Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79535 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 1998
S28437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Saputro
"Telah dipelajari dan dikembangkan sebuah model sederhana untuk menjelaskan reaksi fotoproduksi pion pada nukleon yaitu model isobar dengan menggunakan formalisme amplitudo transisi diagram Feynman pada kerangka pusat massa. Reaksi fotoproduksi yang ditinjau yaitu γ + ρ ➙ π0 + ρ. Amplitudo transisi dihitung untuk setiap kanal mulai dari suku Born hingga suku resonan untuk mencari nilai penampang lintang total lalu membandingkannya dengan data eksperimen di sekitar daerah resonan Delta (1232) atau P33 dengan menggunakan model isobar. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan empat parameter dari suku resonan tanpa menggunakan kanal􀀀t.

Has been studied and developed a simple model to explain the reaction of pion photoproduction on the nucleon using isobaric model and formalism of Feynman diagrams transition amplitudes in the center of mass framework. Reaction were reviewed photoproduction γ + ρ ➙ π0 + ρ. Transition amplitudes were calculated for every channel from Born term until resonance term to find the value of total cross section and then compared with experimental data in the region of Delta (1232) or P33 resonance using isobaric model. This research shows that the result had a better agreement using four parameter from resonance term without using t-channel."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Bayu Waluyo
"Penentuan rasio E2/M1 (7N c-3 A) yang berelasi dengan data terbaru dari SAID, Virginia Polytechnic Institute, pada daerah resonan A dengan model fotoproduksi pion yang unitari, kovarian, dan invarian tera telah dilakukan. Pencocokan dilakukan untuk energi foton 250-550 MeV dan memberikan parameter pencocokan g1Δ - 1, 0623, g2Δ = 6,9621. Dalam perhitungan diagram silang A didekati dengan not. Nilai rasio E2/Ml yang diperoleh adalah -2,65% harga ini bersesuaian dengan harga yang berasal dari Mainz."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T9972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Copperfield
"Fotoproduksi pion-ganda merupakan proses dalam fisika partikel melalui interaksi antara foton dan nukleon yang menghasilkan dua pion. Proses serupa juga terjadi pada fotoproduksi kaon-ganda yang berujung pada pembentukan dua kaon. Dalam konteks ini, amplitudo invarian yang telah didapatkan akan dijadikan dasar analisis komputasi amplitudo invarian kuadrat dalam fenomena fotoproduksi pion-ganda dan kaon-ganda menggunakan FeynCalc, sebuah paket pada perangkat lunak Mathematica yang berbasis pada prinsip-prinsip teori medan kuantum dan diagram Feynman. Perhitungan ini mencakup evaluasi dari kontribusi diagram yang berbeda dan integrasi terhadap ruang fasa yang relevan. Analisis ini berperan penting dalam memperdalam pemahaman terhadap interaksi elektromagnetik dalam fisika partikel, khususnya berkaitan dengan produksi meson pion pada energi yang tinggi.

Photoproduction of double pion is a process in particle physics, where the interaction between a photon and a nucleon results in the production of two pions. A similar process occurs in photoproduction of double kaon , leading to the formation of two kaons. In this context, the obtained invariant amplitude will form the basis for computational analysis of the squared invariant amplitude in the phenomena of double-pion and double-kaon photoproduction using FeynCalc, a computational package of Mathematica based on the principles of quantum field theory and Feynman diagrams. This calculation includes the evaluation of contributions from different diagrams and integration over the relevant phase space. This analysis plays a crucial role in deepening the understanding of electromagnetic interactions in particle physics, especially in the case of meson production at high energies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
"Ketidaksesuaian hasil eksperimen di Mainz [61], Saskatoon [66] dan hasil perhitungan teoritis ChPT [60] [18] dan Pascalutsa [39] tentang amplitudo dipol listrik E0+(yp -> π °p) dengan prediksi Teorema Energi Rendah klasik [8] [9] telah menjadi diskusi yang menarik. Kami mempergunakan model hamburan π N Gross-Surya yang relativistik, kovarian, unitari dan invarian tera [21] yang diperluas pada kanal elektromagnetik yaitu reaksi fotoproduksi pion. Reaksi fotoproduksi pion netral pada proton ini dihitung sampai energi Ey C 600 MeV. Ternyata hasil yang kami peroleh bersesuaian dengan perhitungan eksperimen dan teoritik yang terbaru.

The disagreement between the recent experimental results at Mainz [61], Saskatoon [66] also the theoretical calculation of Ey+(yp --> π °p) amplitudes based on ChPT [60] [18], Pascalutsa works [39] with the classical Low Energy Theorem's prediction [8] [9] have been an interesting discussion nowadays. We extend the Gross-Surya model which is relativistic, covariant, and unitary and gauge invariant [21] to electromagnetic channel, the pion photo production. We calculate the amplitudes especially near the threshold from the low energy region up to 600 MeV. Our result surprisingly is close to the recent experimental and theoretical results than the classical one.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T3686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swivano Agmal
"Pion pertama kali diproduksi pada suatu percobaan dengan menggunakan sebuah Cyclotron yang terdapat di Berkeley,Amerika serikat . Massa dari Pionm‚ = 273me, dengan me = 0.511MeV. Pada umumnya dalam Interaksi Pion-Nukleon dikerjakan menggunakan model Kuark yang konsekuensinya menggunakan pendekatan interaksi kuat dengan model Kuark dimana masing-masing Gluon yang terdapat pada Kuark berinteraksi satu sama lainnya. Namun bagaimana kah jika kita menurunkan level energy terjadinya interaksi menjadi sangat rendah? Apakah kita bisa menggunakan pendekatan model interaksi lemah yang terjadi pada Foton dalam interaksi elektromagnetik? Apakah dalam pendekatan level energy rendah kita bisa membuat Gluon menjadi seperti Foton? Yang mana kita telah mengetahui bahwa terdapat perbedaan yangmencolok antara Foton dan Gluon. Gluon bisa berinteraksi diantara sesamanya dengan interaksi muatan kuantum warna sedangkan Foton tidak dapat berinteraksi diantara sesamanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat suatu model dari fotoproduksi Pion pada Nukleon dalam Suku-suku Born.

Pion was produced in an experiment using a Cyclotron located in Berkeley, United States at the first time. The Mass of Pion , m‚= 273mewithme = 0.511MeV. Generally Interactions of Pion-Nucleon have been doing in quark model which the consequences using strong interactions with the quark model approach where each gluon which contained in quarks interact each other. But what happen if we decreased the energy level of photons in that Interactions into very low? are we can use the weak interactions model approach thats occured to the photons in the electromagnetic interactions? Is the approach to low photon energy levels we can make the gluon be like photons? Which we already know that there is a striking difference between the photon and gluon. Gluons can interact among each other with color quantum charge interactions while photons can not interact among each other. The purpose of this research is to create a model of the nucleons in the pion fotoproduksi Born Term.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhaji
"Fotoproduksi pion pada nukleon dengan model isobar telah dipelajari dan dikembangkan pada tiga tingkatan level energi. Reaksi yang ditinjau adalah γ + ρ ➙ π0 + ρ. Selanjutnya Amplitudo transisi akan dihitung pada kerangka pusat massa untuk setiap kanal. Perhitungan dimulai dari suku born, suku vektor meson hingga suku resonan P33, P11, dan S11. Pada penelitian ini akan dihitung penampang lintang total dengan energi foton sampai 1 GeV diatas energi ambang. Nilai dari parameter-parameter akan ditentukan melalui proses fitting dan akan dicocokkan dengan data eksperimen.

The pion photoproduction on the nucleon have been studied and developed by using the isobaric model at the tree level. The considered reaction is γ + ρ ➙ π0 + ρ. The transition amplitudes are formulated in the center of mass system and consist of s , t , and u channel as the Born term, vector mesons term, and the resonances term P33, P11, and S11. As observables, we calculate the total and differential cross section at photon energies from threshold up to 1 GeV. The value of the parameters are determined by fitting the calculated observables to the experimental data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suharyo Sumowidagdo
"Sebuah model fenomenologis sederhana untuk reaksi fotoproduksi kaon yang bekerja dari energi ambang hingga energi tinggi dipelajari dan dikembangkan dalam penelitian ini. Model ini merupakan kombinasi antara model isobarik; yang bekerja pada energi menengah, dan model Regge; yang bekerja pada energi tinggi. Kombinasi dicapai dengan menggunakan formalisme Regge pada amplitudo kanal resonansi t dengan partikel pertukaran K* dan K1. Pada daerah energi menengah, diperoleh efek redaman amplitudo yang lebih baik dibandingkan penggunaan faktor bentuk hadronik. Pada daerah energi tinggi, diperoleh deskripsi yang baik untuk sudut hamburan kecil namun belum diperoleh hasil yang baik untuk sudut sangat kecil, 0.9 ≤ Cos θ ≤ 1.0. Penggunaan model ini untuk integrasi GDH sum rule memberikan kontribusi yang konvergen pada kanal reaksi fotoproduksi kaon.

Kaon Photo production in the High-Energy RegionA simple phenomenological model for kaon photo production which works from thresh-old up to the high energy region is studied and developed in this work. The model is a combination of isobaric model; which works in the intermediate energy region, and Regge model; which works in the high energy model. The combination is achieved by using Regge formalism for the t-channel resonance amplitude with exchange particles K* and K1. In the intermediate energy region, we obtain better cut-off effect compared to the use of hadronic form factors. In he high energy region, we obtain good results for small scattering angle, but the model still unable to describe the experimental data at very forward angles, 0.9 ≤ Cos θ ≤ 1.0. Integration of the GDH sum rule with this model gives a convergent result for the contributions of kaon photo production to the GDH sum rule."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clymton, Samson
"Kanal sigma pada fotoproduksi kaon pada proton memberikan informasi mengenai resonans Delta yang tidak bisa didapat pada kanal lambda. Amplitudo hamburan reaksi tersebut dibentuk dengan menggunakan model interaksi yang konsisten untuk partikel dengan spin hingga 9/2. Resonans hiperon hingga spin-3/2 ditambahkan ke dalam perhitungan amplitudo hamburan. Parameter bebas pada amplitudo hamburan dihasilkan dengan fitting terhadap data eksperimen. Model yang dihasilkan dibandingkan dengan data eksperimen dan model-model sebelumnya dalam bentuk grafik observabel tertentu. Hasil menunjukkan bahwa model ini cukup baik dalam mereproduksi data eksperimen. Selain itu, properti-properti resonans dihitung sebagai tambahan hasil untuk mengembangkan analisis mengenai model ini.

Sigma channel in kaon photoproduction off proton give information about delta resonances which cannot be obtained in lambda channel. Scattering amplitude for those are built using consistent interaction prescription for spin up to 9 2 particles. Hyperon resonances with spin up to 3 2 are included in scattering amplitude calculation. Free parameter on the amplitude are generated from fitting to experimental data. The model is compared to experimental data and the other past model in the form of some observable graph. The result show that the model reproduce the experimental data fair enough. Moreover, resonance properties are calculated as subsidiary results to improve the analysis of model.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Aprilina
"Proses fotoproduksi η-meson pada nukleon γ+N → η+N telah dipelajari menggunakan Pendekatan Lagrangian Efektif pada tree-level. Kami mempertimbangkan kontribusi utama pada Amplitudo Transisi, yaitu Born-term, pertukaran vektor-meson, dan resonans. Daftar nukleon resonans hingga spin-5/2 yang kami gunakan dalam penelitian ini berasal dari Particle Data Group (PDG) yang telah diperbaharui pada 19 Januari 2019. Nilai parameter model yang tidak diketahui kami ekstrak dari fitting dengan kurang lebih 1082 data eksperimen. Kami juga menghitung penampang lintang untuk membandingkan perhitungan model dengan data eksperimen. Dari perbandingan hasil perhitungan teori data ekspeimen, kami menganalisis kontribusi resonans pada proses yang diteliti.

η-meson photoproduction on the nucleon γ + N → η + N was investigated by using effective Lagrangian approach (ELA) at the tree level. We considered the leading contributions to the amplitude, the Born Term, vector-meson term, and Resonance. The resonances listings up to spin-5/2 taken from Particle Data Group which updated at January 19, 2019. The unknown values of model parameter are extracted from fitting to around 1082 experimental data. We also calculate the cross section to compare model calculation with experimental data. From comparison of the theory calculation and eksperimental data, we analyse the role of resonances on the model."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T55267
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>