Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133898 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ajeng Rohanah
"Parasetamol mempunyai sifat agak sukar larut dalam air (1:70). Penelitian ini membuat granul effervescent parasetamol dengan menggunakan pencampuran antara parasetamol dengan larutan asam sitrat 60% W/V yang dipanaskan pada suhu 80°C. Serbuk parasetamol dan larutan asam sitrat dicampurkan dengan kecepatan 1000 rpm dan dipanaskan pada suhu 50°C sampai membentuk bubur. Setelah kering, campuran tersebut diayak lalu ditambahkan bahan effervescent mix (natrium bikarbonat) dan bahan tambahan lainnya, kemudian campuran tersebut disatukan dengan campuran parasetamol sitrat hingga menjadi suatu sediaan granul effervescent pada kondisi ruangan dengan Rh 40% dan suhu 16°C. Granul effervescent yang telah terbentuk mempunyai kadar air kurang dari 2% dan waktu rekonstitusi kurang dari 3 menit.
Paracetamol is slightly soluble in water (1:70). This study was done to produce an effervescent granule of paracetamol by using the mixing of paracetamol and citric acid of solution 60% W/V which was warmed at 80°C in slurry form. Paracetamol powder and the citric acid of solution was mixed at 1000 rpm rate and warmed at 50°C. After drying, the complex form was sieved to determine the particle size distribution. This mixing form of paracetamol was added to effervescent mix (sodium bicarbonate) and others substances, to produce paracetamol effervescent granule at temperature 16°C and humidity (Rh) 40%. The granule effervescent have a water content less than 2% and the time of reconstitutions less than 3 minutes."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2007
S32974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Octarina
"Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) merupakan buah yang banyak manfaatnya tapi penggunaannya kurang optimal. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh formula granul dan tablet effervescent dengan bahan berkhasiat ekstrak kering buah belimbing wuluh dengan variasi konsentrasi aspartam sebagai pemanis sehingga dapat dikonsumsi sebagai minuman suplemen sehat komersial. Granul dan tablet dibuat dengan metode granulasi kering pada kondisi kelembaban relatif (RH) 40 % dengan suhu 25 0C. Ketiga formula granul dan tablet effervescent yang dibuat memenuhi syarat evaluasi granul dan tablet effervescent. Hasil analisis kesukaan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kesukaan dari ketiga formula granul dan tablet effervescent dari penampilan, rasa dan aroma.

Averrhoa bilimbi is fruit that has many benefits but the usage is not optimal. That is why the aim of the research is to get formulation of effervescent granule and tablet containing dry Averrhoa bilimbi extract with modified concentration of aspartame as sweetening agent for commercial healthy drink. Granules and tablets were produced with dry method granulation with 40 % of relative humidity (RH) and 25 0C of temperature. The three of formulations were qualified as effervescent granules and tablets. Favorite tests showed that no significant differences of appearances, tastes and flavors for three of effervescent granules and tablets."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Kegemukan atau obesitas merupakan masalah kesehatan yang sering
diabaikan oleh masyarakat kita. Kegemukan atau obesitas merupakan
keadaan yang tidak dikehendaki, yaitu dengan terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal.
Penggunaan obat merupakan salah satu cara untuk mengatasi kegemukan
atau obesitas. Salah satu senyawa alam yang biasa digunakan dalam obat
adalah (-) asam hidroksisitrat yang biasa terdapat pad~spesies Garcinia .
Pada penelitian ini akan disintesis asam hidroksisitrat dengan bahan dasar
asam sitrat dimana bentuk (-) asam hidroksisitrat bisa digunakan untuk
mengatasi obesitas "d an kegemukan. Asam hidroksisitrat dibuat dengan cara
mendehidrasi asam sitrat pada suhu 140-145 °C lalu hasilnya dioksidasi
dengan KMn04. Hasil dehidrasi adalah asam akonitat dengan berat 3,6551 g
dan persentase hasil 80,67 %. Sedangkan hasil oksidasi berupa garam
hidroksisitrat seberat 0,1983 g dengan persentase hasil 31,61 %dan asam
hidroksisitrat seberat 0,1531 g dengan persentase hasil 24,40 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nanto
"Telah dilakukan sintesa B4C dengan cara mengubah komposisi asam sitrat dan karbon aktif dari suatu komposisi tertentu yang telah diketahui sebelumnya. Untuk pencampuran digunakan ballmill. Karakterisasi dilakukan dengan menggunakan XRD dan FTIR. Hasil XRD memperlihatkan bahwa dengan penambahan asam sitrat, jumlah B4C yang terbentuk naik dan dengan penambahan karbon aktif, jumlah B4C relatif turun sedikit. Data FTIR menunjukkan bahwa penambahan asam sitrat maupun karbon aktif memperlihtakan adanya ikatan-ikatan B - C. Bila dibandingkan dengan data XRD maupun FTIR dari B4C Aldrich, telah terbentuk dengan baik B4C.

It has been synthesized B4C by varying citric acid and activated carbon from predetermined composition. Material mixing was done by ballmill. Characterizations of the samples were done by means of XRD and FTIR. XRD diagram showed that B4C increased by increasing citric acid and by increasing activated carbon the number of B4C decreased. FTIR data showed that by increasing citric acid or activated carbon, the bond B - C appeared. By comparing data from B4C Aldrich, the samples showed similarity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21574
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1996
S28321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novena Damar Asri
"Polimerisasi anilin dilakukan secara in situ dengan terlebin dahulu membuat garam anilinium- sitrat dan anilinium- tartrat dengan perbandingan mol antara anilin dengan asam 1:1 dan dengan tetap menjaga rasio APS/anilin sebesar 1,25. Pemantauan reaksi polimerisasi dipelajari melalui profil suhu, pengukuran berat bubuk polianilin, serta nilai absorbansi film polianilin pada substrat kaca Faktor-faktor yang mempengaruni polimerisasianilin dipelajari melalui variasi konsentrasi reaktan dengan perbandingan tetap, suhu awal polimerisasi, dan perbedaan kepolaran substrat Karakterisasi dilakukan mengunakan spektrofotometer UV Visibel, FT-IR, dan SEM. Variasi suhu dan perbandingan konsentrasi berpengaruh ternadap tanapan polimerisasi dan nilai absorbansi secara umum mengalami kenaikan seiring dengan naiknya suhu dan konsentrasi reaktan Secara umum terlihat banwa polimerisasi dengan menggunakan dopan asam sitrat dan asam tartrat berpengaruh terhadap tanapan polimerisasi dimana asam leman dengan nilai pKa lebin rendah cenderung membutuhkan waktu lebin lama untuk berpolimerisasi yang diikuti dengan semakin tingginya nilai absorbansi seiring dengan semakin lamanya tahapan polimerisasi. Karakterisasi dengan menggunakan FT-IR menunjukkan banwa reaksi antara anilin dengan asam mengikuti perbandingan mol 1:1 yang ditunjukkan dengan adanya gugus-COOH bebas. Hasil karakterisasi dengan SEM menunjukkan bahwa polimer yang terbentuk tumbuh pada permukaan substrat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30357
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Bastian Bonifacius
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi elektrokimia dari logam tembaga pada Printed Circuit Board PCB pada larutan asam sulfat H2SO4 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,2 M dan 0,5 M dengan menggunakan metode pengujian pelindian yang disertai dengan pengujian polarisasi linear korosi dan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS . Pengujian polarisasi linear korosi dilakukan untuk mengetahui laju korosi dari sampel yang digunakan. Hasil dari pengujian linear korosi menunjukkan bahwa larutan asam sulfat dengan konsentrasi 0,5 M memiliki nilai icorr paling tinggi yang berarti laju korosinya juga paling cepat sebesar 3,76 mm/tahun. Selanjutnya dilakukan pengujian Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan transfer muatan Rct atau ketahanan sampel terhadap korosi. Hasil yang didapatkan pengujian dengan menggunakan larutan asam sulfat 0,5 M memiliki ketahanan paling buruk yang memiliki nilai Rct sebesar 179 ? dan berarti laju pelindian paling tinggi. Pengujian ini menggunakan variabel waktu celup untuk mengetahui perilaku sampel terhadap variabel waktu. Lembaran tembaga dilakukan pengujian yang sama untuk variabel pembanding pada pengujian ini.

ABSTRACT
The purpose of this research is to know electrochemical studies of copper metal on Printed Circuit Board PCB in sulfuric acid solution H2SO4 with concentrations of 0.1 M, 0.2 M and 0.5 M using leaching testing method accompanied by linear corrosion polarization testing and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS testing. Linear linear polarization testing was performed to determine the corrosion rate of the samples used. The result of corrosion linear test showed that the solution of sulfuric acid with a concentration of 0.5 M has the highest icorr value which means the fastest corrosion rate is 3.7669 mm year. Furthermore, the testing of Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS which aims to determine the resistance of charge transfer Rct or sample resistance to corrosion. The results obtained by testing using 0.5 sulfuric acid solution have the worst resistance that has a Rct value of 179 and means the highest leaching rate. This test uses immerse time variable to know the behavior of the sample against time variable. The copper sheets were carried out the same tests for the comparison variables in this test.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prakala Djoen Turangga
"Penggunaan perangkat elektronik di dunia sangat tinggi terutama di Indonesia. Perangkat elektronik yang sudah tidak digunakan menghasilkan limbah elektronik e-waste yang memiliki logam-logam berharga di dalamnya terutama pada komponen Printed Circuit Board PCB yang dapat didaur ulang. Penelitian ini akan membahas tentang studi elektrokimia pada proses pelindian tembaga dengan menggunakan asam nitrat HNO3 pada konsentrasi 0,1M, 0,2M, dan 0,5M. Sampel yang berupa PCB akan dilakukan pengujian polarisasi dan Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS dengan waktu Celup 0 menit, 30 menit, dan 60 menit untuk mengetahui proses pelindian yang terjadi dalam larutan asam nitrat.
Laju pelindian pada PCB maupun pada tembaga semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi asam nitrat, namun seiring bertambahnya waktu celup, penggunaan konsentrasi asam nitrat 0,5 M pada PCB menghasilkan produk korosi dari unsur logam lain yang menghambat proses pelindian. Penelitian ini ditujukan untuk mencari larutan yang efektif dalam pengolahan limbah elektronik.

Electronic device usage is very high around the world especially in Indonesia. These electronic devices resulting high amount of electronic waste e waste with lot of useful metals in it especially on Printed Circuit Board PCB components. This research will discuss about electrochemical study on copper leaching process by using nitric acid HNO3 at concentrations of 0.1M, 0.2M, and 0.5M. Samples in the form of PCBs will be tested for polarization and Electrochemical Impedance Spectroscopy EIS with immersion time 0 minute, 30 minutes, and 60 minutes to determine the leaching process occurring in the nitric acid solution and to study about the effectiveness of the leaching by studying the leaching mechanism and rate of leachability by comparing it with the same test of pure copper 99.9 leaching in solution of nitric acid at the same amount of concentration.
Result from this research shown that rate of leaching with higher concentration of nitric acid makes the rate of leaching increasing too, but the usement of 0.5 M nitric acid resulting products of corrosion from another metal elements stick to the surface which inhibit the leaching process. This research have a goal to determine the most effective leachings solution to recycle e waste.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Nirmala Asty
"ABSTRAK
Nama : Wayan Nirmala AstyProgram Studi : Magister Ilmu KelautanJudul : Karakteristik Semisolid Isinglass Berbahan Baku Gelembung Renang Ikan Patin Pangasius sp. dengan Perbedaan Perendaman Konsentrasi Asam Asetat dan Asam Sitrat. Ikan patin Pangasius sp. merupakan salah satu produksi perikanan budidaya yang saat ini sedang dikembangkan oleh Indonesia, yang memiliki potensi ekspor serta harga jual yang cukup tinggi. Perkembangan produksi budidaya, sejalan dengan peningkatan industri pengolahan. Salah satu masalah yang timbul pada industri pengolahan, adalah limbah yang dihasilkan seperti darah, kulit, kepala, sisik, tulang, gelembung renang dan tulang. Limbah industri pengolahan yang masih dapat dimanfaatkan dan menghasilkan nilai ekonomis, adalah gelembung renang. Gelembung renang dapat diolah menjadi semisolid isinglass, yang merupakan produk antara intermediate product berbasis protein yang dapat berfungsi sebagai fining agent dan edible coating. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik semisolid isinglass yang meliputi nilai pH, kadar air, protein, lemak, abu, dan asam amino. Gelembung renang ikan patin Pangasius sp. diberi perlakuan berupa perendaman dalam larutan asam asetat dan asam sitrat dengan konsentrasi 1 , 1,5 dan 2 .Berdasarkan hasil analisis, karakteristik semisolid isinglass yang direndam dalam larutan asam asetat dengan konsentrasi 1 , 1,5 dan 2 memiliki rata-rata nilai pH antara 2,41-2,69; kadar air antara 98,97 -99,08 ; kadar abu 0 ; kadar lemak antara 0,20 -0,21 ; dan kadar protein antara 0,49 -0,53 . Semisolid isinglass yang direndam dalam larutan asam sitrat dengan konsentrasi 1 , 1,5 dan 2 memiliki rata-rata nilai pH antara 1,75-1,94; kadar air antara 97,62 -98,55 ; kadar abu 0 , kadar lemak antara 0,11 -0,20 ; dan kadar protein antara 0,34 -0,49 . Hasil analisis 15 jenis asam amino, baik semisolid isinglass yang direndam dalam asam asetat maupun asam sitrat, hanya glisin dan prolin yang dapat dilakukan analisis karena keterbatasan deteksi limit detection .Berdasarkan hasil analisis ragam, perlakuan perendaman semisolid isinglass dalam larutan asam asetat dan asam sitrat sitrat dengan konsentrasi 1 , 1,5 dan 2 memiliki pengaruh yang nyata terhadap nilai pH dan kadar air, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein, lemak, prolin dan glisin. Kata Kunci : Asam asetat, asam sitrat, gelembung renang, ikan patin Pangasius sp. , isinglass.

ABSTRACT
ABSTRACT Name Wayan Nirmala AstyStudy Program Marine ScienceTitle Characteristic of Semisolid Isinglass from Catfish Pangasius sp. Swimbladder Based on Different Concentration in Acetic and Citric Acid Solution. Catfish Pangasius sp. culture, currently is being developed in Indonesia. It has potential export value and high selling price. Fishing industry produce waste, such as blood, skin, head, scales, bones, swim bladder and intestine. Swim bladder has potency as raw material for edible coating and fining agent. Swim bladder has economic value and can be processed into semisolid isinglass, which is a based protein intermediate product. This research was aimed to analyse semisolid isinglass characteristics pH, moisture, protein, fat, ash and amino acid content . Catfish Pangasius sp. swim bladder were soaked in acetic and citric acid solution consists of concentration 1 , 1,5 and 2 . Protein, fat and amino acid content were analysed using Kjeltec, Wellbull and UPLC respectively.Result of analysis showed that, the characteristics of semisolid isinglass that soaked in acetic acid solution consists of concentration 1 , 1,5 and 2 has average pH range between 2,41 2,69, moisture range between 98,97 99,08 , 0 for ash content, fat range between 0,20 0,21 and protein range between 0,49 0,53 .The characteristics of semisolid isinglass that soaked in citric acid solution consists of concentration 1 , 1,5 and 2 has average pH range between 1,75 1,94, moisture range between 97,62 98,55 , 0 for ash content, fat range between 0,00 0,47 and protein range between 0,11 0,20 . From 15 amino acids that has been observed, only glycine and proline can be processed using analysis of variance.Semisolid isinglass that soaked in acetic and citric acid solution consists concentration of 1 , 1,5 and 2 has significant effect on the pH value and moisture content, but did not has significant effect on protein, fat, proline and glycine content. Keywords Acetic acid, citric acid, catfish Pangasius sp. , isinglass, swim bladder."
2017
T47114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>