Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145357 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rose Ariefianti
"ABSTRAK
Tapak liman (Elephantopus scaber Linn.) merupakan terna menahun yang sangat mudah tumbuh dan telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai obat tradisional yang memiliki banyak kegunaan. Bagian tumbuhan yang dapat digunakan adalah herba, daun dan akar dalam bentuk sediaan rebusan tumbuhan tersebut.
Pada penelitian ini, ingin diketahui pengaruh sari air akar tapak liman terhadap fungsi ginjal melalui pengukuran kadar urea dan kreatinin dalam plasma tikus sebagai bagian dari uji toksisitas sub kronis.
Penelitian dilakukan menggunakan 32 ekor tik:Us jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi secara acak ke dalam empat kelompok. Kelompok I,II,III masing-masing diberi do sis sari air akar tapak liman 50 mg, 100 mg, dan 200 mg per 200 g berat badan tikus, sedangkan kelompok IV adalah kelompok kontrol. Sari air diberikan sekali sehari secara oral selama 90 hari erus menerus, kemudian plasma tikus diambil untuk diperiksa kadar urea dan kreatinrnnya secara spektrofotometri.
Dari percobaan didapatkan kadar urea rata-rata (mg/100ml)adalah: kelompok I: 7,43 ± 1,77; kelompok IT: 6,61 ± 2,42; kelompok ITI: 6,42 ± 1,49; kelompok IV: 8,86 ± 2,20; dan kadar kreatinin rata-rata (mg/100 ml) sebagai berikut: kelompok 1: 0,45 ± 0, 12; kelompok II: 0,41 ± 0,06; kelompok III: 0,45 ± 0,06; kelompok IV: 0,46 ± 0, 11. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari kadar urea dan kreatinin pada empat kelompok tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa sari air akar tapak liman tidak mempengaruhi kadar urea dan kreatinin dalam plasma tikus yang berarti aman untuk fungsi ginjal.

"
1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
cover
Retno Ariani
"Tapak liman (Elephantopus scaber Linn) telah lama dikenal sebagai tanaman obat tradisional. Penelitian ini dilakukan sebagai lanjutan dari penelitian yang telah dilakukan dan bertujuan untuk mengetahui dosis efektif dari rebusan akar tapak liman sebagai hepatoprotektor. Dua puluh empat ekor tikus dibagi secara acak dalam enam kelompok. Kelompok I kontrol normal, dan kelompok II kontrol positif. Kelompok III, IV, V, kelompok perlakuan yaitu masing-masing mendapat rebusan akar tapak liman dengan dosis 0,1 g/200 g bb, 0,2 g/200 g bb, 0,4 g/200 g bb. Kelompok VI kontrol pembanding yang diberikan obat Hepasil® dengan dosis 0,19 g/200 g bb. Tiap kelompok mendapatkan perlakuan selama 8 hari, kemudian diberi karbon tetraklorida dengan dosis 0,40 mg/g bb dan 48 jam berikutnya dibedah. Pengamatan dilakukan melalui aktivitas ALT plasma dengan metode kolorimetri Reitman-Frankle dan kadar peroksida lipid plasma serta hati dengan metode kolorimetri Placer-Cushman-Johnson. Berdasarkan pengamatan aktivitas ALT plasma dan kadar peroksida lipid plasma serta hati diketahui bahwa rebusan akar tapak liman dengan dosis 0,4 g/200 g bb memiliki efek hepatoprotektif paling baik.

Tapak liman (Elephantopus scaber Linn.) has been known as traditional drug plants. The research is continuity from previous research and the purpose of this research is to give primary information about effective dose of Tapak Liman root decoction as a hepatoprotector. Twenty-four rats were divided randomly into 6 groups. Group I was normal group and group II was control group. Group III, IV, and V were treatment group of Tapak liman root decoction, each of them got doses 0,1 g/200g BW; 0,2 g/200 g BW; 0,4 g/200 g BW. Group VI was compared group got Hepasil® doses 0,19 g/200 g BW. Each of them got the treatment for 8 days, then they got carbon tetrachloride doses 0,40 g/200 g BW, and sacrificed 48 hours later. Examination is based on the activity of ALT plasma using Reitman-Frankle colorimetric method and the quantity of lipid peroxida using Placer-Cushman-Johnson colorimetric method. Based on examination the activity of ALT plasma and quantity of lipid peroxida plasma also liver were found that Tapak liman root decoction are having hepatoprotective effect at doses 0,1 g/200 g BW; 0,2 g/200 g BW; 0,4 g/200 g BW. Tapak liman root decoction have the best hepatoprotective effect at dose 0,4 g/200 g BW."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani Canserika
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S32024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Elvi Susanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S31971
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>