Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosita
"Telah dilakukan identiflkasi flavonoid yang terkandung dalam tanaman
keluarga Asteraceae, seperti Ageratum conyzoides L., Blumea balsamifera L.
(DC.), Chrysanthemum indicum L., Elephantopus scaber L., Eupatorium triplinery
e Vahi dan Pluchea indica Less , dengan reaksi warna dan spektrofotometri UV/
cahaya tampak , yang didahului dengan isolasi menggunakan cara kromatografi la
pisan tipis, kromatografi kertas dan kromatografi kolom.
Dari hasil percobaan diperoleh bahwa identifikasi dengan spektrofo
tornetri UV/cahaya tampak yang lebih dapat diandalkan.
Isolasi yang terbaik adalah secara kromatografi lapisan tipis dengan eluen bu
tanol-asam asetat-air (4:1:5), petroleum eter-etil asetat (2:1) dan Etanol:ben
zen (3:7).
Pada daun yang diperiksa terdapat flavon/flavonol atau isoflavon.

The Identification of Flavonoids in some species of Asteraceae,
such as Ageratum conyzoides L., Blumeabalsamifera L.(DC.), Chrysanthemumindicum
L., Elephantopus scaber L., Eupatorium triplinerve Vahi and Plu
chea indica Less has been done by colour reaction and spectrofotometry UV/
visible, previously isolated by thin layer, paper and coloum chromatography.
The experiment resulted inspectrofotometric identification is va
lued.
Thin layer chromatographed isolation with eluents butanol -acetic acid-water
(4:1:5), petroleum eter-etil asetat (2:1) and etanol-benzen (3:7) is the
best.
Flavon/flavonol or isoflavon were found in investigated leaves.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI Publishing, 2019
583.55 AST
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arum Ayu Martasari
"Penelitian mengenai studi anatomi batang Asteraceae tribe Eupatorieae, tribe Heliantheae, dan tribe Vernonieae dari lingkungan kampus Universitas Indonesia, Depok telah dilakukan. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan struktur anatomi batang dan membandingkan struktur tersebut berdasarkan klasifikasi tribe. Spesies yang ditemukan selama penelitian sebanyak 12 spesies yang tersebar dalam 3 tribe. Perbedaan anatomi batang dianalisis dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualititatif meliputi keberadaan struktur kutikula, trikom, kolenkim sudut, substansi ergastik, kelenjar sekretori, rongga udara, idioblas; bentuk sel epidermis, korteks, empulur; dan tipe pembuluh vaskuler. Data kuantitatif meliputi ketebalan kutikula, ketebalan epidermis, luas floem, luas xylem, jumlah lapisan korteks, dan jumlah pembuluh vaskuler. Batang disayat menggunakan hand-sliding microtome, kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa karakter kualitatif dan kuantitatif belum dapat menjadi karakter pembeda antar tribe.

Research on stem anatomy of tribe Eupatorieae, tribe Heliantheae, and tribe Vernonieae from Asteraceae family in Universitas Indonesia Campus, Depok was conducted. The objective was to describe stem anatomy structures and compare those structures based on tribe classification. Twelve species from 3 tribe was found and used in the research. Stem anatomical differences was analyzed by qualitative and quantitative approach. Qualitative data includes the presence absence of cuticle, trichome, angular collenchyma, air cavity, ergastic substances, secretory gland, idioblast epidermal cell shape cortical cell shape pith cell shape and type of vascular bundles. Quantitative data includes cuticle thickness, epidermal thickness, large area of phloem, large area of xylem, number of cortical layers, and number of vascular bundles. Stem was dissected by hand sliding microtome, then observed under light microscope. Result shows that qualitative and quantitative character can not be differentiating character between tribes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Markham, K.R.
Bandung: ITB Press, 1988
547.7 MAR tt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Markham, K.R.
Bandung: ITB Press, 1982
547.7 MAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Markham, K.R.
Bandung: ITB Press, 1988
547.7 MAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Harsodjo Wijono S.
"Senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak etanol 95% daun katu diisolasi dengan menggunakan metode Charaux-Paris. Dilakukan fraksinasi ekstrak etanol 95% dengan menggunakan pelarut kloroform, etilasetat dan 3 kali dengan n-butanol, kemudian dari fraksi n-butanol I dilakukan isolasi flavonoid dengan cara kromatografi kertas preparatif dan diidentifikasi dengan spektrofotometer Ultra Violet (UV) dan infrared. Enam senyawa flavonoid berhasil diisolasi, setelah diidentifikasi salah satu senyawa flavonoid tersebut adalah rutin sedangkan 5 senyawa lainnya adalah golongan flavonol OH-3 tersulih atau golongan flavon.

Isolation and Identification of Flavonoid in Katu Leaf (Sauropus androgynus (L.) Merr. Flavonoids in 95% ethanol extract of katu leaf were isolated using Charaux-Paris method. Extract of 95 % ethanol was fractionated with chloroform, ethyl acetate and three times with n-butanol. Flavonoids to be isolated from n-butanol I fraction by chromatography paper preparative method, and identified by spectrophotometer UV (Ultra-Violet) and infrared. Six flavonoids were isolated, one of flavonoids identified as rutin, and the other five were flavonol OH-3 conjugated or flavon groups."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Two flavonoid compounds, 5,7,3’,4’-tetrahydroxy-6-geranylflavonol (1) and kaempferol 7-O-β-glucose (2) have been isolated from the leaves of Macaranga hispida (Blume), Mull.Arg. Isolation and purification were conducted by chromatography methods and chemical structure characterization was carried out by spectroscopic methods. The 5,7,3’,4’-tetrahydrxyi-6-geranyl flavonol (1) and kaempferol 7-O-glucose (2) had moderate cytotoxic activity against murine leukemia P-388 cell lines with IC50 value of 0.22 and 101.5 μg/mL, respectively. The IC50 for antioxidant activities of (1) and (2) were 2.83 and 13.95 μg/mL, respectively. The LC50 of (1) and (2) from BSLT were 350 and >1000 μg/mL, respectively."
[Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Indonesia], 2015
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dhiyadira Ayu Cendikia
"Adenilat siklase 10 merupakan suatu enzim yang berlokasi di sitosol yang berperan dalam
katalisis konversi ATP menjadi cyclic adenosine monophosphate (cAMP). Sebagai suatu
second messenger, cAMP berperan dalam pengaturan berbagai fungsi sel terutama
proliferasi dan apoptosis, termasuk pada sel kanker dalam kondisi patofisiologis. Enzim
ini diketahui memperparah kondisi kanker dengan meningkatkan proliferasi dan
menghambat apoptosis. Hal ini menjadikan inhibisi adenilat siklase 10 menjadi salah satu
target yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi agen terapi antikanker. Studi penelitian
menunjukkan bahwa senyawa flavonoid diketahui memiliki aktivitas pada penekanan
proliferasi dan induksi apoptosis. Oleh karena itu, dilakukan analisis in silico untuk
mendapatkan senyawa kandidat inhibitor adenilat siklase 10 dengan afinitas terbaik.
Penambatan molekuler dilakukan menggunakan AutoDock 4, selanjutnya dilakukan
visualisasi interaksi hasil penambatan menggunakan LigPlot dan PyMOL. Parameter
optimisasi yang diperoleh untuk penambatan molekuler adenilat siklase 10 adalah
menggunakan grid box 40x40x40 unit dengan energi evaluasi 2.500.000 (medium).
Berdasarkan hasil penambatan, flavonoid amentoflavone merupakan kelompok senyawa
terbaik dengan afinitas ikatan tertinggi, yang mana tujuh dari delapan senyawanya
memiliki energi ikatan pada rentang -10,00 kkal/mol hingga -11,50 kkal/mol. Selain itu,
sepuluh senyawa flavonoid yang direkomendasikan adalah yang memiliki energi ikatan
pada rentang -10,00 kkal/mol hingga -11,50 kkal/mol. Dapat disimpulkan bahwa
senyawa-senyawa tersebut adalah senyawa potensial yang dapat dijadikan kandidat obat
inhibitor adenilat siklase 10.

Adenylyl cyclase 10 is an enzyme located in cytosol that plays a role in catalysis of ATP
to cyclic adenosine monophosphate (cAMP). As a secondary messenger, cAMP
physiologically regulates various cell functions especially proliferation and apoptosis,
including cancer cells in pathophysiological condition. This enzyme is known to worsen
the condition of cancer by increasing the proliferation and inhibiting the apoptosis. Hence,
the inhibition of adenylyl cyclase 10 is one of the targets that can be used to become an
anticancer therapy agent. Research studies show that flavonoid compounds are known to
have an activity on suppression of proliferation and induction of apoptosis. Therefore, an
in silico analysis needs to be done to obtain the candidate compound of adenylyl cyclase
10 inhibitor with the best affinity. Molecular docking was done by using AutoDock 4,
then the interactions of docking results is visualized by using LigPlot and PyMOL.
Optimization parameter obtained for molecular docking of adenylyl cyclase 10 was using
40x40x40 unit grid box with 2.500.000 energy evaluation (medium). Based on the
screening results, amentoflavone is the best group of compounds with the highest affinity
bond, which is seven of its eight compunds had the binding energy in the range of -10,00
kcal/mol to -11,50 kcal/mol. Other than that, the most ten recommended flavonoid
compounds are those with the lowest binding energy in the range of -10,00 kcal/mol to -
11,50 kcal/mol. These compounds are the potential compounds that can be used as
adenylyl cyclase 10 inhibitor drug candidates.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chrisanty Budi Santoso
"TFlavonoid yang tersebar luas dalarn tumbuh-tumbuhan ma- kin banyak inendapat perhatian karena berrnacain-macain khasiat- nya.Beberapa jenis flavonoid dalam berbagai tumbuhan belurn
dapat diidentifikasi.
Penelitian ml bertujuan untuk mendapatkan suatu cara iden-
tifikasi flavonoid dalain tanaman termasuk isolasi pendahulu-
annya ,dengan mengembangkan cara-cara identifikasi flavonoid
yang sudah dikenal diantaranya kroznatografi dan spektroskopi
u.v. Untuk tujuan tersebut digunakan 3 jenis tumbuhan obat
Eclipta alba Rassk,Artemisia vulgaris Linn dan Gynura cf pseudochina DC , dari familiaAsteraceae.
Penelitian jul menghasilkan suatu metode isolasi untuk- identifikasi flavonoid yaitu dengan cara inengelusi dengan pe- larut yang sesuai,raksi yang didapat dielusi lagi dengan pe-
larut lain ,demikian Iseterusnya sampal didapat hail yang su- dah cukup murni untuk pengukuran spektrum u,v.nya.
Flavonoid dapatdiidentifikasi secara sederhana yaitu dengan raenggabungkan reaksi warna,kromatografi dan .spektroskopi u.v. Data yang di.dapat kemudian dibandinkan dengan data senyawa Yang sudah dikenal.
Daun Eclipta alba paling sedikit mengandung 3 senyavia flavo- noid dengan salah satunya diduga Luteolin 7-0-glukosida. Dal-am daun Artemisia vulgaris dapat dltuniikkan adanya 2 se-. nyawa flavonoid,sedangkan Gynura cf pseudochina tidak -
Yaitu mengandung uiavonoid.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1984
S31785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>