Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61117 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmawan Indrayogi
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S28087
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yatri Hapsari
"Perkebunan kelapa sawit tersebar dl berbagal daerah di Indonesia.
Sebagian besar dari komponen kelapa sawit sudah banyak dimanfaatkan,
antara lain sebagai minyak goreng, nata de coco, sumber pupuk kalium dan
sebagainya. Namun tangkai kelapa sawit belum dimanfaatkan secara
optimal, karena tangkai kelapa sawit biasanya hanya dimanfaatkan sebagai
kayu bakar oleh penduduk sekitar. Penelitian ini bertujuan agar tangkai
kelapa sawit dapat digunakan sebagai karbon aktif.
Pembuatan karbon aktif dari tangkai kelapa sawit dilakukan melalui
tahapan yaitu dehidrasi, aktivasi dan kartxjnisasi. Aktivator yang digunakan
adalah H3PO4. Optimasi pembuatan karbon aktif dilakukan dengan variasi
waktu perendaman, konsentrasi H3PO4 dan suhu akhir karbonisasi. Kondisi
optimum didapatkan pada waktu perendaman 8 jam, konsentrasi H3PO4 6 M
dan suhu akhir karbonisasi 500° C. Luas permukaan karbon aktif optimum, karbon aktif Merck dan karbon
tanpa aktivasi H3PO4 yang diukur dengan ASAP 2400 didapat luas
permukaan karbon aktif optimum 1088,5271 m^/g, karbon aktif Merck
982,2413 m^/g dan tanpa aktivasi H3PO4 903,7374 m^/g.
Karbon aktif optimum, Merck dan karbon tanpa aktivasi H3PO4
digunakan untuk penyerapan zat warna Acid Orange 7 dan Metanil Yellow.
Hasil penyerapan zat warna Acid Orange 7 pada karbon aktif optimum
mencapai 98,80%, karbon aktif Merck 98,48% dan karbon tanpa aktivasi
29,06%.Pada penyerapan zat warna Metanil Yellow, karbon aktif optimum
dapat menyerap sebesar 99,03%, karbon aktif Merck menyerap sebesar
98,67% dan karbon aktif tanpa aktivasi H3PO4 menyerap sebesar 20,36%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S27931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nurmila
"Pemanfaatan radiasi pengion pada sektor medis seperti diagnostik dan terapi meningkat setiap tahunnya. Penggunaan radiasi pengion perlu dikalibrasi menggunakan dosimeter supaya pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat untuk meminimalisir risiko di kemudian hari. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu dosimeter untuk pengukuran radiasi dengan hasil yang presisi karena dapat menghasilkan distribusi dosis yang homogen. Salah satu jenis TLD yang banyak digunakan yaitu kalsium sulfat (CaSO4) karena memiliki sensitivitas tinggi terhadap radiasi. Penambahan pendadah Mg pada TLD LiF:Mg,Ti dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TLD. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi pendadah Mg paling optimal untuk CaSO4. Sintesis TLD dilakukan dengan metode ko-presipitasi dari bahan CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, dan MgCl2. Konsentrasi pendadah Mg divariasikan dalam jumlah 0,05; 0,1; dan 0,15 mol%. Hasil akhir sintesis berupa pellet yang telah dikompaksi. Analisis uji komposisi dan morfologi sampel dilakukan dengan metode XRF, XRD, dan SEM. Hasil XRF menunjukkan kadar komposisi Mg pada tiap konsentrasi sampel, hasil XRD menunjukkan struktur kristal berbentuk ortorombik, dan hasil SEM menunjukkan morfologi ukuran sampel mengecil karena pemberian pendadah Mg. Hasil uji respons terhadap sinar-X menunjukkan TLD CaSO4:Mg 0,1 mol% memiliki sensitivitas terbaik terhadap radiasi sinar-X berenergi 70 kVp sehingga TLD CaSO4:Mg dapat dipertimbangkan dalam aplikasi medis berenergi radiasi rendah.

The utilization of ionizing radiation in the medical sector for diagnostics and therapy increases yearly. The use of ionizing radiation needs to be calibrated using dosimeters to ensure accurate dosage administration to patients to minimizing long-term risks. Thermoluminescence dosimeters (TLD) are widely used for precise radiation measurement due to its ability to provide a uniform dose distribution. Calcium sulfate (CaSO4) is one of TLD that widely used due to its high sensitivity to radiation. Mg dopant addition to LiF:Mg,Ti TLD has been reported to enhance its sensitivity. This research aims to determine the most optimal concentration of Mg dopant for CaSO4. The TLD synthesis involved co-precipitation method using CaCl2.H2O, (NH4)2SO4, and MgCl2 with the concentration of Mg dopant is varied at 0.05, 0.1, and 0.15 mol%, resulting in compacted pellets. Sample composition and morphology analysis are performed by XRF, XRD, and SEM methods. XRF showed the Mg composition for each sample concentration, XRD showed an orthorhombic crystal structure, and SEM demonstrated that the sample size decreases due to the addition of Mg dopant. X-ray response results indicated that CaSO4:Mg 0.1 mol% TLD has the best sensitivity to 70 kVp X-ray radiation, making it suitable for low-energy radiation medical applications."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Azzahrah Hanifah
"Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan dosimetri relatif berupa padatan berbahan fosfor yang digunakan untuk mengukur dosis. TLD telah banyak digunakan dalam aplikasi medis baik radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir. TLD berbahan fosfor kalsium sulfat (CaSO4) memiliki sifat termoluminesensi dengan sensitivitas tinggi dan pemudaran TL yang rendah. Pendadah P banyak ditambahkan sebagai kodoping pada TLD CaSO4:Dy dan dilaporkan dapat meningkatkan sensitivitas TL tanpa terjadi pergeseran suhu puncak pada TLD. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sifat termoluminesensi dari penambahan pendadah P (fosforus) pada TLD CaSO4:P hasil sintesis dengan variasi pendadah P yaitu 0,1; 0,5; 1; dan 1,5 mol%. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa CaSO4:P memiliki bentuk kristal ortorombik dan memiliki kemiripan dengan CaSO4 anhidrat (COD 96-500-0041). Selain itu, ukuran rata-rata kristal (D) juga cenderung mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Berdasarkan hasil karakterisasi XRF menunjukkan bahwa penambahan pendadah P akan mengalami saturasi pada 0,1 molar. Sementara, hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa penambahan pendadah P pada kristal CaSO4 menyebabkan perubahan pada morfologi kristal CaSO4 dan menghasilkan ukuran partikel yang semakin mengecil seiring bertambahnya konsentrasi pendadah P. Hasil uji respon TLD CaSO4:P hasil sintesis menunjukkan sensitivitas yang paling baik pada konsentrasi pendadah P 0,1 mol% dengan hasil respon bacaannya sebesar 22,34 ± 11,99 nC, 51,26 ± 24,01 nC, 53,05 ± 10,45 nC dan 63,56 ± 13,23 nC untuk energi 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, dan 10 MV. Penambahan pendadah P di atas 0,1 mol% menghasilkan perangkap elektron yang terlalu banyak sehingga elektron sulit tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi dan menyebabkan banyak perangkap elektron yang kosong. TLD CaSO4:P hasil sintesis memiliki respon yang meningkat hingga energi 10 MV dengan suhu puncak kurva pancar di atas 300°C. Berdasarkan perbandingan hasil respon bacaan antara TLD CaSO4:P hasil sintesis dan TLD komersil LiF:Mg,Ti menunjukkan hasil yang cukup sensitif pada energi rendah dengan sensitivitas maksimum pada energi 90 kVp dan perbandingan hasil respon bacaan yang didapatkan yaitu 51,26 ± 24,01 nC untuk TLD CaSO4:P hasil sintesis serta 76,50 ± 26,04 untuk TLD komersil LiF:Mg,Ti.

Thermoluminescence dosimeter (TLD) is a relative dosimetry device made of solid phosphor material used to measure radiation dose. TLD has been widely used in medical applications, including radiodiagnostics, radiotherapy, and nuclear medicine. TLD based on phosphor calcium sulfate (CaSO4) exhibits thermoluminescent properties with high sensitivity and low TL fading. Phosphorus (P) dopant is often added as a co-dopant in TLD CaSO4:Dy and reported to enhance TL sensitivity without shifting the TL peak temperature. This study aims to investigate the thermoluminescent properties of TLD CaSO4:P synthesized with varying concentrations of P dopant, namely 0.1; 0.5; 1; and 1.5 mol%. XRD characterization results show that CaSO4:P has an orthorhombic crystal structure and is similar to anhydrous CaSO4 (COD 96-500-0041). Additionally, the average crystal size (D) tends to decrease with increasing P dopant concentration. Based on XRF characterization, the addition of P dopant reaches saturation at a concentration of 0.1 mol%. SEM characterization results show that the addition of P dopant to CaSO4 crystals alters the crystal morphology and leads to smaller particle sizes with increasing P dopant concentration. The synthesized TLD CaSO4:P shows the best sensitivity at a P dopant concentration of 0.1 mol%, with response readings of 22.34 ± 11.99 nC, 51.26 ± 24.01 nC, 53.05 ± 10.45 nC, and 63.56 ± 13.23 nC for energies of 70 kVp, 90 kVp, 6 MV, and 10 MV, respectively. Adding P dopant above 0.1 mol% results in an excessive number of electron traps, making it difficult for electrons to be excited from the valence band to the conduction band and causing many empty electron traps. The synthesized TLD CaSO4:P exhibits an increased response up to 10 MV energy with the peak temperature of the glow curve above 300°C. By comparing the response readings between synthesized TLD CaSO4:P and commercial TLD LiF:Mg,Ti, a sufficiently high sensitivity is observed at low energies, with the maximum sensitivity occurring at 90 kVp energy. The obtained response readings are 51.26 ± 24.01 nC for synthesized TLD CaSO4:P and 76.50 ± 26.04 nC for commercial TLD LiF:Mg,Ti."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdian Yudha Ranadya
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi karakteristik pada Thermoluminescence Dosimeter berbahan CaSO4 yang diberikan pendadah fosfor dan berbahan LiF. TLD LiF merupakan dosimeter komersial yang hingga saat ini seringkali digunakan dalam aplikasi klinis seperti radiografi, radioterapi, cath lab, dll. Penggunaan TLD berbahan LiF ini didasarkan karena sifatnya yang mampu menyerap radiasi yang diterima dengan baik karena nilai Atomic Number yang mendekati jaringan manusia. Namun, TLD LiF ini memiliki metode sintesis yang tergolong sulit dan harganya yang cukup mahal, sehingga penelitian ini bertujuan untuk meninjau TLD berbahan lain yakni CaSO4 yang diberi pendadah fosfor untuk melihat sifat dan responnya dalam menyerap radiasi terutama pada energi rendah 50 kVp, 60 kVp, 70 kVp, 80 kVp, 90 kVp dengan mAs yang dijaga konstan sebesar 10 mAs, dan modalitas mamografi 100 mAs, 160 mAs, 200 mAs, dan 250 mAs dengan kVp yang dijaga konstan sebesar 30 kVp. TLD CaSO4:P disintesis menggunakan metode ko-presipitasi kimia dan diuji karakteristiknya menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari penelitian ini, TLD CaSO4:P memiliki karakteristik yang mirip sebagaimana TLD LiF dalam menyerap radiasi, meskipun sensitivitasnya tidak jauh lebih baik namun TLD CaSO4:P memiliki potensi untuk menjadi alternatif dalam penggunaan TLD kedepannya dikarenakan metode sintesisnya yang tergolong mudah dan biaya pembuatannya yang jauh lebih murah.

This research aims to evaluate the characteristics of Thermoluminescence Dosimeters (TLD) of CaSO4 with phosphor dopant and LiF. LiF TLD is a commercial dosimeter that is frequently used in clinical applications such as radiography, radiotherapy, cath lab, etc. The use of LiF-based TLD is based on its ability to efficiently absorb and store received radiation due to its Atomic Number value close to human tissue. However, LiF TLD has a relatively difficult synthesis method and is quite expensive. Therefore, this research aims to explore another TLD material, CaSO4 doped with phosphor, to examine its properties and response in absorbing radiation, especially at low energies of 50 kVp, 60 kVp, 70 kVp, 80 kVp, 90 kVp with constant 10 mAs, and mammography modality at 100 mAs, 160 mAs, 200 mAs, and 250 mAs with constant 30 kVp. CaSO4:P TLD were synthesized using a chemical co-precipitation method and their characteristics were tested using X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), and Scanning Electron Microscope (SEM). From this research, CaSO4:P TLD exhibit similar characteristics to LiF TLD in terms of absorbing radiation. Although their sensitivity is not significantly better, CaSO4:P TLDs have the potential to become an alternative for future TLD applications due to their relatively easy synthesis method and lower production cost."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana
"Pemantauan dosis pada pekerja radiasi diperlukan untuk memastikan dosis yang diterima tidak melebihi batas aman yang telah ditetapkan oleh BAPETEN. Dosimeter Termoluminesensi (TLD) seringkali digunakan untuk pemantauan dosis pekerja radiasi. Sebelum digunakan, TLD perlu dikalibrasi dengan suatu sumber radiasi untuk memastikan TLD dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Salah satu faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran TLD adalah energi. Ketergantungan respons TLD terhadap energi menyebabkan pemilihan sumber radiasi yang tepat untuk kalibrasi TLD perlu diperhatikan. Penelitian ini mengevaluasi respons TLD LiF:Mg,Ti terkalibrasi sumber 137Cs yang digunakan pada rentang energi sinar-X diagnostik menggunakan simulasi Monte Carlo. Evaluasi respons TLD terhadap energi dilakukan menggunakan perhitungan spektrum energi dengan variasi tegangan tabung 60 kV sampai 100 kV, dengan interval 10 kV, dan arus tabung 20 mAs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan spektrum energi dengan simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk mengestimasi nilai dosis serap dan mengevaluasi respons TLD terhadap energi dengan hasil respons relatif terhadap sumber 137Cs yang diperoleh pada penelitian ini berada pada rentang 1,33 sampai 1,37. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan sumber 137Cs untuk kalibrasi TLD merupakan pilihan yang kurang tepat dan diperlukan penggunaan sumber radiasi lain untuk mengkalibrasi TLD yang digunakan pada rentang energi sinar-X diagnostik.

Dose monitoring for radiation workers is essential to ensure that the received dose does not exceed the safety limits set by BAPETEN. Thermoluminescent Dosimeters (TLDs) are commonly used for personal dose monitoring. Before use, TLD must be calibrated with a radiation source to guarantee accurate measurement results. Accurate measurements using TLD are essential for dose monitoring. The energy of the radiation is one of the factors affecting the accuracy of TLD measurement. Because TLD response depends on energy, choosing the correct radiation source for calibration is important. This study evaluates the response of LiF:Mg,Ti TLD calibrated with 137Cs source used in the diagnostic X-ray energies using Monte Carlo simulations. The evaluation of TLD response was determined using energy spectrum calculations at tube voltage variations from 60 kV to 100 kV, in 10 kV increments, and a tube current of 20 mAs. The results indicate that energy spectrum calculations can be used to estimate absorbed dose and evaluate TLD response to energy. The relative response to the 137Cs source obtained in this study was between 1.33 and 1.37. These results show that using 137Cs source for calibration is not the optimal choice, and an alternative radiation source is needed for calibrating TLD used in the diagnostic X-ray energy range."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shidiq Trianto
"Fly ash sebagai limbah padat dari pembangkit listrik dan senyawa karbonat hasil absorpsi CO2 belum termanfaatkan secara maksimal. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh jenis alkali aktivator dan rasio alkali aktivator dengan fly ash batubara dalam pembuatan material geopolimer. Jenis alkali aktivator yang dipakai NaOH/Na2CO3, NaOH/NaHCO3, KOH/K2CO3, KOH/KHCO3, dan NaOH/Na2SiO3. Sedangkan rasio alkali aktivator dengan fly ash (rasio AA/FA) yang digunakan adalah 0,10, 0,20, dan 0,30. Rata-rata kuat tekan pada penggunaan alkali aktivator KOH sebesar 8,431 MPa dan pada NaOH sebesar 7,923 MPa. Kuat tekan terbaik pada KOH/K2CO3 rasio 0,1 (rasio massa) dengan kuat tekan 24,284 MPa dan lebih besar 34,1% dari pada kuat tekan pada semen Portland yang hanya 18,104 MPa. Terjadinya reaksi geopolimerisasi ditanadai dengan adanya kristal moganit, ferinatrit, gehlenit, koesit, kristobalit, kuarsa, mikroklin, kiesirite, nosean, ortoenstatit, dan hematit. Ikatan geopolimer terbentuk untuk semua jenis alkali aktivator dengan adanya Si-O/Al-O, T-O-Si (T= Si/Al), dan Si-O-Si pada fingerprint region.

Fly ash as solid waste from power plants and carbonate compounds from CO2 absorption products have not been used optimally. This study aims to determine the effect of the type of alkali activator and the ratio of alkali activator with coal fly ash in the manufacture of geopolymer materials. The type of alkaline activator used is NaOH/Na2CO3, NaOH/NaHCO3, KOH/K2CO3, KOH/KHCO3, dan NaOH/Na2SiO3. While the ratio of alkali activator to fly ash (AA/FA ratio) used was 0.10, 0.20, and 0.30. The average compressive strength of KOH’s alkaline activator is 8,431 MPa and for NaOH 7,923 MPa. The best compressive strength is KOH/K2CO3 with ratio 0.1 (mass ratio) and this variation gives compressive strength result is 24.284 MPa and 34.1% higher than the compressive strength of Portland cement which is only 18.104 MPa. The geopolymerization reaction occurs by the presence of crystals of moganite, gehlenite, coesite, cristobalite, quartz, microcline, kiesirite, nosean, orthoenstatite, and hematite. Geopolymer bonds were formed for all types of alkaline activators in the presence of Si-O/Al-O, T-O-Si (T= Si/Al), and Si-O-Si in the fingerprint region."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vania Sandra Clarissa
"Kebutuhan akan penggunaan radiasi pengion pada sektor kesehatan (diagnostik dan terapi) kian meningkat setiap tahunnya. Dalam penggunaannya, perlu dipastikan bahwa pemberian dosis yang diterima pasien sudah akurat sehingga perlu adanya audit dosis guna membantu keamanan dan efektivitas dalam pemaparan radiasi. Dosimeter termoluminesensi (TLD) merupakan salah satu alat ukur radiasi dengan pengukuran yang persisi karena mampu menghasilkan distribusi dosis yang homogen. TLD berbahan kalsium sulfat (CaSO4) merupakan salah satu material TLD yang banyak digunakan karena memiliki sensitivitas yang tinggi. Pemberian pendadah Cu pada TLD berbahan fosfor dilaporkan dapat menambah jangkauan respon bacaan TL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi pendadah Cu paling optimum untuk CaSO4. TLD dibuat menggunakan metode sintesis ko-presipitasi dengan bahan dasar CaCl2, (NH4)2SO4, dan CuCl2. Penambahan CuCl2 divariasikan dengan konsentrasi yang berbeda (0,1, 0,5, 1,0, dan 1,5 mol%). Serbuk TLD hasil sintesis kemudian dikompaksi menjadi bentuk pellet untuk kemudahan penggunaannya. Selanjutnya dilakukan analisis uji morfologi dan komposisi bahan menggunakan XRD dan SEM-EDS. Hasil XRD menunjukan bahwa TLD hasil sintesis memiliki struktur kristal dalam bentuk ortorombik dan hasil SEM-EDS menunjukan penambahan pendadah Cu menyebabkan berkurangnya ukuran partikel CaSO4. Berdasarkan hasil uji respon terhadap sinar-X, TLD dengan penambahan konsentrasi pendadah Cu sebesar 0,1 mol% memiliki tanggapan paling optimum terhadap radiasi sinar-X pada energi 70 kV. Dengan nilai deviasi tanggapan yang rendah, TLD CaSO4:Cu dapat dipertimbangkan penggunaannya untuk aplikasi medik dengan energi radiasi yang rendah.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>