Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prabowo Puranto
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S28931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodhoty Taza Mila
"Pendeteksian kandungan arsen (III) dalam perairan dengan metode sensor elektrokimia merupakan salah satu pengembangan cara untuk menguji kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi permukaan plastik PVC (PoliVinil Chlorida) dengan nanopartikel emas menjadi plastik yang permukaannya terdeposisi nanopartikel emas, plastik PVC-AuNP, untuk diaplikasikan sebagai sensor elektrokimia dalam mendeteksi arsen (III) dengan metode Linear Sweep Stripping Voltammetry (LSSV). Sintesis nanopartikel emas (AuNP) dilakukan dengan cara mereduksi larutan HAuCl4 dengan NaBH4 dan 6-merkaptopurin sebagai zat penstabilnya. Hasil karakterisasi nanopartikel emas dengan spektrofotometer UV-Visible, TEM, dan PSA menunjukkan bahwa nanopartikel emas ini memiliki distribusi diameter sebesar 1,0 nm s.d 2,8 nm. Nanopartikel emas ini selanjutnya digunakan untuk memodifikasi pemukaan plastik PVC dengan cara pengadukan plastik PVC dalam campuran modifikasi selama 24 jam pada suhu ruang. Hasil karakterisasi permukaan plastik PVCAuNP dengan SEM-EDX menunjukkan pencitraan morfologi nanopartikel emas pada plastik PVC-AuNP yang menunjukkan keberadaan nanopartikel emas pada permukaan plastik PVC-AuNP dengan kandungan sebesar 13,57 % (estimasi dari EDX). Hasil pengukuran XRD terhadap plastik PVC-AuNP juga memberikan informasi keberadaan Au, yakni dengan kemunculan puncak difraktogram Au pada 2θ sebesar 38,190 atau d sebesar 2,98594 Å. Sementara itu, karakterisasi dengan FTIR diamati keberadaan puncak serapan pada bilangan gelombang sekitar 380 cm-1 yang mengindikasikan adanya ikatan Au-S, yaitu ikatan antara nanopartikel emas dengan 6-merkaptopurin. Hasil karakterisasinya secara elektrokimia menunjukkan kondisi optimum pengukuran arsen (III) dicapai pada waktu deposisi 180 detik, potensial deposisi -500 mV, dan scan rate 100 mV/s. Respon arus terhadap konsentrasi arsen (III) pada plastik PVC-AuNP linier pada rentang konsentrasi 0-20 μM dengan nilai limit deteksi (LOD) sebesar 71,2725 ppb. Hasil pengujiannya selama lima jam pemakaian menunjukkan bahwa plastik PVC-AuNP bersifat kurang stabil menghasilkan respon arus mulai jam ke-3 sehingga secara keseluruhan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa plastik PVC-AuNP dapat digunakan sebagai sensor elektrokimia arsen (III) yang akurat meskipun kestabilan kinerjanya lebih rendah daripada kestabilan kinerja Au bulk.

Detection of arsenic (III) composition in water with electrochemical sensor methods is one of development to control water quality. This experiment is intended to modify PVC (PoliVinil Chlorida) plastic surface by gold nanoparticles, denoted as PVC-AuNP plastic, which in turn can be applied for working electrode to detect arsenic (III). The synthesize of gold nanoparticles was conducted by reduction of HAuCl4 solution with NaBH4 and 6-merkaptopurin as nanoparticles stabilizer. The result of gold nanoparticles was characterized by UV-Visible spectrofotometer, TEM, and PSA. The characterization results indicated that synthesized gold nanoparticles had distribution of gold nanoparticles with diameter accounted from 1,0 nm to 2,8 nm. The prepared gold nanoparticles then was used to modify PVC plastic by stirring the PVC plastic within gold nanoparticles for 24 hours. The modified PVC plastic, denoted as PVC-AuNP plastic, was characterized by using SEM-EDX, XRD, and FTIR. The results indicated that PVC plastic was modified by gold nanoparticles successfully. The SEM-EDX morphology of PVC-AuNP plastic indicated the occurrence of Au element in PVC-AuNP plastic with quite good distribution ammounted to 13,57 % on the surface, while XRD measurement of PVC-AuNP plastic showed difractogram peak at 2θ of 38,190 or d spacing of 2,9859 Å which confirmed the occurrence of Au. In addition, FTIR characterization showed peak at 380 cm-1 that indicated Au-S bond, as a result of chemical interaction between gold nanoparticle and 6-mercaptopurine, which act as a binder. The result of electrochemistry characterization using potensiostat of LSSV method indicated that there was As3+ oxidation current peak. The optimum condition on measuring arsen (III) was reached at the deposition time 180 second, deposition potential -500 mV, and scan rate 100 mV/s. The current response to consentration of arsen (III) was linear in consentration range between 0?20 μM with limited value detection (LOD) ammounted to 71,2725. This experiment result in 5 hours used indicated that PVC-AuNP plastic become unstability to produce oxidation current peak started on 3rd days, so that PVC-AuNP plastic can be an option or alternative reachable working electrode although performance stability of PVC-AuNP plastic is lower than performance stability of Au bulk."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2011
S42219
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Lenta Efrida
"Volume limbah sebagai hasil sisa produksi semakin bertambah banyak sebanding dengan pesatnya pertumbuhan industri. Salah satu limbah industri adalah fenol. Fenol merupakan limbah organik yang dibuang ke lingkungan air. Salah satu cara mengolah limbah adalah melalui proses adsorpsi dengan karbon aktif. Alternatif penerapan teknologi adsorpsi dengan karbon aktif dipilih karena permukaan karbon aktif luas, kemampuan adsorpsi besar, mudah diaplikasikan. Sementara itu teknik elektrokimia dengan cara elektrolisis mampu mengoksidasi limbah senyawa fenol menghasilkan dekomposisi sempurna menjadi CO2 dan H2O. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan konsentrasi fenol dengan menggunakan teknik adsorpsi karbon aktif, teknik oksidasi elektrokimia dengan elektroda timbal dan teknik kombinasi adsorpsi dan oksidasi pada kondisi optimum. Optimasi yang diperoleh berupa waktu kontak adsorben (karbon aktif) dengan adsorbat (fenol) selama 45 menit. Jumlah karbon aktif yang digunakan 1 gram dengan konsentrasi elektrolit NaCl 5 % serta potensial optimum 7 Volt. Dengan menggunakan kondisi optimum teknik adsorpsi menghasilkan % konversi penurunan konsentrasi fenol 52,91 %, teknik oksidasi 96,80 % dan teknik kombinasi (adsorpsi-oksidasi) adalah 98,59 %. Penurunan konsentrasi larutan fenol diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiyono
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S28797
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Resmana
"Sebuah instrumen untuk memfasilitasi pengukuran waktu respon modul sensor RH berbasis PC telah berhasil dibangun. Instrumen ini dibangun dengan komponenkomponen yang saling terhubung, yaitu DAQ eksternal, signal generator, dan rectifier. Komponen-komponen tersebut terhubung ke sistem sensor yang di dalamnya terdapat sensor RH SHT11 dan sebuah modul sensor RH dengan meletakkan sebuah larutan garam jenuh sebagai RH referensi di dalam sebuah chamber tertutup. Untuk mempermudah pengendalian dan monitoring maka digunakan PC sebagai antarmuka bagi user. Pada PC digunakan software Visual Basic untuk mengontrol dan memonitor sistem. Selain itu penggunaan PC dapat mempermudah dalam menampilkan hasil pengukuran nilai impedansi (Z) dan RH dari sensor yang digunakan, kemudian langsung tersimpan dalam database. Melalui PC, konfigurasi sistem atau parameter setting dapat dipilih berupa nilai tegangan (V) dan frekuensi (f) tertentu sebagai output dari signal generator yang dijadikan input bagi modul sensor RH. Sebagai sistem akuisisi data digunakan sebuah DAQ eksternal, yaitu LabJackU12. Proses kalibrasi dilakukan di dalam sebuah chamber yang telah diisi larutan garam jenuh. Pengukuran yang dilakukan terhadap sensor adalah pengukuran nilai impedansinya. Dari hasil pengukuran, dilihat perubahan nilai impedansi tersebut terhadap perubahan nilai RH dalam fungsi waktu, kemudian diukur waktu responnya. Hasil pengujian menunjukkan instrumen ini berhasil melakukan pengukuran nilai impedansi sensor dan menampilkan hasil pengukuran tersebut secara real time pada monitor PC. Waktu respon dari modul sensor RH yang digunakan, dari penelitian diperoleh 129s. Waktu ini sudah cukup baik untuk tipe modul sensor ini. Penggunaan PC diharapkan dapat menjadikan proses pengukuran akan menjadi lebih efektif dan mudah seperti yang diharapkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deristisya Zahra
"COVID-19 atau Coronavirus disease adalah penyakit infeksius yang mudah
menular melalui tetesan air liur atau bersin orang yang terinfeksi, sehingga
wabah COVID-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 11
Maret 2020. Pencegahan penyebaran virus ini dapat dilakukan dengan tes
diagnostik skala besar dan sejauh ini belum dilaporkan pengembangan metode
elektrokimia sebagai sensor COVID-19. Umifenovir (Arbidol) adalah salah satu
jenis antiviral agent yang dapat berinteraksi dengan spike glikoprotein SARSCoV-
2 sehingga dapat berpotensi digunakan sebagai pendeteksi COVID-19.
Penelitian ini mempelajari perilaku elektrokimia umifenovir pada screen-printed
carbon electrode (SPCE). Hasil pengukuran dengan teknik cyclic voltammetry
pada rentang potensial -0,6 V hingga +0,6 V dengan scan rate 50 mV/s dalam
50 mM PBS pH 7,4 menunjukkan bahwa umifenovir bersifat elektroaktif dengan
puncak oksidasi dan reduksi pada +0,2 V dan -0,19 V. Puncak oksidasi dan
reduksi ini mengalami penurunan arus jika dilakukan penambahan spike
glikoprotein pada larutan umivenovir. Penurunan arus mencapai keadaan
optimum menggunakan umifenovir 170 μM, pH 7,4, dan waktu kontak selama
10 menit. Sejalan dengan studi elektrokimia, studi komputasi juga dilakukan
untuk mengetahui interaksi molekular antara umifenovir dengan spike
glikoprotein SARS-CoV-2. Selektivitas sensor diprediksi melalui simulasi
penambatan molekul umifenovir dengan SARS-CoV dan virus Influenza. Hasil
penambatan molekul (docking) menunjukkan bahwa kompleks umifenovir
dengan SARS-CoV-2 terbentuk spontan dengan nilai ΔGbinding sebesar -7,7306
kcal/mol. Hasil ini tidak jauh berbeda pada kompleks umifenovir dengan SARSCoV
yang memiliki ΔGbinding sebesar -7,7935 kcal/mol. Hasil tersebut
memprediksi adanya kompetisi SARS-CoV-2 dengan SARS-CoV untuk
berinteraksi dengan umifenovir.

COVID-19 or Coronavirus disease is an infectious disease that can be easily
transmitted through droplets of saliva or sneezes of an infected person, so that
the COVID-19 outbreak was declared a pandemic by WHO on March 11, 2020.
The virus spread can be prevented with large-scale diagnostic tests and so far it
has not been reported the development of electrochemical methods as a sensor
for COVID-19. Umifenovir (Arbidol) is a type of antiviral agent that can interact
with the spike glycoprotein of SARS-CoV-2, thus it has the potential to be used
as a COVID-19 detector. In this study, the electrochemical behavior of
umifenovir on a screen-printed carbon electrode (SPCE) is studied.
Measurement results using the cyclic voltammetry technique in a potential range
of -0.6 V to +0.6 V with a scan rate of 50 mV/s in 50 mM PBS pH 7.4 indicate
that umifenovir is an electroactive molecule with oxidation and reduction peaks
at +0.2 V and -0.19 V. Peak current decrease, both in the oxidation and reduction
peak current, occurred when the spike glycoprotein was added in the umivenovir
solution. Current reduction reached the optimum state using umifenovir 170 μM,
pH 7.4, and contact time for 10 minutes. Computational studies were also
conducted to determine the molecular interactions between umifenovir and the
spike glycoprotein of SARS-CoV-2. Sensor selectivity was predicted by docking
simulations of umifenovir molecules with SARS-CoV and influenza viruses.
The docking results showed that the umifenovir complex with SARS-CoV-2
formed spontaneously with a ΔGbinding value of -7.7306 kcal/mol. These results
were not much different with the umifenovir complex with SARS-CoV which
had ΔGbinding of -7.7935 kcal/mol. These results predict SARS-CoV-2
competition with SARS-CoV to interact with umifenovir"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shella Jeniferiani Willyam
"Kolesterol merupakan parameter penting dalam analisis kesehatan rutin karena risiko yang ditimbulkan oleh kadar kolesterol tidak normal dalam darah, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Metode analisis kolesterol yang umum digunakan dalam bidang medis masih berbasis biosensor enzimatik yang membutuhkan instrumen rumit, prosedur mahal, dan penanganan khusus. Dalam penelitian ini, sensor kolesterol non-enzimatik yang sensitif dan selektif telah dibuat berdasarkan ikatan pembentukan kompleks antara β-siklodekstrin (BCD) dengan kolesterol dan metilen biru (MB) sebagai spesi elektroaktif. BCD difungsionalisasikan pada nanopartikel magnetik Fe3O4 (MNPs) melalui metode ko-pengendapan untuk memudahkan pengairan BCD dari bantuan menggunakan bantuan magnet eksternal. Elektroda yang digunakan dalam penelitian ini adalah karbon-elektroda (SPCE) layar-dicetak yang mudah digunakan, dan mudah digunakan untuk sampel mudah sedikit (mikroliter). Nanokomposit dikarakterisasi menggunakan FTIR, TEM, dan XRD. Sifat elektrokimia MB pada SPCE dipelajari terlebih dahulu sebelum aplikasinya dalam sensor. Aplikasi optimal yang diperoleh menggunakan nanokomposit BCD (3%) / MNPs 2% b / b, pH 7,4 dan waktu kontak 10 menit. Pengukuran kolesterol dilakukan dengan voltametri siklik (CV) pada potensial -0,6 V - 0,6 V dan scan rate 50 mV / s, serta deteksi amperometrik pada potensial konstan -0,43 V selama 90 s. Pengukuran standar kolesterol dengan metode kedua ini menunjukkan linearitas yang baik (r2> 0,99) pada rentang pengukuran 0 μM - 150 μM dengan batas deteksi 15,15 μM (arus anodik) dan 8,21 μM (arus katodik) untuk teknik CV; serta 6,28 μM untuk teknik amperometri. Sensor menunjukkan keberulangan dan verifikasi baik yang ditandai dengan nilai RSD dan persen pemulihan pada kisaran 1,91% - 3,87% dan 97,24% - 100,96%. Sensor ini juga menunjukkan selektivitas yang dengan kombinasi ganda kali lipat konsentrasi kombinasi (NaCl, CaCl2, glisin, transformasi, dan L-asam askorbat). Hasil pengukuran konsentrasi dalam sampel susu menggunakan sensor yang telah dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan metode HPLC (97,87% - 100,10%) dan nilai yang ditetapkan pada kemasan (94,83% - 96,99%).

Cholesterol is an important parameter in routine health check due to the risks caused by abnormal cholesterol levels in the blood, such as coronary heart disease and stroke. In this study, a sensitive and specific non-enzymatic cholesterol sensor was made based on the formation of the inclusion complex between β-cyclodextrin (BCD) with cholesterol and methylene blue (MB) as the electroactive species. The electrode used in this study was screen-printed carbon electrode (SPCE). Nanocomposites were characterized by FTIR, TEM, and XRD. The cholesterol measurement was carried out using cyclic voltammetry (CV) at potentials of -0.6 - 0.6 V and scan rate of 50 mV / s, also using amperometric detection at constant potential of -0.43 V for 90 s. The standard cholesterol solution measurement with both methods has shown good linearity, repeatability, and accuracy in the concentration range of 0 μM - 150 μM with the LOD of 15.15 μM (Ipa) and 8.21 μM (Ipc) for CV, and 6.28 μM for amperometric detection. The sensor also shows good selectivity with the existence of ten folds concentration of interference agents. The result of cholesterol concentration measurement in milk samples using the developed sensor was in agreement with the HPLC method and the stated value."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dwi Syafitri
"Dopamin memiliki peran penting dalam fungsi sistem saraf pusat manusia. Pelepasan abnormal dopamin berhubungan dengan penyakit neurologis dan depresi. Oleh karena itu, perlu memantau kadar dopamin untuk memahami peran fisiologisnya. Pembahasan deteksi dopamin berfokus pada metode elektrokimia berbasis screen-printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi bahan ZnO/MnO2/MWCNT. Penelitian dilakukan dengan empat tahapan yang terdiri dari preparasi material, karakterisasi material dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Raman spektroskopi, modifikasi SPCE dengan ZnO/MnO2/MWCNT, dan pengujian aktivitas elektrokimia menggunakan cyclic voltametry (CV). Modifikasi sensor dilakukan untuk mengetahui perbedaan kinerja analitik biosensor SPCE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa SPCE dengan pendopingan nanopartikel logam ZnO, MnO2, serta material karbon MWCNT berdasarkan linearitas, sensitivitas dan limit deteksi. Hasil pembacaan elektrokimia menggunakan CV dilakukan pada rentang deteksi 0,6 – 1,4 mM, sehingga diperoleh deteksi limit (LOD) 0,4946 mM dan sensitivitas 0,282 µA.µM.cm-2. Sensor ini menunjukkan selektivitas yang kurang baik terhadap analit dopamin ketika dideteksi bersama senyawa asam askorbat.
The human central nervous system relies on dopamine to function properly. Neurological disorders and depression are linked to abnormal dopamine release. Monitoring dopamine levels is therefore crucial to comprehend its physiological function. The electrochemical approach of dopamine detection that utilises a screen-printed carbon electrode (SPCE) modified with ZnO/MnO2/MWCNT material is the main topic of discussion. The study was conducted in four stages, including material preparation, Fourier Transform Infrared (FTIR) and Raman spectroscopy material characterisation, SPCE modification using ZnO/MnO2/MWCNT, and cyclic voltametry (CV) electrochemical activity testing. To identify variations in SPCE biosensor analytical performance, sensor modifications were made. This study's goal was to evaluate the performance of SPCE doped with ZnO, MnO2, and MWCNT metal nanoparticles. The goal of this study was to evaluate the linearity, sensitivity, and limit of detection of SPCE doped with metal nanoparticles such as ZnO, MnO2, and MWCNT carbon materials. In order to achieve a detection limit (LOD) of 0,4946 mM and a sensitivity of 0,282 µA.µM.cm-2, electrochemical readings using CV were performed in the detection range of 0,6 - 1,4 mM. When this sensor is measured with interference-causing substances in the body such ascorbic acid, it exhibits poor selectivity for dopamine analytes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atya Saniah
"Glutamat adalah salah satu neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam pembentukan dan stabilisasi sinapsis, kesadaran, memori, dan proses belajar. Kadar glutamat yang tidak normal dalam tubuh dapat mengakibatkan berbagai risiko penyakit saraf. Alat untuk mendeteksi kadar glutamat yang sudah ada saat ini memiliki beberapa kekurangan yaitu memakan waktu yang lama dan mahal. Dalam penelitian ini, dibuat sensor elektrokimia glutamat berbasis elektroda glassy carbon modifikasi nikel oksida. Biosensor ini memanfaatkan reaksi elektrokimia yang terjadi pada elektroda dengan menggunakan tiga sistem elektroda dari NiO/GCE sebagai working electrode, platinum electrode sebagai counter electrode, dan Ag/AgCl sebagai reference electrode. Nikel oksida dibuat dengan menggunakan metode sol-gel. Pengujian terhadap material nikel oksida yang dibuat diuji dengan karakterisasi SEM, FTIR, dan XRD. Performa dari biosensor berbasis nikel oksida diuji dalam larutan NaOH 0,1 M. Performa dari biosensor ini akan diukur dengan metode cyclic voltammetry (CV) untuk mengukur sensitivitas biosensor yang dikembangkan. Pada hasil pengukuran dengan CV diketahui bahwa limit deteksi dan sensitivitas pada biosensor ini masing-masing sebesar 0,641 mM dan 1,498 μAmM-1cm-2. Dengan demikian, sensor elektrokimia dengan modifikasi nikel oksida ini bisa terus dikembangkan untuk biosensor glutamat tanpa enzim yang menjanjikan.

Glutamate is one of the neurotransmitters that play an essential role in forming and stabilizing synapses, awareness, memory, and learning processes. Abnormal levels of glutamate in the body can lead to various risks of neurological diseases. The existing tools for detecting glutamate levels have several drawbacks. They are time-consuming and expensive. In this research, an electrochemical glutamate sensor based on nickel oxide modified glassy carbon electrode was made. This biosensor utilizes the electrochemical reactions at the electrodes using the three-electrode system of NiO/GCE as working electrode, platinum electrode as counter electrode, and Ag/AgCl as reference electrode. Nickel oxide is made using the sol-gel method. Nickel oxide was tested with SEM, FTIR, and XRD characterization. The performance of the sensor was tested in 0.1 M NaOH solution. The performance of this biosensor will be measured by the cyclic voltammetry (CV) method to measure the sensitivity of the developed biosensor. Based on the CV measurement, it is known that the detection limit and sensitivity of this biosensor are 0.641 mM and 1.498 μAmM-1cm-2, respectively. Thus, this electrochemical glutamate sensor based on nickel oxide can continue to be developed for promising enzyme-free glutamate biosensors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistira Tesla
"Keberadaan residu pestisida organofosfat di alam sangat berbahaya bagi manusia, karena pestisida organofosfat dapat mengganggun sistem syaraf akibat inhibisi enzim AChE oleh pestisida organofosfat tersebut. Deteksi pestisida organofosfat dilakukan dengan menggunakan metode elektrokimia, elektroda kerja yang digunakan ialah Boron Doped Diamond (BDD-H) yang difabrikasi menggunakan metode Microwave Plasma Assisted Chemcical Vapour Deposition (MPACVD) Elektroda dikarakterisasi dengan SEM dan didapatkan ukuran diamond sebesar 13,3 μm dengan ketebalan 6,3μm. BDD-H kemudian dioksidasi dengan H2SO4 dan dikarakterisasi dengan XPS dimana terlihat perbedaan pada energi ikatan 534 eV yang menunjukkan keberadaan ikatan OH, menunjukkan oksidasi berhasil dilakukan dan terbentuk BDD-O. Melalui pengukuran diketahui waktu kontak optimum AChE ialah 5 menit dengan konsentrasi optimum 75 mu pada elektroda kerja BDD-H dan BDD-O. Deteksi dapat dilakukan hingga konsentrasi pestisida Chlorpyrifos 1x10-5 mM dengan waktu inhibisi optimum Chlorpyrifos ialah 10 menit. AChE kemudian diimobilisasi pada permukaan elektroda BDD-O dan BDD-H dengan menggunakan avidin dan biotin serta dikaraktgerisasi dengan FT-IR, kemudian dilakukan pengukuran pada sampel air ledeng yang ditambahkan pestisida Chlorpyrifos dan didapatkan linearitas yang baik pada kedua elektroda tersebut. Hal ini menandakan kedua elektroda tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi pestisida organofosfat Chlorpyrifos.

The presence of organophosphorous pesticide residues is very dangerous to humans, due to inhibition of AChE in neural system by the organophosphate pesticides. Organophosphate pesticide detection is done by using an electrochemical method, the working electrode is Boron doped Diamond (BDD-H) were fabricated using l Microwave Plasma Assisted Chemical Vapor Deposition (MPACVD) method. Electrode was characterized by SEM and it is confirmed that diamond size is 13,3 μm with a thickness of 6.3 lm. BDD-H then oxidized with H2SO4 [0,1 M] and characterized by XPS where visible difference in the 534 eV. Indicating the presence of OH bonds showed oxidation was successful and BDD-O was successfully formed. Through the measurement of AChE, it is known that optimum contact time was 5 min with 75 mu optimum concentration at the working electrode BDD-H and BDD-O. Detection method of pesticide was using cyclic voltammetry and linear swept voltammetry. Detection can be done until the pesticide chlorpyrifos concentrations is 1x10-5 mM with optimum inhibition time is 10 minutes. AChE then immobilized on the electrode surface BDD-H and BDD-O by using avidin-biotin interaction and characterized with FT-IR. Measurements on samples of tap water added with pesticides Chlorpyrifos obtained good linearity at both electrodes. This marks that the electrodes can be used to detect organophosphate pesticide Chlorpyrifos."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>