Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2005
S28926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
S28915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"identification of defective position control system for gantry gamma camera GCA-602A. An identification of defective position control gamma camera GCA-602A has been conducted. The aim of the identification is to allocate the cause of the defect of the gantry control position. Identification method utilized in this work is by testing hand-key switches, electric motor's contractor including the motor and all its wiring system of the control position...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Adhyasa Pradigta Cahaya Putra
"ABSTRAK
Tomoterapi memiliki pola iradiasi heliks yang akan membentuk junction dan membuat pola distribusi dosis terganggu. Variasi pola distribusi dosis yang disebabkan oleh pola iradiasi heliks disebut ripple atau thread effect. Nilai thread effect sangat dipengaruhi oleh nilai pitch dan nilai faktor modulasi. Nilai pitch optimal telah dipelajari oleh Kissick et al, yang sama dengan 0,86 / n di mana n adalah bilangan bulat. Selanjutnya, pengaruh faktor modulasi terhadap nilai thread effect telah dipelajari oleh Mingli Chen et al. Dalam penelitian ini, dua jenis target digunakan, target sederhana dan target kompleks, penambahan kasus yaitu adanya dose interrupt, dua jenis scanner yaitu EPSON 10000 XL dan VIDAR, serta dua jenis dosis, dosis tunggal dan Simultaneous Integrated Boost (SIB) dengan variasi pitch dan nilai faktor modulasi. Untuk nilai pitch, kami memvariasikannya dari 0,287; 0,35; hingga 0,43, sedangkan kami menggunakan variasi 2; 2,2; 2,5; 2,8; dan 2,9 untuk faktor modulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa target kompleks memiliki nilai ripple sekitar 1%-2% lebih rendah daripada target sederhana. Selain itu, area dosis tinggi memiliki nilai ripple sekitar 0,5%-3% lebih rendah daripada area dosis rendah saat menggunakan SIB. Untuk gamma indeks didapat nilai >99% ketika menggunakan DQA Station dan >70% ketika menggunakan Film QA Pro untuk kriteria 3%/3mm. Dari hasil ini kami menemukan bahwa thread effect sangat dipengaruhi bentuk target, dan besarnya nilai dosis yang digunakan untuk kasus SIB. Selaint itu, posisi film sangat berpengaruh ketika menggunakan EPSON 10000XL dibanding ketika menggunakan VIDAR. Pada kasus interrupt dose, waktu terjadinya gangguan tidak terlalu mempengaruhi distribusi dosis.

ABSTRACT
Tomotherapy has a helical irradiation pattern that will form a junction and made interfere dose distribution pattern. The variation of dose distribution pattern where it caused by the helical irradiation pattern is called ripple pattern or thread effect. Thread effect value is strongly influenced by the pitch and modulation factor value. The optimal pitch value has been studied by Kissick et al, which is equal to 0.86/n where n is integer. Furthermore, the effect of modulation factor against thread effect value has been studied by Mingli Chen et al. In this study, two types of targets were used, simple target and complex target, addition of cases namely dose interrupt, two types of scanners, EPSON 10000XL and VIDAR, and two types of doses, single dose and Simultaneous Integrated Boost (SIB) with varied pitch and modulation factor value. For the pitch value, we varied from 0.287, 0.35, to 0.43, whereas we used variation of 2, 2.2, 2.5, 2.8, and 2.9 for the modulation factor. The results show that complex target have ripple values around of 1%-2% lower than simple target. In addition, high doses area have ripple values around of 0.5%-3% lower than low doses area when using SIB. For gamma index, the value is >99% when using DQA Station and >70% when using Film QA Pro for criteria 3%/3mm. From this result we found that thread effect was influenced by target form and doses value used for SIB cases. After that, the position of film is very influential when using EPSON 10000 XL compared to when using VIDAR. In the case of an interrupt dose, the timing of the interference does not significantly affect the dose distribution."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The comparison of automatic and manual methods analysis in determining Cs-137 isotope using gamma - spectrometer. The analysis of radioactive isotopes commanly used by Gamma Spectrometer...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Jan Felix
"Manajemen risiko yang efektif adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk mengelola risikonya. Untuk menjaga nilai asetnya, sebuah perusahaan perlu mengestimasi risiko pasar dalam berinvestasi dengan alat ukur risiko yang efektif. Salah satu alat ukur risiko yang sering digunakan adalah Expected Shortfall (ES), didefinisikan sebagai nilai ekspektasi kerugian jika diketahui kerugian melebihi nilai Value-at-Risk. Secara umum, risiko kerugian dari sebuah aset dalam portofolio dapat diprediksi dengan mengasumsikan distribusi return mengikuti distribusi normal. Pada aset derivatif  tidak berlaku sama karena memiliki distribusi nonlinear, return bergantung pada harga underlying asset, waktu jatuh tempo, volatilitas, dan tingkat bunga. Perhitungan return portofolio secara umum dilakukan dengan simulasi Monte Carlo (MC).  Dalam penggunaannya, metode MC membutuhkan waktu lama jika portofolio memiliki banyak campuran aset saham, obligasi, maupun derivatif. Alternatif pengukuran ES yang lebih cepat dibanding simulasi MC adalah menggunakan formula eksplisit pada metode Delta-Gamma. Formula eksplisit metode Delta-Gamma dapat dirumuskan berdasarkan distribusi nonsentral Chi-Squared derajat bebas satu. Pada penelitian ini, aset derivatif yang menjadi perhatian adalah waran, yaitu kontrak finansial yang diterbitkan perusahaan untuk membeli saham pada waktu tertentu dengan harga yang telah ditentukan. Pengukuran ES pada waran dalam penelitian ini menggunakan model Black-Scholes untuk mendapatkan parameter Delta dan Gamma. Hasil pengukuran ES pada waran menggunakan formula eksplisit Delta-Gamma menghasilkan Average Percentage Error (APE) dibawah 0.06% dibandingkan dengan simulasi MC.

An effective risk management is a key to the success of companies in managing its risks. To maintain the value of their assets, company should be able to estimate market risk in investing using an effective risk measuring tool. Expected Shortfall (ES) is one of the most used effective risk measures, defined as expected loss value if it is known that the loss exceeds Value-at-Risk. In general, the risk of loss of an asset in a portfolio can be predicted by assuming the distribution of returns follows normal distribution. However, it does not apply to derivative assets, because they have a nonlinear distribution, the return depends on the price of the underlying asset, time to maturity, volatility, and interest rates. Calculation for portfolio returns is generally carried out using Monte Carlo (MC) simulations. The MC method takes a lot of time if the portfolio has a large mix of stock, bond, or derivative assets. An alternative for measuring ES that is faster than MC simulation is to use an explicit formula of Delta-Gamma method. The explicit formula of the Delta-Gamma method can be formulated based on the non-central Chi-Squared distribution with one degree of freedom. In this study, the concern in derivative assets are the warrants, namely financial contracts issued by companies to buy shares at a certain time at a predetermined price. The measurement of ES on warrants in this study uses the Black-Scholes model to produce Delta and Gamma parameters. The results of the ES measurement on warrants using the explicit Delta-Gamma formula produce Average Percentage Error (APE) below 0.06% compared to the MC simulation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Soesilo Wibowo
"Telah dilakukan pengukuran penumbra berkas radiasi pesawat Cobalt-60 tipe FCC 8000F dengan diameter sumber 2,3 cm menggunakan metoda radiografi dan ionometri untuk berbagai kondisi fantom/material penghambur dan juga variasi luas lapangan. Pengukuran gammagrafi pada dmaks dan lapangan 10,6 x10,6 cm menunjukkan lebar penumbra memiliki rentang 1,4 sampai 1,9 cm. Pengukuran dosis penumbra menggunakan bilik ionisasi berbentuk silinder pada kedalaman 10 cm dengan SSD 80 cm memberikan hasil bahwa dosis penumbra dipengaruhi oleh lapangan radiasi, dan homogenitas medium. Kehadiran aluminium (l=5cm) dengan diameter (1,5, 2,2 dan 2,5 cm) dalam medium air pada umumnya menurunkan dosis penumbra. Medium gabus dengan ketebalan semakin besar akan menghasilkan dosis penumbra semakin rendah sebaliknya untuk lapangan yang semakin besar, dosis penumbra yang dihasilkan semakin tinggi.

Penumbra measurement has been done on Cobalt machine FCC 8000F with 2,3 cm diameter source using both gammagraphy and ionometry on several phantom condition, inserted absorber materials as well as different radiation fields. Gammagraphic measurement at dmax = 0.5 cm and 10.6 x 10.6 cm field showed penumbra in the range 0f 1.4-1.9 cm. Ionometric measurement at 10 cm depth showed strong effect of field size and inhomegeneity. Insertion of aluminum object (l=5 cm) with different diameter (1.5, 2.2 and 2.5 cm) caused decreasing penumbra dose. While on lung equivalent insertion material it tended to increase. Results in general showed the importance of extreme prudence in using such a large size Cobalt source for patient treatment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Musthafa Kamal
"Telah dilakukan penelitian untuk pemograman rekonstruksi citra dua dimensi gamma rays computed tomography single detector Metode atau algoritma yang digunakan dalam proses rekonstruksi filtered backprojection karena metode ini relatif mudah digunakan dan menghasilkan citra yang cukup akurat Metode ini menggunakan filter frekuensi untuk menghilangkan noise yang timbul saat pengambilan data Prinsip dasar dari metode ini adalah menjumlahkan dan memutar sejauh 180o atau 360o semua data proyeksi yang didapat dari hasil pengukuran yang sudah berbentuk sinogram dan juga telah melalui proses filterisasi Proses rekonstruksi dilakukan dengan menggunakan fungsi iradon dalam MATLAB Hasil dari penelitian ini adalah citra hasil rekonstruksi dalam bentuk dua dimensi dengan perbedaan warna grayscale yang mengandung nilai koefisen atenuasi linear dengan variasi metode interpolasi dan jenis filter yang digunakan

This research has carried out to programming for image reconstruction two dimension for gamma rays computed tomography single detector The mtheode or algorithms that used to reconstructed image is filtered backprojection because this method is relative easier and build an image more accurate than the older methods This methode used frequencies filter to disapear noise when measurement process The basic principle of this methode is adding and rotate 180o or 360o all projection data that formed in sinogram and have passed filtering process This process used iradon function that include in MATLAB The result of this research is an image as reconstruction result in two dimensional with grayscale colour which contain linear atenuation coeficien data with varian in interpolation methode and kind of filters"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S66782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuan Hasanah Maharani
"Menentukan dosis serap dengan menggunakan metode yang sering digunakan yaitu fixed dose dapat menghasilkan nilai error yang cukup tinggi yang dapat berakibat fatal kepada pasien. Sementara metode dosimetri dapat meminimalkan error tersebut dan juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi terapi. Namun, dosimetri pada kedokteran nuklir belum banyak diterapkan di Indonesia karena minimnya peralatan dan pengetahuan akan protokol. Kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas merupakan tahap awal dari perhitungan dosimetri. Dikarenakan keterbatasan dari fasilitas, perangkat pencitraan gamma camera masih sering digunakan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini dikembangkanlah sebuah perangkat lunak yang dapat menguantifikasi nilai cacahan dari citra planar menjadi nilai aktivitas. Perangkat lunak yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Citra yang digunakan sebagai input dari perangkat lunak merupakan citra dari penelitian IAEA CRP E23005 dengan judul Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments (Hidayati et al., 2021). Dilakukan penggambaran region of interest (ROI) untuk beberapa organ yaitu left kidney, right kidney, liver, dan spleen dengan 1, 24,48, 72 jam setelah diinjeksikannya radiofarmaka. Validasi perangkat lunak dilakukan dengan membandingkan hasil kuantifikasi cacahan menjadi aktivitas oleh perangkat lunak dengan nilai hasil kuantifikasi dari referensi yang menggunakan data citra yang sama melalui nilai relative deviation (RD). Adapun nilai relative deviation (RD) yang didapatkan paling tinggi bernilai sekitar 8% apabila diamati berdasarkan variasi organ dan juga berdasarkan variasi time-point. Uji statistik dengan korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara kedua data aktivitas. Didapatkan nilai koefisien korelasi untuk organ left kidney, right kidney, liver, dan spleen secara berurutan adalah 0,99739, 0,99687, 0,99687, 0,99687. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi kuat positif antara aktivitas yang didapatkan melalui perangkat lunak yang dirancang dengan data aktivitas pada referensi dan perangkat lunak ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk kebutuhan kuantifikasi nilai cacahan menjadi aktivitas pada citra planar.

Determining the value of absorbed dose using the method that is often used, namely fixed dose can produce a fairly high error that can be fatal to the patient. Dosimetry method can minimize these errors and can also increase the effectiveness and efficiency of the therapy itself. However, dosimetry has not been implemented many times in Indonesia due to the lack of adequate equipment and knowledge of the protocol. Quantification of count rates into activity values is the first step of dosimetry calculations. Due to the limitations of facilities, the imaging device gamma cameras are still often used. Therefore, in this study a software was developed in which the software can quantify the count rates of planar images into activity values. The software was designed using MATLAB programming language. The images used as input of the software are  planar images from the IAEA CRP E23005 research with the title “Dosimetry in Molecular Radiotherapy for Personalized Patient Treatments” (Hidayati et al., 2021). Region of interests (ROI) were drawn for several organs, namely the left kidney, right kidney, liver, and spleen at 1, 24,48, 72 hours after the injection of the radiopharmaceutical. Validation of the software was done by comparing the results of count rates quantification into activities by the designed software with the value of the quantification results from the reference using the same images in the form of relative deviation (RD) values. The highest relative deviation (RD) value is around 8% when observed based on organ variations and also for time-point variations. Statistical test with Pearson correlation was conducted to find out more about the relationship between the two activity data results. The Pearson correlation coefficient values ​​for the left kidney, right kidney, liver, and spleen organs respectively were 0.99739, 0.99687, 0.99687, 0.99687. This means that there is a strong positive correlation between the activities obtained through the designed software and the activity data on the reference and the designed software can be used as an alternative for quantifying count rates of planar images ​​into activity values. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibisono
"Telah dibuat Automatisasi peralatan gamma scan berbasis computer. Peralatan ini dapat menggerakan detektor dan sumber radiasi secara manual atau automatis untuk keperluan pemeriksaan mal fungi pada kolom ataupun fasilitas lainnya dengan teknik gamma scan secara on-line.
Automatic gamma scan yang telah dibuat menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali utama dan ratemeter minekin seri 9302 sebagai pencacah radiasi. Peralatan ini dioperasikan dengan komputer sehingga data pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk grafik secara real-time dan data dapat dianalisis in-situ.
Peralatan ini dapat digunakan untuk inspeksi kolom dengan jangkauan panjang tali sampai 100 m yang resolusi scan sebesar 2 s/d 167 step/m. Motor penggerak yang digunakan memiliki laju perpindahan sekitar 6 x 10-2 m/detik. Kesalahan mengidentifikasi posisi adalah 1,3 x 10-4%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>