Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Sigit Purwadi
"Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara pengetahuan, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, umur, jenis kelamin, tujuan pemakaian dengan pola pemakaian obat tradisional. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Beji, Depok pada bulan Juni 1999. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster dimana sebagai responden adalah pengguna obat tradisional buatan pabrik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan terbuka dan tertutup. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode uji statistik kai kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi umur dengan pola pemakaian obat tradisional namun ada hubungan yang bennakna antara jenis kelamin dan tujuan pemakaian dengan pola pemakaian obat tradisional. Informasi lain yang dapat diperoleh adalah bahwa responden lebih banyak memilih jamu untuk kegunaan pengobatan dibandingkan untuk kegunaan menjaga kesehatan. Responden lebih memilih jamu untuk pengobatan yang pertama kalinya dibandingkan obat modern.

A research to reveal relationships between knowledge, education level, economic level, age, sex, purpose of use with patterns of traditional medicine use has been conducted. This research was done in kelurahan Beji, Pepok Indonesia Juni 1999. A kind of research was the cross sectional research. Sampling was done by cluster sampling where as the responden is the user of tradisional medicine Indonesia in last month that produced by factory. Data was collected from questioner with open and close question. Data was analized with chi square statistik method. Tlie result showed that there was not significant relationship between knowledge, education level, economic level and age with the patterns of traditional medicine use but there was a significant relationship between sex and purpose of use with the patterns of traditional medicine use. Another information can be got is that there more responden use traditional medicine for medication puipose than supportif purpose. There more responden choose traditional medicine than modern drug for tlie first medication.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 1999
S70493
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misero, Susan Helen
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1987
S2089
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gini Krislina
"Pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah dan mengobati sendiri keluhannya sebelum mendapat pertolongan pelayanan kesehatan primer. Tindakan swamedikasi merupakan salah satu langkah yang tepat terutama untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan dalam hal mengobati penyakit ringan, untuk itu pengobatan sendiri harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan tingkat pengetahuan serta sikap mahasiswa UI dengan tindakan swamedikasi di Kukusan Kelurahan, Depok. Rancangan penelitian cross sectional study (potong lintang) dengan sampel sebanyak 96 responden. Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan terbuka dan tertutup pada April-Juni 2005. Responden adalah mahasiswa UI yang kost di Kelurahan Kukusan yang dipilih melalui metode random sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan kai kuadrat dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 87,5% responden yang melakukan tindakan swamedikasi. Ternyata tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, usia, jenis pendidikan tinggi, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan tindakan swamedikasi. Proporsi mahasiswa UI di Kelurahan Kukusan yang melakukan tindakan swamedikasi cukup besar tetapi pengetahuan mahasiswa UI di Kelurahan Kukusanterhadap batas lama pengobatan, dosis dan logo obat masih kurang sehingga perlu dilakukan penyebaran informasi dalam hal tindakan swamedikasi dalam mengobati penyakit ringan.

Self-medication is an efforts that have done by the society to prevent and cure their own disease before they get help with the primary health care. Self-medication treatment is one of the right step particularly to support the increase of health degree in things curing minor disease. For that, both quality and quantity self-medication must be increased. The objective of this research was to know the correlation between characteristic and knowledge level along with the attitude of UI? students with the self-medication treatment in Kelurahan Kukusan, Depok. The research design was cross sectional study with the sample amounting to 96 respondents. Data were collecting with done the interview use questionaire that contain open and close questions in April ? June 2005. Respondents are UI? students that live in Kelurahan Kukusan that have been chosen through random sampling methode. Data that have obtained to be analized using Chi square test with 95% level of trust. Sample was taken with purposive sampling. The result of this research known that there were 87,5% respondent that done self-medication treatment. It apparently there is no significantt correlation between sex, age, sort of high education, knowledge level, and attitude with self-medication treatment. Proportion of UI? students in Kelurahan Kukusan that have done selfmedication treatment was so high but the knowledge of UI? students in Kelurahan Kukusan still minus about the long limit of medication, dose, and drug logogram so that should be done the spreading information in things of self-medication treatment in curing the minor disease."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S32787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Astuti Ramandhani
"Timbulan sampah akan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, sedangkan komposisi sampah mengalami perubahan setiap tahun akibat adanya perubahan pada pola hidup dan tingkat ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan tingkat pendapatan penduduk terhadap timbulan dan komposisi sampah, mengetahui keterkaitan tingkat pendidikan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (PSP), mengetahui pengaruh besarnya iuran sampah terhadap minat masyarakat dalam menangani sampah, serta mencari potensi reduksi sampah di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok berdasarkan klasifikasi jenis perumahan dengan pendapatan tinggi, menengah dan rendah.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan cara survei ke lokasi sampling dan didukung oleh kuesioner. Metode pengukuran timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994. Sedangkan, uji statistik digunakan untuk mencari keterkaitan antara 2 variabel yang diamati, yaitu melalui uji Anova one-way, uji-t sampel independen dan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata penduduk yang berasal dari perumahan mewah menghasilkan timbulan sampah 0,240 kg/orang/hari atau 1,504 liter/orang/hari; perumahan menengah menghasilkan sampah 0,276 kg/orang/hari atau 1,594 liter/orang/hari; dan perumahan sederhana menghasilkan sampah 0,322 kg/orang/hari atau 2,502 liter/orang/hari.
Komposisi sampah organik sangat dominan dihasilkan pada ketiga jenis perumahan, sedangkan komposisi sampah anorganik paling tinggi dihasilkan oleh perumahan mewah. Timbulan sampah tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, namun komposisi sampah dapat dipengaruhi. Selain itu, Tingkat pendidikan warga tidak mempengaruhi Pengetahuan Sikap dan Perilaku (PSP) dan kemampuan membayar iuran sampah pun tidak mempengaruhi minat warga dalam mengelola sampah sendiri. Potensi reduksi sampah untuk perumahan mewah dengan pengomposan adalah sebesar 51,26% dan daur ulang sampah sebesar 17,60%; perumahan menengah adalah sebesar 61,92% sampah untuk pengomposan dan 9,83% sampah untuk didaur ulang; dan perumahan sederhana adalah sebesar 51,51% sampah untuk pengomposan dan 10,46% sampah untuk didaur ulang.

Solid waste generation will increase along with the population growth, whereas the solid waste composition changes each year due to changes in lifestyle and economic level of society. This study was aims to determine the relationship of income level towards generation and composition of solid waste, to know the relationship of education level on knowledge, attitudes and behavior (KAB), to know the impact of garbage fees to the interest of the community in dealing with waste, and to fine the potential reduction of garbage in the Sub-District Mekar Jaya, District Sukmajaya, Depok, based on classification of housing types with a high income, medium and low.
The approach used in this study is a quantitative by survey to the sampling locations and supported by the questionnaire. The measurement method of waste generation and composition refers to the SNI 19-3964-1994. Meanwhile, statistical tests were used to search for linkages between two variables observed through a one-way Anova test, independent samples t-test and chi-square test. The results showed, the average resident coming from luxury housing produced waste 0.240 kg/person/day or 1.504 liters/person/day; intermediate housing generate waste 0.276 kg/person/day or 1.594 liters/person/day; and low-income housing generate waste 0.322 kg/person/day or 2.502 liters/person/day.
The composition of organic waste produced very dominant in all three types of housing, while the highest composition of inorganic waste was generated by luxury housing. Solid waste generation is not influenced by income levels, but the composition of solid waste can be affected. In addition, education level does not affect the knowledge, attitudes and behavior of residents (KAB), and the ability's residents to pay garbage fees would not affect the public interest in managing their own waste. The potential of waste reduction for luxury housing with composting amounted to 51.26% and the recycling of waste by 17.60%; intermediate housing amounted to 61.92% of the waste for composting and 9.83% of the waste to be recycled, and low-income housing amounted to 51.51% of the waste for composting and 10.46% of the waste for recycling.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S705
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nita Lis Widiana
"Data Badan Susenas menunjukkan prevalensi perokok pasif di Indonesia sebesar 48,9% atau sebesar 97.560.002 penduduk, dan 66% terjadi pada perempuan (Pradono & Kristanti, 2006). Informasi ini menunjukkan betapa besarnya prevalensi perokok pasif dengan akibat yang lebih parah lagi terutama pada perempuan usia subur.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap dan perilaku perempuan usia subur terhadap bahaya menjadi perokok pasif. Penelitian ini dilakukan di RW 12 Kelurahan Kemiri Muka Depok dan tempat umum (n=96). Menggunakan desain deskriptif korelasi dengan instrumen kuesioner. Analisa data memakai uji chi-square.
Hasil menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perempuan usia subur terhadap bahaya menjadi perokok pasif (p value 0,000; α = 0,05). Tetapi ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku perempuan usia subur terhadap bahaya menjadi perokok pasif (p value 0,114; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan adanya promosi kesehatan tentang bahaya menjadi perokok pasif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5284
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ambarita, Imelda Megawati
"Merokok merupakan masalah memprihatinkan khususnya di kalangan remaja. Meskipun banyak remaja sudah mengetahui bahaya merokok, tidak rnenjamin remaja bersikap menjauhi rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingl-cat pengetahuan dan sikap remaja terhadap bahaya merokok di SMI( Jaya Kelapa Gading. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pengolahan data menggunakan Chi-Square.
Hasil penelitian didapatkan tingginya tingkat pengetahuan remaja tidak membuat remaja memiliki silcap untuk tidak merokok, Hal ini ditunjukan dengan data uji statistik yaitu dari jumlah 94 responden, remaja yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan bersikap negatif terhadap bahaya merokok sebanyak 30 orang (56,6%). Sedangkan yang tingkat pengetahuan tinggi dan bersikap positif sebanyak 21 orang (51,2%). Untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok, perlu keterlibatan berbagai instansi terkait terutama dari pihak keluarga dan pendidik untuk lebih peran aktif menjadi role model yang baik demi terselamatkannya generasi muda dari bahaya merokok.

Smoking is a matter of concern especially among adolescence. Although many adolences already know the danger of smoking does not guarantee them of being away from the smoke. The aim of this research is to know about relation between degree of knowledge and attitude among adolescence to danger of smoking in SMK Jaya Kelapa Gading. Research design is used Correlation descriptive and anablsed by Chi-square and Anova test.
The result of research found that high degree of knowledge in adolesecences, did not make them have positif attitude to avoid smoking. From 94 respondences, adolescence who have high degree of knowledge are 3 0 people(56.6%) and have negative attitude related to danger of smoking, however adolescence who have high degree of knowledge with positive attude are 21 people (51,2%). To increase awareness among adolescence about danger of smoking, we need to involve especially family and educator to more participate as a good role model to make our generation safe from the danger of smoking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5859
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>