Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Mulia Ade Karina
"Jamu merupakan obat tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menanggulangi masalah kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.246/Menkes/Per/V/1990 tanggal 28 Mei 1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat. Salah satu obat yang sering ditambahkan adalah obat-obat golongan anti inflamasi.Pada penelitian ini dilakukan validasi metode analisis dari Parasetamol, Ibuprofen, dan Asam Mefenamat di dalam jamu encok menggunakan KLT Densitometri. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan etanol kemudian dilanjutkan dengan analisis menggunakan KLT Densitometri dengan menggunakan fase gerak Kloroform:Etanol (8:1).
Dari hasil validasi, metode yang digunakan memenuhi syarat akurasi untuk ketiga zat, dan menunjukan presisi yang baik untuk asam mefenamat dan parasetamol pada konsentrasi sedang dan tinggi, ibuprofen pada konsentrasi tinggi. Batas deteksi dan batas kuantitasi parasetamol = 65,72 ng / 219 ng, asam mefenamat 66,9 ng / 223,2 ng, ibuprofen 48,06 ng / 155,4 ng. Dari lima sampel yang diperiksa, empat diantaranya positif mengandung parasetamol, dengan kadar sampel 1 = 4,495%, sampel 3 = 7,188%, sampel 4 = 28,086% dan sampel 5 = 4,8165%.

Jamu is a traditional medicine that is often used by Indonesian people to cure health problems. According to the regulation of Minister of Health No.246/Menkes/Per/V/1990 dated May 28, 1990 on Industrial Permission and the Registry of Traditional Medicine stated that traditional medicine must not contain chemical substance or active drug isolation product. One of possibly added drug in jamu is classified as Anti Inflammatory Drugs. This study was aimed to validated analytical method of Paracetamol, Ibuprofen, and Mefenamic Acid in jamu by TLC Densitometry. Method applied was jamu extraction with ethanol and followed by analytical using TLC Densitometry using mobile phase Chloroform:Ethanol (8:1).
From the results of the validation, the method used to qualify for the accuracy of all three substances, and showed good precision for mefenamic acid and paracetamol in medium and high concentrations, and ibuprofen at high concentrations. Limits of detection and quantitation limits of paracetamol are 65.72 ng / 219 ng, mefenamic acid 66.9 ng / 223.2 ng and ibuprofen 48.06 ng / 155.4 ng. Of the five samples tested, four were positive for paracetamol, with levels of sample 1 is 4.495%, sample 3 is 7.188%, samples 4 is 28.086% and samples 5 is 4.8165%.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalina
"Sibutramin Hidroklorida merupakan salah satu obat antiobesitas yang paling sering dicampurkan yang ditemukan di formulasi pelangsing herbal. Sibutramin HCl diindikasikan untuk membantu menurunkan dan pemeliharaan berat badan, selain itu obat ini dapat meningkatkan faktor masalah kardiovaskular, seperti hiperlipidemia dan kontrol glikemi pada pasien diabetes tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sibutramin HCl pada produk pelangsing herbal secara Kromatografi Lapis Tipis Densitometri. Digunakan pelarut metanol, panjang gelombang analisis pada 227 nm, dan eluen terpilihnya yaitu toluen-dietilamin (10:0,3) pada Rf 0,58. Hasil dari validasi metode analisis didapat koefisien korelasi kurva kalibrasi (r = 0,9993) berada pada rentang konsentrasi 250,2-2502,0 µg/ml, memiliki nilai batas deteksi 108,74 µg/ml dan batas kuantitasi 362,47 µg/ml. Nilai koefisien variasi pada tiga konsentrasi berbeda antara lain 1,46 %, 1,42 %, dan 1,03 %. Nilai rata-rata uji perolehan kembali pada tiga konsentrasi berbeda antara lain 99,57 %, 100,32 %, dan 99,20 %. Hasil validasi metode memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dari tujuh sampel yang dianalisis, enam diantaranya positif mengandung sibutramin HCl. Analisis menunjukkan bahwa jumlah sibutramin HCl yang ditentukan secara KLT-Densitometri bervariasi antara 3-26 mg per satu dosis pemakaian.

Sibutramine Hydrochloride is one of the anti-obesity drug most commonly found in herbal slimming formulations. Sibutramine HCl is indicated to help lower and weight maintenance, other than that these drugs may increase the factor of cardiovascular problems, such as hyperlipidemia and control glikemi in patients with diabetes type 2. This study aims to analyze sibutramine HCl in herbal slimming products by Thin Layer Chromatography Densitometry. The TLC system was methanol as solvent, the analytical wavelength 227 nm, and eluent is toluene-diethylamine (10:0,3) at Rf 0,58. The results from the validation, calibration curve correlation coefficient (r = 0,9993) concentrations were in the range from 250,2 to 2502,0 µg/ml, limit of detection 108,74 µg/ml and the limit of quantitation 362,47 µg/ml. Result from coefficient of variation at three different concentrations were 1,46 %, 1,42 %, and 1,03 %. The average of percent recovery tests at three different concentrations were 99,57 %, 100,32 %, and 99,20 %. The validation result comply the specified criteria. From seven of the samples analyzed, six of them tested positive for Sibutramin HCl. Analysis indicated that the amount of sibutramine HCl content determined by TLC-Densitometric varied from 3 to 26 mg per one single dosage."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazmi Adriyani
"Penggunaan jamu sebagai salah satu obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Sayangnya, di tangan segelintir orang jamu tradisional ini dicampur dengan bahan kimia obat untuk mendapatkan efek instan. Untuk melindungi masyarakat, Departemen Kesehatan mengeluarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional yang menyatakan bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat obat.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode KLT-densitometri tervalidasi yang dapat menganalisis secara kuantitatif piroksikam, prednison dan naproksen dalam jamu encok. Metode yang digunakan adalah ekstraksi jamu dengan pelarut optimal etanol kemudian dianalisis dengan KLT menggunakan fase gerak optimal kloroform-metanol (20:1) untuk prednison dan naproksen dan fase gerak optimal kloroform-metanol-amonia (20:1:1tetes) untuk piroksikam, kemudian bercak yang diperoleh dianalisis dengan densitometer pada panjang gelombang 254 nm.
Pada tahap validasi, metode dinyatakan linear dengan nilai koefisien korelasi (r) untuk piroksikam, prednison, dan naproksen berturut-turut 0,99973, 0,99944, dan 0,99990. Metode ini juga memenuhi kriteria uji selektivitas, akurasi dan presisi pada konsentrasi sedang dan tinggi. Dari delapan sampel yang diperiksa, tiga diantaranya positif mengandung piroksikam.

The use of herbal medicine as one of the traditional medicine is considered more secure than the use of modern medicine. This is because traditional medicine has side effects relatively less than modern medicine. Unfortunately, for the few manufacturers, traditional herbal medicine is mixed with chemicals drugs to get an instant effect. To protect the public, the Health Department issued regulations Republic of Indonesia’s Health Minister No. 246/ Menkes/ Per/V/1990 about traditional medicine industry license abd registration of traditional medicine which states that traditional medicine should not contain synthetic chemicals or medicine isolation results.
Purpose of this study was to obtain validated TLC-densitometry method that can analyze quantitatively piroxicam, prednisone, and naproxen in a arthritic herbal medicine. Method used is the extraction of herbs with ethanol followed by analysis by TLC using a mobile phase of chloroform-methanol (20:1) for prednisone and naproxen and chloroform-methanol-ammonia (20:1:1 drops) for piroxicam, then is analyzed by densitometer in 254 nm.
In validation stage, the calibration curve was linear by r values for piroxicam, prednisone, and naproxen respectively 0,99973, 0,99944, and 0,99990. This method also meets the test criteria of selectivity, accuracy and precision at medium and high concetrations. Of the eight sampel which has been tested, three of which were positive for piroxicam.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S32275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2001
S32280
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lidya Priscilla
"Jamu merupakan obat tradisional berbahan alami dan telah didayagunakan oleh bangsa Indonesia dalam memecahkan berbagai masalah kesehatan yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi populasi mikroba dan menganalisis kemungkinan kontaminasi mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus yang terdapat pada sediaan jamu di Indonesia menggunakan teknik real-time PCR dan membandingkannya dengan metode konvensional yaitu Angka Lempeng Total (ALT) dan uji bakteri patogen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode konvensional belum dapat digunakan sebagai pengujian utama karena masih memberikan hasil positif palsu dan dengan metode real-time PCR dapat dideteksi adanya cemaran Pseudomonas aeruginosa pada sampel jamu yang tidak dapat terdeteksi dengan metode konvensional

Herbal medicine is a traditional medicine made from natural materials that have been used by Indonesian people to solve health problems. This study aims to identify the microbial population and analyze microbial contamination of mikroba Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp., dan Staphylococcus aureus were found in herbal medicine in Indonesia using real-time PCR technique and compared with conventional methods such as Total Viable Count (TVC) and identification of bacterial pathogens. The result has shown that conventional methods can not be used as the main test because of false positive results. Realtime PCR method can detects the presence of contaminant bacteria Pseudomonas aeruginosa and in herbal medicine sample that can not be detected with conventional method."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57057
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>