Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan
"Telah dilakukan pene1itinuntuk mempelajari pengaruh
radiasi gamma pada sifat kimidan fisika serbuk Neomycin
su1fat dan Streptomycin sulfat dengan 'dosis radiasi 0, 10
20 dan 30 kGy dan penyimpanan2sampai 12 minggu.
Perubahan sifat kimia yang terjadi diamati dengan kró-.
matografi cairan-cairan tekann tinggi, sedangkan perubahan
sifat fisika diamati dengan spektroskopi resonansi spin
elektron.
Hasil pehguisn nenunjuk1an bahwa dosis radiasi dan
penyimpanan memberikan pengaruh yang bermakna ( p(O,Ol )
pada konsentrasiNeomycin sulfat. Pada Streptomycin sulfat,
dosis radiasi memberikan pengaruh yang bermakna ( p .(O,01 ),
sedangkan penyimpanan tidak memberikan pengaruh yang bermakna.
Dosis radiasi 10, 20 dan: 30 kGy menimbulkari radikal bebas
dengan konsentrasi masing.-masing 315,8 x 1o17 ; 375,3 X
1017 dan 500,6 x 1017 spin/g üntuk Neomycin sulfat dan
150 1 2X 1015 ; 182,5 x 1015 dan 205,5 x io spin/g untuk
streptomycin sulfat. Penyirnpanan menyebabkan penurunan konsentrasi
radikal bebas Neomycin sulfat den Streptomycin
sulfat mengikuti persamaan eksponensial.

The effects of gamma radiation on'•che
:•:? \
f_ J) \
•L
•.' 'T /
p1fsical
characteristic's of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate
powder with radiation doses of 0., 10 9 20 and 30 kGy
and storage periods of 2 to 12 weeks were isvestigated.
The chemical change was observed by high pressure liquid
chromatography, while physical change by electron spin
resonance spectroscopy.
The results of the test showed that radiation doses
gave significant effect ( p( 0,01 ) on Neomycin sulphate
concentration. For Streptomycin sulphate, radiation doses
gave significant effect ( p4(0 9 01 ), but storage periods
gave no significant effect.
Radiation doses of 10, 20 and 30 kGy produced free radicals
concentration of 315 9 8 X 1017 ; 3753 X 10 17 and
500 2 5 X 1017 spin/g for Neomycin sulphate respectively and
150 9 2 X 10 ; 182,5 X 1015 and 205,5 X spin/g for
Streptomycin sulphate. Storage periods caused the decrease
of Neomycin sulphate and Streptomycin sulphate free radicals
concentration following exponential equation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Gunadi
"Radiasi lingkungan yang melewati ambang batas yang diperkenankan dapat mempengaruhi kesehatan makhluk hidup. Terutama pada pekerja yang selalu memakai bahan radioaktif untuk itu perlu diukur sehingga selalu dalam batasannya. Pada Tugas Akhir ini, dibuat alat ukur radiasi sinar gamma yang portable sehingga mudah dibawa dengan praktis. Dimulai dari perancangan alat, persiapan kornponen dan pengetesan akhir. Setelah alat selesai, dapat dipakai untuk mengetahui besar radiasi disuatu tempat hanya meletakkan alat tersebut dimana radiasi lingkungan hendak diukur. Sedang proses kalibrasinya disesuaikan pada alat ukur yang sudah terkalibrasi atau pada daerah yang lingkungan radiasinya sudah diketahui sumber atau besar radiasinya. Teknologi yang dipakai menggunakan komponen transi tor sebagai amplifier dan conditioner-signal jadi lebih sederhana untuk penyetelan saat kalibrasi. Display yang terukur dibaca pada tampilan moving coil. Untuk sensomya dipakai tabu.ng Geiger-Mueller sebagai Ion chamber yang akan mendeteksi paparan radiasi. Dengan alat yang portable dan ringan diharapkan mudah digunakan dilapangan untuk pengembangan keamanan bagi penggunaan bahan-bahan radioaktif."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
S39833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Wulandari
"Pengawetan dengan iradiasi sinar gamma diketahui dapat membuat kandungan produk tetap terjaga dan juga terbebas dari kontaminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan kadar flavonoida total serbuk herba Peperomia pellucida (L.) Kunth. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode peredaman radikal DPPH, uji kadar fenol total menggunakan metode kolorimetri dengan reagen Folin-Ciocalteu dan uji kadar flavonoida total menggunakan metode kolorimetri AlCl3 dan natrium asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi 5 kGy dan 7,5 kGy tidak menyebabkan perubahan secara signifikan (p>0,05) pada kadar fenol total, kadar flavonoida total dan aktivitas antioksidan. Sedangkan dosis iradiasi 2,5 kGy dan10 kGy menyebabkan perubahan secara signifikan (p<0,05) pada kadar fenol total dan kadar flavonoida total. Akan tetapi pada dosis iradiasi 2,5 kGy, aktivitas antioksidan tidak mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa iradiasi sinar gamma pada dosis 5 dan 7,5 kGy dapat digunakan untuk serbuk herba Peperomia pellucida (L.) Kunth karena tidak mempengaruhi aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan kadar flavonoida total secara signifikan (p>0,05). Aktivitas antioksidan memiliki korelasi dengan kadar fenol total tetapi aktivitas antioksidan tidak berkorelasi dengan kadar flavonoida total.

Preservation using gamma ray irradiation is known to preserve the content of the products and saving the products from contamination. The aim of this study is to evaluate the effect of gamma ray irradiation of Peperomia pellucida (L.) Kunth herb powder on its antioxidant activity, total phenolic content and total flavonoid content. The evaluation of antioxidant activity have been done by DPPH radical scavenging methode, evaluation of total phenolic content with colorimetry methode using Folin-Ciocalteu reagent, and evaluation of total flavonoid content with colorymetry methode using AlCl3 and sodium acetate. The result shows that, at irradiation dose 5 and 7,5 kGy, there is no significant change (p<0,05) for total phenolic content, total flavanoid content and antioxidant activity. But at irradiation dose of 2,5 and 10 kGy, there were significant change (p<0,05) in total phenolic content and total flavonoid content compared to control (non-irradiated). Meanwhile antioxidant activity doesn’t change significantly at dose 2,5 kGy. It can be concluded that gamma ray irradiation at dose 5 and 7,5 kGy can be use for Peperomia pellucida (L.) Kunth herb because it shows no significant effect (p>0,05) on antioxidant activity, total phenolic content and also total flavonoid content. There is a correlation between antioxidant activity with total phenolic content but there is no correlation between antioxidant activity with total flavonoid content."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S62964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurhayati
"Proses sterilisasi secara basah dilakukan pada Autoclave dcngan kondisi Operasi yailu pada suhu 121 °C, tekanan 15 psig, dan lamanya stcrilisasi I5 menit. Sedangkan proses slerilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan di PT Indogamma dengan dosis 1-3 kGray, 3-5 kGray, 5-7 kGray, 7-9 kGray.
Proses sterilisasi panas secara basah dilakukan 2 tahap percobaan yang berbeda yaitu sterilisasi pada produk akhir dan produk ruahan. Sedangkan pada percobaan sterilisasi irradiasi sinar gamma dilakukan hanya pada produk akhir.
Hasil percobaan sterilisasi tahu secara basah dan radiasi sinar gamma berdasarkan pcrtumbuhan bilangan cemaran mikroba dan perubahan Hsik tahu pada setiap umur simpan yang berbeda. Kandungan cemaran mikroba pada tahu yang telah disterilkan berkurang bahkan tidak mengandung cemaran sampai pada pengenceran I dan umur simpan tahu relatif lebih Iama dibandingkan dengan tahu yang lidak disterilisasikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Febrianto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
TA314
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Chaerani
"Iradiasi sinar gamma merupakan teknologi dekontaminasi ramah lingkungan yang dapat dijadikan alternatif yang efektif untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminan pada simplisia. Pada penelitian ini dilakukan iradiasi sinar gamma dengan dosis 2,5; 5; 7,5 dan 10 kGy pada herba suruhan (Peperomia pellucida). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek iradiasi terhadap aktivitas antioksidan, kadar fenol total dan flavonoid total pada sampel. Herba suruhan di ekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 80% selama 30 menit. Ekstrak yang diperoleh di uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, kemudian diukur kadar fenol total dengan pereaksi Folin Ciocalteu, dan diukur kadar flavonoid total dengan pereaksi AlCl3 menggunakan spektrofometer. Pada penilitian ini juga diuji korelasi terhadap nilai IC50 antioksidan dan kadar fenol total serta terhadap kadar flavonoid total. Hasil uji aktivitas antioksidan dan pengukuran kadar fenol total menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada sampel seiring dengan peningkatan dosis iradiasi. Kadar flavonoid total pada sampel yang diiradiasi mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan sampel yang tidak diiradiasi. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa terdapat korelasi antara IC50 antioksidan dan kadar fenol total (r= -0,903; p<0,01) sedangkan uji korelasi antara IC50 antioksidan dan kadar flavonoid total memberikan hasil yang tidak signifikan (r= 0,687; p= 0,05).

Gamma irradiation is an environmental friendly technology that can be used as an effective contaminants reducer in herbal products. The aims of this study were to evaluate the effect of irradiation on the antioxidant activity, total phenolic content, and total flavonoid content of Peperomia pellucida. In this study, the radiation processing of sample was carried out at dose 2.5, 5, 7.5 and 10 kGy. Samples were extracted by reflux method using 80% ethanol within 30 minutes. DPPH method was carried out to evaluate the antioxidant activity. Total phenolic content was estimated using Folin Ciocalteu's reagent and total flavonoid content by AlCl3. The result shows significant increased of antioxidant activity and the amount of phenolic by increasing the irradiation dose. There was a significantly decreased the flavonoid content after irradiation treatment. This study showed there were significant correlation between antioxidant activity with total phenolic content (r= -0,903; p<0,01) while antioxidant activity with total flavonoid content were not significantly correlated (r= 0,687; p=0,05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S62962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemberantasan Demam berdarah dengue (DBD) dilakukan dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Ae.aegypti antara lain dengan temefos 1%, malation 4%, dan pemberantasan sarang nyamuk. Cara lain yang dapat dilakukan adalah teknik Jantan Mandul (TJM). Penyinaran sinar gamma dari irradiator Co-60 tipe gamma cell 220, diberikan pada pupa jantan umur 24-36 jam. Dosis 60Gy merupakan dosis terendah yang menghasilkan kemadulan lebih dari 90%. Dosis tersebut diberikan pada pupa jantan berumur 24-36 jam, dan menghasilkan nilai daya saing sebesar 0,49.
"
MPARIN 11 (1) 1998
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Nur Octaviani
"Iradiasi sinar gamma digunakan untuk dekontaminasi bakteri atau pengawetan suatu produk. Pengawetan dengan cara ini tidak memberikan perubahan secara bermakna terhadap aroma dan rasa produk, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efeknya terhadap kandungan kimia sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek iradiasi gamma terhadap aktivitas antoksidan, kadar fenolik total, dan kadar flavonoida total dari sampel ekstrak etanol 70% Peperomia pellucida (L.) Kunth. Aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode peredaman radikal DPPH menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 515 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna nilai EC50 (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi dosis 7,5 kGy dan 10 kGy.
Kadar fenolik total dilakukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 415 nm dan menujukkan hasil perbedaan bermakna (P<0,05) dimana terjadi kenaikan kadar hingga dosis 5 kGy dan penurunan pada dosis 7,5 kGy dan 10 kGy. Kadar flavonoida total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl3 menggunakan spektrofotometri uv-vis pada panjang gelombang 740 nm menunjukkan hasil penurunan bermakna (P<0,05) pada sampel yang diiradiasi hingga dosis 10 kGy.

Gamma irradiation is used for bacterial decontamination or preservation of a product to solve the problem of quarantine in trade and may also improve shelf life. Preserving with gamma irradiation doesn?t give significant changes to the aroma and taste of the product, but need to do more research on the effects on the chemical content of the sample.
This study aimed to determine the effects of gamma irradiation on antioxidant activity, total phenol compound, and total flavonoid of 70% ethanol extract sample Peperomia pellucida (L.) Kunth. Antioxidant activity DPPH radical reduction method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 515 nm showed the results of a significant lowering in EC50 values ​​(P <0.05) in the samples were irradiated dose 7,5 kGy and 10 kGy.
Total phenol carried by the Folin-Ciocalteu method using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 415 nm and the results showed a significant difference (P <0.05) in which an increase in levels of up to 5 kGy dose and a decrease in the dose of 7.5 kGy and 10 kGy , Levels of total flavonoids was conducted using AlCl3 colorimetry using spectrophotometer uv-visible at a wavelength of 740 nm showed the results of a significant decrease (P <0.05) in the samples were irradiated up to a dose of 10 kGy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Ramadhani
"Iradiasi sinar gamma merupakan teknologi efektif yang dapat digunakan untuk mengurangi kontaminan pada simplisia. Peperomia pellucida (L.) Kunth termasuk suku piperaceae yang memiliki aktivitas sebagai ACE inhibitor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap jumlah mikroba, aktivitas ACE inhibitor dan perubahan komponen kimia dari herba suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth). Herba suruhan diiradiasi dengan berbagai dosis 0;2,5; 5;7,5 dan 10 kGy kemudian diekstraksi menggunakan metode refluks dengan etanol 80% selama 30 menit. Jumlah mikroba dihitung menggunakan petrifilm aerobic count plate. Penghambatan aktivitas ACE diukur menggunakan ACE kit WST dan perubahan kimia dilihat melalui profil kromatografi lapis tipis menggunakan lempeng silica gel f254 sebagai fase diam dan campuran diklorometana:metanol (90:10) sebagai fase gerak. Iradiasi sinar gamma hingga dosis 7,5 kGy mengurangi cemaran mikroba hingga 2x102±0,00 koloni/gram. Aktivitas ACE inhibitor meningkat secara signifikan (p<0,05) setelah diiradiasi sinar gamma, namun iradiasi sinar gamma menyebabkan degradasi pada senyawa flavonoid yang terdapat pada herba suruhan.

Gamma irradiation is an effective technique can be used to reduce contaminants in herbal products. Peperomia pellucida (L.) Kunth belongs to piperaceae family has activity as ACE inhibitor. The aimed of this research were to determine the effects of gamma irradiation on microbial load, ACE inhibition activity and change of chemical compounds of P. pellucida (L.) Kunth). Sample was irradiated at various dose of 0, 2.5, 5, 7.5 and 10 kGy and extracted by reflux method using 80% ethanol for 30 minutes. Microbial load was counted by using petrifilm aerobic count plate method. The ACE inhibition activity was tested by using ACE kit WST and change of chemical compounds, was examined by using thin layer chromatography profiling, used silica gel f254 plate as stationary phase and dichloromethane-methanol (90:10) mixture as eluent. Gamma irradiation up to 7,5 kGy reduced microbial load up to 2x102±0,00 cfu/g. ACE inhibition activity significantly increased (p<0,05) after irradiation treatment, but gamma irradiation caused degradation of flavonoid content in Peperomia pellucida (L.) Kunth."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Adhyasa Pradigta Cahaya Putra
"ABSTRAK
Tomoterapi memiliki pola iradiasi heliks yang akan membentuk junction dan membuat pola distribusi dosis terganggu. Variasi pola distribusi dosis yang disebabkan oleh pola iradiasi heliks disebut ripple atau thread effect. Nilai thread effect sangat dipengaruhi oleh nilai pitch dan nilai faktor modulasi. Nilai pitch optimal telah dipelajari oleh Kissick et al, yang sama dengan 0,86 / n di mana n adalah bilangan bulat. Selanjutnya, pengaruh faktor modulasi terhadap nilai thread effect telah dipelajari oleh Mingli Chen et al. Dalam penelitian ini, dua jenis target digunakan, target sederhana dan target kompleks, penambahan kasus yaitu adanya dose interrupt, dua jenis scanner yaitu EPSON 10000 XL dan VIDAR, serta dua jenis dosis, dosis tunggal dan Simultaneous Integrated Boost (SIB) dengan variasi pitch dan nilai faktor modulasi. Untuk nilai pitch, kami memvariasikannya dari 0,287; 0,35; hingga 0,43, sedangkan kami menggunakan variasi 2; 2,2; 2,5; 2,8; dan 2,9 untuk faktor modulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa target kompleks memiliki nilai ripple sekitar 1%-2% lebih rendah daripada target sederhana. Selain itu, area dosis tinggi memiliki nilai ripple sekitar 0,5%-3% lebih rendah daripada area dosis rendah saat menggunakan SIB. Untuk gamma indeks didapat nilai >99% ketika menggunakan DQA Station dan >70% ketika menggunakan Film QA Pro untuk kriteria 3%/3mm. Dari hasil ini kami menemukan bahwa thread effect sangat dipengaruhi bentuk target, dan besarnya nilai dosis yang digunakan untuk kasus SIB. Selaint itu, posisi film sangat berpengaruh ketika menggunakan EPSON 10000XL dibanding ketika menggunakan VIDAR. Pada kasus interrupt dose, waktu terjadinya gangguan tidak terlalu mempengaruhi distribusi dosis.

ABSTRACT
Tomotherapy has a helical irradiation pattern that will form a junction and made interfere dose distribution pattern. The variation of dose distribution pattern where it caused by the helical irradiation pattern is called ripple pattern or thread effect. Thread effect value is strongly influenced by the pitch and modulation factor value. The optimal pitch value has been studied by Kissick et al, which is equal to 0.86/n where n is integer. Furthermore, the effect of modulation factor against thread effect value has been studied by Mingli Chen et al. In this study, two types of targets were used, simple target and complex target, addition of cases namely dose interrupt, two types of scanners, EPSON 10000XL and VIDAR, and two types of doses, single dose and Simultaneous Integrated Boost (SIB) with varied pitch and modulation factor value. For the pitch value, we varied from 0.287, 0.35, to 0.43, whereas we used variation of 2, 2.2, 2.5, 2.8, and 2.9 for the modulation factor. The results show that complex target have ripple values around of 1%-2% lower than simple target. In addition, high doses area have ripple values around of 0.5%-3% lower than low doses area when using SIB. For gamma index, the value is >99% when using DQA Station and >70% when using Film QA Pro for criteria 3%/3mm. From this result we found that thread effect was influenced by target form and doses value used for SIB cases. After that, the position of film is very influential when using EPSON 10000 XL compared to when using VIDAR. In the case of an interrupt dose, the timing of the interference does not significantly affect the dose distribution."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>