Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135850 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Asam kojat adalah suatu metabolit sekunder yang banyak diproduksi
melalui proses fermentasi oleh spesies mikroorganisme dari genus
Aspergillus, Acetobacter, dan Penicillium. Aspergillus flavus memiliki potensi
yang paling besar dalam memproduksi asam kojat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memperoleh isolat asam kojat dari kultur fermentasi dan
karakterisasi kimia asam kojat hasil pemurnian tersebut. Penetapan kadar
asam kojat dalam media fermentasi dilakukan dengan KLT densitometri.
Asam kojat diisolasi dari kultur fermentasi dengan ekstraksi menggunakan
aseton. Hasil ekstraksi dimurnikan dengan kromatografi kolom menggunakan
eluen toluen-etil asetat-asam format (3:6:1). Setelah penguapan eluen, dan
rekristalisasi dengan aseton didapatkan kristal putih yang berbentuk jarum
prismatis. Analisis kualitatif isolat asam kojat yang dilakukan meliputi
spektrofotometri UV, spektrokolorimetri, titik lebur, bentuk kristal, dan
spektrofotometri infra merah. Titik lebur isolat asam kojat adalah 154oC
Analisis dengan spektrofotometri IR menunjukkan peak spesifik pada
bilangan gelombang 1700 cm-1, 1230 cm-1, 1140 cm-1, dan 3230 cm-1. Waktu
retensi dengan kromatografi gas adalah pada 12,701 menit."
Universitas Indonesia, 2007
S32616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Suci Sulistyaningrum
"Asam kojat (5-hidroksi-2-(hidroksimetil)-1,4-piron) adalah metabolit sekunder yang banyak diproduksi oleh spesies jamur dari genus Aspergillus, dan Penicillium melalui proses fermentasi aerob. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakterisasi kebutuhan asam amino yang optimum, serta meningkatkan produktivitas fermentasi asam kojat oleh galur mutan Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 melalui optimasi aerasi. Variasi medium fermentasi dibuat dengan kombinasi lima asam amino, kemudian medium dengan asam amino terpilih dibandingkan dengan medium fermentasi minimum dan medium dengan yeast extract. Untuk optimasi aerasi digunakan volume medium 100 ml dalam Erlenmeyer 250 ml, dan volume medium 300 ml, 400 ml serta 500 ml dalam Erlenmeyer 1000 ml. Hasil optimasi medium menunjukkan bahwa medium dengan asam amino L-Arginine HCl menghasilkan konsentrasi asam kojat tertinggi yaitu 7,9283 g/L. Namun konsentrasi ini masih lebih rendah dibandingkan penggunaan medium dengan yeast extract. Optimasi aerasi menunjukkan bahwa aerasi terbaik yaitu volume 100 ml dalam Erlenmeyer 250 ml dengan konsentrasi asam kojat 7,9283 g/L.

Kojic acid (5-hidroxy-2-(hidroxymethyl)-1,4-pyrone) is secondary metabolite which produced in high amount by fungus species from genus Aspergillus and Penicillium through aerobic fermentation process. The aim of this study was to find characterization of optimum amino acid need and to increase productivity of kojic acid fermentation by mutant strain Aspergillus flavus NTGA7A4UVE10 by means of aeration optimization. In this study, fermentation medium variation was made with combination from five different amino acids, then the amino acid chosen was compared with minimum fermentation medium and fermentation medium that use yeast extract. Medium volume of 100 ml in 250 ml Erlenmeyer, medium volume of 300 ml, 400 ml and 500 ml in 1000 ml Erlenmeyer was used for the optimization of aeration. The highest production of kojic acid was showed in medium that use amino acid, L-arginine HCl, that was 7,9283 g/L. But this concentration lower than using medium with yeast extract. The optimization of aeration show that the best aeration is medium volume of 100 ml in 250 ml Erlenmyer, that produce 7,9283 g/L of kojic acid."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32641
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rohmat
Universitas Indonesia, 2007
S32590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Arni Hidayah
"Asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-1,4-piron) merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan melalui proses fermentasi oleh Aspergillus spp. dan Penicillium spp dengan menggunakan karbohidrat sebagai substrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber karbon, sumber nitrogen, dan ion logam yang optimum dalam fermentasi asam kojat oleh Aspergillus flavus 40C10. 10,0 ml suspensi inokulum diinokulasikan ke dalam Erlenmeyer 250 ml yang berisi 100 ml medium, dan diinkubasi pada suhu 30oC, 180 rpm. Sumber karbon yang digunakan adalah sukrosa, glukosa, amilum, dan molases. Sumber nitrogen yang digunakan adalah yeast extract, urea, dan ammonium sulfat. Ion logam yang divariasi adalah K+, Mg++, Fe++, Mn++, dan Zn++. Konsentrasi asam kojat ditentukan dengan metode KLT densitometri dengan detektor UV pada panjang gelombang 327 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi medium yang optimum adalah sukrosa 10% b/v, yeast extract 1% b/v, dan MgSO4 0,4% b/v. Konsentrasi maksimum asam kojat yang dihasilkan pada kondisi tersebut adalah 7,823 g/l pada hari ke-12. Akan tetapi, fermentasi ini juga menghasilkan aflatoksin."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S32545
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S32496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aspergillus flavus mampu memproduksi berbagai metabolit sekunder,
salah satunya adalah asam kojat, yang mempunyai kegunaan yang luas
dalam berbagai bidang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh galur
mutan A. flavus yang dapat menghasilkan asam kojat dengan kadar yang
lebih besar dibandingkan galur mutan A. flavus 40C10. Galur mutan
diperoleh melalui mutasi yang di induksi dengan menggunakan mutagen
NTG(1000 ppm) dan iradiasi sinar gamma dengan dosis 0,5 – 5 KGy.
Analisis kuantitatif dan kualitatif asam kojat dan aflatoksin dilakukan secara
KLT densitometri menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak
toluen, etil asetat dan asam formiat (3: 6: 1). Hasil penelitian menunjukkan
mutagenesis dengan NTG secara berulang dapat meningkatkan produksi
asam kojat., sedangkan iradiasi dengan sinar gamma tidak. Dari tiga kali
mutagenesis dengan NTG diperoleh galur mutan M3B7F7E8 yang
menghasilkan asam kojat 9,123 g/L atau 1,5 kali lebih besar dibandingkan A.
flavus 40C10. Galur mutan M3B7F7E8 ini masih menghasilkan aflatoksin
yang teridentifikasi pada nilai Rf 0,61 dengan kadar 0,730 mg/L"
Universitas Indonesia, 2006
S32512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Aspergillus flavus merupakan mikroorganisme potensial penghasil asam kojat (5-hidroksi-2-hidroksimetil-γ-piron). Asam kojat antara lain digunakan sebagai pemutih dan pelindung kulit dari sinar ultraviolet (UV), serta sebagai zat pencegah pencoklatan pada makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan A. flavus menjadi mutan unggul yang menghasilkan asam kojat lebih tinggi dari galur induknya menggunakan mutagen kimia dan fisika. Mutagenesis dilakukan dengan menggunakan N-metil-N’-nitro-N-nitrosoguanidin (NTG) yang dikombinasi dengan radiasi ultraviolet setelah preparasi protoplas. Skrining mutan dilakukan dengan pereaksi FeCl3 1% dan KLT densitometri. Mutan potensial yang diperoleh dilanjutkan ke proses fermentasi menggunakan 100 ml medium YES dalam Erlenmeyer 250 ml yang diinkubasi pada suhu 28°C dengan kecepatan pengocokan 180 rpm. Analisis asam kojat dan aflatoksin B1 dalam kultur fermentasi dilakukan dengan menggunakan KLT densitometri. Dari hasil mutagenesis diperoleh sepuluh galur mutan yang potensial, salah satu di antaranya adalah A. flavus NTGA7A4E2UVB3 yang menghasilkan asam kojat paling tinggi, yaitu sebesar 5,9785 g/l."
Universitas Indonesia, 2006
S32561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Eko Mulyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32668
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2004
S32434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>