been shown to effectively reduce food spoilage so it can be stored in room temperature with a much long period.
This review aims at summarizing all available information regarding the impact of irradiation dose on the formation of malondialdehid (MDA), polyaromatic hydrocarbon (PAH), and free radical with store period 0 week, 4 week, and 12 week.
The result from these treatment, by using analysis of variance (ANOVA), is that radiation doses and store period does not impact PAH concentration in fish while MDA does. For bone and skin, the radiation dose and store does not impact on MDA concentration.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S30728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarti
"ABSTRAK
Untuk mempelajari pengaruh radiasi pada kemandulan ngengat F-1-radiasi hama kubis Plutella xyiostella L, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan sinar gamma. Radiasi sinar gamma dengan dosis 50, 75, 100, 125 dan 150 Gy dari Irradiator 60Co tipe gamma cell 220 diberikan kepada kepoinpong jantan berumur 3 - 4 han. Ngengat jantan Yang terbentuk dari kepompong radiasi tersebut kemudian dikawinkan dengan ngengat betina normal. Dari hasil perkawinan tersebut diperaleh ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi). Melalui perkawinan antara ngengat keturunan pertama (F-1-radiasi) dengan ngengat normal tenlihat adanya fenomena kemandulan baik pada ngengat jantan inaupun ngengat betina F-1-radiasi. Dosis-dosis radiasi yang diberikan kepada kepompong jantan inenyebabkan keinandulan pada ngengat jantan F-1-radiasi berturut-turut sebesar 16,63%, 34,86%, 64,07%, 67,03% dan 72,42%, serta keniandulan pada ngengat betina F-1-radiasi berturut-turut sebesar 14,21%, 23,26%, 49,68%, 55,69% dan 58,14%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>